Dalam hal populisme terkait liberalisasi politik, terdapat beberapa ciri yakni, ranah
politik yang dikuasai oleh sistem oligarki, vote-buying menjadi kurang efektif sehingga
memobilitasi identitas, sirkulasi dan promosi dalam pemerintahan berdasar kinship,
loyalitas, perkoncoan serta pengambilan keputusan berlangsung yang bersifat eksklusif.
Dalam pelaksanaannya populisme disebut sebagai hal yang negatif tetapi dalam
sudut pandang lain populisme juga bisa dipandang sebagai sesuatu yang baik seperti
mendukung hak dan kedaulatan rakyat dalam melawan elit-elit istimewa dan dapat
membuat peningkatan ekonomi yang dilakukan oleh pihak mayoritas. Terdapat 2 pasion
dalam politik yakni Fear dan Hope, fear biasanya digunakan oleh sayap kanan dalam
rangka memberikan ketakutan. Seperti yang dilakukan dalam praktik politik sekarang yang
mana penggunaan fear selalu dipakai oleh pihak-pihak yang ingin berkuasa sedangkan
dalam pasion hope jarang ditemukan dalam praktik politik dewasa ini.