Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya

disebut Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah ( Renja –OPD ) , adalah dokumen

perencanaan Organisasi Perangkat Daerah untuk Periode 1 (Satu) Tahun.

Sebagai Dokumen Rencana Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, Renja Kantor

Kecamatan Sanankulon mempunyai arti yang strategis dalam mendukung penyelenggaraan

program pembangunan tahunan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal sebagai

berikut :

1. Renja OPD merupakan dokumen yang secara substansial penerjemahan dari Visi

dan Misi dan Porgram Organisasi Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana

Strategis 2016 – 2021 (Renstra) OPD arahan operasional dalam Rencana Kerja

Pemerintahan Daerah ( RKPD ).

2. Renja merupakan acuan OPD untuk memasukkan Program dan Kegiatan ke dalam

KUA dan PPAS dan Perencanaan Program Kegiatan yang akan dilaksanakan

dalamm Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2018.

3. Renja OPD merupakan salah satu instrument untuk evaluasi pelaksanaan

program/kegiatan OPD untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang tercantu

dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagi wujud dari kineja Organisasi perangkat

daerah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis (Renstra).

Penyusunan Dokumen Renja mengacu pada Peraturan pemerintah Nomor 08

Tahunn 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

1
Dalam prosesnya penyusunan rancangan Renja SKPD mengacu dengan fokus

melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting SKPD, evaluasi

pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap

pencapaian Renstra SKPD.

Bagan diatas menunjukkan gambaran umum alur penyusunan Renja SKPD secara

keseluruhan yang berpedoman pada RPJMD Kabupaten Blitar dan kemudian menjadi

pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Sanankulon. Dengan demikian

dokumen Renstra merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten Blitar terkait dengan program

dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kecamatan Sanankulon dalam mendukung visi,

misi, tujuan dan sasaran Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

2
1.2 Landasan Hukum

Adapun yang menjadi landasan hukum OPD Kantor Kecamatan Sanankulon

Kabupaten Blitar menyusun Rencana Kerja Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

3. Perturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara

atau Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Recana Pembangunan

Daerah;

7. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

8. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri No. 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Taahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

10. Peraturan Bupati Blitar Nomor 71 Tahun 2016 tentang Kedudukan , Susunan,

Organisasi , Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan;

3
11. Surat Edaran dari Bupati Blitar Nomor : 050/59.2/409.201/2017 tentang

Penyampaia Rancangan Swal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (Ranwal

RKPD) Tahun 2018, dan Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Satuan Perangkat

Daerah (Renja – OPD ) Tahun 2018.

12.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja ini adalah :

a. Membuat perencanaan yang berkesinambungan berkaitan dengan kegiatan

pencapaian visi dan misi Kecamatan Sanankulon, sebagai penjabaran dari visi dan

misi Kabupaten Blitar;

b. Sebagai pedoman dan arah dalam melaksanakan program kegiatan dalam kurun

waktu 1 (satu) tahun ;

c. Sebagai tolok ukur dalam pencapaian strategi dan kebijakan umum pembangunan

yang berkelanjutan.

Adapun yang menjadi tujuannya yaitu :

a. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan;

b. Meningkatkan akuntabilitas kinerja.

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam Penulisan Renja OPD ini secara garis besar isi dokumen adalah sebagai berikut :

BAB I PENDHULUAN

Menguraikan mengenai gambaran umum penyusunan Rencana Kerja Kantor Kecamatan

Sanankulon Kabupaten Blitar.

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja SKPD, proses penyusunan Renja


SKPD, keterkaitan antara Renja SKPD dengan dokumen RKPD, Renstra SKPD,

4
dengan Renja K/L dan Renja provinsi/Kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya dengan
proses penyusunan RAPBD.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah,


dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD,
serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan
penganggpenganggaran SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja SKPD.

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja SKPD, serta susunan garis besar
isi.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU

Menguraikan mengenai evaluasi capaian target kegiatan pada tahun 2017

2.1 Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja OPD Tahun 2017 dan Capaian Renstra

Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD

tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n-1), mengacu pada

APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah

disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan

realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya.

2.2 Analisa Kinerja Pelayanan OPD Kantor Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar

Berisi kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja

yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan
5
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007.

Jenis indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing

SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja

pelayanan.

2.3 Isu-isu penting peyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD

Sub bab ini berisi uraian mengenai:

a. Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan

pelayanan SKPD;

b. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan

fungsi SKPD;

c. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian

program nasional/global, seperti SPM dan MDGs (Millenium

DevelopmentGoals);

d. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan SKPD dan;

e. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk

ditindaklanjuti dalam perumusan program prioritas tahun rencana.

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Sub-bab ini berisikan uraian mengenai:

1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD

dengan hasil analisis kebutuhan;

2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan;

3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting terhadap

perbedaan dengan rancangan awal RKPD, misalnya: terdapat rumusan program

6
dan kegiatan baru yang tidak terdapat di rancangan awal RKPD, atau program dan

kegiatan cocok namun besarannya berbeda.

2.5 Penelaahan Usulan Program Kegiatan Masyarakat

Menguraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku

kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan

Provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari SKPD

Kabupaten/Kota yang langsung ditujukan kepada SKPD Provinsi maupun

berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD Provinsi dari penelitian lapangan

dan pengamatan pelaksanaan musrenbang Kabupaten/Kota (bila sudah dilakukan).

Deskripsi yang perlu disajikan dalam sub bab ini, antara lain :

1. Penjelasan tentang proses bagaimana usulan program/kegiatan usulan

pemangku kepentingan tersebut diperoleh;

2. Penjelasan kesesuaian usulan tersebut dikaitkan dengan isu-isu penting

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap kebijakan nasional

Telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana dimaksud, yaitu

penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional

dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

3.2. Tujuan dan sasaran Renja SKPD

Sub bab ini berisi perumusan tujuan dan sasaran yang didasarkan atas rumusan

isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan

sasaran target kinerja Renstra SKPD.


7
3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2016

Berisikan penjelasan mengenai:

a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan

program dan kegiatan. Misal : Pencapaian visi dan misi kepala daerah,

Pencapaian MDGs, Pengentasan kemiskinan, Pencapaian SPM,

Pendayagunaan potensi ekonomi daerah, Pengembangan daerah terisolir,

dsb.

b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, yang

meliputi :

 Jumlah program dan jumlah kegiatan.

 Sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan (apa saja yang tersebar

ke berbagai kawasan dan apa saja yang terfokus pada kawasan atau

kelompok masyarakat tertentu).

BAB IV PENUTUP

Berisikan uraian penutup, berupa:

a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka

pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan

kebutuhan.

b. Kaidah-kaidah pelaksanaan.

c. Rencana tindak lanjut

8
BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun 2016 dan Capaian Renstra OPD

Capaian Renja OPD Tahun lalu atas pelaksanaan program dan kegiatan yang

telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan OPD

Tahun lalu. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan

lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan

dalam rangka pelaksanaan APBD. Kinerja sendiri merupakan keluaran/hasil dari kegiatan

ddan program yang telah dicapai sehubunga degan penggunnaan anggaran dengan

kuantitas dan kualitas terukur.

Pengukuran laporan Kinnerja dilakukan dengan menggunakan konsep Value for

Money. Penggunaan konsep dimaksud dimaksud memerlukan indikator-indikator sebagai

berikut :

- Indikator Masukan (Input), untuk mengukur jumah sumberdaya seperti anggaran

(dana), SDM, peralatan, material dan masukan lainya untuk melakukan suatu

kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumbberdaya dapat dianalisis apakah alokasi

sumberdaya yang dimilik telah sesuai dengan rencana srtategis yang ditetapkan.

- Indikator Keluaran (Output), merupakan indicator yang diharapkan langsung

dicapai dari suatu kegiatan, baik berupa fisik maupu berupa non fisik.

- Indikator Hasil (Outcome), merupakan indictor yang menunjukkan telah dicapainya

maksud dan tujuan dari kegiatan-kegiatan yang telah selesai dilaksanakan atau

indicator yang mencerminkan berfungsinya keluaran pada jangka menengah.

9
Sedangkan Laporan Keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban

keuangan yang berbentuk laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan

atas laporan keuangan. Ketentuan mengenai bentuk laporan tersebut telah diatur dalam

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintahan.

Dalam pelaksanaan program kegiatan Kantor Kecamatan Sanankulon

Kabupaten Blitar pada tahun 2016, dari sisi Pendapatan adalah Rp. 0,00 karena Kantor

Kecamatan Sanankulon bukan unit penghasil.

Dari sisi belanja , ada dua pembelanjaan yaitu belanja langsung dan belanja

tidak langsung. Belanja Tidak Langsung terdiri dari gaji pegawai dan tambahan

penghasilan , sedangkan belanja langsung terdiri dari belanja operasional untuk mencapai

visi dan misi kecamatan. Pada belanja tidak langsung terealisasi sebesar 97,38 % atau

sebesar Rp. 1.284.809.570,00. Sedangkan realisasi belanja langsung mencapai Rp.

339.582.850,00 dari anggaran sebesar Rp. 391.467.921,00 atau 86,75 % . untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dari

Table berikut :

10
11
12
13
14
Tabel 2.2

REKAPITULASI EVALUASI PELAKSANAAN RENJA

KECAMATAN SANANKULON KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

ANGGARAN
NO NAMA KEGIATAN REALISASI %
1 TAHUN

1 2 3 4

1 Belanja Tidak Langsung 1.319.349.200,00 1.284.809.570,00 97,38

2 Penyediaan dan Peningkatan

Administrai Perkantoran 95.092.000,00 93.437.750,00 98,26

3 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 69.251.921,00 63.558.100,00 91,77

4 Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan 6.020.000,00 5.995.000,00 99,58

5 Musrenbang Perencanaan

Pembangunan Tingkat Kecamatan 10.988.000,00 10.988.000,00 100,00

6 Fasilitasi, monitoring dan Evaluasi

dan Koordinasi Pajak an Retribusi

Daerah 27.740.000,00 27.567.000,00 99,38

7 Peningkatan Fungsi Pembinaan dan

Fasilitasi Pemerintah

Desa/Kelurahan 34.946.000,00 34.946.000,00 100,00

8 Fasilitasi , Monitoring dan Evaluasi

PKK Desa /Kelurahan 25.430.000,00 25.430.000,00 100,00

9 Fasilitasi Pmilihan Kepala Desa di

Wilayah Kecamatan 110.000.000,00 65.661.000,00 59,69

10 Bimtek Pengelolaan Keuangan 12.000.000,00 12.000.000,00 100,00


15
ANGGARAN
NO NAMA KEGIATAN REALISASI %
1 TAHUN

Aparatur Kecamatan

Total 1.710.817.121,00 1.624.392.420,00 94,95

Sesuai dari Kedua table diatas Kecamatan Sanankulon pada tahun 2016 telah

melaksanakan 5 (lima ) program yang tercantum dalam Penetapan Kinerja.

Terhadapmasing – masing program akan dianalisis sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp.

95.092.000,- dengan realisasi anggaran 93.437.750 atau sebesar 98,26 %

Indikator programnya adalah : Penyelenggaraan penyediaan administrasi

perkantoran dengan proporsi capaian program berdasarkan realisasi dibandingkan

target sebesar 98,26 %

Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

a. Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran

Indikator output kegiatannya adalah penyelenggaraan penyediaan administrasi

perkantoran, Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan

target kegiatan sebesar 98,26 %

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan anggaran sebesar Rp.

69.251.921,- dengan realisasi anggaran 63.558.100 atau sebesar 91,77 %

Indikator programnya adalah : Jumlah sarana prasarana yang dipelihara dan

ditambah dengan proporsi capaian program berdasarkan realisasi dibandingkan

target sebesar 91,77 %

Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

a. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


16
Indikator output kegiatannya adalah Jumlah sarana prasarana yang dipelihara

dan ditambah, Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan

target kegiatan sebesar 91,77 %

3. Program Peningkatan Perkembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan dengan anggaran sebesar Rp. 6.020.000,- dengan realisasi anggaran Rp.

5.995.000,- sebesar 99,58 %

Indikator programnya adalah : Jumlah laporan yang dikirim sesuai permintaan

dengan proporsi capaian program berdasarkan realisasi dibandingkan target sebesar

99,58 %

Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

a. Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

b. Indikator output kegiatannya adalah Jumlah laporan yang dikirim sesuai

permintaan, Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan target

kegiatan sebesar 99,58 %

4. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa dengan

anggaran sebesar Rp. 521.514.122,- dengan realisasi anggaran sebesar 11,88 %

Indikator programnya adalah : Jumlah laporan monev dan evaluasi yang dibuat

dengan proporsi capaian program berdasarkan realisasi dibandingkan target sebesar

11,88 %

Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

a. Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Tingkat Kecamatan dan Fasilitasi,

Monev Musrenbang Desa/Kelurahan

Indikator output kegiatannya adalah penyelenggaraan musrenbang tingkat

kecamatan, Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan target

kegiatan sebesar 100 %


17
b. Kegiatan Fasilitasi, Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi Pajak dan Restribusi

Daerah

Indikator output kegiatannya adalah laporan monitoring dan evaluasi pajak dan

restribusi daerah, Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan

target kegiatan sebesar 0,00 %

c. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Desa/Kelurahan

Indikator output kegiatannya adalah laporan monitoring dan evaluasi

desa/kelurahan, Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan

target kegiatan sebesar 100 %

d. Kegiatan Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi PKK Desa/Kelurahan

Indikator output kegiatannya adalah laporan monitoring dan evaluasi PKK

desa/kelurahan, Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan

target kegiatan sebesar 100 %

e. Fasilitasi Monitoring dan Evaluasi dan Koordinasi Pajak dan Retribusi Daerah

Indikator Outputnya adalah PBB tahun berjalan terbayar dengan lunas

Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan target kegiatan

sebesar 50,50 %

5. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp. 12.000.000,- dengan

realisasi anggaran sebesar 100 %

Indikator programnya adalah : Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur Kecamatan

Pembinaan dengan proporsi capaian program berdasarkan realisasi dibandingkan

target sebesar 100 % Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

a. Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur Kecamatan

Indikator output kegiatannya adalah penyelenggaraan Bimtek Peningkatan Kapasitas

Aparatur Kecamatan, Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi dibandingkan

target kegiatan sebesar 100 %


18
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD

Fungsi utama pemerintah daerah khususnya Kecamatan Sanankulon adalah

penyediaan pelayanan publik bagi masyarakat, oleh karena itu optimalisasi pelayanan

publik yang efisien dan efektif menjadi perhatian utama kecamatan Sanankulon agar

dapat menyajikan pelayanan publik yang prima bagi masyarakat. Standart Pelayanan

Minimal (SPM) merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mendorong

pemerintah daerah khusunya kecamatan Sanankulon melakukan pelayanan publik yang

tepat bagi masyarakat dan sekaligus mendorong masyarakat untuk melalkukan kontrol

terhadap kinerja pemerintah di bidang pelayanan publik.

Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintah daerah dari sentralisasi ke

desentralisasi harus disikapi oleh Kecamatan Sanankulon dengan mengubah

manajemen pemerintahan yang berorentasi ke kepentingan eksternal dengan disertai

peningkatan pelayanan publik.

Dengan adanya orentasi baru dalam manajemen publik tersebut maka

pemerintah khususnya kecamatan Sanankulon tidak saja dituntut akuntabilitasnya ke

dalam tetapi justru ke luar (masyarakat). Melalui akuntabilitas publik, kecamatan

Sanankulon akan dipantau dan dievaluasi kinerjanya oleh masyarakat. Pemantauan dan

evaluasi terhadap kinerja akan lebih mudah jika kecamatan Sanankulon membuat

indikator dan target-target yang disusun dalam Standart Pelayanan Minimal (SPM).

SPM yang telah disusun akan menjadi pedoman bagi kedua belah pihak, kecamatan

maupun masyarakat tetapi perlu disayangkan bahwa kecamatan Sanankulon belum

membuat SPM yang sesuai dengan peraturan pemerintah akan tetapi membuat Standart

Operasional Publik (SOP) yang membuat alur pelayanan publik.

Sehingga tolak ukur indikator kinerja kecamatan Sanankulon hanya diukur

dengan berapa besar anggaran yang tersedia dan direalisasikan, hal ini disebabkan
19
karena SKPD yang terkait untuk menilai kinerja SKPD salah satu contohnya adalah

Inspektorat tidak pernah memberikan hasil penilaian dari Laporan Kinerja Pemerintah

Satuan Kerja Pemerintah Daerah (LAKIP-SKPD) sehingga SKPD Kecamatan sampai

tahun 2014 tidak pernah mengetahui sejauh mana kinerja SKPD, mana yang harus

ditingkatkan dan mana yang harus dibenahi atau yang harus dipertahankan.

20
21
22
23
Ada beberapa faktor yang merupakan pendorong keberhasilan dan beberapa

faktor penghambat/kendala dalam pelaksanaan atau perwujudan dari misi organisasi.

1. Faktor Pendorong

a. Diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Blitar serta

Peraturan Bupati Blitar No. 19 Tahun 2009 tentang Rician Tugas, fungsi dan Tata

Kerja Kecamatan dan Kelurahan, yang telah diubah dalam Peraturan Bupati No

71 Tahun 2016;

b. Kepemimpinan Camat yang visioner , berkomitmen dan berintegritas sehingga

menciptakan pembangunan yang bersifat partisipatif ;

c. Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada

daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;

d. Diterbitkannya Perda tentang RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 yang

merupakan pedoman bagi perencanaan pembangunan di Kabupaten Blitar.

2. Faktor Penghambat :

a. Rendahnya motivasi dari sebagian aparatur untuk selalu meningkatkan

kompetensinya dalam menunjang tugas-tugasnya, sehingga mengurangi

timbulnya kreativitas yang baru.

b. Lemahnya kompetensi aparatur dalam memahami tupoksinya, sehingga

menyebabkkan tidak optimalnya pelaksanaan tugass sehari-hari.

c. Kurangnya pemahaman ari sebagian aparatur dalam memahami peraturan

perundang-undangn yang berlaku, khususnya peraturan perundang-undangan

yang baru, sehingga menghambat pelaksanaan tugas sehari-hari.

d. Belum terkelolanya data base secara optimal mengakibatkan kurangnya akurasi

data yang diperlukan dlam pelaksanaan kegiatan.


24
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD

Isu-isu penting yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi

Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dalam menghadapi perubahan lingkungan

strategis antara lain :

1. Sebagian kualitas sumberdaya manusia yang terbatas;

2. Belum tersedianya data base yang disusun secara sistematis dan akurat sehingga

menimbulakan kenddala dalm perencanaan program dan kegiatan;

3. Pengaruh Globalisasi yang membuat semakin pesatnya perkembangan teknologi, serta

tidak diimbangi dengan kompetensi aparatur dalam pemanfaatan teknologi;

4. Perubahan peraturan perundang-undangan yang terlalu sering sehingga belum

sepenuhnya dapat dipahami dan diimplementasikan.

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal Rencana Kerrja Pemerintah Daerah Tahun 2018

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dokumen

perencanaan pemerintah untuk periode satu tahun dan merupakan penjabaran dari

RPJMD yang memuat : a) rancangan kerangka ekonomi daerah b) program prioritas

pembangunan daerah dan c) rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju, yang

selanjutnya akan dipakai sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS. Rencana Kerja

Kecamatan Sanankulon berdasarkan RKPD Kabupaten Blitar sifatnya sebagai

pendukung dari pelaksanaan Renja SKPD se Kabupaten Blitar yang melaksanakan

program dan kegiatan berlokasi di wilayah Kecamatan Sanankulon. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa di SKPD Kecamatan Sanankulon Rancangan Awal RKPDnya

adalah Renja dan Hasil Analisis Kebutuhannya adalah DPA sehingga dapat

dibandingkan antara renja dengan DPA apakah ada perubahan baik program/kegiatan,

lokasi maupun besaran anggarannya. Review terhadap Rancangan Awal RKPD tahun

2018 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dapat dilihat dalam tabel, sebagai

25
Tabel 2.4.1

Review terhadap Rancangan Awal RKPD tahun 2018

Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar*

Nama SKPD : KECAMATAN SANANKULON

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Kebutuhan
Pagu indikatif
Target Target Dana
No Program/ Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Program/ Kegiatan Lokasi Indikator kinerja
capaian capaian
(Rp.000) (Rp.000)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Program Pelayanan Persentase Program Pelayanan Persentase kepuasan


Administrasi kepuasan Aparatur Administrasi Aparatur
280.627.424 280.627.424
Perkantoran 100% Perkantoran 100%

1.1 Penyediaan dan Kecamatan Jumlah jenis 280.6 Penyediaan dan Kecamatan Jumlah jenis layanan 11 jenis 280.627.424
Peningkatan Administrasi Sanankulon layanan administrasi 27.424 Peningkatan Sanankulon administrasi perkantoran
Perkantoran Perkantoran 11 jenis Administrasi
Perkantoran

2 Program Peningkatan Persentase sarpras Program Peningkatan Persentase sarpras 250.000.000


Sarana dan Prasarana aparatur dengan Sarana dan Prasarana aparatur dengan
250.000.000
Aparatur kondisi layak 100% Aparatur kondisi layak fungsi 100
fungsi
%

2.1 Penyediaan dan Kecamatan Jumlah Sarpras 250.0 Penyediaan dan Kecamatan Jumlah sarpras yang 64 250.000.000
Peningkatan Sarana dan Sanankulon yang berfungsi baik 00.000 Peningkatan Sarana dan Sanankulon berfungsi baik
Prasarana Aparatur 64 Prasarana Aparatur

3 Program Perencanaan , Persentase Program Persentase dokumen 18.000.000


Penganggaran, dokumen Perencanaan , Perencanaan,laporan
18.000.000
Pengendalian dan Perencanaan,lapor 100% Penganggaran, keuangan dan kinerja 100%
Pelaporan Capaian an keuangan dan Pengendalian dan yang disusun tepat
Kinerja dan Keuangan kinerja yang Pelaporan Capaian waktu
disusun tepat Kinerja dan Keuangan
waktu

26
3.1 Penyusunan Kecamatan Jumlah 5 dokumen 5.760.000 Kecamatan Jumlah Dokumen 5 5.760.000
Dokumen Perencanaan Sanankulon Dokumen Sanankulon dokumen
dan Pelaporan Capaian Penyusunan
Kinerja Dokumen Perencanaan
dan Pelaporan Capaian
Kinerja

3.2 Penyusunan Jumlah 5 Dokumen 5.940.000 Penyusunan Kecamatan Jumlah Dokumen 5 5.940.000
Dokumen Perencanaan Dokumen Dokumen Perencanaan Sanankulon Dokumen
dan Pelaporan Capaian dan Pelaporan Capaian
Kinerja Kinerja

3.3 Fasilitasi Kecamatan Jumlah 12 Desa/Kel 6.300.000 Fasilitasi Kecamatan Jumlah Desa/Kel. 12
Pengelolaan Data Sanankulon Desa/Kel. Yang Pengelolaan Data Sanankulon yang memiliki Profil Desa/Kel
6.300.000
Wilayah. memiliki Profil Wilayah

4 Program Kecamatan Persentase 100% Program Kecamatan Persentase 100%


Peningkatan Kapasitas Sanankulo Peningkatan Peningkatan Kapasitas Sanankulo Peningkatan Kapasitas
101.000.000 101.000.000
Sumberdaya Aparatur n Kapasitas SDM Sumberdaya Aparatur n SDM Aparatur
Aparatur

4.1 Peningkatan Kecamatan Jumlah 25 orang Peningkatan Kecamatan Jumlah Aparatur 25 orang
Kapasitas SDA Sanankulo Aparatur yang Kapasitas SDA Sanankulo yang mengikuti Bimtek
101.000.000 101.000.000
Kecamatan n mengikuti Bimtek Kecamatan n

Program Fasilitasi Persentase desa Program Fasilitasi Persentase desa 213.000.000


Pemerintahan Desa dan Kecamatan dengan Pemerintahan Desa Kecamatan dengan adminstrasi
5 213.000.000
Kelurahan Sanankulon administrasi desa 70% dan Kelurahan Sanankulon desa berkualitas baik 70%
berkualitas baik

Pembinaan Kecamatan Jumlah Desa Pembinaan Kecamatan Jumlah Desa yang


Administrasi Sanankulon yang dibina Administra si Sanankulon dibina
Desa/Kelurahan 12 Desa/Kel 118.157.000 Desa/Kelurahan 12 118.157.000
5.1 Desa/Kel.

Fasilitasi koordinasi Jumlah Fasilitasi koordinasi Terlaksananya


dan sinkronisasi koordinasi dan dan sinkronisasi Monitoring dan Evaluasi
perencanaan Kecamatan sinkronisasi 12 Desa/Kel 18.953.000 perencaan Kecamatan Administrasi 26 kali 18.953.000
pembangunan di wilayah Sanankulon perencanaan dan pembangunan diwilayah Sanankulon Pemerintahan
pelaksanaan Desa/Kelurahan
5.2 pembangunan

5,3 Fasilitasi dan Kecamatan Jumlah Fasilitasi dan Kecamatan Jumlah pembinaan 12
Pembinaan Sanankulon pembinaan yang Pembinaan

27
Kantrantibmas,Penegaka dilaksanakan 12 Desa/Kel 75.890.000 Kantramtibmas, yang dilaksanakan Desa/Kel 75.890.000
n Peraturan Perundangan Penegakan Peraturan Sanankulon
Perundangan

Program Pelayanan Persentase 18.000.000 Program Pelayanan Prosentase 18.000.000


Kecamatan kepuasan Kecamatan Peningkatan Pelayanan
masyarakat 70% Kecamatan 70%
6
Fasilitasi dan Monev Kecamatan Jumlah Obyek 12 Desa/Kel 11.340.000 Fasilitasi dan Kecamatan Jumlah obyek Monev 12 11.40.000
Pelayanan Publik di Sanankulon Monev Monev Pelayanan Publik Sanankulon desa/kel
6.1 Wilayah Kecamatan di Wilayah Kecamatan

Fasilitasi dan Kecamatan Jumlah ijin yang ijin 6.660.000 Fasilitasi dan Kecamatan Jumlah ijin yang ijin 6.660.000
Penerbitan Layanan Sanankulon diterbitkan Penerbitan Layanan Sanankulon diterbitkan
6.2 Perijinan Perijinan

28
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Blitar dalam pelaksanaan pembangunan menggunakan

suatu model yang disebut Sistem Manajeman Pembangunan Partisipatif (SMPP) yang

bermakna bahwa ide pembangunan tidak dari pemerintah kepada masyarakat (top down)

tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat untuk memberikan usulan-usulan

pembaangunan kepada pemerintah (button up) dalam wadah kegiatan Musyawarah

perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat Desa/kelurahan , kecamatan

hingga tingkat kabupaten. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya , pada tahun 2016

Kecamatan Sanankulon telah berpartisipasi dalam Musrenbang untuk menjaring usulan-

usulan pembangunan di Tahun 2017. Berikut usulan Program dan kegiatan dari pemangku

kepentingan :

29
30
31
32
33
34
BAB III

35
TUJUAN, SASARAN DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Kebijakan merupakan suatu keputusan yang diambil untuk menggambarkan

prioritas pelaksanaan tugas dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki serta

kendala-kendala yang ada dalam kurun waktu tertentu agar pencapaian tujuan dapat sesuai

dengan rencana secara efisien dan efektif yang sesuai dengan misi yang diemban oleh

organisasi dalam rangka mewujudkan visi yang telah dirumuskan dan dapat memenuhi

standart penyelenggaraan goog governance an akuntabilitas public. Sesuai dengan tema

pembangunan tahun 2018 “ Penguatan SDM dan usaaha mikro serta pengembangan

kawasan perdesaan berbasis potensi unggulan yang berwawasan lingkungan dengan

didukung peningkatan infrastruktur”. Peranan Kecamatan Sanankulon Kabupaten

Blitar sangat diperlukan, yaitu dengan menerapkan kebijakan-kebijakan dalam upaya

mengoptimalkan penyelengaraan fungsi Kecamatan Sanankulon adalah sebagai berikut :

1. Optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan umum dalam rangka

mengoptimalkan pengkoordinasian pemberdayaan masyarakat, upaya

penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan

peraturan perundang-undangan, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan

umum, penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat kecamatan dan pembinaan

terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa serta melaksanakan pelayanan

masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat

dilaksanakan pemerintahan desa;

2. Mengoptimalkan pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh

Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, yang meliputi aspek

perijinan, rekomendasi, koordinasi, pembinaan, pengawasan, fasilitas,

penetapan,penyelenggaraan, dan kewenangan lain yang dilimpahkan;

36
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD

Tujuan Renja OPD merupakan penjabaran atau impelmentasi dari pernyataan

misi organisasi yang menggambarkan arah strategi organisasi dan perbaikan-perbaikan

yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi. Berdasarkan Rancangan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), tujuan yang hendak dicapai pada Tahun

2018 adalah :

1. Mewujudkan Pelayanan kepada masyarakat yang professional;

2. Meningkatkan kemandirian desa;

3. Terwujudnya lingkungan yang kondusif.

Sasaran

Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi yang akan dicapai

dalam jangka waktu tahunan dan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga

harus bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Adapun sasaran yang

ingin dicapai oleh Kecamatan Sanankulon dalam rangka mewujudkan visi dan misi

organisasi adalah :

1. Meningkatkan Pelayanan Kesekretariatan Kecamatan;

2. Mewujudkan dokumen perencanaan, penganggaran, dan pelaporan yang berkualitas;

3. Meningkatkan Pelayanan Kecamatan;

4. Meningkatkan kualitas administrasi desa/kelurahan.

3.3. Program dan Kegiatan

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka

mmencapai setiap tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya harus dituangkan

ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan dan mempertimbangkan

tugas dan fungsi Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Di Tahun 2018 pada

37
Kecamatan Sanankulon Kabuapten Blitar terdapat 6 (enam) Program dan 11 (sebelas)

Kegiatan.

Dalam rangka pelaksanaannya maka program, kegiatan dan pendanaan yang

kan dilakukan adalah sebagai berikut :

Program

Program yang ditetapkan oleh Kecamartan Sanankulon Kabupaten Blitar

adalah :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur;

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya aparatur;

4. Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian dan Pelaporan Capian Kinerja

dan Keuangan;

5. Program Pelayanan Kecamatan;

6. Program Fasilitasi Pemerintah desa dan kelurahan

Kegiatan

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2018 adalah :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Peningkatan Kapasitas SDA Kecamatan

4. Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian dan Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

a. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Pencapaian Kinerja


38
b. Penyusunan Dokumen Penganggaran dan Laporan Keuangan

c. Fasilitasi Pengelolaan Data Wilayah

5. Program Pelayanan Kecamatan

a. Fasilitasi dan monev layanan public di wilayah kecamatan

b. Fasilitasi dan penerbitan layanan perijinan

6. Program Fasilitasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan

a. Pembinaan Administrasi Desa/Kelurahan

b. Fasilitasi, Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan di wilayah

c. Fasilitasi, Pembinaan kantrantibmas, penegakan peraturan perundangan dan

kegiatan social budaya.

d. Fasilitasi, Pembinaan dan monev ekonomi, social, budaya dan keagmaann.

Rumusan rencana program dan kegiatan pada Kecamatan Sanankulon

Kabupaten Blitar Tahun 2018 dan Proyeksi Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

39
40
41
42
43
BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar Tahun 2018

memberikan gambaran tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Sanankulon

Kabupaten Blitar Tahun 2018 sebagai pelaksanaan rancangan Rencana Kerja Pemerintah

(RKPD) Kabuapten Blitar Tahun 2018. Rencana ini disusun setelah mempertimbangkan

dengan seksama hasil evaluasi pelaksanaa rencana pembangunan Tahun 2016.

Dalam mengantisipasi adanya perubahan lingkungan yang sangat kompleks, pesat

dan idak menentu, maka selama kurun waktu berlakunya Renja Tahun 2018 ini dapat

dilakukan upaya kajian dan bila perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya.

Akhirnya Renja ini diharapkan dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan ,

pelaksanaan, dan pengendalian Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Rencana Kerja

(Renja) Kecamatan Sanankulon ini dapat tercapai bila dilaksanakan dengan penuh dedikasi

daan kerja keras oleh sumbber daya manusia di Sanankulon Kabupaten Blitar sehingga

hasilnya diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi upaya Pemerintah Kabupaten

Blitar dalam rangka mewujudkan visi dan misinya.

Sanankulon, Mei 2017

CAMAT SANANKULON

ACHMAD BUDI HARTAWAN, S.Sos


Pembina Tk I
NIP. 19660909 199603 1 001

44

Anda mungkin juga menyukai