Anda di halaman 1dari 2

IDENTITAS DIRI

A. Pengertian Identitas Diri


Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi danm
penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu
kesatuan yang utuh (Stuert dan Sudeen, 1991).
Dan menurut Keliat (1992) identitas diri adalah seseorang yang mempunyai perasaan
identitas diri yang kuat akan yang memandang dirinya berbeda dengan orang lain.
Kemandirian timbul dari perasaan berharga (aspek diri sendiri), kemampuan dan
penyesuaian diri.
Seseorang yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya. Identitas diri terus
berkembang sejak masa kanak-kanak bersamaan dengan berkembangan konsep diri. Hal
yang terpenting dalam identitas adalah jenis kelamin. Dimana identitas jenis kelamin
berkembang sejak lahir secara bertahap dimulai dengan konsep laki-laki dan wanita
dipengaruhi oleh pandangan dan perlakuan masyarakatterhadap masing-masing jenis
kelamin tersebut.

B. Ciri - Ciri Identitas Diri Positif


Berikut adalah ciri-ciri identitas diri positif :
1. Membantu seseorang untuk mampu mengenal dirinya
2. Mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang
3. Memiliki peran diberbagai aspek
4. Mampu menerangkan dan meneguhkan siapa diri seseorang yang sebenarnya
5. Merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri
6. Memiliki perasaan yang kuat
7. Berkembang sejak masa kanak-kanak
8. Memiliki Otonomi
9. Memiliki persepsi
Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari perilaku dan perasaan seseorang,
seperti:
1. Individu mengenal dirinya sebagai mahluk yang terpisah dan berbeda dengan orang
lain.
2. Individu mengakui atau menyadari jenis seksualnya.
3. Individu mengakui dan menghargai berbagai aspek tentang dirinya, peran, nilai dan
perilaku secara harmonis.
4. Individu mengakui dan menghargai diri sendiri sesuai dengan penghargaan lingkungan
sosialnya.
5. Individu mempunyai tujuan yang dicapai dan direalisasikan.
6. Individu yang mempunyai ideal diri yang realitas akan mempunyai tujuan yang dapat
dicapai.
C. Gangguan Identitas Diri
1. Pengertian Gangguan Identitas Diri
Gangguan identitas diri adalah suatu proses perkembangan yang timbul pada
masa kanak-kanak, masa remaja dan berlanjut pada masa dewasa. Keadaan ini
merupakan pola perilaku yang tertanam dalam dan berlansung lama, muncul sebagai
respon yang kaku terhadap rentangan situasi pribadi dan sosial yang luas.
Sedangkan gangguan identitas kekaburan atau ketidakpastian memandang diri
sendiri. Penuh dengan keraguan-raguan, sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu
mengambil keputusan pada klien yang dirawat di rumah sakit karena penyakit fisik
maka identitas terganggu karena tubuh klien di kontrol oleh orang lain. Misalnya,
pelaksanaan tindakan tanpa penjelasan dan persetujuan klien. Ketergantungan pada
orang lain akan menyebabkn otonomi atau kemandirian terganggu.
2. Tanda dan Gejala Gangguan Identitas Diri
Anak belajar tentang nilai, perilaku dan peran yang diterima sesuai kultur. Anak
mengidentifikasi pertama kali dengan orang tua, dengan guru, teman seusia dan
pahlawan pujaan. Untuk membentuk identitas, anak harus mampu membawa perilaku
yang dipelajari ke dalam keutuhan yang koheren, konsisten,dan unik (Erikson, 1963).
Rasa identitas ini secara kontinu timbul dan di pengaruhi oleh situasi sepanjang hidup.
Selama masa remaja, tugas emosional utama seseorang adalah perkembangan
rasa diri atau identitas. Banyak terjadi perubahan fisik, emosional, kognitif, dan social.
Jika remaja tidak dapat memenuhi harapan dorongan diri pribadi dan social yang
membantu mereka mengidentifikasikan tentang diri, maka remaja ini dapat mengalami
kebingungan identitas. Seseorang dengan rasa identitas yang kuat, akan merasa
terintegrasi bukan terbelah (Erikson, 1963).

Anda mungkin juga menyukai