Anda di halaman 1dari 8

Darah manusia tersusun atas beberapa komponen.

Adapun komponen darah adalah :


a.
Sel darah yang terdiri atas : sel darah merah (erytrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping
-keping darah pembeku (trombosit).
b.
Plasma darah (cairan) yang terdiri atas :

Air, hamper 90% berupa cairan

Protein :
albumin (53%) berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah, globulin (43%)
berperan dalam pembuatan antibody, fibrinogen (4%) berperan dalam pembekuan darah.

Gas berupa O
2
, CO
2
dan N
2
.

Nutrien :
lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dll.

Garam mineral : NaCl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dll.

Zat sisa : urea, kretinin, asam urat, bilirubin.

Hormon dan enzim.
c.
Dalam plasma terdapat antigen (protein asin
g) yang berguna untuk membentuk antibody;
presipitin yang menggumpalkan antigen; lisin yang mampu menguraikan antigen; antitoksin
untuk
menawarkan racun.
Macam
-
macam sel darah :
a
.
Sel darah merah (erytrosit)
Bentuk sel darah merah bulat gepeng,
kedua permukaannya cekung (bikonkaf), dan tidak
berinti, pada pria jumlahnya kira
-
kira 5 juta/mm
3
sedangkan wanita kira
-
kira 4 juta/mm
3
.
Mengandung hemoglobin (zat warna merah pada darah) yang berfungsi mengikat O
2
, mengandung
zat besi (Fe), berwarna merah
. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang, pada
tulang pipih. Sel darah merah dapat hidup 120 hari, yang sudah tua/rusak akan dirombak dalam
limfa (kura). Hemoglobin yang terlepas akan dibawa ke hati untuk dirombak menjadi zat warna
empedu (bili
rubin). Adapun zat besi yang terlepas akan digunakan dalam membentuk sel darah
merah baru.
Jika sel
-
sel darah kekurangan zat besi maka akan mengalami penyakit yang disebut anemia.
Adapun jika kekurangan darah O
2
dinamakan sianosis.
b.
Sel darah
putih (leukosit)
Macam
-
macam sel darah putih :

Monosit, dengan ciri
-
ciri inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak cepat.

Limfosit, dengan ciri
-
ciri berinti satu, tidak dapat bergerak, berfungsi untuk imunitas.
Bentuk
leukosit tidak tetap (ameboid), tidak berwarna, memiliki inti, bulat/cekung, jumlahnya
pada orang normal kira
-
kira 6.000
-
9.000/mm
3
. Umur sel darah putih sekitar 12
-
13 hari. Dibuat
dalam sumsum tulang merah, limfe dan jaringan retikuloendothelium. Fungsi s
el darah putih untuk
melindungi tubuh terhadap infeksi. Jika ada kuman sel darah putih akan memakan kuman
tersebut, apabila kalah akan berubah menjadi nanah. Selain itu leukosit juga sebagai
prengangkutan zat lemak, pembuluh chyl dan limfe serta bersifat f
agosit.

c.
Sel darah pembeku (trombosit)
Bentuk keping darah pembeku tidak tetap. Fungsinya untuk pembekuan darah, jumlahnya kira
-
kira 200.000
-
400.000/mm
3
, dibuat dalam sumsum tulang (megakariosit). Jika seseorang luka,
keping darah mengalir
bersama darah luka, pada waktu menyentuh permukaan luka akan pecah
dan terbentuk trombokinase, dengan bantuan ion kalsium akan mengubah protrombin (dalam
plasma darah) menjadi trombin. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi
fibrin
(benang
-
benang halus) yang akan menutup luka sehingga perdarahan berhenti.
Proses pembekuan darah :
Darah manusia tersusun atas beberapa komponen. Adapun komponen darah adalah
:
a.
Sel darah yang terdiri atas : sel darah merah (erytrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping
-
keping darah pembeku (trombosit).
b.
Plasma darah (cairan) yang terdiri atas :

Air, hamper 90% berupa cairan

Protein :
albumin (53%) berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah, globulin (43%)
berperan dalam pembuatan antibody, fibrinogen (4%) berperan dalam pembekuan darah.

Gas berupa O
2
, CO
2
dan N
2
.

Nutrien :
lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dll.

Garam mineral : NaCl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dll.

Zat sisa : urea, kretinin, asam urat, bilirubin.

Hormon dan enzim.
c.
Dalam plasma terdapat antigen (protein asin
g) yang berguna untuk membentuk antibody;
presipitin yang menggumpalkan antigen; lisin yang mampu menguraikan antigen; antitoksin
untuk
menawarkan racun.
Macam
-
macam sel darah :
a
.
Sel darah merah (erytrosit)
Bentuk sel darah merah bulat gepeng,
kedua permukaannya cekung (bikonkaf), dan tidak
berinti, pada pria jumlahnya kira
-
kira 5 juta/mm
3
sedangkan wanita kira
-
kira 4 juta/mm
3
.
Mengandung hemoglobin (zat warna merah pada darah) yang berfungsi mengikat O
2
, mengandung
zat besi (Fe), berwarna merah
. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang, pada
tulang pipih. Sel darah merah dapat hidup 120 hari, yang sudah tua/rusak akan dirombak dalam
limfa (kura). Hemoglobin yang terlepas akan dibawa ke hati untuk dirombak menjadi zat warna
empedu (bili
rubin). Adapun zat besi yang terlepas akan digunakan dalam membentuk sel darah
merah baru.
Jika sel
-
sel darah kekurangan zat besi maka akan mengalami penyakit yang disebut anemia.
Adapun jika kekurangan darah O
2
dinamakan sianosis.
b.
Sel darah
putih (leukosit)
Macam
-
macam sel darah putih :

Monosit, dengan ciri
-
ciri inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak cepat.

Limfosit, dengan ciri
-
ciri berinti satu, tidak dapat bergerak, berfungsi untuk imunitas.
Bentuk
leukosit tidak tetap (ameboid), tidak berwarna, memiliki inti, bulat/cekung, jumlahnya
pada orang normal kira
-
kira 6.000
-
9.000/mm
3
. Umur sel darah putih sekitar 12
-
13 hari. Dibuat
dalam sumsum tulang merah, limfe dan jaringan retikuloendothelium. Fungsi s
el darah putih untuk
melindungi tubuh terhadap infeksi. Jika ada kuman sel darah putih akan memakan kuman
tersebut, apabila kalah akan berubah menjadi nanah. Selain itu leukosit juga sebagai
prengangkutan zat lemak, pembuluh chyl dan limfe serta bersifat f
agosit.
c.
Sel darah pembeku (trombosit)
Bentuk keping darah pembeku tidak tetap. Fungsinya untuk pembekuan darah, jumlahnya kira
-
kira 200.000
-
400.000/mm
3
, dibuat dalam sumsum tulang (megakariosit). Jika seseorang luka,
keping darah mengalir
bersama darah luka, pada waktu menyentuh permukaan luka akan pecah
dan terbentuk trombokinase, dengan bantuan ion kalsium akan mengubah protrombin (dalam
plasma darah) menjadi trombin. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi
fibrin
(benang
-
benang halus) yang akan menutup luka sehingga perdarahan berhenti.
Proses pembekuan darah :

Inspirasi dan ekspirasi


Selama proses inspirasi, volume paru-paru mengembang sebagai akibat dari kontraksi diafragma
dan otot interkostal (otot-otot yang terhubung ke tulang rusuk), sehingga memperluas rongga
dada. Karena peningkatan volume ini, tekanan menurun, berdasarkan prinsip-prinsip Hukum
Boyle penurunan tekanan di rongga dada relatif terhadap lingkungan membuat tekanan rongga
berkurang dari tekanan atmosfer. Karena prose ini akan terjadi gradien tekanan antara atmosfer
dan rongga dada sehingga memungkinkan udara untuk bergegas masuk ke paru-paru dan proses
inspirasi pun terjadi. Hasil peningkatan volume sebagian besar disebabkan peningkatan dalam
ruang alveolar karena bronkiolus dan bronkus adalah struktur kaku yang tidak berubah dalam
ukuran.

Selama proses ini, dinding dada mengembang keluar dan menjauhi paru-paru. Paru-paru adalah
elastis, sehingga saat udara mengisi paru-paru, elastisitas dalam jaringan paru-paru menekan
kembali ke bagian dalam paru-paru. Ini kekuatan dari luar dan ke dalam bersaing dengan paru-
paru yang mengembang dan mengempis dengan setiap napas. Setelah pernafasan, paru-paru
mundur untuk memaksa udara keluar dari paru-paru. Otot-otot interkostalis bersantai, kembali
dinding dada ke posisi semula. Selama pernapasan, diafragma juga melemaskan, bergerak lebih
tinggi ke dalam rongga dada. Hal ini meningkatkan tekanan di dalam rongga dada relatif
terhadap lingkungan. Udara bergegas keluar dari paru-paru karena gradien tekanan antara rongga
dada dan atmosfer. Gerakan udara keluar dari paru-paru diklasifikasikan sebagai peristiwa pasif
karena tidak ada otot berkontraksi untuk mengusir udara.

Hematopoiesis
1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1,
HbG2, dan Hb Portland.
2. Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12
minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan
timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan
HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan
pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.

Anda mungkin juga menyukai