Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Mata adalah indra kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik sinar yang
primitif pada permukaan invetebrata. Didalam wadahnya yang propektif setiap mata
memiliki lapisan reseptor, serta sistem saraf yang menghantarkan implus dari reseptor
ke otak.
Lapisan propektif di luar bola mata, sklera mengalami modifikasi dibagian
antirior untuk membentuk kornea. Di bagian dalam sklera terdapat koroid, lapisan
yang mengandung banyak pembuluh darah yang member makan struktur-struktur
didalam bola mata. Lapisan didalam dua pertiga posterior koloid adalah retina,
jaringan saraf yang mengandung sel reseptor.
Ruang di antara lensa dan retina sebagaian besar terisi oleh cairan gelatinosa
jernih yang disebut vitreosa, aqueous humor, cairan jernih yang member nutri ke
kornea dan lensa, dihasilkan dibadan siliaris melalui difusi transport aktif plasma.
Retina meluas keanterior hamper mencapai badan silinder. Struktur ini tersusun dalam
10 lapisan dan mengandung sel batang dan sel kerucut yang merupakan reseptor
pengelihatan. (William F. Ganong,MD : 2009 ).
Mata menangkap pola iluminasi dalam lingkungan sebagai sustu gambaran
optic pada sebuah sel-sel peka cahaya, yaitu retina, seperti kamera menangmenangkap
bayangan pada film. Seperti film dicuci cetak untuk menghasilkan gambar yang mirip
dengan bayangan asli, demikian juga citra yang kode diretina disalurkan melalui
serangkaian pengolahan visual yang semakin kompleks setiap langkahnya sampai
akhirnya secara sadar dipersepsikan sebagai gambar yang mirip dengan gambar asli
(Leuralee Sherwood : 2007).
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun ada pula gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang,
yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh
otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor
sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat
cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan
kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak
atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin,
atau batuk.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian visus?
2. Apa macam-macamnya kelainan refraksi?
3. Apa saja factor yang mempengaruhi ketajaman penglihatan?
4. Apa saja golongan ketajaman penglihatan?
5. Apa saja metode pemeriksaan visus?
6. Apa pengertian gerak reflek?
7. Apa saja alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan gerak reflek?
8. Bagaimana cara kerja pemeriksaan gerak reflek?
9. Apa saja jenis-jenisnya dari gerak reflek?

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian visus
2. Untuk mengetahui macam-macam kelainan retraksi
3. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi ketajaman penglihatan
4. Untuk mengetahui golongan ketajaman penglihatan
5. Untuk mengetahuimetode pemeriksaan visus
6. Untuk mengetahui pengertian gerak reflek
7. Untuk mengetahui alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan gerak reflek
8. Untuk mengetahui cara kerja pemeriksaan gerak reflek
9. Untuk mengetahui jenis-jenis dari gerak reflek

Anda mungkin juga menyukai