ABSTRAK
Penerapan sistem pertanian konvensional menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan
maupun konsumen, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani dampak
negatif tersebut yaitu dengan mengubah sistem pertanian konvensional menjadi organik.
Tahun 2010, pemerintah mengeluarkan program Go Organic dan pada tahun tersebut luas
lahan pertanian organik yang sudah tersertifikasi mencapai titik maksimal. Hingga saat ini
terdapat banyak para pelaku usahatani yang mengklaim bahwa hasil produk pertaniannya
merupakan produk pertanian organik. Kelompok Tani Mekar Tani Jaya telah melakukan
budidaya tanaman organik selama 18 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penerapan sistem pertanian organik di Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
sesuai dengan SNI 6729 : 2016, dan juga untuk menganalisis kendala yang dihadapi oleh
Kelompok Tani tersebut dalam penerapan sistem pertanian organik. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus. Penelitian
ini menggunakan model analisis data Miles and Huberman dan model analisis fishbone.
Hasil penelitian menunjukan persentase kesesuaian sistem pertanian organik yang
diterapkan oleh Kelompok Tani Mekar Tani Jaya dengan SNI 6729 : 2016 mengenai sistem
pertanian organik yaitu sebesar 94 persen (%). Sementara itu, kendala utama yang dihadapi
oleh Kelompok Tani Mekar Tani Jaya yaitu tidak semua sistem pertanian organik menurut
SNI 6729 : 2016 dapat diterapkan sehingga berdampak terhadap aspek-aspek yang lain.
ABSTRACT
The application of conventional farming systems causes negative impacts for the
environment and consumers, an effort made to deal with the negative impact is by
changing conventional farming systems into organic. In 2010, the government released the
Go Organic program and the area of certified organic farming reached into maximum
point in that year. Until now there are many farmers who claim that their agricultural
products are the organic one. Mekar Tani Jaya Farmer Group has conducted organic
cultivation for 18 years. The aim of this research is to find out the application of organic
farming system in Mekar Tani Jaya in accordance with SNI 6729: 2016, and also to know
what are the obstacles faced by Mekar Tani Jaya in the implementation of organic farming
system. This research is used qualitative descriptive method with through a case study
technique. This research also using Miles and Huberman data analysis model and
fishbone analysis model. The results is the percentage of conformity organic farming
system by Mekar Tani Jaya Farmer Group with SNI 6729 : 2016 is about 94 percent (%).
Meanwhile, the main problem that faced by Mekar Tani Jaya Farmer Group is not all of
139
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti
the organic farming system according to SNI 6729: 2016 can be applied thus make an
impact to other aspects.
140
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152
141
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti
100000 103908,09
90135,3
80000 83478,03
76013,2
78302,81 67426,57
60000 62127,82
Luas lahan organik
40000
20000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
142
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152
143
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti
144
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152
produk. Salah satu cara penjaminan diterapkan oleh Kelompok Tani Mekar
produk yaitu dengan melakukan Tani Jaya yang disesuaikan dengan SNI
para konsumen. Munculnya para pelaku organik yang diterapkan oleh Kelompok
usahatani yang melakukan tindakan yang Tani Mekar Tani Jaya dengan SNI 6729 :
menyalahi aturan dengan melabel dan 2016 yaitu sebesar 94%. Hal tersebut
oleh para konsumen organik, maka sebesar 6 %. Prosedur yang tidak sesuai
terdapat pada salah satu point pencegahan
pemerintah dalam hal ini Badan
Standarisasi Nasional bekerjasama kontaminasi yang disebabkan adanya
dengan Otoritas Kompeten Pertanian pembukaan lahan oleh petani lain yang
hortikultura didasarkan pada SNI 6729 : Tani Jaya terkena kontaminasi dan sulit
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya lain yang tidak sesuai terdapat pada salah
145
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti
Mekar Tani Jaya mulai tertarik Mekar Tani Jaya telah memperhatikan
lembaga pemerintah. Pada tahun 2009, kemasan baru untuk mengemas produk
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya mulai organik, pemberian label organik pada
melakukan konversi lahan karena lahan produk yang sudah dikemas, dan
masa konversi dan yang telah dikonversi kontaminasi dari udara dan sumber air.
menjadi areal organik, tidak boleh Berdasarkan hal tersebut, Kelompok Tani
Tani Jaya selalu konsisten dalam seperti tanaman jagung, yang memiliki
terbukti hingga saat ini para petani di kontaminasi organisme (hama) dari
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya masih udara. Pencegahan kontaminasi dari air
146
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152
kolam air yang ditanami tanaman eceng non-organik yang bukan GMO (Genetic
gondok ini bertujuan untuk menyaring Modified Organism) akan tetapi diberi
kotoran (organisme pengganggu tanaman perlakuan sesuai prosedur pembenihan
organik) dari air. Namun, pada tahun organik. Pemilihan varietas disesuaikan
2014 terjadi pembukaan lahan di areal dengan permintaan pasar.
organik milik Kelompok Tani Mekar
7. Manajemen Ekosistem
Tani Jaya untuk budidaya konvensional Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
yang digarap oleh petani lain dan selama ini telah mengikuti aturan
menyebabkan lahan organik terkena manajemen organik dengan tidak
kontaminasi dari bahan-bahan kimia melakukan kegiatan yang menimbulkan
seperti pestisida. dampak negatif pada lingkungan sekitar
5. Pengelolaan Lahan, Kesuburan khususnya terhadap wilayah konservasi
Tanah dan Air
dan wilayah warisan budaya seperti hutan
Kegiatan pertanian organik
lindung dan aliran sungai. Selain itu,
bertujuan untuk meminimalisir dampak
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
negatif terhadap lingkungan dan
melakukan penanganan terhadap
mengutamakan kelestarian lingkungan.
organisme pengganggu tanaman dengan
Hal tersebut dapat dimulai dari menjaga
cara yang ramah lingkungan dan
kesuburan tanah untuk mencegah
berusaha melakukan tindakan
degradasi lahan. Salah satu upaya yang
pencegahan sebelum mengambil tindakan
dilakukan oleh Kelompok Tani Mekar
pengendalian.
Tani Jaya dalam mencegah degradasi
8. Pengelolaan Organisme
lahan yaitu dengan melakukan program
Pengganggu Tanaman (OPT)
rotasi tanam yang sesuai dan Organisme pengganggu tanaman
menggunakan bahan-bahan organik untuk terdiri dari gulma, hama dan penyakit.
menyuburkan tanah. Dalam melakukan pengelolaan OPT,
6. Pemilihan Tanaman dan Varietas Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
Dalam pemilihan tanaman dan mendahulukan untuk melakukan tindakan
varietas harus dengan menggunakan pencegahan sebelum melakukan tindakan
benih yang berasal dari tumbuhan dan pengendalian. Tindakan pencegahan
bersertifikat organik. Kelompok Tani menggunakan program rotasi tanam dan
Mekar Tani Jaya menggunakan benih tumpang sari. Sementara itu, tindakan
147
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti
Dukungan
pemerintah
yang kurang Tidak semua petani
maksimal (i) Aturan ritel yang
tertarik untuk
menerapkan membebankan
Minimnya
pengetahuan sistem pertanian petani
petani mengenai organik
keuntungan Biaya sertifikasi
organik cukup tinggi Tidak semua sistem
pertanian organik
menurut SNI 6729 :
Ketersediaan Pupuk dan 2016 dapat
benih organik pestisida organik diterapkan
yang masih sulit yang tidak
diperjual belikan
Terjadi alih fungsi Adanya kontaminasi
lahan dari lahan lahan dari para petani
pertanian menjadi konvensional
lahan pariwisata
148
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152
149
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti
(ii) Aturan ritel yang membebankan Lembang dan termasuk dengan Desa
petani Cibodas yang sebagian lahan
Para produsen organik biasanya pertaniannya sudah banyak yang
mulai menggunakan sistem pertanian berkurang akibat dari pembangunan
organik karena dilatarbelakangi oleh homestay, karena penghasilan dari usaha
orientasi pasar yang memiliki nilai jual penginapan lebih menguntungkan
yang lebih tinggi contohnya yaitu ritel dibandingkan dengan penghasilan dari
modern, dimana ritel modern tersebut kegiatan usahatani. Maka dari itu, untuk
biasanya dikunjungi oleh para konsumen tetap dapat menerapkan sistem pertanian
yang sesuai dengan kriteria konsumen organik dibutuhkan lahan, terutama lahan
produk organik. Selama ini produk yang tidak terkontaminasi dengan limbah
organik yang dihasilkan oleh Kelompok apapun.
Tani Mekar Tani Jaya sudah memiliki (ii) Ketersediaan benih organik yang
pasar ritel modern yang tetap seperti masih sulit
Sogo, Ranch Market, Total Buah, dan Menurut aturan yang tertulis
sampai memasuki pasar ekspor ke berdasarkan SNI 6729 : 2016
Singapura. Namun, para petani di menyebutkan bahwa salah satu aturan
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya dalam pemilihan varietas yaitu dengan
mengalami kesulitan untuk memenuhi menggunakan benih organik dan berasal
permintaan pasar sedangkan aturan pasar dari tumbuhan. Namun, pada
ritel mengharuskan petani untuk kenyataannya keberadaan benih yang
memasok secara kontinyu. bersertifikat organik di Indonesia masih
3. Bahan Baku (Materials) sulit ditemukan. Diharapkan pemerintah
(i) Terjadi alih fungsi lahan dari lahan mengeluarkan benih yang sudah
pertanian menjadi lahan pariwisata bersertifikat organik agar para petani
Ketersediaan lahan pertanian di organik di Indonesia dapat memenuhi
Desa Cibodas mulai menurun karena aturan yang sesuai dengan SNI 6729 :
adanya alih fungsi lahan menjadi lahan 2016.
pariwisata. Hal tersebut tidak dapat (iii) Pupuk dan pestisida organik yang
dikendalikan oleh petani, karena tidak diperjualbelikan
mengingat peluang dalam bisnis Penggunaan pupuk dan pestisida
pariwisata sangat besar di Kecamatan dalam melakukan budidaya tanaman
150
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152
151
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti
152