Anda di halaman 1dari 1

Negara Federal

Negara Federal menurut C.F Strong

Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya
bertentangan, yaitu kedaulatan negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara bagian
diserahkan sama sekali kepada pemerintah federal, sedangkan kedaulatan dalam dibatasi.

Negara Federal menurut K.C.Wheare

adalah negara dimana kekuasaan dibagi sedemikian rupa sehingga pemerintah federal dan pemerintah
negara bagian dalam bidang bidang tertentu bebas satu sama lain.

Dalam arti bahwa negara federasi merupakan suatu negara yang terdapat pembagian kekuasaan dalam
pemerintahannya, yaitu antara pemerintahan pusat, daerah, provinsi dll. Dan negara federal ini ditandai
dengan kepala negara yang memimpin tidak hanya satu, memiliki kekuasaan pada tiap negara tetapi
tidak berdaulat dan pemerintahan pusat memiliki kedaulatan didalam dan diluar bagi wilayah-wilayahnya.

Menurut C.F Strong ada 2 syarat membentuk negara federal

1. Adanya perasaan sebangsa antara kesatuan politik yang hendak membentuk federasi itu
2. Keinginan pada kesatuan-kesatuan politik yang hendak mengadakan federasi untuk mengadakan
ikatan terbatas, oleh karena apabila kesatuan-kesatuan politik itu menghendaki persatuan, maka
bukan federasilah yang akan dibentuk, melainkan negara kesatuan

R. Kranenburg mengemukakan 2 kriteria berdasarkan hukum positif mengenai perbedaan antara negara
federasi dan negara kesatuan

1. Negara bagian sesuatu federasi memiliki puvoir constituant, yakni wewenang membentuk undang-
undang dasar sendiri serta wewenang mengatur bentuk organusasu sendiri dakam rangka dan batas-
batas konstitusi federal, sedangkan dalam negara kesatuan organisasi bagian-bagian negara (yaitu
pemerintah daerah) secara garis besarnya telah ditetapkan oleh pembentukan undang-undang pusat.

2. Dalam negara federal, wewenang membentuk undang-undang pusat untuk mengatur hal-hal tertentu
telah terperinci satu per satu dalam konstitusi federal, sedangkan dalam negara kesatuan wewenang
pembentukan undang-undang pusat ditetapkan dalam suatu rumusan umum dan wewenang
pembentukan undang-undang rendahan (lokal) tergantung pada badan pembentuk undang-undang pusat
itu.

Jika dilihat dari segi integrasi antar kesatuan politik yang bergabung maka negara kesatuan dinilai lebih
kokoh daripada negara federal tetapi dalam sudut politik menurut E. Utrecht antara negara federasi
dengan kesatuan bahwa pada mulanya negara memerlukan adanya sentralisasi kekuasaan guna
melenyapkan kekuatan-kekuatan yang bisa meruntuhkan kesatuan yang baru dicapai tetapi apabila
kekuatan-kekuatan itu sudah tidak ada lagi yang tidak mengancam negara maka perlu adanya
desentralisasi bahkan yang bersifat federasi

Anda mungkin juga menyukai