Diagnosis Keperawatan
1. Pruritus b.d. iritasi dermal.
Tujuan : setelah 3 x 24 jam terjadi penurunan respons pruritus
Kriteria evaluasi :
- Secara subjektif melaporkan keluhan gatal berkurang
- Lesi di antara jari kaki berkurang.
- Integritas jaringan kulit membaik
Intervensi Rasional
Kaji kondisi lesi pada jari kaki. Untuk menilai derajat kerusakan jaringan
kulit akibat adanya lesi dari tinea pedis.
Anjurkan untuk merendam kaki pada larutan Selama fase akut (vesikuler) dapat dilakukan
normal saline perendaman bagian yang sakit dengan larutan
saline atau kalium permanganat untuk
menghilangkan krusta, skuama, serta debris
dan mengurangi inflamasi.
2. Kebutuhan pemenuhan informasi b.d. tidak adekuatnya sumber informasi, risiko penularan,
ketidaktahuan program perawatan dan pengobatan.
Tujuan : setelah 1 x 24 jam informasi kesehatan terpenuhi.
Kriteria evaluasi :
- Termotivasi untuk melaksanakan program terapi secara komprehensif.
- Terpenuhinya pengetahuan tentang penyakit, prosedur pengobatan, jadwal kontrol ke dokter ahli
kulit, pencegahan, dan perawatan kulit.
- Secara subjektif melaporkan keluhan rasa gatal berkurang.
Intervensi Rasional
Identifikasi sumber-sumber pendukung yang Sumber pendukung seperti keluarga dapat
memungkinkan untuk perawatan di rumah. memberikan dukungan dan pengawasan agar
terlaksananya program perbaikan kulit.
Anjurkan untuk selalu menajga kekeringan Sepatu dan kaus kaki merupakan lingkungan
pada kaki. yang menguntungkan bagi hidup jamur, oleh
karena itu, jamur penyebab infeksi dapat
ditemukan dalam sepatu atau kaus kaki. Oleh
karena kelembapan akan meningkatkan
pertumbuhan jamur, maka pasien harus
diberitahukan untuk menjaga semaksimal
mungkin agar kakinya selalu kering,
termasuk daerah antara jari-jari kaki.
Sepotong kecil kapas dapat diselipkan di
antara jari-jari kaki pada malam hari untuk
menyerap kelembapan. Kaus kaki harus
terbuat dari katun yang bersifat menyerap
karena bahan sintetik seperti nilon tidak
dapat menyerap keringat seperti halnya
katun. Bagi pasien yang kakinya berkeringat
secara berlebihan, sepatu yang berlubang
memudahkan aerasi kaki. Sepatu atau kaus
yang alasnya terbuat dari plastik atau karet
harus dihindari. Bedak talk atau bedak
antijamur dapat ditaburkan dua kali sehari
untuk menjaga agar kaki tetap kering.
Beberapa pasang sepatu harus disediakan
untuk dikenakan secara bergantian sehingga
sepatu yang telah dipakai dapat kering
sepenuhnya sebelum dikenakan kembali.
Meningkatkan cara hidup sehat seperti intake Meningkatkan sistem imun dan pertahanan
makanan yang baik, keseimbangan antara terhadap infeksi.
aktivitas dan istirahat, monitor status
kesehatan dan adanya infeksi.
Beritahu pasien bahwa mereka dapat Dengan mengetahui kondisi ini, maka perlu
menulari orang lain diperhatikan tindak higienis rutin seperti
pemakaian alat pribadi.
GGK
g. Berikan sikat gigi halus, pencukur f. Stres dan abnormalitas hemostatik dapat
elektrik; gunakan jarum kecil bila mengakibatkan perdarahan GI
mungkin dan lakukan penekanan lebih g. Menurunkan resiko perdarahan /
lama seteleah menyuntikan/penyusunan pembentukan hematoma.
vaskular.
j. Gangguan kebutuhan sexual berhubungan dengan gagal ginjal kronik
Tujuan : Kebutuhan sexual terpenuhi
Kriteria :
1. Klien dapat mengidentifikasi keterbatasan seksual yang disebabkan oleh masalah kesehatan
(GGK)
2. Klien dapat mengidentifikasi modifikasi kegiatan seksual yang pantas dalam respon terhadap
keterbatasannya
3. Melaporkan adanya kepuasan dalam aktivitas seksual.
INTERVENSI RASIONAL
a. Kaji faktor penyebab dan penunjang a. Untuk mengetahui tindakan apa yang
dapat dilakukan sesuai kondisi pasien.
b. Hilangkan atau kurangi faktor-faktor b. Untuk mengurangi masalah
penyebab bila mungkin
c. Berikan informasi yang tepat pada pasien
c. Keterangan dibutuhkan oleh klien dan
dan pasangan tentang keterbatasan fungsi pasangan bahwa penyakitnya (GGK) dapat
seksual yang disebabkan oleh keadan menyebabkan gangguan seksual agar klien
penyakit dan pasangan tidak cemas
d. Ajarkan modifikasi yang mungkin dalamd. Untuk mengurangi kelemahan dan
kegiatan menyesuaikan dengan kepuasan seksual tetap terpenuhi
keterbatasan akibat sakit e. Terapi medis dapat membantu kebutuhan
e. Berikan tujuan sesuai indikasi akan seksual.
VERTIGO
3. Intervensi Keperawatan
a) Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/ tekanan syaraf, vasospasme,
peningkatan intrakranial ditandai dengan menyatakan nyeri yang dipengaruhi oleh faktor misal,
perubahan posisi, perubahan pola tidur, gelisah.
Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang
Kriteria hasil : - klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang
- tanda-tanda vital normal
- pasien tampak tenang dan rileks
Intervensi/Implementasi
Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri
Rasional : Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan.
Anjurkan klien istirahat ditempat tidur
Rasional : istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri
Atur posisi pasien senyaman mungkin
Rasional : posisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegah ketegangan otot serta mengurangi
nyeri.
b) Koping individual tak efektif berhubungan dengan ketidak-adekuatan relaksasi, metode koping tidak
adekuat, kelebihan beban kerja.
Tujuan : koping individu menjadi lebih adekuat
Kriteria Hasil : - mengidentifikasi prilaku yang tidak efektif
- mengungkapkan kesadaran tentang kemampuan koping yang di miliki
- megkaji situasi saat ini yang akurat
- menunjukkan perubahan gaya hidup yang diperlukan atau situasi yang tepat.
Intervensi/Implementasi
Kaji kapasitas fisiologis yang bersifat umum.
Rasional : Mengenal sejauh dan mengidentifikasi penyimpangan fungsi fisiologis tubuh dan
memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan
Sarankan klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Rasional : klien akan merasakan kelegaan setelah mengungkapkan segala perasaannya dan menjadi
lebih tenang
Berikan informasi mengenai penyebab sakit kepala, penenangan dan hasil yang diharapkan.
Rasional : agar klien mengetahui kondisi dan pengobatan yang diterimanya, dan memberikan klien
harapan dan semangat untuk pulih.
Dekati pasien dengan ramah dan penuh perhatian, ambil keuntungan dari kegiatan yang dapat
diajarkan.
Rasional : membuat klien merasa lebih berarti dan dihargai.
a) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan keterbatasan kognitif, tidak mengenal informasi dan kurang mengingat ditandai oleh
memintanya informasi, ketidak-adekuatannya mengikuti instruksi.
Tujuan : pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses pengobatan.
Kriteria Hasil : - melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan.
- memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen perawatan.
Intervensi / Implementasi :
Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakitnya.
Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.
Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa
tenang dan mengurangi rasa cemas.
Diskusikan penyebab individual dari sakit kepala bila diketahui.
Rasional : untuk mengurangi kecemasan klien serta menambah pengetahuan klien tetang penyakitnya.
Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan.
Rasional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari
tindakan yang dilakukan.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga
dan tenaga kesehatan lainnya. (Carpenito, 1999:28)
Tujuan Pemulangan pada vertigo adalah :
a. Nyeri dapat dihilangkan atau diatasi.
b. Perubahan gaya hidup atau perilaku untuk mengontrol atau mencegah kekambuhan.
c. Memahami kebutuhan atau kondisi proses penyakit dan kebutuhan terapeutik.