Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Paru-paru merupakan unsur elastis yang akan mengempis seperti balon
dan mengeluarkan semua udaranya melalui trakea bila tidak ada kekuatan
untuk mempertahankan pengembangannya. Paru-paru sebenarnya mengapung
dalam rongga toraks, dikelilingi oleh suatu lapisan tipis cairan pleura yang
menjadi pelumas bagi gerakan paru-paru di dalam rongga. Jadi pada keadaan
normal rongga pleura berisi sedikit cairan dengan tekanan negatif yang ringan.1
Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga
pleura. Dengan adanya udara dalam rongga pleura tersebut, maka akan
menimbulkan penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat
mengembang dengan maksimal sebagaimana biasanya ketika bernapas.
Pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan maupun traumatik.
Pneumotoraks spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder.
Sedangkan pneumotoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non
iatrogenik.4
Diagnosis pasien dapat ditegakkan melalui anamnesis yang
menggambarkan gejala klinis pasien, pemeriksaan fisik general dan lokalis,
serta bantuan penunjang berupa radiografi dan blood gas analysis akan
membantu dalam memilih terapi yang tepat. Baik konservatif, pemasangan
dekompresi salah satunya WSD bahkan pembedahan untuk mencari dan
mengatasi penyebab pneumothoraks.
Tatalaksana yang paling umum dikerjakan pada pneumothoraks yang
besar (>20%) adalah pemasangan water seal drainage (WSD) yang bertujuan
untuk menghilangkan udara dalam rongga pleura menggunakan tabung plastik
fleksibel yang dimasukkan melalui bagian samping dada ke ruang pleura.4
Adanya komplikasi seperti emfisema subkutan pada kasus pneumothoraks
akan mempengaruhi keadaan umum pasien. Pertimbangan adanya
kemungkinan penyakit yang mendasari munculnya pneumothoraks akan
membantu dalam pemilihan tatalaksana berikutnya, serta mempengaruhi

1
2

prognosis pasien. Dimana prognosis pneumothoraks tergantung pada tingkat


da jenis pneumothoraks.

Anda mungkin juga menyukai