Anda di halaman 1dari 7

6.

ROTARY DRYER

Kode : RD-01

Fungsi : Mengeringkan Kristal Dimetil Tereftalat dari kandungan air 15,7% sampai

kandungan air 0.3% berat.


Tujuan :
1. menentukan jenis rotary dryer

2. menentukan jenis bahan konstruksi

3. menghitung diameter dryer

4. menghitung tebal shell dryer

5. menghitung panjang dryer

6. menghitung putaran dryer

7. menentukan waktu tinggal dryer

8. menghitung daya motor dryer

9. menghitung overall heat transfer area

10. menentukan jumlah flight

11. menghitung kemiringan dryer

1. Menentukan jenis rotary dryer

Dalam perancangan ini dipilih jenis rotary dryer yaitu direct heat rotary dryer dengan
arah aliran counter-current, dengan pertimbangan sebagai berikut,

• Cocok untuk bahan padatan granular, crystalline atau fibrous solid yang
mengijinkan kontak langsung antara bahan dengan gas panas.
• Unit pemanasan langsung memberikan konstruksi yang lebih ekonomis daripada
indirect heat.
• Aliran counter-current dapat memberikan persebaran panas yang lebih merata.

C-45
Gambar C.6 Rotary Dryer dengan Aliran Counter-Current (RD-01)

2. Menentukan jenis bahan konstruksi

Bahan konstruksi yang akan digunakan adalah stainless steel tipe Carbon steel SA-
285 grade B, dengan pertimbangan sebagai berikut (Totten et al., 2002),

• Ketahanan terhadap korosi yang baik

• Tahan terhadap kenaikan suhu hingga 60oC

Perhitungan dimensi alat

Dalam perancangan rotary dryer perlu dipertimbangkan beberapa hal, antara lain (Perry,
1984):

1. Panjang dari silinder pada rotary dryer dapat bervariasi dari 4 – 10 kali
diameternya (L/D = 4).
2. Diameter rotary dryer berkisar antara 0,3 – 3 meter.
3. Secara komersial Rotary dryer biasanya bekerja pada kecepatan peripheral
shell antara 60-75 ft/menit.
Kondisi operasi :
- Temperatur umpan masuk = 15 oC
- Temperatur produk keluar = 30 oC
- Temperatur udara masuk = 44 oC
- Temperatur udara keluar = 35,7oC
- Jumlah Umpan Kristal Dimethyl terephthalate masuk = 19256,93 kg/jam
- Laju udara masuk rotary dryer = 36411,97 kg/jam = 80274,64 lb/jam
- Kapasitas panas udara = 0,345 Btu/lb.oF
- Kecepatan massa udara diizinkan = 1.800-18.000 kg/jam..m2 (Perry,R.H, 7ed, chap.
12)

C-46
3. Menghitung diameter dryer

Guna menghitung diameter dryer yang dibutuhkan, dipakai persamaan

𝐺𝑠
D2 = 𝜋𝑥𝐺
4

Dimana :

Gs = laju udara panas masuk dryer (kg/jam)

G = kecepatan massa udara (kg/jam..m2)


= Dipilih kecepatan masuk udara 12000 kg/jam..m2
Sehingga,
36411,97
D2 = 3.14𝑥12000
4

D= 1,96 m = 6,43 ft

4. Menghitung tebal shell rotary dryer

Ketebalan minimum shell dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :


𝑃.𝑟𝑖
ts = 𝑓.𝐸−0.6.𝑝+ C (Brownell and Young, 1959)

dimana :

ts = tebal shell
P = tekanan desain
ri = jari-jari dalam
f = tekanan maksimum yang diijinkan

E = efisiensi pengelasan

C = corrosion allowance

Bahan konstruksi yang dipilih adalah stainless steel tipe Carbon steel SA-285 grade
A dengan :
f = 165 Mpa = 23931,2 psi (ASME, 2014)
E = 0,9 (Brownell & Young, 1959, tabel
13.2)
C = 0,075 in
ri = ½ D = ½ x 1,96 m = 0,98 m = 38,58 in

C-47
P operasi = 14,696 psi

Untuk faktor keamanan dipilih 20%, maka : (Brownell and Young, 1959)

P desain = 1,2× 14,696 psi = 17,635 psi Sehingga,


tebal shell adalah :

𝑃.𝑟𝑖
ts = 𝑓.𝐸−0.6.𝑝+ C

17,635𝑥 38,58
= 23931,2𝑥0.9−0.6𝑥17,635+ 0.075

= 0,106 in= 0,0088 ft

5. Menghitung panjang rotary dryer

Rasio panjang berbanding dengan diameter rotary dryer adalah 4 – 10 (Perry,R.H,

7ed, chap. 12), dipilih rasio L/D adalah 7, sehingga,

L = 7D

= 7 x 1,96 m

= 13,72 m = 45,013 ft

6. Menghitung putaran rotary dryer (N)


Kecapatan putaran dryer adalah 15-30 m/menit (Perry,R.H, 7ed, chap.12).

Diambil kecepatan putaran rata-rata (n)= 30 m/menit


𝑛
N =𝜋.𝐷
30 𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
=3.14 𝑥 1.96 𝑚

= 4,87 rpm ≈ 5 rpm

7. Menghitung waktu tinggal didalam dryer

hold-up mempunyai range 10 – 15 % volume (Perry,R.H, 7ed, chap. 12)

diambil 15% volume, sehingga:

V = π x r2 x L

= 3,14 x (1,96/2)2 x 13,72

= 41,37 m3

Besarnya hold up adalah,

Hold up = 15% x V

C-48
= 0,15 x 41,37 m3

= 6,2 m3

Diketahui bulk density Dimethyl Tereftalat adalah = 1100 kg/m3 (NZWWA, 1997)

Maka waktu tinggal didalam rotary dryer adalah,

ℎ𝑜𝑙𝑑 𝑢𝑝 𝑥 𝜌
Waktu tinggal = 𝑓𝑒𝑒𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒
6,2 𝑥 500 𝑘𝑔/𝑚3
= 19256,93

= 0,16 jam = 9,6 menit

Keterangan:

BHP = Brake Horse Power yang diperlukan untuk memutar dryer, HP

N = Kecepatan Putar, rpm

D = Diameter inside shell, ft

D’ = Diameter rotary dryer, ft

W = Total berat bahan yang berputar (bahan dan alat), lb


w = Berat material yang dikeringkan, lb
Data – data:
N = 5 rpm

D = 6,43 ft
D’ = D + 2.ts = 6,44 ft
w = 80274,64 lb/jam x 0,16 jam = 12843,94 lb
W = w + berat shell
berat shell = shell volume x material density
volume shell = (π . (D’2 – D2). L) / 4

= (3,14 x (6,44 2 – 6,432) x 45,013)/4


= 4,54 ft3

C-49
ρ baja = 490,752 lb/ft3

berat shell = 4,54 ft3x 490.752 lb/ft3 = 2228,01 lb


W =12843,94 lb + 2228,01 lb = 15071,95 lb

(5𝑥4.75𝑥6,43𝑥12843,94 )+(0.1925𝑥6,44𝑥12843,94 )+(0.33𝑥15071,95 )


BHP = 100000

= 19,82 HP

9. Menghitung overall heat transfer area


Persamaan yang digunakan yaitu :

10 𝑥 𝐺 0.16
Ud = 𝐷

10 𝑥 120000.16
= 1,96

= 22,93 kg/m2.jam
10. Menentukan jumlah flight

Jenis flight dipilih jenis 90o lip flight (Perry,R.H, 7ed, chap. 12)

Tinggi flight (H) = 1/10. D H


= 1/10 x 1,96 m = 0,196 m
range jumlah flight untuk Rotary Dryer = 2,4 – 3 D (Perry,R.H, 7ed, chap. 12)
diambil 3D untuk diameter >2 ft sehingga jumlah flight adalah
n flight = 3 x 1,96
= 5,88 ≈ 6 Buah
Jarak antar flight (LF)
𝜋𝑥𝐷
LF = 𝑛
3.14 𝑥 1.96
= = 1,02 m
6

C-50
11. Menentukan slope rotary dryer
Kemiringan dari rotary dryer bervariasi mulai dari 0 – 8 cm/m atau 0 – 0,08 ft/ft
(Perry,R.H, 7ed, chap. 12). Persamaan berikut dapat digunakan utuk menghitung
slope rotary dryer, yaitu:
0.19𝐿
S =𝑁𝑥𝐷𝑥𝑡

Dimana :S = Slope (ft/ft)


t = waktu tinggal dalam dryer (menit)
L = Panjang dryer (ft)
N = Putaran dryer (rpm)
D = Diameter dryer (ft)
0.19 𝑥 45,013
S = 5𝑥6,43𝑥9,6

= 1,36 x 10-5 ft/ft

C-51

Anda mungkin juga menyukai