Anda di halaman 1dari 6

KANKER SERVIKS

A. Etiologi

Penyebab langsung kanker serviks belum diketahui. Ada bukti kuat kejadiannya
mempunyai hubungan erat dengan sejumlah faktor ekstrinsik, di antaranya yang penting:

1. Jarang ditemukan pada perawan (virgo)


2. Insiden lebih tinggi pada mereka yang kawin daripada yang tidak kawin, terutama
pada gadis yang koitus pertama (coitarche) dialami pada usia amat muda (<16 tahun)
3. Insiden meningkat dengan tingginya paritas apalagi bila jarak persalinan terlampau
dekat
4. Insiden meningkat pada mereka dari golongan sosial ekonomi rendah (hygiene
seksual yang jelek)
5. Insiden meningkat pada aktivitas seksual yang sering berganti-ganti pasangan
(promiskuitas). Wanita yang berganti-ganti pasangan dan dapat juga Laki-laki yang
berganti-ganti pasangan.
6. Jarang dijumpai pada masyarakat yang suaminya disunat (sirkumsisi)
7. Sering ditemui pada wanita yang mengalami infeksi virus HPC (Human Papilloma
Virus) tipe 16 atau 18
8. Merokok

B. Gambaran Klinik
1. Perdarahan yang dialami segera setelah sanggama ( 75-80%)
2. Perdarahan spontan (pada tingkat klinik yang lanjut) terutama pada tumor yang
eksofitik. Pada wanita usia lanjut yang sudah tidak melayani suami secara seksual
atau janda atau yang sudah menopause perdarahan spontan pervaginam yang terjadi
dapat saat defekasi akibat tergesernya tumor eksofitik dari serviks oleh skibala
3. Keputihan (gejala yang sering). Keputihan ini makin lama akan berbau busuk akibat
infeksi dan nekrosis jaringan
4. Anemia akibat perdarahan pervaginam berulang
5. Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut saraf
6. Gejala metastase seperti gagal ginjal, akibat infiltrasi tumor ke ureter sebelum
memasuki kandung kemih, yang menyebabkan obstruksi total.

6
C. Penyebaran

Kanker serviks umumnya terbatas pada daerah panggul saja. Pada umumnya
menyebar secara limfogen melalui pembuluh getah bening menuju 3 arah:

1. Fornises dan dinding vagina


2. Korpus uterus
3. Parametrium dan dalam tingkatan yang lanjut menginfiltrasi septum rektovaginal dan
kandung kemih

D. Diagnosa

Diagnosis dengan Pap Smear. Persiapan sebelum melakukan Pap Smear

1. Pastikan jika anda tidak sedang menstruasi. Waktu pemeriksaan yang lebih baik
adalah dua minggu setelah hari pertama menstruasi.
2. Berikan informasi yang jujur mengenai riwayat penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual apabila pernah anda derita
3. Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam tiga hari sebelum pemeriksaan
dilakukan.

7
4. Pembilasan vagina dengan berbagai macam cairan kimia tidak boleh dilakukan
sebelum pemeriksaan.
5. Hindari obat-obatan yang dimasukkan ke adalam vagina dalam 48 jam sebelum
pemeriksaan dilakukan.
6. Bila anda sedang mengonsumsi obat-obat tertentu, informasikan kepada dokter atau
petugas laboratorium karena beberapa jenis obat bisa mempengaruhi hasil analisis sel.

Langkah-langkah Mendiagnosis Kanker Serviks

Berikut ini adalah cara-cara diagnosis yang dilakukan oleh dokter jika Anda
mempunyai gejala kanker serviks atau hasil-hasil Tes Pap menunjukkan adanya sel-sel
sebelum bersifat kanker.

1. Colposcopy. Dokter menggunakan sebuah alat yang disebut colposcope untuk memeriksa
leher rahim. Colposcope menggabungkan suatu cahaya yang terang dengan lensa pembesar
untuk membuat jaringan rahim lebih mudah dilihat. Alat ini dimasukkan ke dalam vagina.
Metode colposcopy biasanya dilakukan di ruang praktek dokter atau klinik.

2. Biopsy. Biopsy adalah pengangkatan jaringan untuk mencari sel-sel sebelum bersifat
kanker atau sel-sel kanker. Kebanyakan perempuan melakukan biopsy di ruang praktek
dokter dengan pembiusan local. Seorang ahli patologi memeriksa jaringan itu dengan sebuah
mikroskop.

3. Punch Biopsi. Cara ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat berongga yang tajam
untuk mencubit contoh-contoh kecil dari jaringan leher rahim

4. LEEP. Cara ini dilakukan dengan menggunakan kawat listrik untuk memotong suatu
potongan bulat yang tipis dari jaringan

5. Endocervical Curettage. Dokter menggunakan sebuah alat kecil berbentuk sendok (kuret)
untuk memarut sampel kecil jaringan dari kanal leher rahim. Beberapa dokter mungkin
menggunakan sikat halus yang tipis sebagai pengganti kuret.

6. Conization. Dokter mengangkat sampel jaringan yang berbentuk seperti kerucut. Dengan
conization atau biopsy kerucut (cone biopsy), seorang ahli patologi bisa melihat sel-sel yang
tidak normal di jaringan bawah permukaan leher rahim. Dokter mungkin melakukan tes ini
dirumah sakit dengan pembiusan total. Conization juga dapat digunakan untuk mengangkat
suatu area sebelum bersifat kanker

8
E. Prognosis

Pada tahap prakanker, bila diobati dapat sembuh 100%. Kebanyakan di Indonesia,
pasien kanker terutama kanker serviks datang pada kondisi stadium lanjut yaitu stadium 2
dan 4 dan hanya dapat melakukan kemoterapi atau radiasi sementara harapan hidup
berkurang sekitar 80%. Di RSCM kematian akibat kanker serviks sekitar 60%. Padahal
kanker serviks adlaah satu-satunya jenis kanker yang dapat dilakukan pendeteksian dini.

F. Pencegahan

Lima cara yang bisa dilakukan, berikut ini.

1. Melakukan tes papsmear secara teratur

Melakukan tes papsmear secara teratur akan membantu Anda mengetahui risiko terkena
kanker serviks. Selain itu, dengan melakukan papsmear secara teratur, ketika kanker serviks
muncul akan segera diketahui dan ditangani, sehingga tingkat keselamatan masih cukup
tinggi.

2. Vaksin HPV

Melakukan vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks
juga baik dilakukan. Vaksin HPV diketahui sebagai cara paling efektif untuk mencegah
kanker serviks. Namun melakukan vaksin saja tak cukup, Anda juga harus menjaga kesehatan
diri sendiri.

3. Tidak berganti-ganti pasangan

Salah satu faktor penyebab munculnya kanker serviks adalah melalui infeksi HPV yang
ditularkan saat berhubungan seksual. Risiko ini semakin tinggi ketika seseorang sering
berganti-ganti pasangan. Terutama mereka yang tak mengetahui ketika pasangan memiliki
virus HPV. Untuk itu, setialah pada satu orang dan jangan lakukan hubungan seksual dengan
orang lain, selain pasangan Anda.

4. Tak terlalu aktif secara seksual di usia muda

Ada baiknya wanita menunggu untuk melakukan hubungan seksual dan aktif secara seksual.
Penelitian mengungkap bahwa wanita yang telah aktif secara seksual di usia yang terlalu

9
muda memiliki risiko terkena kanker serviks yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita
yang menunggu untuk aktif secara seksual di usia yang lebih tua.

5. Gaya hidup sehat

Melakukan gaya hidup sehat seperti tidak merokok, rajin olahraga, dan mengonsumsi
makanan-makanan bernutrisi juga penting untuk mencegah kanker serviks. Penelitian
menunjukkan bahwa perokok wanita memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terkena
kanker serviks.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan wanita agar terhindar dari kanker serviks.
Yang terpenting adalah selalu menjaga kesehatan dan kebersihan alat genital, serta
melakukan gaya hidup yang sehat. Melakukan vaksin HPV, menggunakan kondom, serta
melakukan tes papsmear secara teratur juga bisa dilakukan untuk berjaga-jaga agar tak
terkena kanker serviks. Perempuan yang telah aktif secara seksual diharuskan melakukan
pemeriksaan untuk mencegah kanker serviks. Pemeriksaan ini setidaknya dilakukan satu
tahun sekali. Cara pencegahan lainnya adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi HPV
merupakan salah satu upaya pencegahan primer untuk mencegah kanker serviks. Vaksin
dapat meningkatkan kemampuan sistem imun untuk mengenali dan menghancurkan virus
ketika masuk ke dalam tubuh sebelum terjadi infeksi. Vaksin HPV sudah beredar di
Indonesia walaupun mungkin belum banyak yang menggunakannya ataupun bahkan
mengetahuinya. Di Indonesia, baru 5000 orang yang melakukan vaksinasi HPV. Hampir 11
juta dosis telah dipasarkan di seluruh dunia dan digunakan di lebih dari 88 negara sejak
diluncurkan pertama pada Juni 2006.

Vaksin ini telah diteliti dan diujicobakan serta terbukti efektif dan mampu
memberikan perlindungan terhadap kanker serviks pada perempuan hingga usia 45 tahun.
Efektivitas vaksin ini jauh lebih baik diberikan pada perempuan yang belum menikah atau
belum aktif secara seksual, yaitu di usia 9-26 tahun karena kanker serviks, seperti halnya
hepatitis dan HIV, memiliki durasi yang panjang. Sebelum diberikan vaksin, wanita pengidap
kanker leher rahim diperiksa terlebih dahulu. Bila belum kena HPV, baru divaksin. Biasanya
kita berikan pada bukan ke-0, terus sebulan kemudian, terus bulan keenam. Masa proteksi
selama 50 bulan. Kemudian diberikan booster ulangan. Harganya kurang lebih sekitar 1 juta
rupiah.

10
Perempuan bisa terdeteksi di usia muda dan kanker nya baru berkembang 20 tahun
setelah terinfeksi. Vaksin HPV mampu mencegah 91 persen infeksi menetap, kelainan ringan,
lesi pra-kanker, maupun kutil candiloma pada daerah genital. Vaksin ini terbukti efektif
terhadap lesi pra-kanker yang berkaitan dengan HPV Tipe 16 dan 18 yang merupakan
penyebab utama 70 persen kasus kanker serviks. Vaksin ini memiliki efikasi hampir 100
persen untuk mencegah kanker serviks.

Skrining kanker serviks secara rutin tetap diperlukan oleh wanita yang sudah di
vaksin karena :

1. Vaksin yang tersedia saat ini tidak memberikan perlindungan terhadap ke-13 jenis
HPV tipe resiko tinggi, tetapi hanya tipe 16 dan 18.
2. Perlindungan vaksin tidak akan sempurna jika tidak menerima vaksin yang lengkap.
3. Pada pasienyang sudah terinfeksi HPV tipe 16 dan 18 maka vaksin tidak akan
memberikan perlindungan sempurna

11

Anda mungkin juga menyukai