Abstract
Background: Diphtheria is a disease that is considered as extraordinary
incident (KLB) and might cause death. Objective: To analyze the risk factors of
diphtheria in Blitar in 2015. Methods: Observational-analytic study by using
case control design. Samples in the case group were diphtheria patient (42) and
the control group is patient with no diphteria (84). Independent variables are
age, immunization status, room humidity, lighting, ventilation, where the
occupancy, and the presence of health-care facilities. Data were analyzed by
logistic regression. Results: The results showed age OR = 3.94, OR = 60.00
room humidity, lighting OR = 16:59, ventilation OR = 22:42, where health-care
facilities OR = 8.87 associated with the incidence of diphtheria. Risk factors for
the incidence of diphtheria ie humidity room (OR = 29 983) and lighting (OR =
5,115). Conclusions and suggestions: Risk factors on the diphtheria incidence
are room humidity and lighting. Further research can use a narrower area
coverage in order to know the specific influence of environmental factors on the
incidence of diphtheria
ventilasi yang memenuhi syarat (≥ 10% luas kemungkinan terdapat perbedaan faktor
lantai). Ventilasi yang tidak baik akan risiko.
menghalangi pertukaran udara di dalam
rumah dengan lingkungan luar13. Akibatnya REFERENSI
udara di dalam rumah tidak dapat keluar 1. WHO. 2014. Diphtheria Reported Case.
dengan baik. Apabila di dalam rumah tersebut http://apps.who.int/immunization_monito
terdapat penderita difteri, maka udara yang ring/globalsummary/timeseries/tsincidenc
dihembuskan oleh penderita difteri tidak ediphtheria.html. 2 Januari 2016.
dapat keluar dan akan dihirup oleh penghuni 2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
rumah lainnya. 2016. Difteri. Dinkes Provinsi Jatim.
Keberadaan sarana pelayanan Surabaya.
kesehatan mempunyai hubungan dengan 3. Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. 2016.
kejadian difteri. Orang yang mempunyai jarak Profil Kesehatan Kabupaten Blitar 2015.
antara rumah dengan pelayanan kesehatan Dinkes Kab. Blitar. Blitar
jauh (>5 km) mempunyai risiko untuk terkena 4. Izza, N., dan Soenarnatalia. 2015.
difteri sebesar 8,9 kali lebih besar dari pada Analisis Data Spasial Penyakit Difteri
orang yang mempunyai jarak rumah dengan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 dan
sarana pelayanan kesehatan dekat (< 5 km). 2011. Buletin Penelitian Sistem
Jarak tempuh ke sarana pelayanan kesehatan Kesehatan 18(2).
merupakan salah satu faktor yang penting 5. Kartono, B. 2008. Lingkungan Rumah
dalam utilisasi sarana pelayanan kesehatan14. dan Kejadian Difteri di Kabupaten
Jarak tempuh ke sarana pelayanan kesehatan Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.
yang jauh memungkinkan penundaan Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat
pengobatan. Penundaan pengobatan tersebut Nasional 2(5).
akan dapat menyebabkan bertambahnya 6. Sein, C., T. Tiwari, A. Macneil, K.
jumlah penderita baru. Wannemuehler, C. Soulaphy, P.
Souliphone, R. Reyburn, A.R. Gonzalez,
M. Watkins dan J.L. Goodson. 2016.
SIMPULAN Diphtheria outbreak in Lao People’s
Status imunisasi, kelembababn Democratic Republic, 2012–2013.
ruangan, pencahayaan, ventilasi, dan Vaccine.
keberadaan sarana pelayanan kesehatan 7. Rusmil, K., A. Chairulfatah, E. Fadlyana,
berpengaruh terhadap kejadian difteri di dan M. Dhamayanti. 2011. Wabah Difteri
Kabupaten Blitar Tahun 2015. Faktor risiko di Kecamatan Cikalong Wetan,
terhadap kejadian difteri di Kabupaten Blitar Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,
Tahun 2015 adalah kelembaban ruangan dan Indonesia. Sari Pediatri 12.
pencahayaan. 8. Pracoyo, N.E., H. Edison, dan A. Rofiq.
2015. Daya Lindung Antibodi Anti
SARAN Difteri Pada Anak Usia 1-14 Tahun
Penelitian selanjutnya dapat (Hasil Analisis Lanjut Riskesdas 2007).
menggunakan cakupan wilayah yang lebih Media Penelitian dan Pengembangan
sempit karena faktor lingkungan masing- Kesehatan 25.
masing daerah atau lokasi berbeda sehingga
9. Utama, F., C.U. Wahjuni, dan S. Martini. 13. Ruswanto, B. 2010. Analisis Spasial
2014. Determinants of Clinical Diphtheria Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru
After Sub National Diphtheria Ditinjau dari Faktor Lingkungan dalam
Immunization Days In 2012 At dan Luar Rumah di Kabupaten
Bangkalan. Jurnal Berkala Epidemiologi, Pekalongan. Disertasi. Semarang.
2(1). Universitas Diponegoro
10. WHO. 2009. The Immunological Basis 14. Sari, R.M., L.P. Ambarita, dan H. Sitorus.
for Immunization Series. WHO. Geneva 2014. Akses pelayanan kesehatan dan
11. Frobisher, M., L. Sommermeyer, R. kejadian malaria di Provinsi Bengkulu.
Fuerst. 1978. Frobisher & Fuerst Media Penelitian dan Pengembangan
Microbiology in Health and Disease Kesehatan 23.
(15th edition). W.B. Saunders Company.
Philadelphia
12. Yusup, N.A. dan L. Sulistyorini. 2005.
Hubungan Sanitasi Rumah Secara Fisik
Dengan Kejadian ISPA Pada Balita.
Jurnal Kesehatan Lingkungan 1(2).