Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

GAMBARAN UMUM RANCANA USAHA

2.1 Profil Usaha


Usaha ini dirintis oleh lima orang mahasiswa yang berasal dari program studi
Teknik Pertanian Universitas Padjadjaran.
Usaha ini mengembangkan sebuah inovasi antara kemajuan teknologi dengan
sebuah bengkel mikro yang terdapat dalam suatu daerah. Jadi dari sejumlah bengkel
mikro yang terdapat dalam suatu daerah, dibuatlah suatu asosiasi yang dapat
menyatukan mereka untuk meningkatkan nilai ekonomi serta inovasi terbarukan,
sehingga para montir yang sebelumnya menunggu konsumen datang, kali ini harus
menjemput konsumen tersebut. Jadi layanan ini berfungsi untuk memanggil mitra
service provider otomotif untuk langsung datang ke lokasi di tempat konsumen
berada. Be-Mo (Bengkel Mobile) ini dapat menyediakan layanan tambal ban,
service sederhana, ganti oli hingga penggantian spare part.
Be-Mo merupakan sebuah aplikasi pada smartphone, yang sebelumnya para
pengguna diharuskan log in dengan email dan mengisi domisili pengguna aplikasi
tersebut. Untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan, pengguna harus mengisi
kolom jenis kendaraan, merek, model dan transmisi. Setelah itu, pengguna baru bisa
memilih layanan yang diinginkan seperti tambal ban, service sederhana, ganti atau
penggantian spare part. Selanjutnya jika konsumen tidak begitu paham terhadap
hal yang terjadi pada kendaraannya, aplikasi ini terdapat layanan yang dapat
menghubungkan langsung antara pengguna pada montir dari bengkel yang
berkaitan dengan fitur free-call.

2.2 Gambaran Umum Pasar


Gambaran umum pasar dilakukan guna mengidentifikasikan dan
mengelompokkan konsumen secara terpisah, masing-masing memiliki karakteristik
dan kebutuhan tersendiri. Segmen harus dapat diukur, dapat dijangkau, dapat
dibedakan dan dapat diambil tindakan. Tujuannya adalah untuk mengetahui sasaran
pasar dan berapa besar pangsa pasarnya.
1. Target Pasar
Sasaran khusus dari dibuatnya aplikasi Be-Mo ini adalah pemilik
kendaraan sepeda motor. Jika konsep ini benar-benar terimplementasi maka
dapat dikembangkan untuk kendaraan mobil dan sebagainya. Segmentasinya
pada semua kalangan, mulai dari kalangan menengah kebawah hingga
kalangan menengah keatas, karena harga yang ditawarkan relatif terjangkau.

2. Positioning
Pada saat genting atau urgent, setiap pengendara yang kendaraan
sedang bermasalah akan membutuhkan layanan perbaikan secepatnya,
dengan demikian aplikasi ini akan menghubungkan langsunng antara
konsumen dengan montir dari bengkel terdekat untuk mengatasi masalah
yang terjadi pada kendaraan tersebut.

2.3 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran dilakukan berdasarkan analisa 7P yang terdiri atas:

1. Product
Produk yang dihasilkan merupakan sebuah aplikasi dari smartphone
yang berfungsi untuk memanggil mitra service provider otomotif untuk
langsung datang ke lokasi di tempat konsumen berada.

2. Price
Harga dari jasa service pada aplikasi Be-Mo ini akan disama ratakan
dengan semua jenis-jenis layanan dengan daftar harga yang terdapat pada
aplikasi tersebut dan pemanggilan montir ke lokasi akan dikenakan biaya Rp.
3.000.- per kilometernya. Dengan demikian para konsumen dapat
mengestimasikan secara langsung berapa biaya yang dibutuhkan untuk
memperbaiki kendaraannya.

3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana aplikasi ini dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara :
a. Advertising (Iklan) : Melalui brosur, spanduk, poster, iklan majalah
dan media sosial.
b. Sales Promotion : Promosi melalui acara / pameran yang digelar di
tempat keramaian dan berperan sebagai media partner sebuah acara.
4. Placement
Dalam hal operasional, Be-Mo ini mengasosiasikan bengkel mikro pada
suatu daerah untuk saling terikat antar sesama bengkel dan juga
memperlihatkan jarak dari konsumen berada dengan bengkel terdekat
sehingga dapat terhubungkan langsung antara konsumen dengan montir dari
bengkel tersebut.

5. People
Sumber daya manusia yang melaksanakan usaha ini ialah para pemilik
usaha bengkel mikro yang diasosiasikan pada daerah tertentu yang memiliki
pengalaman dalam bidang automotif serta memiliki kapasitas yang baik.

6. Process
Proses pelayanan dilakukan secara cepat dan baik dengan sumber daya
manusia dan peralatan yang baik. Cepat, tanggap, ramah dan berkualitas
merupakan pelayanan yang akan kami berikan terhadap konsumen.

7. Physical Evidence
Display atau muka dari aplikasi ini akan dibuat semenarik dan sebaik
mungkin. Sehingga para pengguna dapat menggunakannya dengan nyaman
dan mudah.

2.4 Strategi Pengembangan Produk dan Pelayanan


Pengembangan layanan dari aplikasi ini dilakukan dengan menggunakan
sistem user experience, ketika pelanggan merasa ada keluhan maka bisa menulis di
kritik dan saran pada fitur aplikasi tersebut sehingga kami mengetahui dan mampu
melakukan pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai