PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rongga mulut terdapat jaringan keras dan jaringan lunak. Lidah
merupakan organ otot yang bergerak yang terletak di dalam rongga mulut dan
papilla dan adanya fisura di bagian tengah, serta letak anatomisnya, menyebabkan
banyak sekali bakteri bersembunyi di bagian dorsal. Lebih dari 100 bakteri
ditemukan melekat pada setiap sel epitel terlepas yang ada di permukaan dorsal
karies gigi.2
bakteri gram positif berbentuk bulat yang secara khas membentuk pasangan atau
anggota flora normal pada manusia. Dua puluh spesies termasuk Streptococcus
kombinasi sifatnya.2
Streptococcus merupakan suatu spesies yang mendominasi komposisi bakteri
dalam plak. Bakteri ini merupakan mikroflora normal rongga mulut yang harus
gigi merupakan perawatan esensial untuk kesehatan mulut, namun ada beberapa
perawatan tambahan lain yang perlu dilakukan sendiri di rumah sebagai bagian dari
dapat dengan menggunakan sikat gigi untuk menyikat lidah bagian tengah dan
Tindakan pembersihan lidah dapat mengurangi halitosis. Selain itu juga dapat
penyikatan serta pengerukan lidah. Tidak hanya membersihkan lidah, tetapi juga
dari infeksi tenggorokan dan mulut. Kebiasaan membersihkan lidah secara sempurna
dan dilakukan secara rutin merupakan bagian dari prosedur perawatan kesehatan
mulut sehari-hari di rumah dan efektif serta terbukti dapat mengurangi halitosis.
Penyikatan gigi disertai pembersihan lidah banyak mengurangi kadar Volatile Sulfur
Compounds (VSC). Pembuangan plak gigi dengan penyikatan saja hanya mengurangi
disertai penyikatan atau pengerukan lidah.3 Oleh karena itu diharapkan prosedur
2
pembersihan lidah dapat dijadikan rutinitas sehari-hari sama seperti menyikat gigi.
1,3,4
koloni Streptococcus yang terdapat pada lidah yang dapat menimbulkan berbagai
Beberapa tahun terakhir telah bermunculan berbagai cara dan alat untuk
membersihkan lidah. Konsepnya sangat masuk akal dan sangat sederhana yaitu
Tongue scraper merupakan salah satu jenis pembersih lidah yang telah
bentuk anatomi lidah, dan dioptimalkan untuk mengangkat lapisan plak, serta lebih
dari potongan plastik atau metal seperti tali yang digenggam dengan satu tangan dan
menggores secara berseberangan pada permukaan lidah, pisau plastik seperti alat
pencukur atau penggaruk untuk menggores permukaan lidah atau sikat kecil, hingga
alat berbentuk bundar dengan sebuah pegangan untuk menggaruk permukaan lidah.
3
Oleh karena itu penulis tertarik ingin mengetahui bagaimana perbandingan
jumlah koloni Streptococcus pada lidah yang dibersihkan dengan sikat gigi dan
tongue scraper.
B. RUMUSAN MASALAH
koloni Streptococcus pada lidah sebelum dan sesudah dibersihkan dengan sikat gigi
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
sebelum dan sesudah dibersihkan dengan sikat gigi dan tongue scraper.
2. Tujuan khusus
D. HIPOTESIS PENELITIAN
4
E. MANFAAT PELITIAN
lidah.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menurut kesukaannya dan menurut kebutuhan akan zat gizi tertentu secara fisiologis,
umumnya lidah memiliki sedikitnya empat fungsi pengecapan primer yaitu asam,
asin, manis, dan pahit. Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar,
halus, dan nyeri. Namun kita tahu bahwa seseorang dapat menerima secara harfiah
berates-ratus rasa. Diduga semuanya merupakan gabungan dari empat rasa primer
pada cara yang sama seperti semua warna pada spektrum merupakan gabungan tiga
warna primer.1,2
Rasa asam disebabkan oleh asam, dan intensitas rasa kira-kira sebanding
dengan logaritma konsentrasi ion hydrogen, yaitu makin asam suatu asam, rasanya
menjadi semakin kuat. Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi. Kualitas rasa
sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnya karena garam juga
mengeluarkan rasa lain disamping asam. Rasa manis disebabkan oleh suatu golongan
zat kimia yang menyebabkan rasa ini. Hampir semua zat menyebabkan rasa manis
merupakan zat kimia organik. Rasa pahit, seperti rasa manis tidak disebabkan oleh
satu jenis agen kimia. Rasa pahit bila terjadi dengan intensitas besar, biasanya
menyebabkan orang atau binatang menolak makanan. Hal ini niscaya merupakan
fungsi rasa pahit yang mempunyai tujuan penting karena banyak toksin mematikan
yang terdapat pada tanaman beracun adalah alkohol, dan semua zat ini menyebabkan
Lidah adalah organ otot yang bergerak yang dapat diasumsikan memiliki
variasi bentuk dan posisi. Setengah bagian dari lidah terletak didalam rongga mulut
dan setengahnya lagi terletak di oropharinx. Lidah terlibat dalam proses mastikasi,
Bagian dorsal lidah adalah permukaan pada bagian posterior superior, yang
terletak sebagian di dalam rongga mulut dan sebagian lagi terletak di dalam
oropharinx, dan mempunyai bentuk dan alur seperti huruf V. Sulcus terminalis atau
groove (L.sulcus terminalis) adalah bagian belakang dari foramen cecum. Lubang
kecil ini adalah bagian non fungsional yang merupakan sisa dari bagian embrio
bagian dorsum lidah yaitu bagian anterior (oral) merupakan bagian dari rongga mulut
dan pada posteriornya (pharyngeal) merupakan bagian dari oropharinx, tepi lidah
terhubung pada setiap sisi lingual gingival dan bagian lateral gigi. Membran mukosa
Warna lidah yang sehat adalah merah terang, dengan permukaan yang tidak
rata karena keberadaan papilla. Didalam papilla pengecapan ditemukan satu atau
1. Filiform
2. Fungiform
7
3. Foliate
4. Vallatae, papilla terbesar, ada di cekungan berbentuk Vdi 1/3 lidah bagian
belakang.
Manusia terlahir dengan kurang lebih 10.000 kuncup pengecap. Namun seiring
Kuncup pengecap dapat membuat kita dapat menentukan apakah suatu makanan
berasa manis, asam, pahit atau asin. Adapun bagian-bagian lidah dapat dilihat pada
8
Mekanisme kerja lidah adalah:
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran
mikro yang sensitive, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat
berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan
menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan
Ciri khas organisme ini adalah kokus tunggal berbentuk bulat atau bulat
telur dan tersusun dalam bentuk rantai. Kokus membelah pada bidang yang
Panjang rantai sangat bervariasi dan sebagian besar ditentukan oleh faktor
bekteri yang mati, bakteri ini menjadi gram negative, keadaan ini dapat
9
Gambar II. 2: Streptococcus
Sumber: [internet]. Accessed on: 28 Desember
2010.
Available from:
http://www.google.co.id/imglanding?q=streptococ
cus&um.html
bakteri dalam plak. Bakteri ini merupakan mikroflora normal rongga mulut
koloni discoid dengan diameter 1-2 mm. Strain yang menghasilkan bahan
dalam kaldu, kecuali yang diperkaya dengan darah atau cairan jaringan.
10
Pertumbuhan dan hemolisis dibantu oleh pengeraman dalam CO2 10%.
koloni yang berbeda. Organisme ini cenderung virulen dan relative kebal
2. Klasifikasi Streptococus
4. Sifat ekologiknya
11
Pada beberapa kasus, nama spesies yang berbeda digunakan untuk
menerangkan organisme yang sama dan ditempat lain, beberapa anggota dari
spesies yang sama juga meliputi spesies yang lain , atau yang diklasifikasikan
secara terpisah.3
infeksi Streptococcus.
12
5. Streptococcus bovis: bakteri ini termasuk streptococcus golongan D
karsinoma kolon.
pada susu.
empedu.
normal yang paling umum pada saluran pernapasan bagian atas dan
disitu. Bakteri ini dapat mencapai aliran darah akibat suatu trauma dan
besar seperti dekstran atau levan dari sukrosa dan menjadi faktor
13
periodontal. S.mutans dapat membentuk koloni yang melekat dengan
mulut, usus, dan saluran genital pada wanita. Bersama dengan spsies
a. Karies
dan melekat erat pada permukaan gigi. Bakteri ini memiliki beberapa
pada gigi.5
14
mensintesis polisakarida ekstraseluler yang tidak larut yang merupakan
email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang
negara-negara bekembang.6
terjadi selama beberapa kurun waktu. Ada tiga faktor utama yang
15
memegang peranan yaitu host atau tuan rumah, agen atau
rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk
gigi), struktur enamel, faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisur pada
mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur yang dalam.6
suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang
16
tidak dibersihkan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi
kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti
terhadap asam).6
b. Penyakit periodontal
serangkaian tahapan. Jika email yang bersih terpapar dalam rongga mulut
maka akan ditutupi oleh lapisan organik yang amorf yang disebut pelikel.
Pelikel ini terutama terdari atas glikoprotein yang diendapkan dari saliva
17
dan terbentuk segera setelah penyikatan gigi. Sifatnya sangat lengket dan
gigi.6
sehingga biasanya akan terlihat daerah dengan plak lama dan daerah plak
baru. Bakteri yang dikandung kedua daerah itu tidak sama. Pada plak baru
tetapi sesuai dengan perjalanan waktu terdapat pula bakteri lain yang
demikian plak yang matang sebagian besar akan menjadi seperti filamen
18
akumulasi plak pada gigi dan gingival. Ada beberapa faktor yang ikut
Adanya penemuan benda kuno yang mengarah kepada bekas dari pembersihan lidah,
yang didapatkan dari berbagai daerah termasuk Afrika, Amerika selatan, India dan
19
Arabia. Banyaknya kebudayaan terdahulu yang juga kurang memperhatikan
mikroorganisme oral dan debris. Biofilm terbentuk pada permukaan lidah, menjadi
sebuah struktur dinamis yang tersusun oleh bakteri, sel epithelial yang berasal dari
mukosa, leukosit dari pocket periodontal, metabolit darah, dan nutrient yang
berbeda.9
mengurangi jumlah bakteri pada permukaan lidah secara signifikan. Menurut Joseph
Tonzetich, hanya dengan menyikat bagian posterior dorsum lidah saja, oral sulfida
dapat berkurang hingga 70%. Penelitian ini sejalan dengan hasil dari penelitian ini,
dimana menurut Hinode, tongue coating score memiliki korelasi yang signifikan
dari lidah dengan mudah dan efisiensi. Pentingnya pembersih lidah secara mekanis
untuk menjaga kebersihan mulut karena bakteri pada lidah dapat menghasilkan VSC,
yaitu komponen utama penyebab halitosis. Selain itu, penelitian tahun 1999
secara umum. Studi terbaru menunjukkan beberapa bakteri di dalam mulut dapat
masuk ke dalam aliran darah dan meningkatkan pembekuan darah, serta kerusakan
otot jantung. Ada juga penelitian yang menghubungkan diabetes dan penyakit
periodontal . 10
20
Pembersihan lidah menggunakan tongue scraper dapat mengurangi populasi
bakteri Streptococus, di mana dengan jumlah yang tinggi bakteri ini dapat
menyikat lidah setiap hari merupakan cara menjaga kebersihan mulut dan dilakukan
secara rutin merupakan bagian dari prosedur perawatan kesehatan mulut, faktanya
mengurangi jumlah dari senyawa VSC yang dihasilkan sebagian besar pada dorsum
lidah. 9
scraper memiliki perbedaan nyata pengurangan nilai VSC yang lebih tinggi
halitosis.3
dilakukan secara teratur bisa menjadi pengobatan paling bermanfaat untuk halitosis.
Bagian anterior lidah lebih self-cleansing dan lebih sedikit akumulasi bakteri
21
seharusnya hanya perlu menyertakan sedikit demi sedikit usaha untuk
plastik atau metal seperti tali yang digenggam dengan satu tangan dan
atau sikat kecil, hingga alat berbentuk bundar dengan sebuah pegangan
menurunkan VSC yang merupakan produk dari bakteri anaerob pada lima
menit dan pada dua puluh menit setelah pembersihan lidah. Kita dapat
tongue scraper.3
22
lidah dapat menyebabkan pendarahan kecil dan kerusakan pada bagian
scraper dari pada penggunaan sikat gigi dalam membersihkan lidah. 3,4
permukaan dorsal lidah mereka dengan sebuah sikat gigi biasa dan
23
dengan gaya 100g, haemoglobin terdeteksi pada saliva setelah tiga kali
dengan buluh sikat yang keras, sebuah sikat gigi berbuluh sikat halus
yang didesain untuk lidah, seperti dua sikat lidah dari Freshmate
tujuan untuk membuat mereka lebih familiar dengan batas anatomi untuk
membuat sebuah “bukit,” dan sulkus terminal terletak pada puncak “bukit”
24
tersebut . Untuk mencegah refleks muntah selama pembersihan lidah,
pasien juga harus berhenti bernapas secara momentum. Jika rasa mint
orang akan merasakan tidak bersih bila debris pada lidah tidak
dihilangkan.9,12
dan kuman pada lidah. Lidah sehat mempunyai warna merah muda,
sementara lidah yang tidak sehat adalah tumpul atau mempunyai bercak
25
3. Cara penggunaan tongue scraper: 9,10
5. Bilas tongue scraper dan pastikan mencuci bersih semua bakteri dan
membersihkan lidah.
26
lidah ini selama satu hari. Tergantung pada anatomi dari lidah dan pada
juga menurunkan penyakit pada gigi dan periodontal. Banyak alat dan
banyak orang jauh melebihi harga instrumen yang kecil itu dan waktu
27
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. KERANGKA KONSEP
∑ Koloni Flora RM
Saliva
Jenis makanan
yang dikonsumsi
Individu masing-
masing
Sosial ekonomi
Kebiasaan
Keterangan:
c. Variabel Kontrol : Jenis tongue scraper, jenis sikat gigi, waktu kultur
C. DEFENISI OPERASIONAL
(Buffer Phospat Solution) yang koloni nya tampak kecil halus, tidak berwarna,
lisis sempurna atau sebagian pada blood agar plate, yang di kerok pada
29
2) Tongue scraper adalah alat yang digunakan untuk membersihkan lidah
anatomi lidah.
3) Sikat gigi adalah alat yang digunakan untuk membersihkan lidah sampel
dalam satu cawan dalam satu kali pembiakan, yang telah dibiakkan selama
30
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
B. DESAIN PENELITIAN
C. LOKASI PENELITIAN
D. WAKTU PENELITIAN
E. JUMLAH SAMPEL
30 orang mahasiswa
F. METODE SAMPLING
Purposive sampling
G. KRITERIA SAMPEL
Kriteria Inklusi
31
3. Sampel bersedia mengikuti kegiatan ini.
Kriteria Eksklusi
antibiotik.
H. ALUR PENELITIAN
32
I. DATA
a. Alat:
1. Alat diagnostik
2. Nierbekken
3. Tabung reaksi
4. Pipet
6. Lampu spiritus
7. Lup
8. Sterile swab
9. Cawan petri
12. Autoklaf
13. Incubator
14. Masker
33
b. Bahan:
1. Aquadest
5. Spiritus
K. PROSEDUR PENELITIAN
34
6. Pada sampel yang berbeda dilakukan tahapan no 3 dan 4 dengan
Phospat Plate. Pada setiap tabung rekasi diberi nomor satu sampai
empat, tabung nomor satu adalah tabung yang berisi swab dari hasil
35
1 ml 1 ml 1 ml
1 1 2 3
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
10. BP yang telah di encerkan dengan konsentrasi 10-1 sampai 10-4 , diambil
dengan pipet steril sebanyak 1 ml, kemudian di sebar pada cawan petri
bakteri.
(lup). Titik-titik kecil dan halus pada cawan petri menunjukkan koloni
36
garis bantu pada cawan petri, selain itu hal ini untuk menghindari
37
BAB V
HASIL PENELITIAN
Streptococcus pada lidah sebelum dan sesudah dibersihkan dengan sikat gigi
SPSS. Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.
38
TABEL V.1 Analisa deskriptif hasil penelitian terhadap jumlah koloni Streptococcus
Valid N (listwise) 30
Pada tabel V.1 diatas menunjukkan analisa deskriptif dari hasil penelitian
dari 30 sampel didapatkan nilai minimum dari jumlah koloni Streptococcus pada
lidah sebelum penggunaan alat pembersih lidah yaitu 850.000 dan sesudah
penggunaan alat pembersih lidah yaitu 230.000. Sedangkan nilai maksimum dari
jumlah koloni Streptococcus pada lidah sebelum penggunaan alat pembersih lidah
yaitu 5.120.000 dan sesudah penggunaan alat pembersih lidah yaitu 3,670.000. Nilai
pembersih lidah yaitu 2.346.667 dan nilai rata-rata dari keseluruhan jumlah koloni
TABEL V.2 Nilai rata-rata koloni Streptococcus pada penggunaan sikat gigi dan tongue scraper
39
Pada tabel V.2 diatas menunjukkan nilai rata-rata dari jumlah koloni
Streptococcus pada lidah sebelum dan sesudah dibersihkan dengan sikat gigi dan
tongue scraper. Dari hasil yang diperoleh, nilai rata-rata sesudah penggunaan tongue
scraper lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata sesudah menggunakan sikat gigi.
TABEL V.3 Perbandingan jumlah koloni Streptococcus sebelum dan sesudah penggunaan sikat gigi
Hasil pengolahan data SPSS pada tabel V.3 diketahui nilai signifikan (p),
nilai p=0.000, dimana nilai tersebut (p < 0.05), maka Ho ditolak, artinya terdapat
perbedaan signifikan antara nilai rata-rata sebelum penggunaan sikat gigi pada lidah
dengan sesudah penggunaan sikat gigi pada lidah. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah koloni Streptococcus sebelum penggunaan sikat gigi pada lidah lebih tinggi
sehingga penggunaan sikat gigi efektif untuk pembersihan lidah dalam mengurangi
40
TABEL V.4 Perbandingan jumlah koloni Streptococcus sebelum dan sesudah penggunaan tongue
scraper
Hasil pengolahan data SPSS pada tabel V.4 diketahui nilai signifikan (p),
nilai p=0.000, dimana nilai tersebut (p < 0.005), maka Ho ditolak, artinya terdapat
perbedaan signifikan antara nilai rata-rata sebelum penggunaan tomgue scraper pada
lidah dengan sesudah penggunaan tongue scraper pada lidah, menunjukkan bahwa
jumlah koloni Streptococcus sebelum penggunaan tongue scraper pada lidah lebih
lidah dalam mengurangi jumlah koloni Streptococcus yang ada pada lidah.
TABEL V.5 Perbandingan jumlah koloni Streptococcus sesudah penggunaan sikat gigi dan tongue
scraper
equality of
variances
not assumed
41
Hasil pengolahan data SPSS pada tabel V.5 diketahui nilai signifikan (p),
nilai p=0.000, dimana nilai tersebut (p < 0.05), maka Ho ditolak, artinya terdapat
perbedaan yang sangat signifikan antara nilai sesudah penggunaan sikat gigi dan
tongue scraper sehingga dari data tersebut menunjukkan bahwa jumlah koloni
pada lidah, sehingga penggunaan tongue scraper lebih efektif untuk pembersihan
lidah dalam mengurangi jumlah koloni Streptococcus yang ada pada lidah
42
BAB VI
PEMBAHASAN
Streptococcus pada lidah sebelum dan sesudah dibersihkan dengan sikat gigi dan
purposive sampling dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan alat
mengasumsikan bahwa tingkat OH sampel yang diambil adalah sama namun hal ini
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keadaan rongga mulut dari setiap sampel,
komposisi saliva, kebiasaan membersihkan lidah, faktor sistemik, frekuensi sikat gigi,
Pada tabel V.1 menunjukkan analisa deskriptif dari hasil penelitian terhadap
jumlah koloni Streptococcus sebelum dan sesudah membersihkan lidah dengan nilai
minimum dan maksimum dan rata-rata keseluruhan dari jumlah koloni Streptococcus
sebelum dan sesudah penggunaan sikat gigi, dari data tersebut diketahui bahwa
43
jumlah koloni Streptococcus sesudah penggunaan sikat gigi terjadi penurunan, hal ini
sebelum dan sesudah penggunaan tongue scraper, dari data tersebut diketahui bahwa
hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tongue scraper efektif untuk membersihkan
lidah.
sesudah penggunaan sikat gigi dan tongue scraper, dari hasil uji statistik
menggunakan uji t tidak berpasangan, diketahui nilai signifikan (p), nilai p=0.000,
dimana nilai tersebut (p < 0.05) dengan tingkat kepercayaan 95% (A=0.05), maka Ho
ditolak, artinya terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara nilai sesudah
penggunaan sikat gigi dan tongue scraper sehingga dari data tersebut menunjukkan
jumlah koloni Streptococcus sesudah penggunaan tongue scraper pada lidah lebih
gigi pada lidah, sehingga penggunaan tongue scraper lebih efektif untuk
pembersihan lidah dalam mengurangi jumlah koloni Streptococcus yang ada pada
lidah.
44
membersihkan debris yang terdapat pada lidah dan untuk mengurangi pembusukan
oleh bakteri. Penelitian ini dengan menggunakan metode cross-over, dengan jumlah
terbuat dari plastik dan sikat gigi. Setelah 2 minggu penggunaan kedua alat
pembersih lidah tersebut, ditemukan penurunan jumlah bakteri aerob dan anaerob
secara signifikan, terutama dengan menggunakan tongue scraper yang terbuat dari
plastik. Subjek penelitian mengalami peningkatan sensasi rasa dan terjadi penurunan
Penelitian yang dilakukan oleh Bosy A13, mengatakan bahwa halitosis yang
parah dapat juga berhubungan dengan degenerasi derajat dari bakteri pada debris
menggunakan sikat gigi atau pembersih lidah khusus (tongue cleaner) meningkatkan
lingkungan mulut dan memacu kepada salah satu penelitian, dapat mengurangi
bakteri seperti Streptococcus mutans (S. mutans) dan Lactobacilli sp., serta berbagai
penyebab utama dari produksi bau, namun dia merupakan agen utama dari formasi
biofilm, dan penurunan dari biofilm dapat pula menurunkan bakteri dalam mulut
microba dan VSC dalam mulut. Tongue scraper merupakan salah satu jenis
pembersih lidah yang telah dirancang secara khusus untuk membersihkan lidah.
Tongue scraper dirancang sesuai dengan anatomi lidah dan dioptimalkan untuk
45
mengangkat lapisan plak, tidak menyebabkan terjadinya mikrobleeding dan
kerusakan pada permukaan dorsal lidah yang dihasilkan oleh penggunaan sikat gigi
permukaan lidah, terutama untuk menghilangkan debris dan bakteri permukaan lidah
disekitar fungiformis dan filiformis papilla sampai dasar dari permukaan dorsal
lidah.10
46
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
lebih efektif mengurangi koloni Streptococcus pada lidah dari pada dengan
Steptococcus yang lebih kecil pada lidah sesudah penggunaan tongue scraper.
B. SARAN
lidah (tongue scraper) yang dapat mengurangi frekuensi karies, penyakit periodontal,
halitosis, dan infeksi-infeksi lain yang dapat di sebabkan oleh bakteri ini.
Perlu penelitian lebih lanjut dengan lingkup penelitian lebih luas sehingga
47
DAFTAR PUSTAKA
3. Guyton AC. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit 3rd ed. Jakarta: EGC ;
1995, pp. 564-6.
4. Jawetz E, Melnink J, Adelberg EA, Brooks GF, Butel JS, Ornston LN.
Mikrobiologi kedokteran 20th ed. Jakarta: EGC ; 1996. pp. 190-1, 218-33.
6. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat. Medan: USU press;
2008. pp. 4-8.
8. Fedi PF, Vernino AR, Gray JL. Silabus periodonti. Ed 4. Jakarta: EGC; 2004.
pp. 13-9.
10. Casemiro LA, Martins CH, Carvalho TC, Panzeri H, Lavrador TC, Panzeri H,
et al. Effectiveness of new toothbrush design versus a conventional tongue
scraper in improving breath odor and reducing tongue microbiota. J Appl
Oral Sci. [internet] 2008; 16 (4). Available from
http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S16787757200800040000&script=sci_a
rttext.html. Accessed 27 November 2010
11. Christensen GJ. Why clean your tongue?. JADA. 1998; 129: pp 1605-7.
48
12. Kazor CE, Mitchell PM, Lee AM, Stokes LN, Loesche WJ, Dewhirst FE, et
al. Deversity of bacterial populations on the tongue dorsa of patients with
halitosis and healthy patients. J Clin Microbiol 2003; 41 (2) : pp. 558 -63
13. Bosy A. Optimal oral care: Managing oral malador. JPH. 2006 .pp. 20-1.
14. Quirynen M, Avontroodt P, Soers C, Zhao H, Pauwels M, van Steenberghe
D . Impact of tongue cleansers on microbial load and taste. J Clin Periodontol
2004; 31: pp. 506-10
49