Anda di halaman 1dari 21

MEKANIKA BATUAN

BY
M. Firdaus, ST, MT
Sifat Mekanik Batuan
• Tergantung dari :
– Kondisi asli batuan
– Stratigrafi batuan di lokasi
– Cacat/ kerusakan batuan
– Metode pengujian
• Umumnya sifat mekanis batuan adalah :
– Hardness (kekerasan)
– Durability (ketahanan)
– Permeability (lolos air)
– Elasticity
– Plasticity
– Deformability
– strength
Kriteria Keruntuhan Batuan
• Didasarkan pada uji laboratorium :
– Maximum tensile stress
– Kriteria tresca (maximum shear stress)
– Kriteria coulomb
– Kriteria Mohr
– Kriteria griffith (getas)
Kriteria Maksimum Tensile Stress
• Batuan dianggap runtuh oleh pengaruh
keruntuhan getas akibat tegangan tarik.
• Bila digunakan tegangan utama (– s 3) maka

σ 3 = −σ t ult
Kriteria Maksimum Shear Stress
• Kriteria Tresca berlaku untuk bahan isotropic,
ductile (liat)
• Didasarkan tegangan utama s 1 & s 3
σ1 − σ 3
S = τ max =
2
• Dengan :

s 1 & s 3 : major & minor principal stress kriteria keruntuhan (tresca) ini
merupakan kasus spesial dari kriteria keruntuhan Coulomb
Kriteria Keruntuhan Coulomb
• Tegangan geser (s), menurut hukum coulomb
dapat ditulis
S = τ = c + σ n tgϕ

dengan : t = tegangan geser


ϕ = sudut gesek internal
c = kohesi
Secara geometris dapat digambarkan :
Ket. Gbr : r – r = bidang keruntuhan
t – t = garis singgung thdp lingk. Mohr
s 1 – s 3 = diameter lingk. Mohr
t = S = tegangan geser
σ1 + σ 3 σ1 − σ 3
σn = + cos 2α
2 2

s 1 & s 3 : major dan minor tegangan utama


a : sudut keruntuhan
σ1 − σ 3
τ= sin 2α
2

Bila , c = 0 ----------- > S = t = s n tg ϕ

Secara geometris dapat digambarkan sebagai berikut :


Kriteria Coulomb, bila c = o
Bila ϕ = 0 ---------> S = τ = c = σ 1 − σ 3 (kriteria tresca)
2

Bila s 3 = 0,
σ1
------------> S =τ = c = ----> tegangan geser pada tanah pure kohesif
s =0 2
Kalau diperhatikan, maka :
Kriteria coulomb equivalen garis sellubung lingk.
Mohr, sehingga dapat ditulis
σ1 − σ 3
sin ϕ =
σ 1 + σ 3 + 2 p1

dengan p1 = c. cot gϕ (tegangan awal pada uji


sampel) σ1 − σ 3
Bila c = 0, p1=0 ---> sin ϕ = σ 1 + σ 3
ϕ
Dari gambar, 2α = 90° + ϕ atau α = 45 ° +
2

ϕ
Secara teoritis -----> sudut longsor : α = 45° +
2
Deformasi Batuan
• Adalah perubahan dari bentuk asli, atau
volume batuan akibat penggunaan beban luar
yang terjadi pada batuan asli, atau oleh gaya
tektonik ( berupa kompresi atau geser)
• Model deformasi di alam dalam bentuk :
folding, faulting.
• Diagram tegangan regangan :
Elastic deformation suatu Viscous deformation Plastic deformation suatu
material elastis dalam suatu bahan viscous bahan benar2 plastis, dlm
diagram tegangan regangan dlm diagram gaya diagram gaya-deformasi
di gambarkan geser-rate of shear digambarkan suatu garis
garis lurus digambarkan suatu lurus
garis lurus
Work & Strain Energy
• Suatu sampel bahan elastis dibebani secara
sentris (compresion atau tension) ---> perub.
Panjang/perpendekan (? L)
• Berarti gaya P -> memperlihatkan usaha
mekanis
? L -> pertambahan/perpendekan panjang
akibat beban P
Usaha ini sebagian diubah -> energi panas ->
deformasi permanen dari sampel tersebut
Dalam grafik hubungan
? L & P à garis OF

P
Luas ? AOF -> axial work yang σ = → A : luas tampang sampel
A tgk lurus P
dikerjakan pada sampel bahan
Elastis
∆L
Axial work = W = ? AOF = ½ P.? L (N.m) ε= → e : deformasi relatif atau
L regangan
L : panjang awal
1
(∆AOF).V = .σ .ε .V → Strain energy
2 V : volume sampel
• Diagram stress – strain ideal untuk bahan ductile
• Untuk besaran stress tertentu s y (yield point-Y)
à strain e à konstan
• Naiknya s (atau ? s ) proporsional dengan strain
(e) atau ? e
• Hukum Hooke : s = E.e ; ? s = E.? e
dengan:

σ
E = → koef. Hooke atau Modulus
ε
Elastisitas Young ->
memperlihatkan stiffnes bahan
Contoh Soal
Suatu pengujian pada sampel batuan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tegangan (kPa) Regangan aksial (%)
0 0 a. tentukan daerah elastis dan
2200 1,05 plastis dari batuan tersebut
3250 1,71 b. tentukan modulus elastisitas
4140 3,22 (E) batuan ini
4410 4,76
4390 6,51
4050 8,44
3700 10,40
3440 12,30
3330 14,30
3190 16,30
3080 20,40
Kenampakan perubahan bentuk pd contoh batuan
menurut Grigos & Handin (1960)

Keruntuhan akibat Uniaxial compression Keruntuhan akibat geser/


Tension Keruntuhan akibat Unconfined compression
tension & shear test (triaxial)
Uji Triaxial Batuan

a
S (shear)
N (normal)
Sampel runtuh

τ = σ n eff .tgϕ + c
• Dapat digunakan untuk evaluasi s n eff, t, ϕ & c.
Bila mungkin : a (sudut runtuh)
• Memberikan tidak langsung tegangan geser.
Tegangan geser (S) = t = s n eff. Tgϕ+c
σ1 +σ σ1 −σ
σ n = 3
+ 3
cos 2 α
2 2
σ1 −σ
τ = 3
sin 2 α
2
• bila
σ3 = 0

σ1 σ1 σ1
σn = + cos 2α = (1 + cos 2α )
2 2 2
Contoh Soal
Sampel batuan pasir di uji dengan alat triaxial,
hasil uji sbb :
No. Uji s 3 (Mpa) s 1 (Mpa)
1 1,0 9,6
2 5,0 28,0
3 9,5 48,7

Tentukan nilai c (kohesi) dan ϕ (sudut gesek


internal) batuan pasir tersebut!

Anda mungkin juga menyukai