DISUSUN OLEH :
NIM : 1720151076
PRODI : D3 KEPERAWATAN 3B
Pelaksana
Nim : 1720151076
Mengetahui
Kudus,………………
………………… ………………..
( NIP……………………….. ) ( NIM……………………..)
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah wasyukurilah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kami dapa
tmenyelesaikan laporan pendidikan kesehatan tepat pada waktunya. Laporan pendidikan
kesehatan ini saya susun dengant tujuan untuk memenuhi tugas.
Saya menyadari bahwa laporan pendidikan kesehatan ini masih jauh dari
kesempurnaan,karenan kesempurnaan hanya dimiliki oleh Allah SWT. Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang membangun sangat saya harapkan demi kesempu rnaan laporan
pendidikan kesehatan ini akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan sertadalam penyusunan laporan pendidikan kesehatan ini dari awal sampai akhir. Dan
semoga, laporan pendidikan kesehatan ini bermanfaat bagi para semua pembaca aamiin.
Kudus,……………………………..
(…………………………………)
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………………………1
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………… 2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… 3
DAFTAR ISI………………………………………………………………………4
I.PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 5
II.ANALISA SITUASI…………………………………………………………… 5
III.PERMASALAHAN
MITRA…………………………………………………………………………….. 5
IV.SOLUSI YANG
DITAWARKAN………………………………………………………………….. 6
A. TUJUAN PEMBINAAN………………………………………………….. 6
B. ASPEK YANG DITANGANI…………………………………………… 6
C. TEMPAT PELAKSANAAN……………………………………………… 6
D. SASARAN……………………………………………………………….. 6
E. METODE PELAKSANAAN…………………………………………… 6
F. EVALUSI…………………………………………………………………6
V.DAFTAR PERTANYAAN…………………………………………………… 7
VI.TARGET LUARAN…………………………………………………………7
VII.PENUTUP……………………………………………………………………7
LAMPIRAN
A. SAP
B. MATERI
C. DAFTAR HADIR PESERTA
D. DOKUMENTASI KEGIATAN
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
I.PENDAHULUAN
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada
masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari
kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah
karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang
benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi
saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang
dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung
paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput
paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk
pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat
kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan
dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi
lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan
mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan
penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian angka kematiannya masih tinggi,
maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat
cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan
II.ANALISA SITUASI
Keluarga Tn. M di Desa Ngembal Kulon adalah Keluarga yang belum paham mengenai
penyakit ISPA sehingga perlu dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit ISPA.
III.PERMASALAHAN MITRA
A. TUJUAN PEMBINAAN
Untuk meningkatkan pengetahuan keluarga Tn. M di Desa Ngembal Kulon tentang
pengertian ISPA
B. ASPEK YANG DITANGANI
Komponen kognitif keluarga Tn. M tentang ISPA sebagai dasar perubahan komponen
afektif dan psikomotorik.
C. TEMPAT PELAKSANAAN
Rumah Keluarga Tn. M di Desa Ngembal Kulon
D. WAKTU PELAKSAAN
Sabtu, 16 Desember 2017 Pukul : 09.00 sampai selesai
E. SASARAN
Keluarga Tn. M
F. METODE PELAKSANAAN
Ceramah dan Tanya Jawab
G. EVALUASI
EvalasiHasil :
1. Kegiatanp penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
2. Keluarga yang bertindak sebagai audien mampu menyebutkan 3 dari 4
pertanyaan
a. Struktur persiapan
1. Kesepakatan dengan pengunjung yang bertindak sebagai audien
2. SAP dan Alat ( Leaflet ) disusun 1 hari sebelum kegiatan
3. Tempat yang digunakan telah tersedia dalam 1 hari sebelum kegiatan
b. Proses
1. 10 menit sebelum proses penyuluhan penyaji sudah siap
2. 5 menit sebelum penyuluhan pengunjung sudah datang
3. 3 menit sebelum penyuluhan alat atau media ( Leaflet) siap untuk
dibagikan
4. Pengunjung puskesmas memperhatikan dan aktif bertanya.
V. TARGET LUARAN
Pengetahuan Keluarga Tn. M tentang ISPA meningkat dan keluarga Tn. M dapat menjawab
pertanyaan dengan benar.
VI. PENUTUP
Dengan terselenggaraanya kegiatan penyuluhan kesehatan tentang ISPA pada keluarga Tn. M di
Desa Ngembal Kulon diharapkan pengetahuan tentang ISPA semakin meningkat
Kudus, ……………………….
Pelaksana
(….…………………)