Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Penyalahgunaan Narkoba dan Zat Adiktif Lainnya


Untuk memenuhi Tugas Kimia Lingkungan

Nama : Widia Vina


Prodi : S1 KIMIA
NIM : 10516001

PROGRAM STUDI S1KIMIA


FAKULTAS SAINS
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini untuk
menunjang ketuntasan tugas mata kuliah Kimia Lingkungan yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul “Penyalahgunaan Narkoba dan Zat Adiktif Lainnya”.

Dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:


1. Ibu Tri Ana sebagai dosen pengampu matakuliah Kimia Lingkungan di semester 4
2. Orang tua dan teman-teman serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis
sebutkan yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan demi
peningkatan makalah di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga pembuatan makalah ini mampu memberikan
banyak manfaat dan bisa menambah wawasan bagi pembacanya. Amin

Kediri, 29 Maret 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu bebasnya,
seringkali kegiatan mereka sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak sekolah. Jika hal tersebut
berlanjut bukan tidak mungkin bahwa akan banyak hal negative yang akan menimpa
mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya dalam dunia penyalahgunaan obat-obatan atau
narkoba. Di kota-kota besar di Indonesia, penyebaran narkoba pada kalangan remaja sudah
tidak terkendali lagi. Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke lingkungan
sekolah. Jelas saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan khawatir atas
perkembangan serta pertumbuhan anaknya diluar sana. Mungkin saja di rumah mereka
terlihat biasa-biasa saja atau berkelakuan baik.
Namun, bagaimana prilaku mereka diluar sana. Remaja sebenarnya tahu kalau
narkoba itu sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada beberapa diantara
mereka yang menggunakannya entah karena ingin coba-coba atau ikut-ikutan temannya.
Tentu kenyataan tersebut sangat mengkhawatirkan karena remaja adalah generasi penerus
bangsa, bagaimana nasib bangsa di masa mendatang jika banyak generasi penerusnya
terlibat penyalahgunaan narkoba.

Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan NARKOBA?
2. Jenis Narkoba apa yang umumnya disalahgunakan?
3. Bagaimana akibat penggunaan narkoba ?
4. Bagaimana cara pencegahan dan penyembuhan Narkoba?

Tujuan dan Manfaat

Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada


pembaca tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda. Sehingga para generasi
muda mengetahui pengaruh buruk dari narkoba, sebab narkoba dapat merusak masa depan
generasi muda yang menjadi tumpuan harapan orangtua, agama, bangsa dan negara.
Disamping itu penulis juga berharap dengan adanya karya tulis ini, masyarakat terutama
para pengajar, orang tua serta generasi muda lebih mengenali narkoba sehingga dapat
mengetahui solusi dan upaya penyembuhan narkoba. Adapun manfaat dari penulisan untuk
memberikan informasi tentang narkoba dan bahayanya agar kita tidak terjerumus
didalamnya serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkoba


Masih banyak orang belum mengetahui apa sebenarnya narkoba itu, karena
bersimpang siurnya pemakaian dari istilah dan penafsirannya. Hal ini bisa terjadi karena
istilah ini baru saja disosialisasikan Badan Narkotika Nasional (BNN). Narkoba adalah
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adiktif lainya,yaitu nama seglongan zat
alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Kadang disebut juga Napza (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping
seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui
suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan
cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan. Narkoba pada prinsipnya
adalah zat atau bahan yang dapat mempengaruhi kesadaran, fikiran dan prilaku yang dapat
menimbulkan ketergantungan kepada pemakaianya. Bila hal terakhir ini kejadian pada
seseorang, maka dapat dipastikan berakhirlah semua masa depan gemilangnya. Dari itu
dihimbau kepada seluruh putra/putri tercinta anak bangsa, jangan sentuh itu narkoba.
Dampak kejahatan Narkoba akan terimbas kepada seluruh keluarga. Merusak tatanan dan
tata karma yang pernah ada. Angka kejahatan narkoba berkembang pesat diseluruh
Indonesia, kejahatan tersebut tidak hanya dilakukan warga Indonesia tapi juga orang asing.
Itu berarti sindikat internasinal sudah menjadikan Indonesia tidak saja sebagai transit atau
peredaran saja melainkan sebagai sarang produksi Narkoba internasional.

2.2 Jenis Narkoba Yang Umumnya Disalahgunakan


2.2.1 Narkotika
Sebenarnya narkotika adalah zat ataupun obat yang berasal dari sejenis tanaman atau
bukan tanaman, baik berbentuk semi sintetis maupun sintetis. Misalnya : mariyuana yang
lebih terkenal dengan nama ganja, bunga koka, kokain, opium yang digolongkan narkotika
menurut UU.R.I No 22 tahun 1976, antara lain :

A. Ganja/Mariyuana/Kanabis Sativa ( Halusinogen)


a. Ganja yang dikenal juga dengan nama cannabis sativa pada mulanya banyak
digunakan sebagai obat relaksan untuk mengatasi intoksikasi (keracunan ringan). Bahan
yang digunakan dapat berupa daun, batang dan biji, namun kemudian disalahgunakan
pemakaiannya.
b. Banyak orang mengkonsumsi ganja dengan cara menghisap seperti orang
menghisap rokok. Ada juga dengan cara memasukkan ke dalam makanan guna
mendapatkan rasa nikmat.
c. Membuat ketagihan secara mental dan berfikir menjadi lamban dan pecandunya
nampak bodohkarena zat tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan serta
kemampuan berfikir menjadi menurun.
d. Mengandung bahan kimia Delta-9tetrahydrocanabinol (THC) yang dapat
mempengaruhi pemakai dalam cara melihat dan mendengar.
e. Bahwa pemakai ganja dalam waktu panjang dapat menyebabkan schizophrenia
atau kegilaan.
B. Morfin
Morfin merupakan turuna opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah poppy
(papaver sormary ferum) dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semi sintetik. Morfin
merupakan zat aktif dari opium. Di dalam dunia kedokteran zt ini digunakan untuk
mengurangi rasa sakit pada waktu dilakukannya pembedahan/operasi. Ketika pecah perang
saudara di amerika serikat tahun 1856 zat ini digunakan untuk serdadu yang luka,
mengurangi rasa sakit. Akan tetapi efeknya yang negative maka penggunya diganti dengan
obat-obatan sintetik lainnya.

C.Heroin
Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi. Pada
mulanya heroin ini di gunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi kemudian
terbukti bahwa kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin atau heroin disebut juga putaw.
Bentuknya seperti serbuk putih tidak berbau. Efek penggunaaan morfin, heroin (putaw) : -
Dapat menekan kegiatan system syaraf - Memerlambat pernapasan dan detak jantung -
Memperbesar pembuluh darah - Mengecilnya bola mata - Adanya perasaan mual-mual dan
muntah-muntah bagi korban pemula. Bila overdosis dapat merenggit nyawa - Mengganggu
kerja organ tubuh seperti jantung, lever, paru, ginjal dan usus.

D. Kokain
Efek dari penggunaan kokain dapat menyebabkan paranoid, halusinasi serta
berkurang rasa percaya diri. Pemakaian obat ini akan merusak saraf di otak. Selain
memperburuk system pernafasan, penggunaan yang berlebihan sangat membahayakan dan
bisa membawa kematian. Kokain yang turunannya putaw sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia.

2.2.2 PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah obat-obatan yang bukan narkotika, tetapi mempunyai efek yang
sama dengan narkotika apabila disalahgunakan. Karena sasaran dari obat-obatan tersebut
adalah syaraf-syaraf tertentu dari system syaraf pusat di otak. Pemakaian obat ini
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku. Contoh obat-obatan yang
tergolong jenis psikotropika antara lain : ~ Shabu-shabu ~ Ekstasi, dengan nama lain inex,
amphetamin (zat psikostimulan) ~ Rohypnol, pil koplo ~ Mandrax

A. Shabu
Zat yang tidak berbau dan bening ini merupakan komoditas baru yang sedang trend
dan laris. Dalam dunia kedokteran disebut juga dengan istilah Methamfetamine yang
masih saudara kandung ecstasy, karena sama-sama tergolong dalam keluarga
psikotropika stimulansia dapat menyebakan ketergantungan Indikasi : - Bentuk seperti
kristal putih mirip vetsin - Efek penggunaan zat sama dengan ecstasy menyebabkan
kenikmatan semu - Mengakibatkan efek yang kuat pada system syaraf - Pemakai akan
bergantung secara fisik dan mental - Penggunaan terus menerus dapat merusak otot
jantung - Zat ini mendorong tubuh melampaui ambang batas kekuatan fisik - Pemakai
mersa terbang dengan perasaan kosong, sementara itu berangsur-angsur
membangkitkan kegelisahan yang luar biasa - Efek langsung penggunaannya menjurus
pada prilaku - Kekerasan - Berat badan menyusut - Kejang-kejang - Dapat
menyebabkan impotent - Over dosis menyebakan kerusakan lever dan paru-paru
Akibat menggunakan shabu : · Berat badan menyusut · Kejang-kejang · Kerusakan
ginjal · Gila · Impotent · Halusinasi · Paranoid · Serangan jantung · Mati merana

B. Ekstasi
Dari sekian banyak jenis narkoba yang beredar maka ekstasi mungil inilah yang paling
banyak di produksi di dalam negeri. Selain dari bahan bakunya mudah di dapat harga
jualnya pun bervariasi mulai dari harga golongan “high class eksekutif” selebritis,
diatas Rp.100.000 hingga harga banting di warung kafe Rp. 10.000/butir. Inex nama
lain ekstacy ini masih keturunan kandung psikotropika banyak di perjualbelikan bagai
kacang goreng. Ekstasi beredar dalam bentuk tablet dan kapsul dengan ukuran sebesar
kancing kerah baju yang berdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya : Adam, Eva,
Flash, Dolar, Bonjovi, Mike Tyson, Playboy, Apple, Angel, White Dove, dan lain-lain.
Akibat menggunakan ekstasi adalah : · Diare/mual-mual, muntah · Hiperaktif ·
Gemetar tak terkontrol · Denyut nadi sangat cepat · Hilang selera makan · Rasa haus
yang amat sangat · Sakit kepala dan pusing-pusing.

2.2 Penyebab Orang Kecanduan Narkoba


Menurut analisa dan konseling yang diadakan, penyebab utama orang kecanduan
narkoba oleh karena ketidaktahuan akan bahaya yang ditimbulkan serbuk bahaya itu.
Sehingga masyarakat yang tidak tahu apa-apa terperosok kedalam jurang neraka ini,
yang mengakibatkan sulit kembali kepada jati diri yang sebenarnya. Ada lima factor
yang menyebabkan orang menyalahgunakan Narkoba, diantaranya :
a. Dasar agama tidak kuat
b. Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak sangat jarang, tidak mau tahu
c. Pergaulan dalam lingkungan sekolah
d. Pengaruh masyarakat lingkungan
e. Budaya yang masuk melalui elektronik dan media cetak

3.1 Akibat Penggunaan Narkoba


3.1.1 Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan
akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan
gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP)
dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian
pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat
terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

1) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik: Penyalahgunaan narkoba bisa


berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan
tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis: - Lamban kerja, ceroboh kerja,


sering tegang dan gelisah - Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga -
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal - Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal
dan tertekan - Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan social: - Gangguan mental,


anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan - Merepotkan dan menjadi beban
keluarga - Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram - Dampak fisik, psikis dan
sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar
biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan
dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya
sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan
untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan:


o Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan
pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
o Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang
candu narkoba akan bersikap anti sosial.
o Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang. o
Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan
tinggi alias DO / drop out.
o Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.

4.1 Cara Pencegahan dan Penyembuhan Narkoba


Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah dan bahkan sebaiknya harus dicegah. Lebih
baik mencegah dari pada mengobati, atau melakukan tindakan represif dan sangat
merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Justru disinilah peran orang tua atau
keluarga serta kerabat yang sangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba
pada anak. Berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk
mengurangi resiko penyalahgunaan narkoba.
4.2 Peran Orang tua dalam Mencegah Narkoba Sejak Dini
1. Mempelajari masalah Narkoba Tidak mungkin anda mencegah, jika Anda tik
tahu apa yang sedang anda coba untuk mencegahnya. Ambillah kesempatan untuk
mempelajari masalah narkoba. Dengan membaca, mendengarkan ceramah,
berdiskusi, dan membahas masalah narkoba di majalah, koran, atau pada program
televisi dan radio. Anda harus mengerti jenis-jenis narkoba dan bahaya
menggunakan narkoba yang nantinya kita akan sampaikan kepada anak kita sebagai
proses pendidikan tentang narkoba.
2. Mengajarkan Anak tentang Masalah Narkoba Umumnya anak dan remaja
menerima informasi tentang narkoba dari luar rumah, sebagian besar dari teman
sebayanya. Sangat berbahaya ketika anak mengetahui suatu hal yang baru hanya
setengah-setengah. Saya katakan setengah-setengah karena biasanya anak hanya tau
enaknya saja tidak mengerti dampak yang ditimbulkan akibat penyalahguanan
narkoba. Untuk itu orang tua perlu mengajarkan tentang narkoba secara detai
kepada anak sehingga anak mengerti secara utuh dan mampu mengambil langkah
yang benar.
3. Melarang Pemakaian Narkoba Melarang anak melakukan pemakaian narkoba
jenis apapun, termasuk rokok dan minuman beralkohol, dan ini harus menjadi
peraturan keluarga. Anda (orang tua) harus bisa mencontohkan anak agar tidak
mengkonsumsi hal-hal tersebut. Selain itu Anak harus memahami hal-hal berikut
ini dengan jelas. - Harus spesifik; jelaskan peraturan larangan memakai narkoba.
Bahas konsekuensinya jika melanggar aturan; apa hukumnya; bagaimana
pelaksanaannya; dan tujuan hukuman tersebut.
4. Cegah Pengaruh Negatif Berita Kriminal Amati apa yang ditonton anak di
televisi. Anda tidak perlu menyensornya, akan tetapi anda perlu mengambil
kesempatan untuk menjelaskan kepadanya tentang berita kriminal. Berita kriminal
yang ditanyangkan ditelevisi hanya sepenggal dan sekilas saja, hal ini membuat
anak penasaran dan akan mencari tahu informasi itu diluar. Sebelum itu terjadi
berilah penjelasan dan informasi dari berita-berita itu. Hal ini dapat mecegah anak
untuk mencoba-coba khususnya tentang penyalahgunaan narkoba. Terdapat banyak
alasan mengapa jumlah jam yang diluangkan anak untuk menonton televisi harus
dibatasi hanya 2 jam saja. Siaran informasi di televisi yang mendorong pemakaian
narkoba adalah salah satu alasannya.
5. Mewaspadai Sikap dan Perilaku Sendiri Keluarga adalah lingkungan terdekat
yang mempengaruhi perkembangan perilaku anak. Anak akan meniru perilaku
orang tuanya karena anak memandang orang tua adalah sebagai figur mereka.
6. Pola Hidup Sehat dalam Keluarga Hal yang perlu diwaspadai dalam lingkunagn
keluarga adalah keharmonisan. Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu
bentuk kenakalan anak. Faktor penyebab kenakalan remaja yang utama adalah
keluarga yang tidak harmonis. Maka dari itu, ciptakan keluarga yang harmonis dan
penuh kasih sayang. Jika anak mendapatkan kasih sayang dirumah sendiri mereka
tidak anak mencari diluar yang akhirnya lari ke narkoba.

Adapun Upaya Penyembuhan dari Narkoba meliputi:


a. Taubat, Niat Dan Doa
b. Detoksifikasi
c. Rehabilitasi
d. Terapi Agama
e. Terapi Seni
5.1 Undang-undang tetantang NARKOTIKA no.39 tahun 2009
Pada pertimbangan poin C dikemukakan bahwa
Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan
atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan di sisi lain dapat pula
menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila disalahgunakan atau
digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan saksama;

Seperti yang tertulis jelas pada pasal 1 ayat


10. Pedagang Besar Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki
izin untuk melakukan kegiatan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran sediaan farmasi,
termasuk Narkotika dan alat kesehatan.
11. Industri Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk
melakukan kegiatan produksi serta penyaluran obat dan bahan obat, termasuk Narkotika.
13.Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika
dan dalam keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis.

Pasal 11
(1) Menteri memberi izin khusus untuk memproduksi Narkotika kepada Industri Farmasi
tertentu yang telah memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
setelah dilakukan audit oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

BAB XV
KETENTUAN PIDANA
Pasal 111
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 112
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5
(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 113
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp1.000.000.000,00(satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan
Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam
bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana
mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 114
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan
Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1
(satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman
beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup,
atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3
(sepertiga).

Hingga pasal 148.

6. Contoh reaksi salah satu jenis narkotika di dalam tubuh

LSD

Asam lisergat dietilamida (LSD) merupakan suatu


narkotika halusinogen. Obat ini bersifat psikedelik dari
keluarga ergolina.

Pemeriannya adalah sebagai berikut :


• Nama umum : LSD LSD-25; Diethylamide Asam
lisergat.
• Rumus kimia : 9,10-Didehydro- N , N -diethyl-6-
methylergoline-8 β –carboxamide. C 20 H 25 N 3 O =
323,4.
• Sebuah zat kristal tak berwarna.
• Larut dalam air.
• LSD mudah terdegradasi dalam spesimen biologis ketika terkena cahaya atau suhu tinggi.
LSD juga dapat mengikat wadah kaca dalam larutan asam.
• Konstanta disosiasi : pK a 7,5.
• Koefisien partisi : Log P (oktanol / air), 2.9.
• Strukturnya :

LSD pertama kali disintesis oleh Albert Hofmann pada tahun 1938 dari ergot,
sebuah butir jamur yang biasanya tumbuh di rye. Bentuk LSD berasal dari pada awal nama
kode LSD-25, yang merupakan singkatan untuk Lysergsäure “diethylamid-Jerman” diikuti
dengan nomor urut. LSD sensitif terhadap oksigen, sinar ultraviolet, dan klorin, terutama di
solusi. Dalam bentuk murni itu adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan sedikit pahit. LSD
biasanya disampaikan secara lisan, biasanya pada substrat seperti penyerap tinta kertas,
sebuah kubus gula, atau gelatin. Dalam bentuk cair, juga dapat diberikan melalui suntikan
intramuskular atau intravena. LSD sangat kuat, dengan 20-30 ug (mikrogram) adalah dosis
ambang pemakaian LSD.

Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang


Delysid, sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947, LSD segera
menjadi agen terapi yang nampak menimbulkan harapan besar.
LSD bersifat non-adiktif (tak menimbulkan ketergantungan) dan non-toksik (tak
menimbulkan keracunan) dan banyak dikenal atas efek psikologisnya yang menyebabkan
tertutup/terbukanya mata, perasaan distorsi waktu, kematian ego dan pergeseran kognitif
yang dalam, serta berperan penting dalam kontrabudaya tahun 1960.
Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 mikrogram. Jumlah
tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir.

Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik. Gejala berikut telah dilaporkan:
konstraksi rahim, hipotermia, demam, kenaikan kadar gula darah, tegaknya bulu roma,
peningkatan curah jantung, cengkeraman rahang, perspirasi, midriasis (dilatasi pupil),
produksi air liur dan lendir, suhad (rasa tak dapat tidur), hiperefleksia, dan tremor.
Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan keadaan fuga disosiatif pada
orang-orang yang mengkonsumsi beberapa jenis antidepresan tertentu seperti garam litium
dan trisiklik.

Reaktivitas dan degradasi LSD

“LSD,” tulis ahli kimia Alexander Shulgin , “adalah molekul rapuh yang luar biasa.” [4]
Ini stabil untuk waktu tak terbatas jika disimpan sebagai garam padat atau dilarutkan dalam
air, pada suhu rendah dan terlindung dari udara dan paparan cahaya.

LSD memiliki dua proton sensitif tersier kiral pada posisi C5 dan C8 yang rentan terhadap
racemisation. Proton C8 lebih labil karena menarik elektron-lampiran carboxamide, tetapi
pemindahan proton kiral pada posisi C5 (yang sebenarnya pernah juga merupakan proton
alfa dari molekul induk triptofan ) dibantu oleh-menarik nitrogen induktif dan pi
delokalisasi dengan elektron cincin indol.

LSD juga memiliki enamina tipe reaktivitas-karena efek-sumbangan elektron dari cincin
indol. Karena itu, klorin menghancurkan molekul LSD, bahkan meskipun klor air keran
yang mengandung sejumlah kecil klorin, LSD larut dalam air keran kemungkinan akan
sepenuhnya menghilangkan substansi. Ikatan rangkap antara posisi 8 dan cincin aromatik ,
yang terkonjugasi dengan cincin indol, rentan terhadap serangan nukleofilik oleh air atau
alkohol, terutama di hadapan cahaya. LSD sering mengkonversi ke “Lumi-LSD”, yang
sama sekali tidak aktif dalam diri manusia.
BAB III
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Masalah penyalahgunaan narkoba atau nabza khususnya pada remaja adalah


ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada
umunya. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba
merupakan sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman
umum. Dan dapat menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik
secara fisik maupun psikologis. Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi
kesehatan pribadinya maupun dampak social yang ditimbulkannya, pencegahan
penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan
juga menjadi tugas bersama. Peran orang tua dalam keluarga dan juga dari peran
pendidikan di sekolah sangatlah besar -engaruhnya untuk pencegahan penagulangan
narkoba. Dan perlunya peningkatan pengetahuan bahaya narkoba bagi para remaja.
Penanganan dini bagi para penggunaan narkoba sangatlah penting.

5.2 SARAN
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang
dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti
berolahraga, aktif di kegiatan majelis ta’lim, belajar, dan lain sebgainya. Dengan demikian
berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, dengan senantiasa
berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tanpa
disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa
yang akan datang. Salah satunya dengan cara tidak mencoba narkoba walaupun itu hanya
sedikit. Perlunya peran dari orang tua yang harus memperhatikan anaknya agar tidak
terjerumus ke dalam jurang narkoba. Disamping itu perlu kerja sama antar masyarakat
dengan aparat untuk memeberantas peredaran narkoba.
DAFTAR PUSTAKA

Tanjung, Ain.2004.Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu


Pemasyarakatan Anti Narkoba

Wikipedia. 2010. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba. diakses


tanggal 29 Maret 2017, pukul 18:39 )

BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat NArkoba” (online)


(http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba. tanggal 29 Maret 2017,
pukul 18:59)

Anda mungkin juga menyukai