Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN STRATEJIK

STRATEGI PERUSAHAAN: DIVERSIFIKASI DAN PERUSAHAAN MULTI-BISNIS

Dosen Pengampu: Nurkholis, Ak., CA., Ph.D

OLEH KELOMPOK 6:

MUH. DINUL KHAIYAT 160020110011007

DYAH SETYORINI 160020110011008

JOINT PROGRAM REGULER II A


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
STRATEGI PERUSAHAAN: DIVERSIFIKASI DAN PERUSAHAAN MULTI-BISNIS

8.1 Pendahuluan

Pembuatan strategi perusahaan dimulai pada hierarki yang lebih rendah ke tinggi,
mulai dari pembuatan strategi perusahaan tunggal menuju pembuatan strategi dengan multi-
bisnis. Perusahaan yang membuat diversifikasi bisa kita artikan sebagai sebuah kumpulan
bisnis yang masing-masing berdiri sendiri, sehingga proses pembuatan strategi untuk
perusahaan yang memiliki berbagai lini usaha akan menjadi lebih kompleks.

Jika manajer hanya berfokus pada satu strategi dengan bisnis tunggal, maka dalam
perusahaan yang melakukan diversifikasi lini bisnis akan mempersiapkan rencana strategi
yang lebih beragam, salah satunya melakukan assesment pada lingkungan multi-industri serta
mengembangkan satu set strategi bisnis yang spesifik untuk masing-masing lini usahanya.

Dalam mempersiapkan strategi dari perusahaan yang melakukan melakukan


diversifikasi jatuh pada manajemen puncak yang juga melibatkan empat pertimbangan,
yakni:

a. Memilih industri yang baru untuk dimasuki serta memutuskan dengan cara apa
perusahaan akan masuk ke industri tersebut.
b. Mencari segala peluang untuk mengoptimalkan hubungan mata-rantai nilai lintas
usaha serta kesesuaian strategi ke dalam keunggulan kompetitif.
c. Memilih prioritas investasi dan mengandalkan sumber daya perusahaan ke dalam unit
bisnis yang paling atraktif.
d. Memulai aktifitas-aktifitas untuk meningkatkan kinerja bisnis-bisnis perusahaan.

8.2 Kapan Perlu Melakukan Diversifikasi

Ada empat persyaratan dimana sebuah perusahaan dapat dianggap layak untuk
melakukan diversifikasi, yaitu:

a. Bila perusahaan melihat peluang-peluang untuk mengembangkan bisnis ke industri-


industri yang baik produk maupun teknologinya dapat melengkaapi bisnis yang ada
saat ini.
b. Bila perusahaan mampu mengoptimalkan semua sumber daya yang ada serta
kemampuannya, hingga keduanya dapat menjadi aset yang berdaya saing andal.
c. Bila dengan melakukan diversifikasi ke bisnis yang berbeda membuka jalan untuk
mengurangi biaya, misalnya dengan melalui sharing biaya lintas-lintas dengan
mengoptimalkan pemanfaatan semua sumberdaya dan kemampuan perusahaan.
d. Bila perusahaan memiliki merek yang kuat yang dapat ditransfer kepada lini usahanya
yang lain.

8.3 Membangun Nilai Pemegang Saham: Justifikasi Utama untuk Diversifikasi

Secara prinsip diversifikasi tidak dianggap berhasil kecuali hal tersebut menghasilkan
sebuah nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham – sebuah nilai tambah yang
tidak bisa diperoleh oleh pemegang saham dari membeli lembar-lembar saham industri lain
atau dengan berinvestasi di reksadana.

Perusahaan harus melewati tiga tahapan test untuk dapat memutuskan melakukan
diversifikasi bisnis, yakni:

a. Test daya tarik industri: apakah industri (atau bisnis) baru ini memiliki daya tarik kuat
untuk secara konsisten menghasilkan pengebalian investasi yang sangat baik.
b. Test biaya masuk ke bisnis yang baru.
c. Test harus menjadi lebih baik: diversifikasi yang dilakukan apakah memberikan
potensiyang sangat besar bagi perusahaan untuk menjadi lebih baik, lebih
menguntungkan.

8.4 Strategi Memasuki Bisnis-Bisnis Baru

Ada beberapa strategi yang lazim dipakai perusahaan dalam mengembangkan bisnis
ketika memasukibisnis-bisnis baru, antara lain:

a. Akuisisi atas bisnis yang sudah berjalan.

Akuisisi adalah cara paling populer untuk mendiversifikasi lini usaha ke industri yang
berbeda.selain cepat, cara ini juga mampu menghindari kesulitan dan kompleksitas hambatan
masuk (entry barriers) seperti sulitnya mendapatkan teknologi, menjalin hubungan dengan
supplier, biaya-biaya awal yang mungkin akan sangat besar terutama iklan dan promosi.

b. Pengembangan Internal.

Pengembangan internal untuk memulai bisnis baru dari waktu ke waktu menjadi salah satu
hal penting bagi perusahaan yang akan melaksanakan diversifikasi. Upaya ini melibatkan
pembuatan dan pengembangan bisnis baru dari nol.

c. Joint Venture

Joint venture adalah upaya sebuah perusahaan untuk memiliki secara bersama (co-ownership)
serta mengoperasikan bersama unit bisnis baru bersama perusahaan lain.

d. Pemilihan Cara Memasuki Bisnis baru

Pilihan mengenai cara terbaik mana yang akan dipakai untuk memasuki bisnis baru tersebut
tergantung pada beberapa hal.

8.5 Memilih Alur Diversifikasi : Bisnis Yang Berkaitan VS Bisnis Yang Tidak
Berkaitan

Strategi Diversifikasi ini secara umum menggambarkan sebuah strategi dimana Anda
mendirikan sebuah usaha lain,yang membedakan adalah apakah usaha tersebut sejenis atau
tidak.
 Strategi pertama adalah diversifikasi terkait. Difersifkasi melalui bisnis yang masih
ada kaitannya dengan bisnis yang sedang dijalankan akan sangat kompetitif memiliki
kesesuaian antara mata rantai nilai bisnis yang sangat berharga dan sumberdaya-
sumberdayanya. Seseorang membuat sebuah usaha yang sama dengan usaha yang
Anda jalankan sekarang. Di contohkan pemilik sebuah hotel dengan segmentasi High
End dengan fasilitas casino membuat usaha hotel yang juga mengarah pada
segmentasi High End tanpa di fasilitasi casino.
 Strategi kedua adalah strategi diversifikasi tidak terkait, strategi ini dimana seseorang
mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang Anda miliki sekarang.
Diversifikasi melalui bisnis baru yang tidak ada kaitannya dengan bisnis yang sedang
berjalan akan memiliki potensi resiko yang besar. Di contohkan ketika Ford Motor
mendirikan sebuah usaha di bidang bank industry.

8.6 Diversifikasi Strategik dan Ketersesuaian di Dalam Bisnis Yang Berkaitan

Setelah perusahaan memutuskan untuk diversifikasi, menghadapi pilihan apakah


untuk diversifikasi ke bisnis terkait, bisnis yang tidak terkait, atau campuran keduanya. Bisnis
dikatakan terkait ketika rantai nilai mereka menunjukkan hubungan bisnis lintas kompetitif
penting. Dengan ini, kita berarti bahwa ada korespondensi yang erat antara bisnis dalam hal
bagaimana mereka melakukan kegiatan rantai nilai kunci dan sumber daya dan kemampuan
masing-masing perlu melakukan kegiatan tersebut. Daya tarik besar diversifikasi terkait
adalah untuk membangun nilai pemegang saham dengan memanfaatkan ini hubungan bisnis
lintas menjadi keunggulan kompetitif, sehingga memungkinkan perusahaan secara
keseluruhan untuk melakukan lebih baik daripada hanya jumlah usaha individu. Bisnis
dikatakan berhubungan ketika kebutuhan sumber daya dan kegiatan rantai nilai kunci begitu
berbeda yang tidak ada hubungan bisnis lintas kompetitif penting ada.

Sebuah perusahaan dikatakan memiliki diversifikasi berkaitan (tingkat diversifikasi


rendah) ketika terjalin hubungan di antara unit – unit bisnisnya, misalnya unit – unit mungkin
berbagi produk atau jasa, teknologi, atau jaringan distribusi. Semakin erat jalinan di antara
unit – unit bisnis, semakin terkait diversifikasinya yang berarti semakin rendah tingkat
diversifikasinya. Diversifikasi berkaitan berarti organisasi masuk ke dalam aktivitas –
aktivitas yang berkaitan dengan bisnis utama atau bisnis inti perusahaan, biasanya melalui
pasar atau teknologi yang ada atau saling melengkapi. Oleh karena itu, diversifikasi berkaitan
terpilih sebagai strategi tingkat perusahaan yang berusaha untuk menggali jangkauan
ekonomis di antara unit – unit bisnisnya. Jangkauan ekonomis adalah penghematan biaya
yang berkaitan dengan penstransferan kapabilitas dan kompetensi yang dikembangkan dalam
satu bisnis ke sebuah bisnis yang baru

8.7 Diversifikasi ke Dalam Bisnis Yang Tak Berkaitan

Strategi diversifikasi tidak berkaitan adalah bentuk strategi pertumbuhan dimana


perusahaan masuk ke industri yang tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan strategi
yang ada. Ketika realisasi manajemen di industri sekarang tidak lagi menarik dan bahwa
terdapat kesulitan menstransfer kemampuan atau keahlian yang dimiliki perusahaan ke
produk atau jasa yang berkaitan di industri lain, maka strategi diversifikasi tidak berkaitan
akan menjadi pilihan perusahaan. Ketidakberkaitan unit – unit bisnis merujuk pada tidak
adanya hubungan langsung di antara bisnis – bisnis.

Perusahaan memilih untuk masuk ke industri baru dimana tidak ada kemungkinan
koneksi, hubungan atau sinergi potensial, umumnya ketika bisnis inti perusahaan dan industri
yang berhubungan tidak lagi menawarkan pertumbuhan pasar potensial yang cukup besar.
Sehingga untuk memperoleh pertumbuhan yang cukup besar, perusahaan harus melihat
industri lain walaupun tidak memiliki keterkaitan dengan bisnis yang ada. Strategi
diversifikasi tidak berkaitan juga dilakukan karena sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi
khususnya tidak dapat dengan mudah diterapkan ke industri lain di luar bisnis intinya. Hal ini
akan membatasi pertumbuhan perusahaan. Oleh karenanya perusahaan kemudian
memutuskan melakukan strategi diversifikasi tidak berkaitan. Kemungkinan untuk
melakukan diversifikasi tak berkaitan antara lain sebagai berikut:

 Perusahaan yang memiliki kas berlebih, tetapi memiliki sedikit peluang akan mencari
perusahaan yang memilki banyak peluang namun kekurangan kas.
 Perusahaan yang bergerak dalam pola penjualan yang sangat tergantung musim atau
siklus, berdiversifikasi pada perusahaan yang mempunyai musim atau siklus yang
sebaliknya.
 Perusahaan dengan hutang yang tinggi, mencari perusahaan yang bebas hutang.
 Membangun diversifikasi portfolio tiga atau empat unrelated kelompok bisnis, tetapi
mengusahakan sedikit banyak keterkaitan diantara masing-masing kelompok.
 Memiliki perusahaan apa saja, dalam garis bisnis mana saja selagi peluang
keuntungan yang diproyeksikan sama dengan satu atau lebih dari kriteria minimum.

Ada tiga cara prinsip bagi perusahaan induk untuk meningkat prospek bisnis baru dan
sekaligus meningkatkan nilai ekonomis pemegang saham untuk jangka panjang yaitu :

 Perusahaan induk harus cerdas mengelola anak perusahaan


 Alokasi sumberdaya financial ke lini usaha yang lain dengan penuh perhitungan
 Mengakuisisi dan merestrukturisasi persahaan – perusahaan dibawah nilai pasar

8.8 Mengkombinasikan Srategi Bisnis Yang Berkaitan dan Yang Tidak Berkaitan

Tidak ada yang menghalangi perusahaan dari diversifikasi ke kedua usaha terkait dan
tidak terkait. Memang, dalam prakteknya susunan bisnis perusahaan diversifikasi bervariasi.
Beberapa perusahaan yang terdiversifikasi benar-benar perusahaan yang dominan bisnis satu
utama "inti" rekening bisnis untuk 50 sampai 80 persen dari total pendapatan dan koleksi
usaha kecil terkait atau tidak terkait menyumbang sisanya. Beberapa perusahaan yang
terdiversifikasi yang sempit diversifikasi sekitar beberapa terkait atau tidak terkait bisnis.

Lainnya secara luas diversifikasi sekitar koleksi luas dari bisnis terkait, bisnis yang
tidak berhubungan, atau campuran keduanya. Sejumlah perusahaan multibisnis telah
melakukan diversifikasi ke bidang yang tidak berhubungan tetapi memiliki koleksi bisnis
terkait dalam setiap area kerjanya memberi mereka portofolio bisnis yang terdiri dari
beberapa kelompok yang tidak terkait bisnis terkait. Ada banyak ruang bagi perusahaan untuk
menyesuaikan strategi diversifikasi mereka untuk memasukkan unsur-unsur dari kedua
diversifikasi terkait dan tidak terkait, yang mungkin sesuai dengan profil aset mereka sendiri
yang kompetitif dan visi strategis. Kombinasi terkait strategi diversifikasi memiliki daya tarik
khusus bagi perusahaan dengan campuran aset berharga kompetitif, yang mencakup spektrum
dari umum ke sumber daya khusus dan kemampuan.

Praktek strategi diversifikasi kombinasi dapat berbentuk sebagai berikut:

 Satu perusahaan dominan yang menjalankan bisnis inti perusahaan dan kemudian
dikelilingi beberapa perusahaan dengan ukuran lebih kecil, berkaitan dan tidak
berkaitan.
 Diversifikasi yang sempit atau berdekatan yang hanya terdiri atas sejumlah kecil
perusahaan (dua sampai lima) yang berkaitan dan atau tidak berkaitan.
 Diversifikasi yang melebar yang hanya terdiri atas sejumlah kecil perusahaan (dua
sampai lima) yang berkaitan atau tidak berkaitan.
 Diversifikasi yang melebar yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang sebagian besar
merupakan bisnis yang saling berkaitan dan atau tidak berkaitan.
 Perusahaan multi bisnis yang melakukan diversifikasi tidak berkaitan dan pada
masing-masing kelompok yang tidak berkaitan tersebut berkembang usaha yang
saling berkaitan.

8.9 Mengevaluasi Strategi Perusahaan Yang Melakukan Diversifikasi

Analisis strategis perusahaan diversifikasi dibangun di atas konsep dan metode yang
digunakan untuk perusahaan tunggal bisnis. Tapi ada beberapa aspek tambahan untuk
mempertimbangkan dan beberapa alat analisis baru untuk menguasai. Prosedur untuk
mengevaluasi plus dan minus dari strategi perusahaan yang terdiversifikasi dan memutuskan
tindakan apa yang harus diambil untuk meningkatkan kinerja perusahaan melibatkan enam
langkah:

 Menilai daya tarik industri perusahaan telah melakukan diversifikasi ke, baik secara
individu maupun sebagai kelompok
 Menilai kekuatan kompetitif unit bisnis perusahaan.
 Mengevaluasi sejauh mana cocok strategis lintas bisnis di sepanjang rantai nilai
berbagai unit bisnis perusahaan.
 Memeriksa apakah sumber daya perusahaan sesuai dengan persyaratan dari lineup
bisnis ini
 Ranking prospek kinerja bisnis membentuk terbaik sampai terburuk yang menentukan
prioritas untuk mengalokasikan sumber daya.
 Kerajinan langkah strategis baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan.

Strategi korporat yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan berdiversifikasi akan


memiliki kecenderungan tepat jika perusahaan induk memiliki tingkat kecocokan (fit) yang
tinggi dengan unit bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai