PNEUMONIA
BERAT
KM. SONIANANDA P.P
177008080
Pembimbing :
dr. I G N Oka Nurjaya, Sp.A
Identitas
Nama : IWGYS
Tanggal lahir : 28 Agustus 2017
Umur : 5 bulan
Jenis
Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Buruan, Gianyar
ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi
Pasien dikatakan sudah melakukan imunisasi secara
lengkap sesuai jadwal di Puskesmas.
Riwayat Nutrisi
ASI : 0 bulan – sekarang
RiwayatTumbuh Kembang
Menegakkan kepala : 3 bulan
Membalik badan : 4 bulan
Status Antropometri:
Berat Badan : 7,8 kg
Panjang Badan : 64 cm
Berat Badan Ideal WHO : 7,5 kg
Status Present
Penatalaksanaan
MRS
02 sungkup 1-4 lpm
IVFD Trideks 27B 16 tpm mikro
Cefotaxime 3 x 250 mg (iv)
Metil prednisolon 3 x 5 mg (iv)
Nebulizer combivent 1 respul @8 jam
Sanmol 4 x 7 cc (iv)
Monitoring: VS, perburukan
PEMBAHASAN
DEFINISI
Pneumonia = infeksi jaringan paru-paru
(alveoli) yang bersifat akut
Sumber penularan
Epidemiologi
Pneumonia
Streptococcus Virus
Mycoplasma pneumonia
Adenoviruses, Rhinovirus,
Influenza Virus, Respiratory
Syncytial Virus (RSV)
Para Influenza Virus.
Klasifikasi
Tabel 2. Kriteria WHO sesuai dengan klasifikasi klinis penderita.
Kriteria Pneumonia Gejala Klinis dan Pengobatan
Bukan Pneumonia Tidak ada sesak nafas, tidak ada tarikan dinding dada.
Tidak mendapatkan pemberian antibiotik.
Pneumonia Nafas cepat:
- Usia < 2 bulan : ≥ 60 x/menit
- Usia 2-12 bulan: ≥ 50x/menit
- Usia 1-5 tahun: ≥ 40x/menit
- Usia 5-8 tahun: ≥ 30x/menit
Tidak ada tarikan dinding dada, ronkhi (+). Dilakukan
pengobatan dirumah dengan pemberian antibiotik
kontrimoksasol atau amoksisilin.
Pneumonia Berat Nafas cepat dengan tarikan dinding dada, tidak ada
sianosis, masih mampu makan atau minum, nafas cuping
hidung, grunting (merintih). Dirujuk ke rumah sakit.
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
2) Foto Thoraks
3) Kultur darah
Penatalaksanaan
Anak-anak dengan nafas cepat tanpa retraksi atau
tanda-tanda bahaya bisa diberikan pengobatan
amoxicillin paling sedikit 40 mg/kg dibagi dalam dua
dosis, selama lima hari
Anak umur 2-59 bulan dengan chest indrawing bisa
diberikan amoxicillin paling sedikit 40 mg/kg dibagi
dalam dua dosis, selama lima hari.
Anak umur 2-59 bulan dengan pneumonia berat dapat
diberikan ampisilin (atau penisilin) dan gentamisin
parenteral (sebagai lini pertama). Dimana dosis dari
ampisilin yaitu 50 mg/kg, atau benzyl penicillin 50.000
unit/kg secara intramuscular atau intravena. Dosis
gentamisin yang dapat diberikan adalah 7,5 mg/kg
secara intramuscular atau intravena, sekali dalam
sehari selama lima hari. Jika pengobatan lini pertama
gagal, dapat diberikan lini kedua yaitu ceftriaxone.
Komplikasi
Efusi pleura → empiema.
Pneumotoraks, pneumomediastinum.
Piopneumotoraks.
Meningitis.
Gagal napas.
Perikarditis.
Artritis supuratif.
Osteomielitis
Prognosis
Umumnya baik
anak akan sembuh dari pneumonia dengan cepat
dan sembuh sempurna, walaupun kelainan radiologi
dapat bertahan selama
ke kondisi normal
REFLEKSI KASUS
SESUAI DENGAN TEORI
Teori Kasus
Manifestasi Klinis
Takipnea merupakan gejala yang
khas pneumonia pada anak-anak Pasien datang ke Poli Anak RSUD
dari segala usia. Batas nafas Sanjiwani pada tanggal 12
Februari 2018 pukul 07.20 WITA
cepat adalah frekuensi
diantar oleh orang tuanya dengan
pernafasan sebanyak 60 kali per keluhan utama sesak. Pada
menit atau lebih pada umur balita pemeriksaan fisik didapatkan laju
< 2 bulan, 50 kali per menit atau nafas 68 kali/menit atau takipnea.
lebih pada anak usia 2 bulan Hal ini sesuai dengan teori.
sampai kurang dari 1 tahun, dan
40 kali per menit atau lebih pada
anak usia 1 tahun sampai kurang
dari 5 tahun .4
REFLEKSI KASUS
Teori Kasus
Diagnosis Pneumonia
Anamnesis Pada kasus gejala utama
Pada anamnesis didapatkan merupakan sesak nafas sejak 1 hari
manifestasi klinis pneumonia SMRS. Suara nafas dikatakan
adalah demam, sianosis, takipnea, terdengar keras seperti suara
batuk, sesak, nafas cuping hidung, “gerok-gerok”. Keluhan lain
retraksi dinding dada, ronkhi dan berupa batuk berdahak dan pilek
suara nafas yang melemah. Juga sejak 3 hari SMRS (09 Februari
dapat ditanyakan riwayat 2018). Pasien juga mengalami
keluarga yang menderita keluhan demam selama 2 hari namun tidak
yang serupa, riwayat pernah membaik dengan pengobatan.
menerima perawatan dirumah Pasien tidak pernah memiliki
sakit, pemakaian ventilator serta riwayat sesak sebelumnya. Dan
mencari faktor resiko yang keluarga pasien tidak ada yang
mendukung terjadinya pneumonia memiliki keluhan serupa.
seperti faktor gizi, status imunisasi,
pemberian ASI, riwayat penyakit SESUAI DENGAN TEORI
lainnya, maupun faktor lingkungan
dan perilaku.
REFLEKSI KASUS
SESUAI DENGAN TEORI
Teori Kasus
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, umumnya Pada kasus didapatkan adanya
ditemukan demam, takipnea, takipnea, retraksi subcostal dan
tarikan dinding dada bagian suara rhonki pada auskultasi.
bawah ke dalam saat inspirasi,
nafas cuping hidung, stridor saat
anak menarik napas, ronki dan
mengi pada auskultasi.
Pemeriksaan Penunjang
Pada kasus telah dilakukan
Pemeriksaan penunjang yang
pemeriksaan foto thoraks dan
disarankan adalah pemeriksaan
pemeriksaan darah lengkap sesuai
foto thoraks, pemeriksaan darah
dengan teori namun, tidak
lengkap, dan kultur darah.
dilakukan pemeriksaan kultur
darah
REFLEKSI KASUS
Teori Kasus
Penatalaksanaan Pneumonia
MRS
• 02 sungkup 1-4 lpm
• IVFD Trideks 27B 16 tpm
mikro
• Cefotaxime 3 x 250 mg
(iv)
• Metil prednisolon 3 x 5
mg (iv)
• Nebulizer combivent 1
respul @8 jam
• Sanmol 4 x 7 cc (iv)
Monitoring: VS, perburukan