ROTARY DRYER
Kode : RD-01
Fungsi : Mengeringkan Kristal Dimetil Tereftalat dari kandungan air 15,7% sampai
Dalam perancangan ini dipilih jenis rotary dryer yaitu direct heat rotary dryer dengan
arah aliran counter-current, dengan pertimbangan sebagai berikut,
• Cocok untuk bahan padatan granular, crystalline atau fibrous solid yang
mengijinkan kontak langsung antara bahan dengan gas panas.
• Unit pemanasan langsung memberikan konstruksi yang lebih ekonomis daripada
indirect heat.
• Aliran counter-current dapat memberikan persebaran panas yang lebih merata.
C-45
Gambar C.6 Rotary Dryer dengan Aliran Counter-Current (RD-01)
Bahan konstruksi yang akan digunakan adalah stainless steel tipe Carbon steel SA-
285 grade B, dengan pertimbangan sebagai berikut (Totten et al., 2002),
Dalam perancangan rotary dryer perlu dipertimbangkan beberapa hal, antara lain (Perry,
1984):
1. Panjang dari silinder pada rotary dryer dapat bervariasi dari 4 – 10 kali
diameternya (L/D = 4).
2. Diameter rotary dryer berkisar antara 0,3 – 3 meter.
3. Secara komersial Rotary dryer biasanya bekerja pada kecepatan peripheral
shell antara 60-75 ft/menit.
Kondisi operasi :
- Temperatur umpan masuk = 15 oC
- Temperatur produk keluar = 30 oC
- Temperatur udara masuk = 44 oC
- Temperatur udara keluar = 35,7oC
- Jumlah Umpan Kristal Dimethyl terephthalate masuk = 19256,93 kg/jam
- Laju udara masuk rotary dryer = 36411,97 kg/jam = 80274,64 lb/jam
- Kapasitas panas udara = 0,345 Btu/lb.oF
- Kecepatan massa udara diizinkan = 1.800-18.000 kg/jam..m2 (Perry,R.H, 7ed, chap.
12)
C-46
3. Menghitung diameter dryer
𝐺𝑠
D2 = 𝜋𝑥𝐺
4
Dimana :
D= 1,96 m = 6,43 ft
dimana :
ts = tebal shell
P = tekanan desain
ri = jari-jari dalam
f = tekanan maksimum yang diijinkan
E = efisiensi pengelasan
C = corrosion allowance
Bahan konstruksi yang dipilih adalah stainless steel tipe Carbon steel SA-285 grade
A dengan :
f = 165 Mpa = 23931,2 psi (ASME, 2014)
E = 0,9 (Brownell & Young, 1959, tabel
13.2)
C = 0,075 in
ri = ½ D = ½ x 1,96 m = 0,98 m = 38,58 in
C-47
P operasi = 14,696 psi
Untuk faktor keamanan dipilih 20%, maka : (Brownell and Young, 1959)
𝑃.𝑟𝑖
ts = 𝑓.𝐸−0.6.𝑝+ C
17,635𝑥 38,58
= 23931,2𝑥0.9−0.6𝑥17,635+ 0.075
L = 7D
= 7 x 1,96 m
= 13,72 m = 45,013 ft
V = π x r2 x L
= 41,37 m3
Hold up = 15% x V
C-48
= 0,15 x 41,37 m3
= 6,2 m3
Diketahui bulk density Dimethyl Tereftalat adalah = 1100 kg/m3 (NZWWA, 1997)
ℎ𝑜𝑙𝑑 𝑢𝑝 𝑥 𝜌
Waktu tinggal = 𝑓𝑒𝑒𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒
6,2 𝑥 500 𝑘𝑔/𝑚3
= 19256,93
Keterangan:
D = 6,43 ft
D’ = D + 2.ts = 6,44 ft
w = 80274,64 lb/jam x 0,16 jam = 12843,94 lb
W = w + berat shell
berat shell = shell volume x material density
volume shell = (π . (D’2 – D2). L) / 4
C-49
ρ baja = 490,752 lb/ft3
= 19,82 HP
10 𝑥 𝐺 0.16
Ud = 𝐷
10 𝑥 120000.16
= 1,96
= 22,93 kg/m2.jam
10. Menentukan jumlah flight
Jenis flight dipilih jenis 90o lip flight (Perry,R.H, 7ed, chap. 12)
C-50
11. Menentukan slope rotary dryer
Kemiringan dari rotary dryer bervariasi mulai dari 0 – 8 cm/m atau 0 – 0,08 ft/ft
(Perry,R.H, 7ed, chap. 12). Persamaan berikut dapat digunakan utuk menghitung
slope rotary dryer, yaitu:
0.19𝐿
S =𝑁𝑥𝐷𝑥𝑡
C-51