Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mata Kuliah Dinamika Parpol dan Pemilu

Dosen : Prof. Muh. Kausar Bailusy, MA.


Nama : Asfira Indah Ningrawati
Nim : P4300216304
Kelas : Tata Kelola Pemilu

Konklusi induk 24 Partai pada Pemilu tahun 2004

Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama yang memungkinkan rakyat


memilih langsung wakil mereka untuk duduk di DPR, DPD, dan DPRD.
Sebanyak 24 parpol secara resmi berhak mengikuti pesta demokrasi kedua
di era reformasi ini. Peserta pemilu 2004 lebih sedikit dibandingkan dengan
peserta pemilu 1999 Namun, fenomena yang menarik dari verifikasi kali ini
adalah Pemilu mendatang masih didominasi parpol pecahan dari penguasa
Orde Baru. Sebut saja tiga partai besar yaitu Golkar, Partai Demokrasi
Indonesia dan PPP.
PDI-P yang melahirkan dua pecahan partai baru yang masih berideologikan
sama. Yaitu nasionalis dan non islam seperti Partai Penegak Demokrasi
Indonesia(Partai PDI), Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Partai PNIM,
Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB),Partai Damai Sejahtera, partai pelopor
dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Golkar, partai ini menghasilkan
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia) dan Partai Karya Peduli
Bangsa (PKPB), Partai Merdeka, Partai Demokrat dan partai Persatuan Daerah.
Kemudian PPP yang melahirkan pecahan Partai yang kebanyakan berideologi
Bintang Reformasi (PBR), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Nahdatul
Ummat Indonesia (PPNUI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Amanat Nasional
(PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). selain itu muncul juga partai baru yang
merupakan pecahan dari partai Komunis Indonesia (PKI) dengan ideologi sosial
demokrat yaitu partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD).
Beberapa cikal bakal dari 24 partai ini: Partai Nasional Indonesia
Marhaenisme (PNI Marhaenisme) awalnya diberi nama PNI Soepeni.
Partai Buruh Sosial Demokrat merupakan cikal bakal dari organisasi
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI). Partai Bulan Bintangcikal bakal
dari Masyumi Partai Merdeka berasal dari dukungan dari organisasi
koperasi, serikat pekerja, guru, usaha kecil menengah, pedagang kaki lima,
nelayan dan kaum intelektual. Partai Persatuan Pembangunan, sebagai
hasil fusi politik empat partai Islam, yaitu Partai Nadhlatul Ulama, Partai
Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan
Partai Islam Perti. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan, lahir atas
inisiatif beberapa tokoh intelektual. Partai Perhimpunan Indonesia Baru,
lahir dari seorang ekonomi yang terkemuka, Partai Nasional Benteng
Kemerdekaan, Pada awal pendirian partai ini memakai nama Partai
Nasionalis Bung Karno. Partai Demokrat, Beberapa tokoh politisi dalam
MPR dan akademisi dari kalangan perguruan tinggi yang melihat bahwa
Susilo Bambang Yudhoyono. Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia,
merupakan penjelmaan dari Partai Persatuan dan Keadilan (PKP) yang
merupakan peserta Pemilu 1999. Partai Penegak Demokrasi
Indonesia, Penggunaan kata "Penegak" dalam nama partai ini
mengisyaratkan bahwa Partai PDI memandang masih ada penyimpangan
dalam jalannya demokrasi. Partai Nahdatul Ulama, awalnya adalah Partai
Nahdatul Ummat yang juga merupakan peserta Pemilu 1999. Partai
Amanat Nasional, Awalnya partai politik ini dibentuk dengan nama Partai
Amanat Bangsa (PAB). Partai karya Peduli Bangsa, awalnya melalui
suatu organisasi kemasyrakatan yang bernama Karya Peduli Bangsa Partai
Kebangkitan Bangsa, didirikan untuk mewadahi aspirasi politik nahdliyin.
Partai Keadilan Sosial, merupakan gabungan dari Partai Keadilan
Sejahtera lama dengan Partai Keadilan (PK) yang merupakan salah satu
peserta Pemilu 1999. Partai Bintang Reformasi, merupakan nama baru
dari Partai Persatuan Pembangunan Reformasi (PPP Reformasi) sebagai hasil
penggabungan dari Partai Indonesia Baru, Partai Ummat Muslimin Indonesia,
Partai Kebangkitan Muslim Indonesia dan Partai Republik Indonesia. PDI
Perjuangan, munculnya tidak terlepas dari terjadinya perpecahan di tubuh
Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Partai ini juga merupakan fusi dari partai-
partai yaitu PNI, IPKI, Murba, Parkindo dan Partai Katolik. Partai Damai
Sejahtera, dideklarasikan sebagai partai dengan dinamika kekristenan.
Partai Golkar, sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan
Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Partai Patriot,
sebelumnya bernama Partai Patriot Pancasila.
Partai Sarikat Indonesia, merupakan koalisi dari 8 partai yaitu Partai
Daulat Rakyat (PDR), Partai Katolik demokrat (PKD), Parati Bhinneka Tunggal
Ika (PBI), Partai Nasional Front Marhaenis, PNI Massa Marhaen, Partai
Persatuan (PP) dan Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Partai
Persatuan Daerah, lahir setelah dihapusnya Fraksi Utusan Daerah di MPR
setelah Pemilu 1999. maksimal namun tanpa menonjolkan sifat kedaerahan.
Partai Pelopor, Nama Pelopor sengaja dipilih karena itulah nama parpol
yang gagal diwujudkan Soekarno .

Anda mungkin juga menyukai