Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5

Dinisyah
Berlian Fiqih Nurvandi
M Darly N
Vemi Nabilla
Yeremia

SANITASI BERBASIS PESANTREN (SANITREN)


Program Sanitren

Sanitren atau Sanitasi Berbasis Pesantran merupakan program yang dicanangkan oleh
pemerintah Kabupaten Tangerang. Program Sanitren ini sebagai bentuk upaya mewujudkan
masyarakat yang religius, termasuk meningkatkan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan bermasyarakat. Manfaat Sanitren antara lain memenuhi target 100 persen akses
sanitasi, 0 persen kawasan kumuh, 100 persen akses air bersih. Selain mendapatkan sarana, santri
pun akan mengerti pola hidup sehat dan bersih. Pasalnya, Sanitren dibangun sesuai kebutuhan
santri dalam beraktivitas sehari-hari.

Siklus Program Sanitren Dimulai:

1. Persiapan

2. Sosialisasi

3. Verifikasi

4. Legalisasi

5. Penandatanganan Perjanjian Nota Hibah Daerah

6. Pengajuan Pencairan Dana

7. Pelaksanaan Pembangunan Fisik

8. Pengawasan Pembangunan

9. Pelaporan
Santri merupakan generasi penerus bangsa, mereka pun berhak atas sanitasi yang bersih sehingga
dapat belajar di pesantren dengan nyaman. Dan melalui pendataan oleh Kementerian Agama
Kabupaten Tangerang bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang, pada tahun 2018 telah
dibangun 46 unit sanitren dari 829 lembaga pesantren yang ada.

Dengan adanya Program Sanitren ini diharapkan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan
pemenuhan Sanitren dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya para
santri di wilayah Kabupaten Tangerang.

Proses Perencanaan Program Sanitren

Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui BAPEDA beserta Kemenag menggulirkan


program sanitasi untuk pesantren ini karena kesadaran-kesadaran pihak yang bersangkutan akan
dunia pendidikan di pondok pesantren yang dinilai kurangnya perhatian khususnya dalam hal
sanitasi. Oleh karena itu terdapat beberapa proses perencanaan bagaimana program sanitren,
yaitu;

Persiapan

Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui kebijakan Bupati Tangerang dan Wakilnya,


Ahmed Zaki Iskandar – Mad Romli, mencanangkan 15 program unggulan yang mana salah
satunya merupakan Sanitasi Berbasis Pesantren (Sanitren).

Sosialisasi

Sosialisasi ini dilakukan kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan


mensosialisasikan pentingnya sanitasi yang akan memenuhi target 100 persen akses sanitasi, 0
persen kawasan kumuh, 100 pesen akses air bersih, yang mana dengan begitu pihak yang
bersangkutan akan mengerti pola hidup sehat.

Verifikasi
Kepala Bidang Perencanaan, Prasarana dan Kewilayahan BAPEDA Kabupaten
Tangerang menerangkan bahwa terdapat 829 pondok pesantren yang telah terdaftar pada tahun
2017 lalu.

Legalisasi

Dalam hal ini data verifikasi tersebut yang menerangkan terdapat 829 ponpes di 29
Kecamatan sekabupaten Tangerang yang akan mendapatkan program sanitren pada periode
2019-2023 mendatang.

Dana Hibah

Dalam hal ini stakeholder memaparkan seluruh mekanisme pelaksanaan sanitren serta
menghibahkan anggaran kepada Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang.

Pelaksanaan Pembangunan Fisik

Pihak yang yang terlibat dalam pembangunan fisik ini dilakukan oleh Kementrian Agama
(Kemenag) dengan dibantu oleh pihak pondok pesantren yang bersangkutan dalam
melaksanakan pembangunannya.

Pengawasan Pembangunan

Dalam pengawasan ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang


melalui Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) dengan mengawasi anggaran yang sudah
dihibahkan ke Kemenag untuk Sanitren dan air bersih.

Laporan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Badan Perencanaan Daerah


(BAPEDA) juga mendampingi pihak pondok pesantren yang bersangkutan dalam membuat
laporan pertanggungjawaban administrasinya, sehingga transparansi dalam proses perencanaan
dan pelaksanaan ini akan terlihat jelas.

Aktor yang terlibat dalam program sanitasi pesantren :

1. Bupati Tangerang
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan 15 program unggulan Pemerintah
Kabupaten Tangerang untuk lima tahun ke depan menjadi perioritas pembangunannya. Salah
satu diantaranya yaitu program sanitasi untuk pesantren.

2.. Pemerintah Kabupaten Tangerang

Tujuan pemkab adalah membangun dan memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga
dapat dirasakan bagaimana mengatur pola hidup bersih dan sehat khususnya dipesantren salafi
yang selama ini belum memiliki akses sanitasi dengan baik. Pada tahun 2018 pemerintah daerah
Tangerang menganggarkan sebanyak 6 miliar untuk pembangunan sanitren di tiap 50 pesantren.
Setiap tahunnya pemerintah kabupaten menargetkan setidaknya antara 100 sampai dengan 150
pondok pesantren akan mendapatkan manfaat dari program ini.

3. Civil Society

RMI NU (Rabithah Ma’had Islamiyah Nahdlatul Ulama) Kabupaten Tangerang memiliki


kepeduliaan untuk mengawal dan membantu pesantren untuk mendapatkan sanitren. RMI terus
bersinergi dengan pihak-pihak terkait, agar program sanitren ini berjalan sesuai rencana. Selain
itu Kabupaten Tangerang juga melibatkan International NGO Forum on Indonesian
Development (INFID), sebuah LSM yang aktif melakukan advokasi pencapaian target
pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Develepment Goals (SGDs), sanitasi yang bersih
merupakan bagian dari tujuan SDGs.

Anda mungkin juga menyukai