Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Genetika Mikroorganisme

Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh seorang ahli botani bangsa
Austria, Gregor Mendel pada tanaman kacang polongnya. Pada tahun 1860-an ia
menyilangkan galur-galur kacang polong dan mempelajari akibat-akibatnya. Hasilnya
antara lain terjadi perubahan-perubahan pada warna,bentuk, ukuran, dan siat-sifat lain dari
kacang polong tersebut.penelitian inilah ia mengembangkan hukum-hukum dasar kebakaan.
Hukum kebakaan berlaku umum bagi semua bentuk kehidupan. Hukum-hukum mendel
berlaku manusia dan juga organisme percobaan dahulu amat populer dalam genetika, yakni
lalat buah Drosophila. Namun sekarang, percobaan-percobaan ilmu kebakaan dengan
menggunakan bakteri Escherichia coli. Bakteri ini di pilih karena paling mudah di pelajari
pada taraf molekuler sehingga merupakan organisme pilihan bagi banyak ahli genetika. Hal
ini membantu perkembangan bidang genetika mikroba. Jasad renik yang di pelajari dalam
bidang genetika mikroba meliputi bakteri, khamir, kapang, dan virus (Waluyo, 2005).

Genetika mikrobia tradisional terutama berdasarkan pada pengamatan atau observasi


perkembangan secara luas. Variasi fenotif telah diamati berdasar kemampuan gen untuk
tumbuh dibawah kondisi terseleksi, misalnya bakteri yang mengandung satu genyang
resisten terhadap ampisilin dapat dibedakan dari bakteri kekurangan gen selama
pertumbuhannya dalam lingkungan yang mengandung anti biotik sebagai suatu bahan
penyeleksi. Catatan, bahwa seleksi gen memerlukan expresinya dibawah kondisi yang tepat,
dapat diamati pada tingkat fenotif.

Genetika mikrobia telah mengungkapkan bahwa gen terdiri dari DNA, suatu
pengamatan yang melekat dasar bagi biologi molekuler. Penemuan selanjutnya dari bakteri
telahmengungkapkan adanya restriction enzymes (enzim restriksi) yang memotong DNA
pada tempat spesifik, menghasilkan fragmen potongan DNA. Plasmida diidentifikasikan
sebagai elemen genetika kecil yang mampu melakukan replikasi diri pada bakteri dan ragi.

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 1


Pengenalan dari sebuah fragmen potongan DNA kedalam suatu plasmid memungkinkan
fragmen di perbanyak (teramplifikasi). Amplifikasi regio DNA spesifik dapat di capai oleh
enzim bakteri menggunakan polymerase chain reaction (PCR) atau metode amplifikasi
nukleotida berdasar enzim yang lain (misalnya amplifikasi berdasar transkripsi). DNA yang
di masukkan kedalam plasmid dapat di kontrol oleh promoter ekspresi pada bakteri yang
mengamati protein, di ekspresi pada tingkat tinggi. Genetika bakteri mendasari
perkembangan rekayasa genetika, suatu teknologi yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan di bidang kedokteran.(Jewetz, 2001).

2.2 Struktur DNA dan RNA

Informasi genetika disimpan sebagai suatu urutan basa pada DNA. Pada RNA
bakteriofaga (contohnyaQβ MS2) dan beberapa virus RNA (contohnya virus influenza, dan
reovirus), informasi genetika disimpan sebagai urutan basa dalam RNA. Kebanyakan
molekul DNA adalah rantai ganda, dengan basa-basa komplementer (A-T; G-C)
berpasangan menggunakan ikatan hydrogen pada pusat molekul. Sifat komplementer dari
basa memungkinkan satu rantai (rantai cetakan, template) menyediakan informasi untuk
salinan atau ekpresi informasi pada suatu rantai yang lain (rantai penyandi). Pasangan-
pasangan basa tersusun dalam bagian pusat double helix DNA dan menentukan informasi
genetiknya. Setiap empat basa diikatkan pada phosphor-2-deoxyribose membentuk suatu
nukleotida. Muatan negetif phosphodiester backbone dari DNA berhadapan dengan pelarut,
dan muatan ini tersusun sepanjang struktur linear dari molekul. Panjang molekul DNA pada
umumnya tersusun dalam ribuan pasang DNA ribuan pasang basa, ataukilobase pavis (kbp).
Suatu virus kecil dapat mengandung satu molekul DNA tunggal yang terdiri dari lima kbp,
sedangkan kromosomEshericia coli adalah 4639 kbp. Setiap pasangan basa dipisahkan dari
urutan sebelumnya sekitar 0,34 nm, atau 3,4 X 10-7 nm, sehingga panjang keseluruhan
kromosom E.coli diperkirakan I nm. Oleh karena keseluruhan dimensi sel bakteri
diperkirakan 1000 kali lebih kecil dari pada panjangnya tersebut sehingga terbentuk lipatan
yang melipat lagi atau supercoiling, menyusun struktur fisik dari molekul in vivo.

RNA pada umumnya dalam bentuk rantai tunggal. Basa uracil (U) pada RNA
membantu fungsi hibridisasi, sedangkan thymine (T) pada DNA, sehingga basa-basa
komplementer yang menentukan struktur RNA adalah A-U dan C-G. keseluruhan struktur

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 2


dari molekul RNA rantai tunggal di tentukan oleh hibridisasi di antara urutan basa yang
membentuk lipatan (loops), membentuk struktur utuh yang mampu mengekspresikan
informasi genetik yang terkandung dalam DNA.

Beberapa molekul RNA memiliki fungsi enzim (ribozymes). Fungsi utama RNA adalah
komunikasi dari susunan gen DNA ke ribosom dalam bentuk messenger RNA (mRNA).
Ribosom yang mengandung ribosomal RNA (rRNA) dan protein-protein, menterjemahkan
pesan ke dalam struktur primer dari protein-protein perantara aminoacyl transfer RNA
(tRNA). Molekul-molekul RNA bervariasi dalam ukuran dari tRNA yang kecil, yang
mengandung kurang dari 100 basa, sampai mRNA yang dapat membawa pesan genetik
sepanjang ribuan basa. ribosom bakteri mengandung 3 macam rRNA dengan ukuran 150,
1540, dan 2900 basa, dengan sejumlah protein. Ribosom eukariota memiliki molekul rRNA
yang lebih besar. Kebutuhan fisiologik ini ditunjukkan dalam perputaran metabolic yang
cepat dari kebanyakan mRNA. Selain itu, tRNA dan rRNA yang dihubungkan dengan
fungsi umumnya pada sintesa protein, cenderung stabil, dan keduanya terhitung lebih dari
95 % dari total RNA dalam satu sel bakteri.

2.3 Genetika Bakteri

Ada dua fenomena biologi pada konsep hereditas yaitu:

1. Hereditas yang bersifat stabil di mana generasi berikut yang terbentuk dari
pembelahan satu sel mempunyai sifat yang identik dengan induknya

2. Variasi genetik yang mengakibatkan adanya perbedaan sifat generasi berikut dari
sel induknya akibat peristiwa genetik tertentu, misalnya mutasi

Pada bakteri, unit herediternya disebut genom bakteri. Genom bakteri lazimnya disebut
sebagai gen saja. Gen bakteri biasanya terdapat dalam molekul DNA (asam deoksirinukleat)
tunggal, meskipun dikenal pula adanya materi genetik di luar kromosom (ekstra
kromosomal), yang di sebut plasmid, yang tersebar luas dalam populasi bakteri. Meskipun
bakteri bersifat haploid, transimisi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya
berlangsung secara linier, sehingga pada setiap siklus pembelahan sel, sel anaknya
menerima satu set gen yang identik dengan sel induknya.

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 3


Kromosom bakteri yang terdiri dari DNA mempunyai berat lebih kurang2-3% dari
berat kering satu sel. Dengan mikroskop elektron, DNA tampak sebagai benang-benang
fibriler yang menempati sebgian besar dari volume sel. Molekul DNA bila diekstraksi dari
sel bakteri biasanya mempunyai bentuk yang sirkuler, dengan panjang kira-kira 1 mm. DNA
ini mempunyai berat molekul yang tinggi karena terdiri dari heteropolimer dari
deoksiribonukleotida purin yaitu Adenin dan Guanin dan deoksiribonukleotida pirimidin
yaitu Sitosin dan Timin.

Watson dan Crick, dengan sinar X menemukan bahwa struktur DNA terdiri dari dua rantai
poliribonukleotida yang dihubungkan satu sama lain oleh ikatan hidrogen antara purin di
satu rantai dengan pirimidin di rantai lain, dalam keadaan antiparalel, dan disebut sebagai
struktur double helix. Ikatan hidrogen ini hanya dapat menhubungkan Adenin (6
aminopurin) dengan Timin (2,4 dioksi 5 metil pirimidin) dan antara Guanin (2 amino 6
oksipurin) dengan Sitosin (2 oksi 4 amino pirimidin). Singkatnya pasangan basa pada suatu
sekuens DNA adalah A-T dan S-G. Karena adanya sistem berpasangan demikian, maka
setiap rantai DNA dapat dijadikan cetakan/template untuk membangun rantai DNA yang
komplementer. Waktu terjadinya proses replikasi DNA dalam pembelahan sel, molekul
DNA dari sel anaknya terdiri dari satu rantai DNA yang komplememter tapi dibuat baru,
dengan kata lain, pemindahan materi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya
adalah dengan cara semikonservatif.

Fungsi primer DNA pada hakikatnya adalah sebagai sumber perbekalan informasi
genetik yang di miliki oleh sel induk. Proses replikasi di kerjakan dengan amat lengkap
sehigga sel anaknya mendapatkan pula informasi genetik yang lengkap, sehingga terjadi
kesetabilan genetik dalam suatu populasi mikroorganisme. Satu benang kromosom
biasanya terdiri dari 5 juta pasangan basa dan terbagi atas segmen atau sekwens asam amino
tertentu. Dari akan terbentuk stuktur protein. Protein ini kemudian menjadi enzim-enzim,
komponen membran sel dan struktur sel yang lain yang secara keseluruhan menentukan
karakter dari sel itu.

Mekanisme yang menunjukan bahwa sekuen nukleotida di dalam gen menentukan


sekuens asam amino pada pembentukan protein adalah sebagai berikut:

1. Suatu enzim amino sel bakteri yang disebut enzim RNA polimerase membentuk satu
rantai oliribonukleotida (= messesngerRNA = mRNA) dari rantai DNA yang ada.

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 4


Proses ini diseut transkripsi. Jadi pada transkripsi DNA, terbentuk satu rantai RNA
yang komplementer denagan salah satu rantai double helix dari DNA.

2. Secara enzimatik asam amino akan teraktifasi dan di transfer kepada transfer
kepada transfer RNA (= tRNA yang mempunyai daptor basa yang komplementer
dengan basa mRNA di satu ujungnya dan mempunyai asam amino spesifik di ujung
lainnya tiga buah basa pada mRNA di sebut triplet basa yang lazim disebut sebagai
kodon untuk suatu asam amino.

3. mRNA dan tRNA bersama-sama menuju kepermukaan ribosom kuman, dan


disinilah rantai polipeptida terbentuk sampai seluruhkodon selesai dibaca menjadi
menjadi suatu sekwen asam amino yang membentuk protein tertentu. Proses ini disebut
translasi.

DNA Bakteri

Bakteri memiliki kekurangan unsur-unsur yang mengacu pada stuktur komplek yang
terlibat dalam pemisahan kromsom-kromosom eukariota menjadi nukleid anak yang
berbeda. Replikasi dari DNA bakteri dimulai pada satu titik dan bergerak ke semua arah.
Dalam prosesnya, dua pita lama DNA terpisah dan digunakan sebagai model untuk
mensistensiskan pita-pita baru (replikasi semikonservatif). Strukur dimana dua pita terpisah
dan sintesis baru terjadi disebut sebagai percabangan replikasi. Replikasi kromosom bakteri
sangat terkontrol, dan kromosom tiap sel yang tumbuh berkisar antara satu dan empat.
Beberapa plasmida bakteri bias memiliki sampai 30 tiruan dalam satu sel bakteri, dan mutas
yang menyebabkan control bebas dari relikasi plasmida bahkan bias menghasilkan tirun
yang lebih banyak.

Replikasi pita DNA ganda sirkular dimuli pada locus ori dan membuuhkan interaksi
dengan beberapa protein. Dalam E coli, replikasi kromosom berakhir pada suatu tempat
yang disebut “ter“. Dua kromosom anak terpisah, atau terpecah sebelum pembagian sel,
sehingga tiap-tiap keturunan memiliki satu DNA anak. Hal ini dapat disempurnakan dengan
bantuan topoisomerase atau melakukan pengkombinasian. Proses serupa yang mengacu
pada replikasi DNA plasmida, kecuali pada beberpa kasus, replikasinya adalah tidak terarah.

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 5


2.4 Genetika Virus

Virus mampu bertahan hidup, tetapi tidak tumbuh, bila tidak di dalam sel inang.
Replikasi genom virus tegantung pada energi metabolik dan mesin sintesis makromolekul
pada inang. Sering, bentuk parasitisme genetik ini mengakibatkan debilitas atau kematian
sel inang. Oleh karena itu, keberhasilan perbanyakan virus memerlukan (1) suatu bentuk
stabil yang memungkinkan virus bertahan hidup di luar inangnya, (2) suatu mekanisme
invasi pada sel inang, (3) informasi genetik untuk replikasi komponen virus dalam sel, dan
(4) informasi tambahan yang mungkin diperlukan untuk packaging (menyimpan) komponen
virus dan pengeluaran virus dari sel inang.

Perbedaan sering ditemukan antara virus pada sel eukariotik dengan virus pada sel
prokariotik (bacteriophage). Perhatian lebih tepat pada sub grup virus, tetapi jangan
dilupakan dictum Andre Lwoff : Virus adalah virus. Banyak konsep dasar dari biologi
molekuler, muncul dari penemuan bacteriophage.

Molekul asam nukleat bacteriophage dikelilingi suatu mantel protein. Beberapa faga
juga mengandung lipid, tetapi hal ini adalah perkecualian. Asam nukleat pada faga
bervariasi. Banyak faga memiliki DNA rantai ganda, yang memiliki RNA rantai tunggal.
Basa yang tidak umum ditemukan seperti hydroxylmethylcytosine kadang – kadang
ditemukan pada asam nukleat faga. Banyak faga memiliki struktur menyerupai alat
injeksi syringe khusus yang dapat mengikat reseptor pada permukaan sel dan
menginjeksikan asam nukleat ke dalam sel inang.

Faga dapat dibedakan berdasarkan pada cara perbanyakan dirinya. Lytic


phagers menghasilkan banyak salinan dirinya sebagai cara memastikan sel inangnya.
Kebanyakan laporan studi Lytic phagers, T-phages (missal T2, T4) pada Escherichia
coli, memerlukan waktu yang tepat untuk ekspresi gen virus untuk koordinasi pembentukan
faga. Temperate phages mampu masuk ke dalam suatuprophage pada keadaan nonlitik,
pada replikasi asam nukleatnya dikaitkan dengan replikasi DNA sel inang. Bakteri yang
membawaprophage disebut lysogenic, karena suatu signal fisiologik dapat
menjadi trigger suatu siklus litik yang mengakibatkan kematian sel inang dan mengeluarkan
banyak salinan phages. Karakter terbaik temperate phages adalah E.coli phage λ (lambda).

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 6


Gen – gen penentu litik atau respons lysogenic pada infeksi λ telah diidnetifikasi dan
interaksi yang kompleks telah diexsplorasi secara teliti.

Filamenthous phages, contoh yang telah dipelajari dengan baik adalah E.coli phage M13,
filamennya mengandung DNA rantai tunggal yang kompleks dengan protein dan diperoleh
dari inangnya, dimana inang mengalami debilitas (keadaan memburuk) tetapi tidak
dimatikan oelh infeksi ini. Rekayasa DNA ke dalam phage M13 menyediakan rantai –
rantai tunggal yang sangat bernilai untuk analisis dan manipulasi DNA.

2.5 Genetika Jamur

Genom adalah keseluruhan informasi genetik dalam suatu organisme. Hampir semua
genom eukariota dibawa pada satu atau lebih kromosom linear terpisah dari sitoplasma
didalam membran inti sel (nukleus). Diploid sel eukariota mengandung
2 homologeus(salinan evolusioner) dari setiap kromosom. Mutasi atau perubahan genetik
sering tidak dapat dideteksi pada sel diploid karena susunan satu salinan gen kompensasi
untuk perubahan fungsi homolognya. Satu gen yang tidak dapat mengekspresi fenotipitik
pada keberadaan homolognya. Dinyatakan resesif, sedangkan satu gen yang mengatasi efek
homolognya dinyatakan dominan. Efek mutasi dapat sangat tampak pada sel – sel haploid,
yang membawa hanya satu salinan tunggal dari kebanyakan gen. Sel – sel yeast(suatu
eukairota) sering diteliti, Karena dapat dipertahankan dan dianalisis pada keadaan haploid.

Sel-sel eukariota mengandung mithocondria. Pada beberapa kasus dinyatakan sebagai


kllroplas. Didalam setiap organel ini ada satu molekul DNA sirkuler yang mengandung
beberapa gen yang berfungsi seperti organel khusus. Kebanyakan gen berhubungan dengan
fungsi organel, dibawa oleh kromosom eukariota. Banyak yeast mengandung suatu elemen
genetik tambahan, suatu lingkaran 2 μm mampu berreplikasi secara independen,
mengandung 6,3 kbp DNA. Semacam lingkaran kecil DNA ini disebut plasmid, sering
ditmukan padagenetik eukariota. Ukuran kecil dari plasmid memudahkan manipulasi
genetik, dan setelah perubahannya, dapat dimasukkan ke dalam sel-sel. Oleh karena itu,
plasmid digunakan pada rekayasa genetika.

Repetitive DNA, dalam jumlah besar pada sel eukariota, telah di temukan pula pada sel
prokariota. Pada genom eukariota, repetitive DNA sering dihubungkan dengan region

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 7


penyandi dan lokasi utama pada regio penyandi dan lokasi utama pada region ekstra gen.
susunan pendek berulang (short sequence,SSR) ini atau short tandemly repeateds
sequences (STR) ada dalam beberapa salinan atau sampai ribuan salinan yang menyebar di
seluruh genom. Adanya SSR pokariata telah di dokumentasikan dengan baik dan beberapa
menunjukan polymorfisme yang luas, variasi ini di perkirakan karena kesalahan pasangan
rantai (slipped-strand mispairing)dan hal ini di perlukan untuk adatasi dan hal ini di
perlukan untuk adaptasi dan variasi bakteri. Banyak gen eukariota disisipi intron, sisipan
susunan DNA yang akan hilang pada mRNA yang di tranlasi. Intron telah diamati pada
gen archze tetapi hanya sedikit perkecualian yang tidak di temukan pada eubakteria

Kebanyakan gen jamur di bawa pada kromosom bakteri. Data susunan genom
menunjukan bahwa kebanyakan genom jamur terdiri dari satu molekul DNA sirkuler yang
mengandung DNA 580 kbp sampai lebih dari 4600 kbp. Banyak bakteri pada jamur
mengandung gen-gen tambahan pada plasmid yang bervariasi mulai dari beberapa kbp
sampai 100 kbp. DNA sirkuler (kromosom dan plasmid), yang mengandung informasi
genetik di perlukan untuk respirasinya disebut replicon. Membrane tidak memisahkan gen
bakteri dari sitoplasma seperti pada eukariota dengan beberapa perkecualian, gen bakteri
adalah haploid.

Gen-gen yang penting untuk pertumbuhan jamur dibawa pada kromosom, dan plasmid
yang membawa gen dikaitkan dengan fungsi-fungsi spesifik. Banyak plasmid membawa
gen untuk di pindahkan dari satu organisme ke organisme lain sebaik pada pengaturan DNA
(rearrangement DNA). Oleh karena itu gen-gen yang berasal dari hasil evolusi independent
dapa di gabungkan dengan plasmid, dapat menyebar diantara populasi bakteri secara luas.
Akibat kejadian genetik ini telah diamati pada penyebaran plasmid pembawa resistensi anti
biotika setelah penggunaan anti biotika yang bebas di rumah sakit.

Transposon adalah element-element genetik yang mengandung beberapa kbp DNA,


termasuk informasi yang di perlukan untuk migrasinya dari satu lokus gen ketempat lainya,
sehinga menciptakan mutasi. Peran transposon pendek (750-200 bp), dikenel
sebagai incertion element, menghasilkan banyak mutasi akibat insersi. Element ini hanya
membawa gen-gen untuk enzim-enzim, yang diperlukan untuk mendorong transposisinya
sendiri. Hampir semua bakteri membawa element IS, yang penting pada pembentukan
strain-strain dengan high-frequency recombinant (Hfr). Kompleks tranposon membawa gen-
gen untuk fungi-fungsi khusus seperti resistensi antibiotika dan diapit oleh IS. Tidak seperti

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 8


plasmid, tranposom tidak mengandung informasi genetik yang di perluken untuk
replikasinya. Seleksi transposon tergantung pada replikasinya sebagai bagian dari suatu
replicon. Deteksi atau ekploitasi gen transposon di capai dengan cara seleksi dari informasi
genetik khusus (secara normal, resistensi terhadap antibiotika) yang di bawanya.

DNA Eukariota

Replikasi DNA eukariota terjadi pada beberapa titk tumbuh di sepanjang kromosom linear.
Replikasi akurat pada ujung-ujung kromosom linear membutuhkan aktifitas enzimatis yang
berbeda dari fungsi-fungsi normal yang terkait dengan replikasi DNA. Berbagai aktifitas
tersebut mungkin melibatkan telomere, rangkaian DNA khusus (yang dibawa pada ujung
kromosom eukariota) yang cenderung terlibat dalam replikasi akurat dari ujung kromosom.
Eukariota telah mengembangkan alat – alat khusus yang disebut kumparan, yang melepas
kromosom anak menjadi nukleid terpisah yang baru terbentuk oleh proses mitosis.
Pembagian nukleid yang lebih ekstensif oleh meiosis merupakan satu faktor penting dalam
mempertahankan struktur kromosom dalam satu spesies. Terkadang sel – sel tunggal
tersebut merupakan gamet. Pembentukan gamet yang diikuti oleh penyatuan mereka untuk
membentu zigot – zigot gandan merupakan sumber utama untuk variabilitas genetika
melalui rekombinasi eukariota.

2.6 Kajian Religi

Di dalam Al Quran, Allah SWT menyiratkan akan penciptaan makhluk hidup termasuk
penciptaan mikroorganisme yang merupakan bagian dari mahluk hidup ciptaan Allah SWT,
serta proses penciptaan dan komponen penyusun makhluk hidup termasuk mikroorganisme
seperti dalam beberapa ayat yaitu:

Q.S Al Baqarah 164: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna
bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 9


Q.S An Nur 45: Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka
sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan
dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Q.S An Nahl 12: Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memahami (nya).

Dari beberapa ayat diatas dapat kita ketahui bahwa Allah SWT telah menciptakan
makhluk hidup termasuk mikroorganisme secara sempurna atau secara mendetail tanpa ada
hal yang tertinggal atau kurang pada diri makhluk hidup tersebut termasuk mikroorganisme.
Sehingga kita sebagai makhluk hidup harus bersukur dengan pemberian Allah SWT,
termasuk penciptaan mikroorganisme yang banyak member manfaat kepada manusia.

BAB III

PENUTUP

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 10


3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan “Genetika Mikroorganisme, Sebuah Elemen Dasar


Penyusun Kehidupan Mikroorganisme“, dapat diambil kesimpulan bahwa:

 Gen bakteri biasanya terdapat dalam molekul DNA (asam deoksirinukleat)


tunggal, meskipun dikenal pula adanya materi genetik di luar kromosom (ekstra
kromosomal), yang di sebut plasmid, yang tersebar luas dalam populasi bakteri.

 Virus mampu bertahan hidup, tetapi tidak tumbuh, bila tidak di dalam sel inang.
Replikasi genom virus tegantung pada energi metabolik dan mesin sintesis
makromolekul pada inang.

 Kebanyakan gen jamur di bawa pada kromosom bakteri. Data susunan genom
menunjukan bahwa kebanyakan genom jamur terdiri dari satu molekul DNA sirkuler
yang mengandung DNA 580 kbp sampai lebih dari 4600 kbp.

 Secara umum gen dari bakteri, virus, dan jamur tersusun atas DNA dan RNA

3.2 Saran

Berdasarkan penulisan “Genetika Mikroorganisme, Sebuah Elemen Dasar Penyusun


Kehidupan Mikroorganisme“, maka dapat disarankan bahwa untuk para ilmuwan atau
mahasiswa agar lebih meneliti tentang genetika karena masih banyak hal yang menjadi
misteri tentang genetika dari mikroorganisme, sehingga dapat diambil manfaat dari genetika
mikroorganisme. Untuk pihak industri penelitian yang mendalam pada genetika
mikroorganisme sangat disarankan, salah satu manfaatnya adalah dengan mengetahui
genetika dari mikroorganisme tersebut maka pihak industri dapat menghasilkan
mikroorganisme yang bermanfaat bagi pihak industri dengan didasarkan genetika dari
mikroorganisme yang unggul sehingga pihak industri dapat memperoleh untung atau
manfaat yang besar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Jawetz. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika. Jakarta.


MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 11
2. Schlegel, Hans. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Keenam. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.

3. Stanier Roger, Edward Alderberg dan John Ingraham. 1982. Dunia Mikroba 1. Bharata
Karya Aksara. Jakarta.

4. Syurachman, Agus. 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara. Jakarta

5. Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang Prees.


Malang.

MAKALAH BIOLOGI | GENETIKA BAKTERI,VIRUS DAN JAMUR 12

Anda mungkin juga menyukai