Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah keseluruhan rencana untuk mendapatkan

jawaban atas pertanyaan yang sedang dipelajari dan untuk menangani berbagai

tantangan terhadap bukti penelitian yang layak. Dalam merancang penelitian ini,

peneliti memutuskan mana yang spesifik yang akan diadopsi dan apa yang akan

mereka lakukan untuk meminimalkan bias dan meningkatkan interpretabilitas

hasil (John, 2009).

Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka penelitian ini menggunakan

rancangan pra-pasca tes dengan penelitian (one-group pre-post test design). Pada

desain ini terdapat pre test sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil

perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan

keadaan sebelum diberi perlakuan (Polit, 2010). Rancangan tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Pre test Treatment Post test

O1 X O2

Bagan 4.1. Desain Penelitian Pra Experiment One group pre-post test design
(Polit,2010)

Keterangan:

O1 = Nilai Pretest (sebelum diberi Balance Exercise)

X = Intervensi (Balance Exercise)

O2 = Nilai Posttest (sesudah diberi Balance Exercise)


4.2. Populasi dan Sampel

4.2.1. Populasi

Sebuah populasi adalah keseluruhan kumpulan kasus di mana seorang

peneliti tertarik. populasi tidak terbatas pada subyek manusia. peneliti

menentukan karakteristik yang membatasi populasi penelitian melalui kriteria

kelayakan (atau kriteria inklusi) (Creswell, 2009). Populasi dalam penelitian ini

sebanyak 12 lanjut usia lingkungan STIKes Santa Elisabeth Medan tahun 2017.

4.2.1. Sampel

Pengambilan sampel adalah proses pemilihan sebagian populasi untuk mewakili

seluruh populasi. Sampel adalah subset dari elemen populasi. Elemen adalah unit

paling dasar tentang informasi mana yang dikumpulkan. Dalam penelitian

keperawatan, unsur-unsurnya biasanya manusia (Grove, 2014). Teknik

pengambilan sample dengan dengan teknik Purposive Sampling yang memenuhi

kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti,

berumur diatas 60 tahun, mampu berjalan dan beraktifitas sendiri dengan baik,

tidak ada cidera pada anggota gerak bawah, tidak ada gangguan-gangguan serius

maupun gangguan neurologis, dan bersedia menjadi responden.

Peneliti menggunakan kelompok eksperimen tanpa kelompok kontrol,

maka jumlah anggota sampel antara 10-20 orang Peneliti menetapkan 10 orang

sebagai subjek dalam penelitian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Maka jumlah keseluruhan sampel adalah 10 orang.


4.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1. Variabel Independen

Variabel independen merupakan adalah faktor yang (mungkin)

menyebabkan, mempengaruhi, atau mempengaruhi hasil (Creswell, 2009).

Adapun variabel independen pada penelitian ini adalah balance exercise karena

balance exercise menjadi variabel yang mempengaruhi dan diharapkan mampu

menjadi suatu tindakan keperawatan dalam gangguan keseimbangan postural

lansia.

4.3.2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel terikat dalam penelitian (Creswell,

2009). Variabel dependen sering disebut dengan variabel terikat yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016).

Variabel dependen pada penelitian ini adalah keseimbangan postural yang

menjadi variabel terikat dan indikasi dilakukannya balance exercise sehat.


Tabel 4.1. Definisi Operasional Pengaruh Balance Exercise Terhadap
Keseimbangan Postural Lansia Lingkungan Stikes Santa
Elisabeth Medan Tahun 2017

No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor


1 Independe Balance Balance Standar -
n Balance Exercise Exercise, prosedur
Exercise merupakan Meliputi : operasion
suatu bentuk al
latihan pada 1. Single Leg
ekstremitas Stand
bagian bawah (berdiri
yang dapat
dengan satu
meningkatkan
keseimbangan kaki)
pada tubuh 2. Tandem
sehingga dapat Walking
mencegah (Heel-to-
terjadinya Toe/ tumit-
resiko jatuh ke-kaki)
3. Chair
Sitting and
Standing
(duduk di
Kursi dan
berdiri)

2 Dependent Keseimbangan Nilai Lembar interval Nilai


Keseimba postural adalah keseimbangan : observasi keseimban
ngan kemampuan a. 41-56 = dengan gan :
postural seseorang untuk risiko rendah 14 d. 41-56 =
(lansia) mempertahan jatuh penilaian, risiko
kan b. 21-40 = menggun rendah
keseimbangan risiko sedang akan jatuh
tubuhnya dalam jatuh skala e. 21-40 =
posisi dan c. 0 –20 = berg risiko
waktu tertentu risiko tinggi balance sedang
jatuh scale jatuh
(BBS) f. 0 –20 =
risiko
tinggi
jatuh
4.4. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, selalu diperlukan suatu alat yang disebut

“instrumen pengumpulan data”. Jenis instrumen yang dapat dipergunakan dapat

diklasifikasikan menjadi 5 bagian, yaitu meliputi pengukuran (1) biofisiologis, (2)

observasi, (3) wawancara, (4) kuesioner, dan (5) skala (Nursalam, 2014).

Pada instrumen penelitian, peneliti menggunakan lembar observasi yang

berisi tentang data demografi responden meliputi: nama inisial responden, jenis

kelamin, umur, agama, suku dan pekerjaan. Hasil pengukuran nilai keseimbangan

akan ditulis dilembar observasi. Sebelum dilakukan intervensi balance exercise

pada lansia, dilakukan terlebih dahulu observasi untuk mengetahui nilai

keseimbangan lansia. Observasi ini dilakukan dihari pertama. Setelah dilakukan

observasi awal dan mendapatkan hasil, maka dilakukan intervensi balance

exercise pada lansia. Latihan ini dilakukan 3 kali seminggu dalam satu bulan atau

12 kali pertemuan dan dilakukan juga evaluasi proses pada penghujung penerapan

terapi yang dilakukan. Pada akhir proses, dilakukan kembali observasi untuk

mengetahui perubahan nilai keseimbangan pada lansia, observasi dlakukan pada

akhir pertemuan.

4.5. Lokasi Dan Waktu

Anda mungkin juga menyukai