Anda di halaman 1dari 8

PENAMBANGAN BAHAN BAKU SEMEN

 
(by Anton Sumardiyanto – PPC Mining) 
 
 
 
 
Secara singkat, siklus penambangan bahan baku semen sehari-hari di Mining
Division - PT Indocement adalah seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

1.1. Pemboran (drilling)

Pemboran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk membuat lubang


tembak dimana kedalam lubang ini nantinya akan dimasukkan bahan peledak
untuk keperluan peledakan. Alat bor yang digunakan adalah dari jenis
“hydraulic drill” dan “down the hole” dengan diameter mata bor yang
digunakan di Quarr D antara 3 hingga 6 inci, sementara yang di Hambalang
adalah 3 inci. Hal yang sangat penting diperhatikan dalam pemboran guna
menunjang keberhasilan peledakan adalah penentuan besarnya “burden”
dan “spacing”. “Burden” adalah jarak dari lubang bor ke tepi “bench”,

  1
sedangkan “spacing” adalah jarak antara lubang bor sejajar dengan arah
“bench”.

Dimensi ”burden” dan ”spacing” disesuaikan dengan diameter mata bor yang
digunakan seperti pada tabel berikut ini :

Ø Mata bor,  Burden,  Spacing, 


KETERANGAN 
inci  Meter  Meter 

3,0  2,5  3,0   

3.5  3,0  4,0   

4,0  3.5  4,5   

5,0  4,0  5,0   

6,0  5,0  7,0   

Kegiatan pemboran untuk pembuatan lubang tembak

  2
1.2. Peledakan (blasting)

Peledakan adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk membongkar batuan


dari batu induknya. Kegiatan ini perlu dilakukan karena pada kenyataannya
bahan baku semen tidak mampu dibongkar secara efisien dengan menggu-
nakan peralatan mekanis. Bahan peledak dan perlengkapan peledakan yang
digunakan untuk peledakan adalah :

9 Dinamit dan ANFO, dipakai sebagai bahan peledak


9 Detonator listrik, dipakai sebagai pemula ledakan
9 Kabel, dipakai untuk menyalurkan arus listrik dari “blasting machine”
ke detonator listrik
9 Blasting Ohmmeter, dipakai untuk pengetesan (check) rangkaian pe-
ledakan
9 Blasting Machine, dipakai sebagai penyedia arus listrik searah untuk
meledakkan detonator listrik.
Penggunaan bahan peledak untuk meledakkan per ton batuan (blasting ratio)
yang diterapkan di Quarry D adalah sekitar 0,165 kg/ton dan di Hambalang
adalah sekitar 0,180 kg/ton. Sedangkan prosentase bahan peledaknya adalah
ANFO 98 – 99 % dan dinamit 1 – 2 %.

Skema pengisian bahan peledak dalam lubang tembak

  3
1.3 Pemuatan (loading)

Pemuatan adalah kegiatan untuk memuatkan material hasil peledakan ke


atas alat angkut, Alat muat yang digunakan untuk penambangan batu kapur
di Quarry D adalah “loader” dari kelas CAT 992 dengan kapasitas “bucket”
sekitar 10,7 m3, sementara yang digunakan untuk penambangan tanah liat
di Hambalang dari kelas CAT 988 dengan kapaitas “bucket” 5,4 m3.

Pemuatan material hasil peledakan

1.4. Pengangkutan (hauling)


Kegiatan pengangkutan adalah kegiatan untuk mengangkut material hasil
peledakan ke alat penghancur batuan.
Alat angkut yang digunakan pada penambangan batu kapur di Quarry D
adalah “dump truck” dengan kapasitas 50 - 60 ton (kelas Komatsu HD-465,
CAT 773 dan CAT 775)
Alat angkut yang digunakan pada penambangan tanh liat di Hambalang
adalah “dump truck” dengan kapasitas 30 ton (kelas Komatsu HD-325 atau
CAT 769).

  4
Pengangkutan material hasil peledakan ke ”crusher”

1.5. Penghancuran material hasil peledakan (crushing)


Material hasil peledakan umumnya masih berukuran besar, bahkan ada yang
ukurannya mencapai 1 meter. Diperlukan kegiatan pengecilan ukuran mate-
rial hasil peledakan dengan menggunakan ”crusher” agar material tersebut
menjadi suatu produk yang ukurannya dapat diterima oleh Raw Mill di Plant
(diharapkan ukurannya < 60 mm).

Kegiatan ”crushing” material hasil peledakan


  5
Crusher yang digunakan pada penambangan batu kapur di Quarry D adalah
seperti tabel berikut :

CRUSHER CAPACITY
CRUSHER TYPE REMARKS
NUMBER Ton/jam
P-3 Double shaft hammer crusher 750 Dismantled

P-4 Double shaft hammer crusher 750 Stand by

P-5 Jaw & cone crusher 350 For white cement

P-6a Double shaft hammer crusher 1000

P-6b Double shaft hammer crusher 1000

P-7 Impact crusher 1200

P-8 Impact crusher 1200 Used as secondary crs

P-9 Impactor 1000

P-10 Lokotrack 1200

P-11 Double shaft hammer crusher 1200 New crusher 2008

Sedangkan crusher yang digunakan pada penambangan tanah liat di


Hambalang adalah seperti tabel berikut :

  6
1.6. Pengiriman bahan baku ke Plant (conveying)
Bahan baku yang telah diperkecil ukurannya hasil dari ”crushing” untuk
selanjutnya dikirim ke Plant/Pabrik dengan menggunakan belt conveyor.
Untuk pengiriman batu kapur dari Quarry D digunakan dua buah belt
conveyor yaitu DP-02 dan DP-102 yang mempunyai kapasitas design masing-
masing sebesar 5000 ton/jam. Kedua belt conveyor tersebut letaknya atas
bawah dan mempunyai panjang sekitar 4,3 km.
Untuk pengiriman bahan baku tanah liat dari Hambalang digunakan 1 buah
belt conveyor yang diberi nama HP-1. Belt conveyor ini mempunyai panjang
sekitar 5,5 km dan kapasitasnya mencapai 1000 ton/jam.
Resume belt conveyor yang digunakan untuk mengirim bahan baku dari
Quarry di Mining hingga Plant adalah seperti tabel berikut :

CONVEYOR BELT C to C, CAPACITY


MATERIAL
WIDTH, REMARKS
TRANSPORTED NAME MM Meter Ton/jam

DP-02 1200 4300 5000


LIMESTONE From D Quarry
DP-102 1200 4300 5000

SANDYCLAY HP-1 900 5500 1000 From Hambalang

Kewajiban Mining tidak hanya sekedar mengirim bahan baku ke Plant, namun
juga harus mengatur timbunan bahan baku di storage Plant. Kegiatan ini
sisebut sebagai ”stock piling” yang tujuannya adalah agar timbunan bahan
baku di storage mempunyai kwalitas yang lebih merata atau lebih homogen.
Cara yang dipakai adalah dengan menjalankan ”tripper” yang ada di storage
secara kontinyu selama pengiriman bahan baku berlangsung. Dengan cara
seperti ini maka timbunan bahan baku yang dihasilkan di storage tidak
berada pada satu titik, melainkan tersebar untuk panjang tertentu. Dengan
demikian kwalitas timbunan bahan baku menjadi lebih merata.

  7
PLANTSITE QUARRY D
P-11

P-9
P-7/8
BH BS
P-11
P-4
P-8
P-6A P-7
BS
IS-P4

P-6B IS-P7/8
P-1 P-2 P-5

P-6a P-10
T
DP-02 & DP-102 P-6b
P-3
P-3

P-4
NOTE :
IS = Intermediate Storage
BH = Bin Hopper
P-5 BS = Banana Screen
T = Belt scale
 

Sistim penghancuran dan pengiriman batu kapur dari Quarry D ke Plant 

P-7 P-8 P-11

P-6

PLANTSITE
P-1/2

HP-3 Unloading P11


BB-08

RM-3/4 P-3 P-4 9


- 2
-
P P
H H
HP-10 HP-7 T

Crs-1

IS
S-Crs

Crs-6
HAMBALANG
Parumpung
Crs-3

Crs-5
Crs-4
NOTE : Ps Gadung
IS = Intermediate Storage Crs-7
T Belt scale
S-Crs = Secondary Crusher
 

Sistim penghancuran dan pengiriman tanah liat dari Hambalang  ke Plant 

  8

Anda mungkin juga menyukai