Anda di halaman 1dari 14

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152

PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR


TANI JAYA DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT

APPLICATION OF ORGANIC FARMING SYSTEM IN MEKAR TANI JAYA


FARMER GROUP CIBODAS VILLAGE BANDUNG BARAT REGENCY

Fauzia Imani1*, Anne Charina2, Tuti Karyani3, Gema Wibawa Mukti4

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran


*E-mail: fauziaimani96@gmail.com

ABSTRAK
Penerapan sistem pertanian konvensional menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan
maupun konsumen, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani dampak
negatif tersebut yaitu dengan mengubah sistem pertanian konvensional menjadi organik.
Tahun 2010, pemerintah mengeluarkan program Go Organic dan pada tahun tersebut luas
lahan pertanian organik yang sudah tersertifikasi mencapai titik maksimal. Hingga saat ini
terdapat banyak para pelaku usahatani yang mengklaim bahwa hasil produk pertaniannya
merupakan produk pertanian organik. Kelompok Tani Mekar Tani Jaya telah melakukan
budidaya tanaman organik selama 18 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penerapan sistem pertanian organik di Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
sesuai dengan SNI 6729 : 2016, dan juga untuk menganalisis kendala yang dihadapi oleh
Kelompok Tani tersebut dalam penerapan sistem pertanian organik. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus. Penelitian
ini menggunakan model analisis data Miles and Huberman dan model analisis fishbone.
Hasil penelitian menunjukan persentase kesesuaian sistem pertanian organik yang
diterapkan oleh Kelompok Tani Mekar Tani Jaya dengan SNI 6729 : 2016 mengenai sistem
pertanian organik yaitu sebesar 94 persen (%). Sementara itu, kendala utama yang dihadapi
oleh Kelompok Tani Mekar Tani Jaya yaitu tidak semua sistem pertanian organik menurut
SNI 6729 : 2016 dapat diterapkan sehingga berdampak terhadap aspek-aspek yang lain.

Kata kunci: Pertanian Organik, SNI 6729 : 2016, kelompok tani

ABSTRACT
The application of conventional farming systems causes negative impacts for the
environment and consumers, an effort made to deal with the negative impact is by
changing conventional farming systems into organic. In 2010, the government released the
Go Organic program and the area of certified organic farming reached into maximum
point in that year. Until now there are many farmers who claim that their agricultural
products are the organic one. Mekar Tani Jaya Farmer Group has conducted organic
cultivation for 18 years. The aim of this research is to find out the application of organic
farming system in Mekar Tani Jaya in accordance with SNI 6729: 2016, and also to know
what are the obstacles faced by Mekar Tani Jaya in the implementation of organic farming
system. This research is used qualitative descriptive method with through a case study
technique. This research also using Miles and Huberman data analysis model and
fishbone analysis model. The results is the percentage of conformity organic farming
system by Mekar Tani Jaya Farmer Group with SNI 6729 : 2016 is about 94 percent (%).
Meanwhile, the main problem that faced by Mekar Tani Jaya Farmer Group is not all of

139
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti

the organic farming system according to SNI 6729: 2016 can be applied thus make an
impact to other aspects.

Keywords: Organic Farming, SNI 6729 : 2016, farmer group

PENDAHULUAN suatu bagian integral dari pertanian


Indonesia merupakan negara berkelanjutan dengan penggunaan bahan
agraris yang artinya pertanian memegang organik alami (Mayrowani, 2012).
peranan penting dari keseluruhan Pertanian organik bertujuan untuk: 1)
perekonomian nasional (Mubyarto, menghasilkan produk yang berkualitas
1989). Sistem pertanian di Indonesia dengan kuantitas memadai, 2)
hingga saat ini masih bersifat membudidayakan tanaman secara alami,
konvensional. Menurut Gliesman (2007), 3) mendorong dan meningkatkan siklus
dampak negatif dari penerapan sistem hidup biologis dalam ekosistem
pertanian konvensional yaitu dapat pertanian, 4) meningkatkan kesuburan
menyebabkan degradasi dan penurunan tanah untuk jangka panjang, 5)
kesuburan tanah, mengurangi menghindarkan seluruh bentuk cemaran
kelembaban tanah, merusak ekosistem yang diakibatkan dari penerapan teknik
yang berada di lingkungan sekitarnya, pertanian, 6) memelihara dan
menyebabkan erosi, hingga masalah meningkatkan keragaman genetik, dan 7)
serius yang berdampak pada gangguan mempertimbangkan dampak sosial dan
kesehatan para konsumen akibat ekologis (IFOAM dalam Fuady, 2011).
penggunaan pestisida. Pemerintah melakukan tahapan
Salah satu upaya yang dapat pengembangan dalam pertanian organik
dilakukan untuk menangani dampak yang yang pertama di Indonesia yaitu dimulai
ditimbulkan dari penerapan sistem pada tahun 2001-2010. Pemerintah mulai
pertanian konvensional tersebut yaitu merintis pembangunan pertanian organik
dengan mengubahnya menjadi sistem di Indonesia dengan menerbitkan
pertanian berkelanjutan. Praktek Panduan Sistem Pertanian Organik dalam
pertanian berkelanjutan mencakup bentuk SNI 6729 : 2002. Pada tahun 2010
penggunaan nutrisi organik dan biologis, Kementerian Pertanian RI mencanangkan
rotasi tanaman, pengelolaan hama program Go Organic. Program tersebut
terpadu, dan peningkatan keberagaman merupakan puncak dari serangkaian
biologis. Pertanian organik merupakan tahapan pengembangan pertanian organik

140
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152

yang pertama di Indonesia. Mengacu pedagang atau pengumpul tersebut.


pada Gambar 1, bahwa pada tahun 2010 Namun, dalam proses penjualannya
luas lahan pertanian organik yang sudah produk tersebut hanya dapat dilakukan
tersertifikasi di Indonesia mencapai titik melalui direct selling, agar para
maksimal yaitu pada angka 103.908,09 konsumen dapat melihat langsung
Ha. Namun, terdapat penurunan luas mengenai bagaimana proses produk
lahan pertanian organik pada tahun 2011 tersebut dapat dihasilkan agar tercipta
sampai dengan tahun 2014. Salah satu kepercayaan (trust); 3) Sertifikasi oleh
penyebab hal tersebut yaitu dikarenakan pihak ketiga Lembaga Sertifikasi Organik
banyaknya para pelaku usahatani yang (LSO), ketika jarak para konsumen dan
tidak melanjutkan sertifikasi organik. petani selaku produsen cukup jauh
Menurut Kardiman (2014), tidak sehingga tidak dapat dilakukan direct
semua produk organik harus disertifikasi selling, maka perlu adanya pihak ketiga
apabila ingin menjual produk tersebut untuk dapat menjamin produk organik
karena pengakuan mengenai produk tersebut. Pihak ketiga dalam hal ini yaitu
organik dapat dilakukan dengan 3 (tiga) melalui sertifikasi oleh LSO, sehingga
cara yaitu: 1) Mengaku atau mengklaim para konsumen merasa yakin dan
sendiri, dalam hal ini konsumen dapat terwakili oleh LSO.
mengakses langsung ke lahan organik Sebanyak 268 produsen organik
petani untuk melihat proses bertani yang terdaftar pada data Aliansi Strategis
sehingga muncul kepercayaan (trust) dan Indonesia (2013), menunjukkan bahwa
keyakinan bahwa produk tersebut telah 81 produsen menggunakan kepercayaan
diproses secara organik. Namun, dalam konsumen sebagai jaminan kualitas
proses jual beli hanya dapat dilakukan produknya. Komite Akreditasi Nasional
secara langsung (direct selling); 2) Klaim (KAN) dan Otoritas Kompeten Pangan
melalui pedagang atau pengumpul, klaim Organik (OKPO) membuat ketentuan
tersebut dilakukan dengan menyatakan mengenai sistem pertanian organik yang
bahwa produk-produk yang dijual terdapat pada SNI 6729 : 2016,
diperoleh dari para pelaku organik di standarisasi tersebut dibuat untuk
bawah bimbingan atau binaan para penjaminan produk organik.

141
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti

Luas lahan (Ha)


120000

100000 103908,09
90135,3
80000 83478,03
76013,2
78302,81 67426,57
60000 62127,82
Luas lahan organik
40000

20000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 1. Data Pertumbuhan Luas Lahan Organik di Indonesia


Sumber: SPOI 2014 – Aliansi Organik Indonesia
Jawa Barat merupakan salah satu budidaya pertanian organik. Kelompok
daerah yang rata-rata para petaninya Tani Mekar Tani Jaya mendapatkan
menggunakan teknik budidaya pertanian sertifikat organik pada tahun 2012 yang
organik dan memproduksi hortikultura diperoleh dari Lembaga Sertifikasi
organik tertinggi di Indonesia sebanyak Organik (LSO). Namun, pada tahun 2014
25.784.137 ton (BPS, 2016). Kabupaten Kelompok Tani Mekar Tani Jaya tidak
Bandung Barat merupakan salah satu lagi memperpanjang sertifikat organik
daerah yang rata-rata para petaninya tersebut.
menggunakan teknik budidaya pertanian Berdasarkan hal tersebut, perlu
organik (BPS, 2016). Kelompok Tani adanya penjaminan mengenai sistem
Mekar Tani Jaya merupakan petani pertanian organik yang diterapkan oleh
sayuran organik yang berdomisili di Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
Kabupaten Bandung Barat dan sudah disesuaikan dengan standarisasi organik
menjadi petani organik selama 18 tahun menurut SNI 6729 : 2016 dan apa saja
dengan luas lahan 1,3 ha. Sejak tahun yang menjadi kendala dalam penerapan
2008 sampai dengan 2018, Kelompok sistem pertanian organik di Kelompok
Tani Mekar Tani Jaya membuka Pusat Tani Mekar Tani Jaya menggunakan
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan analisis fishbone.
Swadaya (P4S) mengenai teknik

142
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152

METODE PENELITIAN Analisis Data


Desain Penelitian dan Tempat Analisis data dalam penelitian ini
Penelitian
dilakukan dengan 2 alat analisis, yaitu:
Penelitian ini merupakan penelitian
1) Model analisis Miles and Huberman
kualitatif deskriptif yang dilakukan
untuk menganalisis keadaan di
dengan teknik studi kasus yang
lapangan mengenai penerapan sistem
memfokuskan masalah pada kesesuaian
pertanian organik di Kelompok Tani
sistem pertanian organik oleh Kelompok
Mekar Tani Jaya yang disesuaikan
Tani Mekar Tani Jaya dengan SNI 6729 :
dengan SNI 6729 : 2016. Dalam
2016 mengenai sistem pertanian organik,
analisis data kualitatif model Miles
serta kendala yang dihadapi Kelompok
and Huberman terdapat 3 (tiga) tahap
Tani Mekar Tani Jaya dalam penerapan
yaitu reduksi data, penyajian data,
sistem pertanian organik. Tempat
dan verifikasi.
penelitian ini dilakukan di Desa Cibodas,
2) Model analisis fishbone digunakan
Kecamatan Lembang Kabupaten
untuk menganalisis kendala yang
Bandung Barat.
dihadapi oleh Kelompok Tani Mekar
Tani Jaya dalam penerapan sistem
Jenis Data dan Sumber Data
pertanian organik yang sesuai dengan
Jenis data yang dikumpulkan terdiri
SNI 6729 : 2016. Model analisis
atas data primer dan data sekunder.
fishbone merupakan komsep analisis
Teknik pengumpulan data yang
sebab akibat yang dikembangkan
dilakukan adalah: 1) Observasi, yaitu
untuk mendeskripsikan suatu
pengamatan langsung yang dilakukan
permasalahan dan penyebabnya
untuk mendapatkan data atau informasi
dalam sebuah kerangka tulang ikan.
guna mendukung keberlangsungan
Menurut Imamoto (2008), penyebab
penelitian, 2) Wawancara, yaitu salah
permasalahan dapat dikelompokkan
satu teknik pengumpulan data melalui
dalam empat kelompok yaitu bahan
dua orang untuk saling bertukar data/
baku (materials), sumber daya
informasi melalui tanya jawab, 3)
manusia (man), metode (methods),
Dokumen, merupakan catatan peristiwa
dan lingkungan (environment).
berbentuk tulisan maupun gambar.

143
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti

HASIL DAN PEMBAHASAN komoditas hortikultura antara lain, Tomat


Sejarah Kelompok Tani Mekar Tani Beef, Paprika, Kyuri, Horenzo, Tomat
Jaya
Cherry, Asparagus, Brokoli, Lettuce,
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
Cabe, dan Buncis Kenya. Beberapa
berdiri pada tanggal 10 Oktober 1987
kooditas tersebut merupakan hasil
yang dipimpin oleh Bapak Doyo Mulyo
kegiatan usaha tani yang disesuaikan
Iskandar. Jenis komoditi yang disuahakan
dengan perminaan pasar dan
yaitu sayuran lokal dengan target pasar
menggunakan pola tanam yang terjadwal
yaitu pasar tradisional. Pola tanam yang
sehingga menghasilkan kuantitas
dilakukan belum terpola dengan baik.
produksi yang maksimal. Komoditas
Pemasaran produksi masih melalui
unggulan yang diusahakan oleh
tengkulak dengan hasil yang kurang
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya yaitu
memuaskan karena hanya berorientasi
Buncis Kenya, Tomat Beef, dan Brokoli.
pada kegiatan produksi. Perubahan mulai
Sehingga, dari ketiga komoditas tersebut
dilakukan pada tahun 1997 dengan
merupakan komoditas yang cukup
mengubah orientasi usaha yang awalnya
berpotensi dalam pengembangan
hanya berorientasi pada kegiatan
usahatani Kelompok Tani Mekar Tani
produksi menjadi orientasi terhadap
Jaya.
pasar. Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
Peningkatan kualitas mutu
berupaya untuk meningkatkan sumber
dilakukan melalui beberapa penjaminan
daya manusia dengan cara mengikuti
produk seperti Surat Keterangan
kegiatan magang atau pelatihan-pelatihan
Registrasi Good Agriculture Practice
di beberapa negara yang maju dalam
(GAP), sertifikat Prima-3 karena produk
sektor pertanian seperti Jepang, Australia,
yag dihasilkan dinyatakan aman dari
China, dan Thailand. Pada tahun 2000,
kandungan pestisida dan memperoleh
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya mulai
sertifikat pangan organik pada tahun
melakukan budidaya sayuran organik
2012 dari Lembaga Sertifikasi Organik
dengan harapan adanya perbaikan
INOFICE sebagai produsen pangan
struktur tanah, menghindari penggunaan
organik dengan mengimplementasikan
pupuk kimia, serta peningkatan hasil nilai
secara konsisten pertanian organik untuk
jual.
ruang lingkup sayuran. Selain itu,
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya menjadi
melakukan usahataninya dalam

144
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152

tempat Pusat Pelatihan Pertanian tersertifikasi organik terhitung sejak


Swadaya (P4S) mengenai budidaya tahun 2012. Namun, pada tahun 2014
sayuran organik. Kelompok Tani Mekar Tani Jaya tidak
lagi memperpanjang sertifikasi organik
Penerapan Sistem Pertanian Organik tersebut, akan tetapi masih melakukan
di Kelompok Mekar Tani Jaya dengan
budidaya tanaman organik. Pembahasan
SNI 6729 : 2016
Suatu produk dapat dikatakan kali ini akan dilakukan analisis terhadap

organik apabila terdapat penjaminan penerapan sistem pertanian organik yang

produk. Salah satu cara penjaminan diterapkan oleh Kelompok Tani Mekar

produk yaitu dengan melakukan Tani Jaya yang disesuaikan dengan SNI

sertifikasi organik melalui Lembaga 6720 : 2016.

Sertifikasi Organik (LSO) atau dengan Berdasarkan hasil penelitian,

menciptakan kepercayaan (trust) terhadap persentase kesesuaian sistem pertanian

para konsumen. Munculnya para pelaku organik yang diterapkan oleh Kelompok

usahatani yang melakukan tindakan yang Tani Mekar Tani Jaya dengan SNI 6729 :

menyalahi aturan dengan melabel dan 2016 yaitu sebesar 94%. Hal tersebut

menjual produk konvensional sebagai menyatakan bahwa terdapat beberapa

produk organik, untuk mengurangi prosedur yang tidak sesuai dengan

dampak dari kerugian yang dirasakan standarisasi dengan jumlah persentase

oleh para konsumen organik, maka sebesar 6 %. Prosedur yang tidak sesuai
terdapat pada salah satu point pencegahan
pemerintah dalam hal ini Badan
Standarisasi Nasional bekerjasama kontaminasi yang disebabkan adanya

dengan Otoritas Kompeten Pertanian pembukaan lahan oleh petani lain yang

Organik (OKPO) telah membuat digunakan untuk budidaya tanaman

standarisasi mengenai sistem pertanian menggunakan sistem pertanian

organik. Penilaian tingkat penerapan konvensional sehingga keberadaan lahan

sistem pertanian organik petani organik milik Kelompok Tani Mekar

hortikultura didasarkan pada SNI 6729 : Tani Jaya terkena kontaminasi dan sulit

2016 mengenai sistem pertanian organik untuk dicegah karena keberadaannya

yang dianjurkan oleh pemerintah. sangat berdekatan. Selain itu, prosedur

Kelompok Tani Mekar Tani Jaya lain yang tidak sesuai terdapat pada salah

merupakan kelompok tani yang satu point pemilihan tanaman dan

145
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti

varietas, karena Kelompok Tani Mekar 3. Produksi


Tani Jaya tidak menggunakan benih yang Produksi harus memperhatikan
bersertifikat organik melainkan pembatas, penanganan, pengemasan, dan
menggunakan benih non-organik. penyimpanan yang jelas sehingga tidak
terjadi pencampuran antara produk
1. Konversi
Sejak tahun 2000, Kelompok Tani organik dan non-organik. Kelompok Tani

Mekar Tani Jaya mulai tertarik Mekar Tani Jaya telah memperhatikan

melakukan budidaya pertanian organik, dan menjalankan hal-hal yang sesuai

ketertarikan tersebut muncul setelah dengan standarisasi organik seperti

mengikuti beberapa pelatihan dari memperhatikan dalam penggunaan

lembaga pemerintah. Pada tahun 2009, kemasan baru untuk mengemas produk

Kelompok Tani Mekar Tani Jaya mulai organik, pemberian label organik pada

melakukan konversi lahan karena lahan produk yang sudah dikemas, dan

yang diusahakan sebelumnya merupakan perbedaan petugas dalam menangani

lahan konvensional bukan lahan yang produk organik dan non-organik.

ditumbuhi oleh tumbuhan liar sehingga 4. Pencegahan Kontaminasi


harus dilakukan konversi lahan terlebih Praktek pertanian organik tidak
dahulu. dapat menjamin bahwa produk yang
dihasilkan sepenuhnya bebas dari residu
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi areal pada karena adanya polusi lingkungan seperti

masa konversi dan yang telah dikonversi kontaminasi dari udara dan sumber air.

menjadi areal organik, tidak boleh Berdasarkan hal tersebut, Kelompok Tani

digunakan secara bergantian antara Mekar Tani Jaya melakukan pencegahan

metode produksi pertanian organik dan kontaminasi yang dimulai dari

konvensional. Kelompok Tani Mekar penanaman tanaman penyangga yaitu

Tani Jaya selalu konsisten dalam seperti tanaman jagung, yang memiliki

memelihara lahan pertanian organik, tinggi sekitar 1 m dan dapat mencegah

terbukti hingga saat ini para petani di kontaminasi organisme (hama) dari

Kelompok Tani Mekar Tani Jaya masih udara. Pencegahan kontaminasi dari air

menanam sayuran organik dan tidak dilakukan dengan membuat filterisasi

menggunakannya secara bergantian kolam air yang ditanami oleh tanaman

dengan sistem pertanian konvensional. eceng gondok seluas 5x5 m, pembuatan

146
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152

kolam air yang ditanami tanaman eceng non-organik yang bukan GMO (Genetic
gondok ini bertujuan untuk menyaring Modified Organism) akan tetapi diberi
kotoran (organisme pengganggu tanaman perlakuan sesuai prosedur pembenihan
organik) dari air. Namun, pada tahun organik. Pemilihan varietas disesuaikan
2014 terjadi pembukaan lahan di areal dengan permintaan pasar.
organik milik Kelompok Tani Mekar
7. Manajemen Ekosistem
Tani Jaya untuk budidaya konvensional Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
yang digarap oleh petani lain dan selama ini telah mengikuti aturan
menyebabkan lahan organik terkena manajemen organik dengan tidak
kontaminasi dari bahan-bahan kimia melakukan kegiatan yang menimbulkan
seperti pestisida. dampak negatif pada lingkungan sekitar
5. Pengelolaan Lahan, Kesuburan khususnya terhadap wilayah konservasi
Tanah dan Air
dan wilayah warisan budaya seperti hutan
Kegiatan pertanian organik
lindung dan aliran sungai. Selain itu,
bertujuan untuk meminimalisir dampak
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
negatif terhadap lingkungan dan
melakukan penanganan terhadap
mengutamakan kelestarian lingkungan.
organisme pengganggu tanaman dengan
Hal tersebut dapat dimulai dari menjaga
cara yang ramah lingkungan dan
kesuburan tanah untuk mencegah
berusaha melakukan tindakan
degradasi lahan. Salah satu upaya yang
pencegahan sebelum mengambil tindakan
dilakukan oleh Kelompok Tani Mekar
pengendalian.
Tani Jaya dalam mencegah degradasi
8. Pengelolaan Organisme
lahan yaitu dengan melakukan program
Pengganggu Tanaman (OPT)
rotasi tanam yang sesuai dan Organisme pengganggu tanaman
menggunakan bahan-bahan organik untuk terdiri dari gulma, hama dan penyakit.
menyuburkan tanah. Dalam melakukan pengelolaan OPT,
6. Pemilihan Tanaman dan Varietas Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
Dalam pemilihan tanaman dan mendahulukan untuk melakukan tindakan
varietas harus dengan menggunakan pencegahan sebelum melakukan tindakan
benih yang berasal dari tumbuhan dan pengendalian. Tindakan pencegahan
bersertifikat organik. Kelompok Tani menggunakan program rotasi tanam dan
Mekar Tani Jaya menggunakan benih tumpang sari. Sementara itu, tindakan

147
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti

pengendalian dilakukan apabila tindakan terdapat 4 penyebab utama yang


pencegahan sudah tidak mampu menahan mengakibatkan tidak semua sistem
keberadaan OPT. Kelompok Tani Mekar pertanian organik di Kelompok Tani
Tani Jaya melakukan tindakan Mekar Tani Jaya menurut SNI 6729 :
pengendalian dengan cara menggunakan 2016 dapat diterapkan. Penyebab utama
input budidaya organik seperti membuat tersebut dapat dilihat dari segi aspek
pupuk nabati dan pestisida organik. manusia (man), cara kerja (method),
bahan baku (materials), dan lingkungan
Kendala dalam Penerapan Sistem
Pertanian Organik di Kelompok Tani (environment). Berikut rincian
Mekar Tani Jaya permasalahan dari ke-empat aspek
Berdasarkan hasil analisis tersebut:
menggunakan alat analisis fishbone,

Dukungan
pemerintah
yang kurang Tidak semua petani
maksimal (i) Aturan ritel yang
tertarik untuk
menerapkan membebankan
Minimnya
pengetahuan sistem pertanian petani
petani mengenai organik
keuntungan Biaya sertifikasi
organik cukup tinggi Tidak semua sistem
pertanian organik
menurut SNI 6729 :
Ketersediaan Pupuk dan 2016 dapat
benih organik pestisida organik diterapkan
yang masih sulit yang tidak
diperjual belikan
Terjadi alih fungsi Adanya kontaminasi
lahan dari lahan lahan dari para petani
pertanian menjadi konvensional
lahan pariwisata

Berikut rincian permasalahan dari dalam memberikan pelatihan mengenai


ke-empat aspek tersebut: penanganan hama dan penyakit kepada
1. Manusia (Man) para anggota kelompok tani melalui
(i) Dukungan pemerintah yang kurang Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).
maksimal Selain itu, bantuan pemerintah masih
Dukungan pemerintah yang kurang sangat kurang dalam penyediaan input
maksimal dapa dilihat dari kurangnya produksi dan pemberian subsidi untuk
bentuk pembinaan dan pendampingan kemudahan sertifikasi organik. Sehingga,

148
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152

hal tersebut kurang mendukung petani menerapkan sistem pertanian


untuk tetap menerapkan sistem pertanian organik
organik. Beberapa petani belum banyak
(ii) Tidak semua petani tertarik untuk mengetahui mengenai manfaat maupun
menerapkan sistem pertanian keuntungan dalam menggunakan
organik budidaya pertanian organik, hal tersebut
Budidaya pertanian organik dapat terlihat dari belum banyaknya
membutuhkan perlakuan yang lebih petani konvensional yang beralih menjadi
intensif dibandingkan dengan pertanian petani organik. Tidak semua petani
konvensional, karena dalam input berpikir bahwa pertanian organik tidak
budidayanya tidak diperbolehkan untuk memiliki keuntungan. Hal tersebut
menggunakan bahan kimia. Prosedur menyebabkan tidak semua dapat petani
dalam penerapan sistem pertanian menerapkan sistem pertanian organik.
organik juga dianggap terlalu 2. Teknis/ Cara Kerja (Method)
menyulitkan petani, dimulai dari lamanya (i) Biaya sertifikasi yang cukup tinggi
masa konversi lahan yang memakan Sertifikasi organik dibutuhkan
waktu selama dua tahun dan ketersediaan untuk menjamin bahwa produk yang
lahan yang sesuai dengan kriteria organik dihasikan sudah memenuhi kriteria dari
di Desa Cibodas masih kurang produk organik. Produk organik yang
mendominasi sehingga hanya beberapa sudah tersertifikasi organik oleh lembaga
petani yang bisa menerapkan sistem sertifikasi berhak untuk mencatumkan
pertanian organik. Selain itu, para petani label organik di setiap produknya.
organik selalu kecewa akan respon dan Sehingga, bila produk dari Kelompok
pola pikir konsumen yang tidak Tani Mekar Tani Jaya ingin dijual dengan
mengetahui seperti apa produk organik mencantumkan label organik, kelompok
sesungguhnya. Dari beberapa hal tersebut tani tersebut harus selalu melakukan
menyebabkan beberapa petani kurang perpanjangan sertifikasi organik dengan
tertarik untuk menerapkan sistem biaya 12 juta setiap 2 tahun. Biaya
pertanian organik. tersebut dapat dikatakan tinggi bagi
(iii) Minimnya pengetahuan petani kalangan petani.
mengenai keuntungan dari

149
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti

(ii) Aturan ritel yang membebankan Lembang dan termasuk dengan Desa
petani Cibodas yang sebagian lahan
Para produsen organik biasanya pertaniannya sudah banyak yang
mulai menggunakan sistem pertanian berkurang akibat dari pembangunan
organik karena dilatarbelakangi oleh homestay, karena penghasilan dari usaha
orientasi pasar yang memiliki nilai jual penginapan lebih menguntungkan
yang lebih tinggi contohnya yaitu ritel dibandingkan dengan penghasilan dari
modern, dimana ritel modern tersebut kegiatan usahatani. Maka dari itu, untuk
biasanya dikunjungi oleh para konsumen tetap dapat menerapkan sistem pertanian
yang sesuai dengan kriteria konsumen organik dibutuhkan lahan, terutama lahan
produk organik. Selama ini produk yang tidak terkontaminasi dengan limbah
organik yang dihasilkan oleh Kelompok apapun.
Tani Mekar Tani Jaya sudah memiliki (ii) Ketersediaan benih organik yang
pasar ritel modern yang tetap seperti masih sulit
Sogo, Ranch Market, Total Buah, dan Menurut aturan yang tertulis
sampai memasuki pasar ekspor ke berdasarkan SNI 6729 : 2016
Singapura. Namun, para petani di menyebutkan bahwa salah satu aturan
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya dalam pemilihan varietas yaitu dengan
mengalami kesulitan untuk memenuhi menggunakan benih organik dan berasal
permintaan pasar sedangkan aturan pasar dari tumbuhan. Namun, pada
ritel mengharuskan petani untuk kenyataannya keberadaan benih yang
memasok secara kontinyu. bersertifikat organik di Indonesia masih
3. Bahan Baku (Materials) sulit ditemukan. Diharapkan pemerintah
(i) Terjadi alih fungsi lahan dari lahan mengeluarkan benih yang sudah
pertanian menjadi lahan pariwisata bersertifikat organik agar para petani
Ketersediaan lahan pertanian di organik di Indonesia dapat memenuhi
Desa Cibodas mulai menurun karena aturan yang sesuai dengan SNI 6729 :
adanya alih fungsi lahan menjadi lahan 2016.
pariwisata. Hal tersebut tidak dapat (iii) Pupuk dan pestisida organik yang
dikendalikan oleh petani, karena tidak diperjualbelikan
mengingat peluang dalam bisnis Penggunaan pupuk dan pestisida
pariwisata sangat besar di Kecamatan dalam melakukan budidaya tanaman

150
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 139-152

organik sangat diperlukan, akan tetapi konvensional akan mempengaruhi hasil


dalam penerapan sistem pertanian untuk produk organik yang ada di
organik pupuk dan pestisida harus dibuat sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan
dari bahan-bahan organik dan tidak beberapa petani di Kelompok Tani Mekar
dicampur dengan bahan kimia lainnya. Tani jaya sulit untuk tetap menggunakan
Maka dari itu, untuk menjaga keamanan sistem pertanian organik.
dalam penggunaan pupuk dan pestisida
organik para petani harus membuatnya PENUTUP
sendiri. Dalam pembuatan pupuk dan (1) Persentase kesesuaian sistem
pestisida tersebut, para petani dituntut pertanian organik yang diterapkan
untuk teliti dan sabar. oleh Kelompok Tani Mekar Tani
4. Lingkungan (Environment) Jaya dengan SNI 6729 : 2016
(i) Terdapat kontaminasi lahan dari para mengenai sistem pertanian organik
petani konvensional yaitu sebesar 94 persen (%) dan
Kelompok Tani Mekar Tani ketidaksesuaian sistem pertanian
disiplin dalam meminimalisir organik yaitu sebesar 6 persen (%)
kontaminasi dari lingkungan, terlihat dari yang disebabkan adanya pembukaan
penggunaan buffer zone untuk mencegah lahan oleh petani konvensional dari
kontaminasi dari udara, membuat kelompok tani lain yang berada di
filterisasi untuk mencegah kontaminasi areal lahan organik sehingga
dari sumber air, dan melakukan pasca menyebabkan adanya kontaminasi
panen di lokasi yang berbeda dengan terhadap lahan organik milik
produk pertanian konvensional. Namun, Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
pada tahun 2014 terjadi pembukaan lahan dan penggunaan benih yang belum
oleh petani lain yang berlokasi di blok bersertifikat organik.
yang sama dengan area pertanian organik (2) Kendala yang dihadapi oleh
milik Kelompok Tani Mekar Tani Jaya. Kelompok Tani Mekar Tani Jaya
Pembukaan lahan pertanian tersebut tidak dalam melakukan penerapan sistem
menggunakan sistem pertanian organik pertanian organik yaitu tidak semua
tetapi menggunakan sistem pertanian sistem pertanian organik menurut
konvensional sehingga perlakuan non- SNI 6729 : 2016 dapat diterapkan.
organik yang dilakukan oleh petani Kendala tersebut disebabkan oleh 4

151
PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KELOMPOK TANI MEKAR TANI JAYA
DESA CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT
Fauzia Imani, Anne Charina, Tuti Karyani, Gema Wibawa Mukti

penyebab utama yang dapat dilihat 4. Lingkungan (environment)


dari segi: (i) Terdapat kontaminasi lahan
1. Manusia (man) dari para petani
(i) Dukungan pemerintah yang konvensional.
kurang maksimal.
(ii) Tidak semua petani tertarik DAFTAR PUSTAKA
untuk menerapkan sistem BPS. 2015. Statistik Pertanian Organik
Jawa Barat. Jakarta: BPS.
pertanian organik.
Fuady, I. 2011. Hubungan Perilaku
(iii) Pengetahuan petani Komunikasi Dengan Praktek
Budidaya Pertanian Organik.
mengenai keuntungan
Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
organik yang minim. Gliessman, S.R. 2007. The Ecological
Sustainable Food System.
2. Cara Kerja (method)
University of California, Santa
(i) Biaya sertifikasi cukup Cruz.
Imamoto, T., et al. 2008. Perivesical
tinggi.
abscess caused by migration of a
(ii) Aturan ritel yang fish bone from the intestinal tract.
International Journal of Urology.
membebankan petani.
Vol. 9 (405409).
3. Bahan Baku (materials) Kardiman, A. 2014. Majalah Organik.
Edisi 35/Th. 11 Juli – September,
(i) Terjadi alih fungsi lahan dari
pp 15-17.
lahan pertanian menjadi Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi
Pertanian. Lembaga Penelitian,
lahan pariwisata.
Pendidikan Penerangan Ekonomi
(ii) Ketersediaan benih organik dan Sosial, Jakarta.
Mayrowani, H. 2012. Pengembangan
yang sulit.
Pertanian Organik di Indonesia.
(iii) Pupuk dan pestisida organik Bogor: Jurnal Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian.
yang tidak diperjual belikan.

152

Anda mungkin juga menyukai