Anda di halaman 1dari 1

Monday, 13 January 2014

Penggunaan sensor tekanan dalam proses pengukuran atau pendeteksian memang sangatlah
banyak. Kita sendiri akan sangat jamak menjumpai alat-alat ukur tekanan dipakai di berbagai
bidang seperti bidang industri, ataupun bahkan di bidang perawatan kendaraan seperti pada
penambahan tekanan udara pada kendaraan. Disamping banyaknya bidang penggunaan,
sensor tekanan juga memiliki begitu banyak prinsip kerja. Salah satu prinsip kerja pada
sensor tekanan adalah yang bergantung pada defleksi diafragma.

Diafragma yang ada disini adalah jenis diafragma yang berupa disc yang fleksibel, dimana
proses yang ada dapat dilakukan dengan datar atau bahkan konsentris. Diafragma ini
memiliki lipatan dan logam lembaran dengan dimensi toleransi tinggi. Diafragma sendiri
dapat mengisolasi cairan proses atau bahkan untuk digunakan sebagai aplikasi pada proses
tekanan tinggi. Dengan sifat-sifat ini, maka diafragma juga dapat dipakai dalam pengukuran
tekanan dengan transduser listrik. Diafragma sendiri sangat banyak dipakai pada peralatan
pengaturan udara pada pabrik industri atau bahkan dalam aplikasi yang membutuhkan switch
ON / OFF.

Kebanyakan dari diafragma ini dibuat dari bahan material khusus yang berbeda, tergantung
dari penggunaannya. Salah satu bahan pembuat seperti tembaha berilium sangatlah baik
dalam hal kualitas keelastisannya. Tembaga berilium sendiri memiliki koefisien elsastisitas
pada suhu yang sangat rendah. Bahan lain yang digunakan untuk membuat diafragma adalah
sejenis stainless steel atau bahkan inconel yang akan sangat baik dalam hal pengukuran pada
tekanan yang ekstrim dan juga lingkungan pengukuran yang korosif. Bahan lain yang dipakai
adalah jenis quartz yang baik untuk histerisis minimum dan drift.

Salah satu jenis sensor diafragma yang sering dipakai adalah jenis motion balanced
diafragma, suatu sensor yang sangat baik dalam hal pengendalian lokal dan indikator
pembacaan langsung. Jenis sensor ini sering dipakai pada alat ukur yang mengukur tekanan
atmosfer dan differensial.

Sumber: http://baskarapunya.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai