Anda di halaman 1dari 27

ETIKA DALAM

PENELITIAN
KELOMPOK 1
MUH KEVIN MUDZAKI R. (21070117140089)
PUTRI AISHA NABILA D. (21070117130119)
HERI NOVRIYANDI (21070117130083)
ETIKA PENELITIAN
Etika adalah norma atau standar prilaku yang menuntut pilihan moral mengenai
perilaku kita dan hubungan kita dengan orang lain. Tujuan dari etika dalam riset
adalah memastikan bahwa tak seorang pun dibahayakan atau menderita akibat
aktivitas riset.
Ketika riset didesain, beberapa pertimbangan etika harus diperhitungkan :
• Melindungi hak peserta dan subjek
• Menjamin sponsor menerima riset yang dijalankan & dilaporkan secara etis
• Mengikuti standar etika sewaktu medesain riset
• Melindungi keamanan periset dan tim
• Menjamin tim riset mengikuti desain
PERLAKUAN ETIS ATAS PESERTA
• Etika yg dibahas dalam desain riset menjamin tentang perlindungan hak
peserta ataupun subjek nya untuk menghindari bahaya fisik,
ketidaknyamanan dan lain lain melalui :

• 1. Menjelaskan manfaat studi


• 2. Menjelaskan hak dan perlindungan peserta
• 3. Memperoleh tujuan berdasarkan informasi
Manfaat
• Manfaat perlu dijelaskan di awal agar tidak melebihkan atau meremehkan
manfaat tersebut.
• Dikarenakan satu dan lain hal, terkadang manfaat perlu dirahasiakan agar
tidak terjadi prasangka
• Namun hal ini biasa nya berlanjut dengan terjadi adanya tipuan.
Tipuan
• Terjadi ketika peserta hanya mengetahui sebagian kebenaran
• Tujuan dilakukan tipuan :
1. Mencegah terjadinya bias oleh peserta sebelum survey
2. Melindungi kerahasiaan pihak ketiga (ex : sponsor)
Persetujuan Berdasarkan Informasi
• Setiap informasi yang didapat harus mendapat persetujuan dari peserta
untuk dapat melanjutkan studi nya
• Pengecualian : anak anak dibawah umur
Penjelasan Kepada Peserta
• Menjelaskan tentang tipuan apapun yang dilakukan
• Uraian tentang hipotesis, sasaran, atau tujuan studi
• Penyampaian hasil pascastudi
• Perhatian medis atau psikologis lanjutan pascastudi
Hak Atas Privasi
• Setiap masyarakat memandang serius mengenai undang-undang tentang
privasi
• Tujuan utama nya adalah untuk menjaga kemurnian riset dan melindungi
peserta
• Contoh kasus : ketidakterbukaan hasil survey karena beberapa alasan dari
tiap peserta
Pengumpulan Data Di Cyberspace
• Tidak selamanya data dapat dikumpulkan melalui tatap muka
• Maka diadakannya pengumpulan data secara cyberspace
• Contoh nya : sidik jari dan CCTV
• Penjaminan privasi harus tetap dilakukan
 Ada pula pertimbangan etika yang harus diingat
sewaktu berurusan dengan klien atau sponsorriset.
Entah menjalankan riset produk, pasar, personel,
keuangan, atau yang lain, sponsor berhak menerima
ETIKA DAN riset yang yang dijalankan secara etis.
SPONSOR  Periset yang etis memperlengkapi sponsor dengan
desain riset yang diperlukan untuk mengatasi
pertanyaan manajerial, serta memperlihatkan data
secara objektif meskipun sponsor lebih suka dengan
hasil tertentu.
 Beberapa sponsor ingin melakukan riset
tanpa mengungkap jati diri mereka.
Perusahaan memiliki hak untuk
memisahkan diri dari peran sponsor suatu
proyek riset. Jenis kerahasian ini adalah
kerahasian sponsor. Karena sifatnya yang
sensitif dari pertanyaan riset, sponsor
Kerahasiaan mungkin mempekerjakan perusahaan
konsultasi atau riset luar untuk
menyelesaikan proyek tersebut . Kerahasian
itu bertujuan melibatkan perlindungan atas
tujuan studi atau rinciannya. Sponsor riset
mungkin sedang menguji suatu ide baru
yang belum dipatenkan dan mungkin tidak
mau pesaing mengetahui rencannya.
 Hubungan sponsor-peneliti yang efektif tidak akan
tercapai kecuali kedua nya memenuhi kewajiban
masing-masing dan dapat mengatasi beberapa
hambatan kritis.
 Kewajiban manajer untuk menentukan masalah
mereka dan menyediakan peneliti dengan informasi
Hubungan latar belakang yang memadai. Hal ini biasanya lebih
efektif jika manajer menyatakan masalah mereka
sponsor- dalam hal pilihan keputusan daripada informasi yang
peneliti mereka inginkan. Jika hal ini dilakukan, baik manajer
dan peneliti bersama-sama dapat memutuskan
informasi apa yang dibutuhkan.
 Para peneliti juga memiliki kewajiban. Organisasi
mengharapkan mereka untuk mengembangkan desain
penelitian kreatif yang akan memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan bisnis yang penting.
 Kesenjangan pengetahuan antara peneliti dan manajer
Manajer jarang memiliki pelatihan formal dalam
metodologi penelitian, berbagai aspek etika penelitian,
ataupun keahlian penelitian. Dan karena ledakan
Konflik antara pertumbuhan teknologi penelitian dalam beberapa
tahun terakhir, kesenjangan pengetahuan telah
sponsor- berkembang antara manajer dan spesialis penelitian
peneliti sebagai teknik investigasi yang lebih canggih. Dengan
demikian, spesialis penelitian menghilangkan manajer
dari zona kenyamanan nya: manajer sekarang harus
menempatkan kariernya di tangan pengetahuan
spesialis penelitian dan kepatuhan terhadap standar
etika.
 Status pekerjaan dan koalisi politik internal untuk
mempertahankan status.

Konflik antara Manajer sering melihat orang-orang penelitian sebagai


ancaman terhadap status pribadi mereka. Mereka
sponsor- mungkin percaya peneliti tidak memadai untuk tugas
peneliti itu. Ketakutan ini sering terjasi. Fungsi peneliti adalah
untuk menguji ide-ide lama maupun yang baru. Untuk
manajer itu sesuatu yang tidak aman, peneliti adalah
saingan potensial mereka.
 Penelitian yang tidak dibutuhkan.
Tidak setiap keputusan manajerial memerlukan
penelitian. penelitian bisnis memiliki nilai yang melekat
hanya sejauh bahwa hal itu membantu manajemen
Konflik antara membuat keputusan yang lebih baik. informasi menarik
sponsor- tentang konsumen, karyawan, atau pesaing mungkin
menyenangkan untuk dimiliki, tapi nilainya terbatas jika
peneliti informasi tersebut tidak dapat diterapkan pada
keputusan penting. Jika penelitian tidak dapat
membantu manajemen maka peneliti memiliki
tanggung jawab etis untuk mempertanyakan
kegunaannya.
 Hak atas riset yang bermutu.
Pertimbangan etika yang penting bagi periset dan
sponsor adalah hak sponsor atas riset yang bermutu.
Hak ini mencakup :
Konflik antara  Memberikan desain riset yang tepay untuk pertanyaa
sponsor- riset

peneliti  Memaksimumkan nilai sponsor untuk sumberdaya


yang dikeluarkan
 Menyediakan teknik penanganan data dan pelaporan
yang sesuai untuk data yang dikumpulkan.
Kadang-kadang, periset diminta oleh sponsor untuk
melakukan tindakan yang tidak etis. Kepatuhan periset
akan menjadi pelanggar etika. Beberapa contoh yang
harus dihindari adalah :
 Pelanggaran kerahasiaan peserta
 Perubahan data atau penciptaan data palsu untuk
Etika Sponsor memenuhi tujuan yang diinginkan.
 Perubahan data dari spesifikasi yang bias
 Penafsiran data dari perspektif yang bias
 Penghilangan bagian dari analisis data dan kesimpulan
 Pemberian rekomendasi di luar cakupan data yang
dikumpulkan.
Hal-hal yang dapat dilakukan periset untuk menjada
etika dalam melakukan penelitian:
 Mendidik sponsor mengenai tujuan penelitian
 Menjelaskan peran periset dalam menemukan factor
versus peran sponsor dalam mengambil keputusan.
Etika Sponsor
 Menjelaskan bagaimana penyimpangan kebenaran
atau pelanggaran kepercayaan peserta dapat
menyebabkan masalah pada masa yang akan dating
 Gagal dengan bujukan moral, batalkan kerja sama
dengan sponsor tersebut
RESEARCHES AND TEAM MEMBERS

 Safety
 Ethical behavior of assistance
 Protection of anonymity
Safety
Peneliti bertanggung jawab untuk merancang sebuah proyek sehingga keselamatan
semua pewawancara, surveyor, peneliti, atau pengamat dilindungi. Beberapa faktor
mungkin penting untuk dipertimbangkan dalam memastikan peneliti hak atas rasa aman.
Beberapa pengamat dilindungi. Beberapa faktor mungkin penting untuk dipertimbangkan
dalam memastikan hak peneliti atas rasa aman karena beberapa daerah perkotaan dan
daerah pedesaan yang berbahaya mungkin tidak aman untuk asisten peneliti. Misalnya,
peneliti secara pribadi harus mewawancarai orang di distrik kejahatan yang tinggi, adalah
wajar untuk memberikan sebuah perlindungan.
Ethical Behavior Of Assistance

Peneliti diharapkan untuk melaksanakan rencana sampling, wawancara atau mengamati


peserta tanpa bias, dan akurat dalam merekam semua data yang diperlukan. perilaku
yang tidak etis, seperti merekayasa data hasil wawancara tanpa pernah melakukan
wawancara, hal tersebut tidak dapat ditoleransi. Perilaku asisten berada di bawah kontrol
langsung dari pengawas.
Protection Of Anonymity

Seperti yang dibahas sebelumnya, peneliti wajib melindungi kerahasiaan informasi dan
anonimitas peserta untuk kebaikan bersama dan menghormati peserta
STANDARD PROFESIONAL
Ada berbagai standar etika untuk periset profesioanl. Kode etik yang efektif
bersifat (1) regulative, (2) melindungi kepentingan umum dan kepentingan
profesi yang dilayani oleh kode bersangkutan, (3) spesifik untuk perilaku
tertentu, (4) dapat dilaksanakan.
Resources for Etichal Awareness
Ada optimisme untuk meningkatkan kesadaran etis. Menurut Pusat etika bisnis di
Bentley College, lebih dari sepertiga perusahaan Fortune 500 memiliki petugas
yang beretika, hal ini merupakan peningkatan yang substansial. Selain itu, hampir
90 persen dari sekolah bisnis memiliki program etika, hal ini juga mengalami
kenaikan dari beberapa tahun yang lalu.
Characteristics of the Institutional Review Board (IRB) Process

Anda mungkin juga menyukai