 perjalanan penyakit pada pasien tersebut ?

jawab :

Pada 2 tahun lalu umur 13 tahun ( pasien sakit demam dan sakit kepala selama 3 hari yang
timbul pada malam hari -> diberikan obat malaria dan obat penurun panas dari puskesmas ->
pasien sembuh -> pasien kini malah diam-diam, seperti bingung -> dibawah kedukun dan
sembuh 1 tahun -> 2 bulan terakhir kambuh lagi tetapi sudah makin parah, pasien gelisah,
berteriak-teriak dirumah, marah-marah, berbicara sendiri, jalan-jalan sendiri dan tidak
terarah.

Catatan :

Pasien mengaku menggunakan lem fox. Kejadian ini tidak diakui keluarga maupun diketahui.
Untuk lebih jelasnya mengenai kapan dan sudah berapa lama penggunaan serta banyaknya
penggunaan tidak di jelaskan pasien karena pasien sangat tidak koperatif.

 Pemeriksaan yang dapat dilakukan ?

Jawab :

 Pemeriksaan darah lengkap dan urinalisis untuk mengeliminasi penggunaan zat

NAPZA
 Pemeriksaan HIV/ AIDS sebagai deteksi dini pada pasien
 Pemeriksaan test intelegensi
- WAIS / WISC ( Weschler adult intelligence scale/ weschler intelligence scale
for children )
- APM / CPM / SPM ( advanced/ children / standard progressive matrices).
- TIU ( test intelegence structure scale )

Faktor pencetus atau etiologi dari kasus pasien tersebut ?

Penggunaan zat halusinogenik ( Lem Fox )

Pencetusnya, lingkungan ( teman-temannya )

Prognosis pada pasien ini ?

Dubia

Faktor penghambat :

- Usia muda.
- Tidak ada dukungan dari keluarga.
Faktor pendukung :

- Inteke oral untuk minum obat baik.

- Gejala positif lebih menonjol.

Rencana terapi pada pasien ini ?

- Farmakologi :
 Risperidon tab 2 mg
 Trihexipenidyl 2 mg
Pulv 101
 Diazepam tab 5 mg
- Psikoterapi :
- Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan
keinginannya sehingga pasien merasa lega.
- Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang sekitarnya sehingga tercipta
dukungan sosial dengan lingkungan yang kondusif untuk membantu proses
penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.