Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

Pelatihan dan penyegaran kader terhadap pencegahan filariasis di desa


Meunasah Tuha di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada, Kec. Peukan Bada,
Aceh Besar

A. LATAR BELAKANG
Desa meunasah tuha merupakan salah satu desa di bawah tanggung jawab puskesmas
Peukan Bada, Kecamatan Peukan Bada , Aceh Besar. Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 17
November 2017 yang telah dilakukan pada para kader melalui forum diskusi group (FGD )
yang dilakukan di Meunasah Tuha, didapat kan data bahwa kader jarang dilakukan atau
diberikan pelatihan kader.
Dari 4 kader yang ada di desa Meunasah Tuha, yang mengikuti FGD 3 orang kader.
Pada saat pengumpulan data awal. Dari hasil FGD didapatkan data masih ada kebiasan kader
dan warga membuang sampah ke sungai, jarang gotong royong dan membersihkan halaman
rumah. Adapun hambatan dan kendela yang disampaikan oleh kader adalah tidak adanya
tindak lanjut dari puskesmas atau dinkes setelah mengetahui ada kasus kaki gajah dikampung
kami. Para kader mengatakan walaupun satu orang bisa juga menularkan ke orang lain. Kader
mengatakan kami siap datang kalau ada pelatihan, karen itu penting untuk kami, keluarga dan
masayarakat tentunya.
Dari hasil observasi didapatkan data masih banyak lokasi yang berpotensi perindukkan
nyamuk, tempat bersarangnya nyamuk. Dari hasil survey kurangnya partisipasi masyarakat
dalam perilaku kesehatan. Dan kader mengatakan kalau dibuat kegiatan kesehatan masayarakat
kurang respon, karena dianggap tidak penting.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan berbagai intervensi untuk dapat
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan warga dalam mempromosikan kesehatan sesuai
terhadap masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan terhadap pencegahan filariasis
melalui kader. Keberhasilan pelaksanaan POPM sendiri tidak terlepas dari peran serta kader
yang diharapkan bisa menjadi tokoh kunci penggerakan masyarakat atau agent of change dalam
mensukseskan pencegahan kaki gajah. Dengan memahami apa itu penyakit kaki gajah,
bagaimana mencegahnya secara menyeluruh diharapkan kader kesehatan dapat memberikan
penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun kesadaran
masyarakat agar tergerak mengikuti POPM.

1
B. STRATEGI IMPLEMENTASI
1. Metode
 Power point, tentang materi pelatihan dan penyegaran kader ( Terlampir )
 Diskusi dan tanya jawab

2. Media dan alat


 Power point ,
 LCD, Laptop
 Booklet

3. Waktu dan Tempat


Hari /Tanggal : Selasa , 02 Januari 2018
Waktu : Jam 10.00 - 11.00 WIB
Tempat : Meunasah Lam Awe

C. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan: tempat pertemuan, laptop, LCD,
booklet, dan lain-lain sebelum waktu pelaksanaan.
b. Teridentifikasinya partisipan dan telah diinformasikan tentang kegiatan 2 minggu hari
sebelum waktu pelaksanaan
c. Persiapan pelaksanaan penyuluhan dapat diselesaikan 1 jam sebelum penyajian

2. Evaluasi proses
a. 100% peserta dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai.
b. 80% peserta berperan aktif selama kegiatan tanya jawab dan diskusi

3. Evaluasi hasil
a. 80% peserta kesehatan hadir
b. 80% peserta dapat menyebutkan kembali informasi yang diberikan
c. 80% peserta mencapai kesepakatan dan komitmen untuk mengikuti pelatihan dan
penyegaran kader serta penyuluhan tentang pencegahan filariasis

2
E. Alokasi Waktu
No. Alokasi Waktu Kegiatan
1. 5 Menit Perkenalan dan Pengantar
2. 25 Menit Pemberian materi tentang pelatihan kader
dan penyuluhan pencegahan filariasis
3. 25 Menit Diskusi
5. 5 Menit Kesimpulan dan Penutup

F. Referensi

Kementerian Indonesia, 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 94


Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai