4. Metode
Ceramah dan tanya jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan : alat, pengaturan tempat, kesiapan materi
b. Standar proses : strategi yang digunakan dalam penyuluhan
c. Standar hasil : kriteria hasil yang diharapkan
7. Lampiran
Poster / Leaflet
Materi
8. Daftar Pustaka
1. Lumbantobing,SM.2002. Kejang Demam .Jakarta : FKUI
2. Ngastiyah (1997), Perawatan Anak Sakit, Jakarta, EGC
3. Arief Mansjoer dkk (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid I,
Jakarta. Media Aesculapius FKUI.
4. Richard E, Robert M, Ann M aryin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Vol 3.
Jakarta : EGC.
Materi
A. Pengertian
Kejang demam adalah kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh
(lebih dari 38 C) karena adanya infeksi.
Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 4 tahun.
Kejang demam yang terjadi dalam waktu singkat umumnya tidak berbahaya
dan tidak meninggalkan gejala sisa. Tetapi pada kejang yang lama (lebih dari
15 menit) dapat mengakibatkan gangguan pada organ tubuh.
B. Penyebab
1. Demam
2. Efek toksik microorganisme
3. Infeksi
4. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit
5. Ensefalitis
C. Tanda dan gejala
1. Umumnya berlangsung singkat
2. Bilateral
3. Kejang tonik atau tonik klonik
4. Kejang berhenti sendiri
5. Begitu kejang anak tdk memberi reaksi apapun untuk sejenak, beberapa
detik/menit kemudian anak terbangun dan sadar.
6. Kejang demam bis berlangsung lama
7. Kejang unilateral kadang2 diikuti hemiplegi.
D. Penatalaksanaan
Tindakan saat terjadi peningkatan suhu tubuh atau kejang :
1. Orang tua harus tenang.
2. Periksa suhu tubuh anak dengan termometer.
3. Segera beri obat penurun panas atau obat yang telah diresepkan dokter dan
berikan kompres.
Bila obat habis atau tinggal sedikit, kontrol ke dokter.
Bila panas naik turun, kontrol ke dokter.
4. Bila kejang terjadi :
Anak dibaringkan miring di tempat yang rata.
Kepala dimiringkan.
Buka pakaiannya.
Pasang gagang sendok yang telah dibungkus dengan kain ke dalam
mulut anak (agar lidah anak tidak jatuh ke belakang sehingga tidak
mengganggu pernafasan dan agar lidah tidak tergigit saat anak kejang).
Bila anak telah mengatupkan mulut, biarkan. Jangan dipaksa untuk
dibuka.
Bila kejang diikuti dengan suhu yang tinggi beri kompres.
Bila orang tua mempunyai obat anti kejang rektal, berikan :
Caranya :
Anak dimiringkan.
Buka tutup obat.
Oleskan vaselin atau minyak sayur pada bagian yang akan
dimasukkan ke dalam anus.
Masukkan ke dalam anus, pencet pelan-pelan hingga habis.
Setelah kosong, sambil masih dipencet, tarik keluar.
Anus dirapatkan.
Setelah kejang berhenti dan anak mulai sadar, minta anak untuk
minum obat.
Tunggu hingga keadaan anak benar-benar tenang.
5. Bila anak akan di imunisasi, beri tahu petugas kesehatan, bahwa anak
menderita kejang demam agar tidak diberikan pertusis.
6. Tetap control ± 3 tahun.
DISUSUN OLEH
Arief Budi Setiawan
Ari Fitria
Budi Hastuti
Catur Novihantoro
Edi Riyono