PENDAHULUAN
Glukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intra okuler
yang meningkat mendadak sangat tinggi, sedangkan glukoma kronik adalah
penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi
kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.
Anatomi
Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula yang terdiri dari :
Trabekula terdiri dari jaringan kolagen, jaringan homogen, elastik dan seluruhnya
diliputi endotel. Keseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang
sehingga bila ada darah di dalam kanal Schlemn, dapat terlihat dari luar.
Kanal Schlemn, merupakan kapiler yang dimodifikasi yang mengelilingi
kornea. Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel, diameternya 0,5 mm. Pada
dindingnya sebelah dalam terdapat lubang-lubang sebesar 2U, sehingga terdapat
hubungan langsung antara trabekula dan kanal Schlemn. Dari kanal Schlemn,
keluar saluran kolektor, 20-30 buah, yang menuju ke pleksus vena di dalam
jaringan sklera dan episkleradan v. siliaris anterior di badan siliar.
Tahanan aliran keluar aqueous dari kamera okuli anterior adalah lapisan
endotel pada kanal Schlemm dan sebagian trabecular meshwork. Tekanan pada
jaringan vena di episklera menentukan tekanan intraokular minimal yang dapat
dicapai dengan terapi medis.
Patofisiologi
Glaukoma kronik sudut terbuka sendiri ditandai dengan sudut bilik mata
depan yang lebar, adanya hambatan aliran humor aqueous mungkin terdapat pada
trabekulum, kanal Schlemm, maupun pleksus vena di daerah intrasklera. Hal ini
dibuktikan dengan pemeriksaan patologi anatomi dimana terjadi proses degenerasi
dari trabekulum dan kanal schlemn. Dapat juga nampak penebalan serta sklerosis
dari serat trabekulum, vakuol dalam endotel, dan endotel yang hiperseluler, yang
menutupi trabekulum dan kanal schlemn. Beberapa pendapat mengemukakan
bahwa proses penuaan memegang peranan dalam proses sklerosis ini, yang
dipercepat bila mata tersebut mempunyai bakat glaukoma, yaitu pada pasien
dengan kerabat dekat yang menderita glaukoma.
· Ras
· Faktor Umur
· Faktor Keluarga
· Penyakit Sistemik
Insiden dari glaukoma sudut terbuka primer seringkali dihubungkan dengan dua
penyakit sistemik, yaitu Diabetes Mellitus dan Hipertensi arterial. Sehubungan
dengan hal tersebut dilaporkan bahwa glaukoma sudut terbuka primer
prevalensinya akan meningkat 3 kali lebih tinggi pada Diabetes Mellitus daripada
non Diabetes Mellitus.
Gejala Klinik
Diagnosis
Seperti pada umumnya pada penyakit lainnya untuk menegakkan diagnosis pada
glaukoma juga dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
· Nyeri padamata
· Nyeri kepala
· Pandangankabur
· Halo
· Hiperemis
PemeriksaanVisus
Slit-lampmikroskop
Tonometri
Perimetri
Oftalmoskopi
Gonioskopi
Pada pemeriksaan ini dapat dilihat secara tepat variasi struktur sudut bilik mata
depan, seperti Schwalbe’sline, travecular meshwork, scleral spur, dan badan
siliaris.Pada pemeriksaan ini juga akan tampak keadaan patologi seperti, ocular
ischemic pada diabetikretinopati, oklusi vena retina dan oklusi arteri karotid
internal, danneovaskularisasi juga dapat terjadi di sudut bilik mata depan.
Pasien meminum 1-2 gelas kopi pekat bila tekanan pada bola mata naik15-20
mmHg sesudah meminum selama 20-40 menit, berarti pasien
menunjukkaanadanya galukoma.
Minum air yang banyak akan menurunkan takanan osmotik sehingga air akan
banyak masuk kedalam bola mata yang akan menaikkan tekanan. Tekanan bola
mata diukur seltiap 15 menit. Bila tekanan bola mata naik 8-15 mmHg dalam
waktu 45 menit pertama menunjukkan pasien menderita glaukoma.
d. Uji steroid
Dilakukan pada pasien yang dicurigai adanya glaukoma terutama dengan riwayat
glaukoma pada keluarga. Dengan diteteskan betametason atau dexametason0.1%
3-4 kali sehari. Dan tekanan bola mata di periksa setiap minggu. Padapasien
berbakat glaukoma maka tekanan bola mata akan naik setelah 2 minggu.
Pada pengujian ini dilakukan pengukuran tekanan bola mata dan kemudian pasien
dimasukkan kedalam kamar gelap dan duduk dengan muka menghadap ke
mejaselama 60 – 90 menit. Pada akhir 90 menit tekanan bola mata diukur, 55%
pasienglaukoma akan menunjukkan hasil yang positif (tekanan bola mata naik
setelahmemasuki kamar gelap ± 8 mmHg).
Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan medikamentosa
Pada umumnya operasi ditangguhkan selama mungkin dan baru dilakukan bila
terjadi beberapa keadaan antara lain:
Komplikasi
Tanpa tatalaksana yang adekuat, glaukoma sudut terbuka dapat berprogresi terus
hingga menjadi kebutaan total. Apabila obat drop antiglaukoma dapat mengontrol
TIO pada mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa yang ekstensif,
maka prognosisnya bagus (walaupun masih ada kemungkinan penurunan visus).
Saat terdeteksi dini, kebanyakan pasien glaukoma dapat tertatalaksana secara
medikamentosa dengan baik. Trabekulektomi adalah pilihan yang bagus untuk
pasien yang telah mengalami progresi glaukoma walaupun telah mendapat terapi
medikamentosa.
Edukasi