mampu memberikan persepsi yang baik terhadap produk atau jasa yang mereka
jual. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Nofita, 2013) persepsi adalah suatu
konsumen. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap konsumen yaitu persepsi
akan harga. Kotler dan Keller (2012:439) menyatakan bahwa harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang
produk tersebut.
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
timbulnya biaya. Menurut Alam dan Norjaya (2010) harga merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan
12
agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dijelaskan bahwa harga adalah sejumlah
uang (satuan moneter) yang diberikan atau di korbankan oleh konsumen untuk
menentukan harga tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2012:384) harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang
produk tersebut. Menurut Pretescu (2011), Harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang, ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga
1) Objective price
tersebut biasanya ditetapkan oleh perusahaan atau toko atau biasa disebut
harga aktual.
13
Perceivednonmonetaryprice adalah harga nonmoneter yang dimengerti
dan dipahami oleh konsumen dan diartikan harga aktual tersebut yang
3) Sacrifice
2.1.2 Kepercayaan
akan menemukan apa yang diinginkan dari pihak lain bukan apa yang ditakutkan
dari pihak lain. Alam dan Norjaya (2010) setuju bahwa kepercayaan adalah
kemauan dari salah satu pihak untuk menjadi tidak berdaya (vulnerable) atas
merupakan keyakinan mutual dari kedua pihak bahwa diantara keduanya tidak
trust didefinisikan sebagai persepsi dari sudut pandang konsumen didasarkan pada
pengalaman, atau lebih pada urutan transaksi atau interaksi yang akan memenuhi
kesedian dari salah satu pihak untuk menjadi tidak berdaya, keyakinan bersama
serta adanya harapan bahwa pihak lain dapat memberikan kepuasan atas
14
resiko yang biasanya dikaitkan dengan hasil keputusan yang diambil.Sumber
resiko tersebut adalah pada keinginan dan kesediaan pihak yang terlibat untuk
bertindak tepat.
memberikan penekanan khusus pada gaya hidup belanja yang mencakup kegiatan
sebagai sebuah fenomena sosial, rekreasi dan ekonomi yang kompleks (Visser dan
Preez, 2001). Orientasi belanja dikonsepkan sebagai bagian tertentu dari gaya
pendapat yang relevan dengan tindakan belanja menurut Kwek et al. (dalam Nisa,
2013).
informasi yang lebih luas mengenai produk atau jasa dan lebih menyukai internet
untuk berbelanja.
dengan gaya hidup yang dimiliki individu secara umum. Seock (2007: 218)
15
menyatakan bahwa orientasi belanja memiliki tujuh dimensi, diantaranya sebagai
berikut.
melakukan berbelanja.
produk.
berbelanja.
suatu barang atau merek tertentu. Niat membeli dapat diukur dengan menanyakan
16
aktual yaitu pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen,
untuk melakukan pembelian pada waktu yang akan datang. Niat beli merupakan
umum diukur dari niat beli konsumen Meskaran et al. ( 2013). Niat beli ini dalam
kerangka teori Reasoned Action adalah bagian dari perilaku (behavior) sebagai
hasil dari sikap konsumen terhadap obyek. Artinya apabila konsumen mempunyai
bahwa sikap positif konsumen pada sebuah merek mempengaruhi niat beli
konsumen pada merek tersebut. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian dari
Ling et al. (2010) yang meneliti tentang pengaruh pengukuran niat beli secara
umum. Dalam penelitian tersebut dikemukakan bahwa niat beli secara umum akan
2.2.1 Pengaruh persepsi harga terhadap niat beli produk fashion secara
online.
Verina, dkk. (2014) menyatakan bahwa persepsi harga dalam toko online
tidak mempengaruhi secara parsial. Harga dalam toko online terkadang juga tidak
lebih murah daripada toko offline, karena adanya biaya ongkos kirim yang
toko online lebih rendah daripada toko offline (tradisional) sehingga konsumen
17
mencari tahu perbandingan harga produk offline dan produk online. Moon et al.
(dalam Kusdyah, 2012) mengatakan bahwa jenis produk dan individualisme juga
membeli online.
memiliki banyak pengaruh pada strategi harga. Melalui internet, harga menjadi
lebih standar, hanya ada sedikit perbedaan harga bagi konsumen sehingga
lintas perusahaan dan lintas batas dari web satu ke web yang lainnya serta
penelitian yang dilakukan oleh Jiang et al. (2005) yang menyatakan bahwa
persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian online. Hal
serupa juga diungkapkan oleh Hasslinger et al. (2007) yang menyatakan bahwa
itu dianggap sebagai faktor yang paling penting bagi sebagian besar masyarakat.
H1: Persepsi harga berpengaruh positif terhadap niat beli produk fashion online
di Kota Denpasar.
18
berbelanja secara online Leeraphong and Mardjo (2013). Belanja online sifatnya
sangat perlu dimana informasi keuangan pribadi dan data pribadi dibagi saat
didasarkan pada presepsi risiko atau manfaat transaksi online Leeraphong and
Mardjo (2013). Atas dasar penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi kepercayaan konsumen online akan menghasilkan niat beli konsumen yang
H2: Kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat beli produk fashion online.
2.2.3 Pengaruh orientasi belanja tehadap niat beli produk fashion secara
online.
terhadap niat pembelian online, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
Ling, et al. (2010) menyatakan bahwa orientasi belanja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat membeli online. Begitu juga penelitian yang dilakukan
oleh Nisa (2013) yang menyatakan bahwa secara simultan orientasi belanja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencarian informasi online dan niat
19
H3 : Orientasi belanja berpengaruh positif terhadap niat beli produk fashion
online.
Persepsi Harga
(X1) H1 (+)
Orientasi Belanja
H3 (+)
(X3)
Sumber:
H1 : Nuseir et al., (2010), Kusdyah (2012), Sutejo (2006) Jiang et al., (2005),
Hasslinger et al. (2007).
H2 : Mardjo (2013), Gregg dan Walczak (2010), Beccera (2011), Meskaran et
al., (2013), Leeraphong and Mardjo (2013).
H3 : Ling, et al. (2010), Nisa (2013) dan Brown (2001).
20