HUKUM ARCHIMEDES
“Apabila suatu benda diletakkan pada zat cair, maka benda tersebut akan
tenggelam, terendam (melayang) atau mengapung pada zat cair, yang tergantung
pada gaya berat dan gaya apung”.
“Benda yang terapung atau terendam dalam zat cair akan mengalami gaya apung
yang besarnya SAMA dengan berat zat cair yang dipindahkan benda tersebut”.
B C
Fd
E
D
Fx Fx
A
G
Fu
Gambar di atas :
Fd = Gaya tekanan ke bawah pada permukaan atas benda
= berat zat cair di atas permukaan benda = volume ABCDEA
Fu = Gaya tekanan ke atas pada permukaan bawah benda
Fu ≠ Fd, karena hrerata atas < hrerata bawah sehingga Fu < Fd
↓
Resultante = FB, GAYA APUNG
FB = Volume ABCDGA – Volume ABCDEA
= Volume AGDE = Volume benda
FG
G
B d
FB
FG FG
FG
FB FB
G G
B B B G
B B
G FB FB
G
FB
FG FG
(a) (b) (c)
FG M
α
P α
A E
G
G B
B B′
FG
O FB
O
FB
(a)
x
(b)
Gambar (a)
1. B berada vertikal di bawah G.
2. AE → perpotongan muka air dengan benda
3. PO → perpotongan sumbu yang melalui BG dengan bidang muka air dan
dasar benda.
Gambar (b)
a. Bila benda digoyang (posisi miring) terhadap sumbu melalui P dengan sudut
α, titik B akan pindah ke B′,
b. Bila titik M ada di atas G → FB dan FG akan menimbulkan momen yang
berusaha untuk kembali pada posisi semula (STABIL)
c. Bila titik M ada di bawah G → FB dan FG akan menimbulkan momen yang
menggulingkan benda (TIDAK STABIL)
d. Bila titik M berimpit G → NETRAL
Kesimpulan : jarak MG (TINGGI METASENTRUM) digunakan untuk
mengetahui KONDISI STABILITAS
Dimana : - Jika MG positif (M di atas G) Stabil
- Jika MG negatif Tidak stabil
GM = BM − BG
Tinggi metasentrum adalah :
I
BM = 0
V