Anda di halaman 1dari 13

PERANAN SISTEM INFORMASI

PERUSAHAAN ASURANSI
Nama : Mulyo Satoto
Nim : 16.05.61.0016
Sistem Informasi Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Seperti telah
dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini, manusia selalu di hadapkan
kepada sesuatu yang tidak pasti, yang mungkin menguntungkan, tetapi begitu juga
sebaliknya, manusia mengharapkan keamanan atas harta benda mereka, mengharapkan
kesehatan dan kesejahteraan tidak kurang sesuatu apapun, namun manusia hanya dapat
berusaha, tetapi Tuhan Yang Maha Kuasa yang menentukan segalanya. Asuransi sangat
penting untuk masa depan yang akan datang, karena yang namanya resiko manusia tidak ada
yang tahu kapan akan terjadi.
Dalam pembukaan polis baru dan tata cara klaim perlu dibutuhkan sistem informasi
manajemen yang bagus untuk melayani nasabah dengan baik dan cepat, terutama pada bidang
teknologi. Secara umum, peningkatan penggunaan sistem informasi berbasis komputer pada
industri asuransi dalam beberapa dekade terakhir ini, di pengaruhi oleh :
1. Peningkatan kemampuan komplementas tugas manajemen.
2. Peningkatan kemampuan karyawan di semua tingkatan dalam menggunakan
komputer.
3. Perkembangan teknologi
Alasan saya memilih judul ini adalah karena saya bekerja di bidang asuransi. Sistem
informasi pada perusahaan asuransi sudah memiliki sistem yang bagus dalam mengakses data
nasabah maupun petugas asuransi. Dengan adanya sistem informasi yang bagus salah satu
manfaat bagi nasabah adalah dapat di akses di kantor seluruh indonesia baik berupa
melakukan klaim atau menanyakan terkait polis nasabah.
BAB II
KAJIAN KONSEP

A. Definisi Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,
properti, kesehatan dan lain sebagainya, mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian
yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau
sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu
sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Istilah "diasuransikan"
biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan. Manfaat asuransi
adalah :
1. Rasa Aman
2. Berfungsi sebagai tabungan
3. Penyebaran resiko
4. Meningkatkan keberlangsungan usaha

B. Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Asuransi


Sistem informasi manajemen asuransi adalah sebuah software aplikasi untuk
membantu proses penawaran jasa asuransi ke sejumlah calon pemegang polis, serta juga
dapat mendata para pemegang polis, jenis asuransi yang dipilih dan premi yang telah
disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan kepada perusahaan asuransi. Data yang
terintegrasi dalam Sistem Informasi Perusahaan Asuransi ini adalah
1. Pembuatan proposal atau ilustrasi
2. Pembuatan Surat Permintaan Asuransi jiwa
3. No polis
4. Kirim berkas
5. Penerimaan Berkas kepada nasabah
6. Kegiatan klaim
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang
sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi
antara orang, proses algoritmatik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini
digunakan untuk merujuk tidak hanya pada pengguna organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini
dalam mendukung proses bisnis. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari
memori sosial.
Penunjang sistem informasi pada perusahaan asuransi terbagi dalam empat kategori
utama, yaitu
1. Kegiatan pemrosesan (core processing)
Meliputi seluruh kegiatan administrasi dan dokumentasi polis serta pemberian
pelayanan terhadap para pemegang polis. Kegiatan pemrosesan ini sudah dilakukan
dengan sistem online dan update informasi tersebut dapat diterima paling lambat 1 hari
2. Distribusion (distribution)
Meliputi pemberian jasa dan pelayanan terhadap para petugas asuransi, seperti
pembuatan ilustrasi paket asuransi yang akan di tawarkan, penentuan kuota tariff premi,
dan pembatasan rating aplikasi asuransi.
3. Dokumentasi (Document Management)
Meliputi seluruh kegiatan administrasi dan dokumentasi, seperti dokumentasi
kegiatan investasi, pelaporan, surat menyurat, serta pembuatan sertifikat yang dilakukan
oleh perusahaan.
4. Infastruktur (Infrastructure).
Meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan organisani dalam
pengambilan keputusan bisnis, seperti esterprise resource planning (ERP), business rules
angines (BRE), dan data warehousing/business intelligence (DW/BI). Hasil penelitian
menunjukan bahwa tingkat teknologi komputer beberapa perusahaan asuransi di
Indonesia (2.1%) masih berbasis personal computer stand alone (PC Stand Alone).
Kondisi ini terkait dengan tingginya nilai investasi yang harus dilakukan oleh perusahaan
dalam membangun sistem informasi berbasis jaringan atau mini komputer. Hasil lain
yang berhubungan dengan tingkat teknologi sistem informasi pada industri asuransi
adalah, 18.2% perusahaan asuransi sudah menggunakan tingkat teknologi yang berbasis
web dan terintegrasi dengan sistem aplikasi internal perusahaan, serta dilengkapi berbagai
fasilitas multimedia. Karakteristik perusahaan asuransi yang sudah berbasis web dalam
berbagai kegiatan operasionalnya, secara umum didominasi oleh perusahaan asuransi
patungan (joint venture).
Perangkat lunak (software) sistem informasi yang digunakan perusahaan asuransi di
Indonesia secara umum meliputi actuarial system, agency management, claim administration,
healt administration, illustration, life administration, policy administration, premium
administration, rating & quoting, reinsurance administration, subrogation, dan underwriting.
Penerapan sistem informasi berdasarkan komputer dapat mempengaruhi struktur
organisasi, motivasi dalam organisasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. maka dari itu
penerapan sistem informasi dalam dunia asuransi bisa dikatakan penting. Deskripsi Sistem
Infomasi Jasa Asuransi Sistem informasi jasa asuransi adalah sebuah software aplikasi untuk
membantu proses penawaran jasa asuransi ke sejumlah calon pemegang polis, serta juga
dapat mendata para pemegang polis, jenis asuransi yang dipilih dan premi yang telah
disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan kepada perusahaan asuransi.

C. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Perusahan Asuransi


Manfaat Sistem asuransi terjadi menjadi 2 yaitu manfaat berwujud dan tidak terwujud.
manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang
diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Indikator dari keberhasilan/manfaat
yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar
yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.
Manfaat tidak berwujud terkait dengan peningkatan kepuasan nasabah, kepuasan
karyawan, peningkatan mutu dan jumlah informasi, peningkatan mutu dan keputusan
manajemen, peningkatan efisiensi, peningkatan komunikasi, peningkatan perencanaan mutu,
peningkatan pengendalian dan pengawasan
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis di mana perlindungan finansial(atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lain sebagainya, mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, di mana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis
yang menjamin perlindungan tersebut. Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala
sesuatu yang mendapatkan perlindungan.4 Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014
Tentang Perasuransian, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi
dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan
asuransi sebagai imbalan untuk:
a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau
pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
Definisi Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang asuransi
atau pertanggungan seumurnya, Bab 9, Pasal 246 adalah suatu perjanjian dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu
premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tak tertentu. Asuransi merupakan cara berfikir manusia dalam hal mengatasi
risiko yang mungkin akan menimpa dirinya. Menurut Robert Mehrada 5 (lima) cara dalam
mengatasi risiko yaitu :
a. Menghindari risiko (risk avoidance), tidak melakukan kegiatan yang memberi peluang
kerugian.
b. .Mengurangi risiko (risk reduction), memperkecil peluang terjadi kerugian.
c. Menahan risiko (risk retention), tidak melakukan apa - apa terhadap risiko karena
dapat menimbulkan kerugian.
d. Membagi risiko (risk sharing), memindahkan risiko kepada pihak lain. Misalnya
melalui reasuransi.
e. Mengalihkan risiko (risk transfer), memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu
perusahaan asuransi.
Keadaan yang tidak pasti terhadap setiap kemungkinan yang dapat terjadi baik dalam
bentuk atau peristiwa yang belum tentu menimbulkan rasa tidak aman yang lazim disebut
risiko, dan manusia itu pada hakikatnya selalu menghadapi risiko. Risiko adalah
ketidaktentuan atau uncertaintly yang mungkin melahirkan kerugian (loss)7 Ketidaktentuan
dapat dibagi atas beberapa bagian , yaitu
1. Ketidaktentuan ekonomi ( economic uncertainty) yaitu kejadian yang timbul sebagai
akibat dari peubahan sikap konsumen, umpama perubahan selera atau minat
konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, tekhnologi, atau di dapatnya
penemuan baru, lain sebagainya.
2. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam (uncertainty of nature) misal kebakaran,
badai, topan, banjir dan lain-lain.
3. Ketidaktentuan yang di sebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainty),
umpama perperangan, pencurian, perampokan, dan pembunuhan.
Berbagai ketidaktentuan tersebut tentu mengakibatkan kerugian bagi manusia antara
lain adalah :
1. Merosotnya kondisi kesehatan/sakit.
2. Meninggal dunia
3. Cacat badan

B. SISTEM INFROMASI MANAJEMEN PERUSAHAAN ASURANSI


Perkembangan industri asuransi dewasa ini dan di masa mendatang akan semakin cerah.
Indikasinya bisa dilihat dari berbagai aspek. Secara makro hal ini sebagai akibat dari
pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan pembangunan, makin membaiknya tingkat pendidikan,
perbaikan gizi masyarakat Indonesia. Namun dibalik semua itu, perkembangan industri
asuaransi belum didukung oleh gerakan spontanitas masyarakat secara luas. Masyarakat baru
tahu dan sadar akan pentingnya asuransi setelah ‘‘didatangi’’ oleh para agen asuransi baik ke
rumah–rumah maupun ke kantor-kantor. Di sisi lain, upaya untuk memasyarakatkan industri
asuransi lewat bacaan – bacaan buku masih sangat terbatas.
Di era informasi seperti saat ini pengelolaan informasi sudah selayaknya
menggunakan alat bantu elektronik, dalam hal ini adalah komputer. Pengelolaan informasi ini
sangatlah dibutuhkan bagi para pengguna sebagai pedoman dalam membuat laporan yang
dibutuhkan. Sekumpulan informasi yang tersimpan secara teratur pada komputer bisa juga
dikatakan sebagai database, Database yang berbasis komputer ini bisa diambil atau dicari
dengan mudah dan efisien. Database tersebut selain digunakan untuk menyimpan data juga
akan digunakan untuk menampilkan laporan yang bisa digunakan dengan semestinya.
Deskripsi Sistem Infomasi Jasa Asuransi Sistem informasi jasa asuransi adalah sebuah
software aplikasi untuk membantu proses penawaran jasa asuransi ke sejumlah calon
pemegang polis, serta juga dapat mendata para pemegang polis, jenis asuransi yang dipilih
dan premi yang telah disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan kepada perusahaan
asuransi. Adapun data data yang terintegrasi dalam Sistem Informasi Jasa Asuransi ini adalah
:
1. Pembuatan proposal atau ilustrasi
2. Pembuatan Surat Permintaan Asuransi jiwa
3. No polis
4. Kirim berkas
5. Penerimaan Berkas kepada nasabah
6. Kegiatan klaim.

1. Pembuatan Proposal atau ilustrasi


Pada saat nasabah ingin mengajukan polis baru petugas asuransi atau egen harus
membuat ilustrasi atau proposal sesuai dengan kebutuhan nasabah atau produk nasabah yang
diinginkan. Pada bagian pembuatan proposal ini yang perlu dijelaskan adalah mengenai
premi yang harus dibayar, manfaat proteksi yang didapatkan oleh nasabah, dan manfaat
pengembalian jangka panjang.

2. Pembuatan Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ)


Pembuatan SPAJ adalah administrasi mengenai data-data nasabah yang berkaitan
dengan data ID, produk yang diikuti, premi yang dibayar, data ahli waris, data korepondensi
nasabah, dan mengenai kuisoner nasabah.

3. No polis
Setelah dilakukan penginputan data Surat Permintaan Asurasi Jiwa nanti akan muncul
No polis. No polis ini adalah sebagai database nasabah, database ini bisa terinterigasi ke
semua mengenai data nasabah.
4. Pengiriman Berkas
Pengiriman berkas dilakukan secara online yang langsung terhubung oleh pusat. Proses
pengiriman dilakukan dengan scan data asli lalu dikirimkan melalui sistem. Pengiriman
sistem online sangat membantu sekali karena menghasilkan informasi yang cepat mengenai
proses pengajuan polis baru nasabah. Informasi yang diterima adalah paling lambat adalah 1
hari.

5. Penerimaan Buku Polis Nasabah


Tahap penerimaan buku polis ini setelah dilakukan pengiriman berkas pengajuan polis.
Isi buku polis mengenai klausul-klausul yang terdapat pada buku polis, dan data-data sesuai
dengan Surat Permintaan Asuransi Jiwa. Buku polis ini sangat penting sekali sebagai identitas
nasabah mengikuti program tersebut, karena jika terjadi kehilangan maka akan kesulitan pada
saat melakukan pengeklaiman.

6. Klaim
Klaim merupakan nasabah atau tertanggung mengajukan karena mengalami
resiko/musibah. Proses pengajuan klaim ini didasari dengan no polis nasabah dan form klaim
sesuai dengan yang sedang dialami nasabah. Proses pengajuan klaim ini bisa dilakukan
dengan online dan pengiriman berkas melalui kurir. Pengajuan dilakukan secara online cukup
melampir bukti persyaratan klaim dan difoto bisa dikirim melalui whatsapp dan membutuhkan
waktu 3 hari kerja. Proses pengajuan dengan melalui kurir membutuhkan waktu kurang lebih
14 hari kerja.
Berikut adalah contoh Sistem Informasi Manajemen pada saat pengajuan polis dan klaim
nasabah :

Nasabah
Pengajuan
Klaim

Pembuatan proposal atau ilustrasi

1. Nama dan TTL sesuai ID


2. Produk
3. Premi

Pembuatan Surat Permintaan


Asuransi Jiwa (SPAJ)

1. Nama dan TTL No polis


2. Alamat
3. Ahlis waris 1. Seluruh data di SPAJ
4. Kuisoner
5. Produk
6. premi

Persyaratan Klaim
Pengiriman Pengajuan Berkas
1. Form terkait klaim
1. Seluruh data SPAJ beserta
no polis

Penerimaan polis ke nasabah Pengiriman Pengajuan Klaim

1. Nama dan TTL 1. Form dan no polis


2. Alamat
3. Ahlis waris
4. Kuisoner
5. Produk
6. premi
7. Klausul polis
8. No polis Pemcairan Klaim

1. No polis
2. No rekening
Dari contoh di atas bisa disimpulkan bahwa no polis sangat berperan dalam terintrigasi
data, karena dengan mencari kata kunci no polis bisa terhubung ke database nasabah mulai
dari pengajuan dan pada saat klaim.
Penunjang sistem informasi pada perusahaan asuransi terbagi dalam empat kategori
utama, yaitu Kegiatan pemrosesan (core processing) adalah kegiatan administrasi dan
dokumentasi polis serta pemberian pelayanan terhadap para pemegang polis. Kegiatan
pemrosesan ini sudah dilakukan dengan sistem online dan update informasi tersebut dapat
diterima paling lambat 1 hari. Distribusion (distribution) Meliputi pemberian jasa dan
pelayanan terhadap para petugas asuransi, seperti pembuatan ilustrasi paket asuransi yang
akan di tawarkan. Dokumentasi (Document Management) Meliputi seluruh kegiatan
administrasi dan dokumentasi, seperti dokumentasi kegiatan investasi, pelaporan, surat
menyurat, serta pembuatan sertifikat yang dilakukan oleh perusahaan. Infastruktur
(Infrastructure).
Meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan organisani dalam
pengambilan keputusan bisnis, seperti esterprise resource planning (ERP), business rules
angines (BRE), dan data warehousing/business intelligence (DW/BI). Hasil penelitian
menunjukan bahwa tingkat teknologi komputer beberapa perusahaan asuransi di Indonesia
(2.1%) masih berbasis personal computer stand alone (PC Stand Alone). Kondisi ini terkait
dengan tingginya nilai investasi yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam membangun
sistem informasi berbasis jaringan atau mini komputer.

C. Manfaat Sistem Informasi Asuransi


Manfaat dengan adanya sistem informasi pada perusahaan asuransi dibagi menjadi 2
yaitu :
1. Manfaat Berwujud (tangible benefit)
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan
manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang
diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang
berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang
sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru. Sistem informasi yang baik dapat digunakan
tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung
proses analisis yang diperlukan oleh manajemen. Sehingga dengan dukungan sistem informasi
yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah
diakses mengenai kondisi perusahaan. Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan
setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih
cepat.
Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan
jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam perusahaan, pengurangan biaya
operasional, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu
mahal. Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan
transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima
orang maka dengan implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup
dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka setiap
proses pembukuan dapat diproses langsung dari masing-masing bagian terkait tanpa harus
melalui proses pengisian ulang data. Selain itu secara otomatis dengan penerapan SIA maka
laporan-laporan keuangan dapat disajikan berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-
entry.

2. Manfaat tak Berwujud


a) Peningkatan kepuasan Nasabah
Dengan menerapkan sistem informasi penjualan/transaksi yang lebih cepat dalam
pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya, hal ini akan memberi kesan tersendiri bagi
nasabah yang tidak perlu menunggu lama ketika bertransaksi di Bank maupun Asuransi
syariah sehingga menimbulkan kepuasan nasabah.
b) Peningkatan kepuasan karyawan
Perusahaan yang menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi
kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat
dan benar. Sehingga tidak ada lagi masalah ketidakpuasan karyawan karena kesalahan
perhitungan managemen dalam memasukkan daftar insentif karyawan secara manual. Hal ini
juga berlaku misalkan untuk perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan
latihan, dsb.
c) Peningkatan mutu dan jumlah informasi
Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil
kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh. Hal tersebut
dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara
otomatis oleh mesin komputer.
d) Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung kepada
informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut. Hal tersebut hanya dapat
terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini dan
dapat diambil setiap saat.
e) Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional
Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin
rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal tersebut dapat dicapai karena
dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang
baik.
f) Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal
Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem jaringan
komunikasi data elektronik yang handal juga. Dengan penerapan sistem informasi yang baik
maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat bertukar informasi secara
lebih efektif dan efisien.
g) Peningkatan mutu perencanaan
Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis sehingga diperlukan dukungan
informasi yang memadai dalam melaksanakannya. Jika tidak maka perencanaan tersebut
dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi yang menjadi
basisnya.
h) Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas
di dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau. Pemantauan tersebut tentunya
berdampak pada peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di
dalam perusahaan.
BAB IV
KESIMPULAN

Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan perusahaan asuransi sangat penting


karena sangat membatu sekali dalam membantu proses bekerja dan memudahkan terkait
pelayanan nasabah. Manfaat lain adalah sistem informasi juga meningkatkan kepuasan
nasabah, kepuasan karyawan, peningkatan mutu dan jumlah informasi, peningkatan mutu dan
keputusan manajemen, peningkatan efisiensi, peningkatan komunikasi, peningkatan
perencanaan mutu, peningkatan pengendalian dan pengawasan

Anda mungkin juga menyukai