BAB I
PENDAHULUAN
kehamilan lainnya seperti keguguran, kelahiran prematur dan ketuban pecah dini
(Muttukrisna dkk, 2011).
Stres oksidatif dan peningkatan oksigenasi dapat mengubah sintesis berbagai
protein plasenta. Konsentrasi serum hCG ibu mencapai puncak menjelang akhir
trimester pertama dan kondisi pengoksidasi akan meningkatkan pembentukan
sub-unit protein in vitro. Data terakhir menunjukkan hubungan antara
konsentrasi O2 intrauteri dengan konsentrasi inhibin A dan sFlt-1 pada kehamilan
awal, dan hal menunjukkan bahwa protein plasenta spesifik mungkin tergantung
dengan konsentrasi O2 intrauteri (Jauniaux dkk, 2006).
Pada kegagalan kehamilan dini, perkembangan pertemuan placento-desidua
mengalami gangguan cukup berat yang menyebabkan aliran darah ibu yang
mengalir terus menerus ke dalam plasenta dan bersamaan juga dengan adanya
stres oksidatif di dalam plasenta dapat menyebabkan degenerasi jaringan.
Masuknya darah yang berlebihan di dalam plasenta ibu tidak berhubungan dengan
karyotype janin. Lebih dari dua-pertiga kasus missed abortion menunjukkan bukti
anatomis bahwa ada plasentasi yang terganggu yang ditandai dengan adanya
pengurangan invasi sitotrofoblas ke dalam endometrium, berkurangnya
transformasi arteri spiralis dan adanya penyumbatan arteri spiralis yang tidak
lengkap. Angiogenesis ini ditandai dengan meningkatnya permeabilitas vaskuler,
proliferasi dan migrasi sel endotel. Hal ini diatur oleh berbagai faktor pro dan
anti-angiogenik, angiopoietins dan matriks metalloproteinase. Faktor anti-
angiogenik dan pro-angiogenik telah diketahui memainkan peran penting dalam
patofisiologi pre-eklampsia (PE). Soluble Fms-like Tyrosine Kinase (sFlt-1)
adalah faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF, Vascular Endothelial
Growth Factor) reseptor 1 yang larut dalam aliran darah. Soluble Fms-like
Tyrosine Kinase (sFlt-1) mengikat faktor pertumbuhan proangiogenik VEGF dan
plasenta (PlGF, Placental Growth Factor), dengan demikian hal ini akan menekan
fungsi mereka. Faktor pertumbuhan angiogenik VEGF dan PlGF telah diselidiki
secara ekstensif dalam perkembangan pembuluh darah plasenta normal dan
abnormal (Muttukrisna dkk, 2011).
Penelitian mendapatkan bahwa kadar serum sFlt-1 dan PlGF lebih rendah
masing-masing 88% dan 44% pada abortus iminens yang menjadi abortus
3
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
5
BAB IV
METODE PENELITIAN
hamil normal. Faktor risiko didapatkan dengan pengukuran kadar serum sFlt-1
pada saat kedatangan.
ditetapkan sebagai kasus dan ibu hamil normal sebagai kontrol sampai jumlah
sampel yang diperlukan dipenuhi.
keluarnya gelembung mola atau tidak, dengan besar uterus umumnya lebih
besar dari umur kehamilan, tidak ditemukan detak jantung, dengan
pemeriksaan USG sesuai dengan gambaran honey comb appearance
(sarang tawon).
6. Kehamilan muda dengan kelainan uterus adalah kehamilan mulai umur 6
minggu sampai dengan 13 minggu dengan kelainan bawaan pada uterus
berupa uterus didelphys yaitu dua buah uterus terpisah sama sekali disertai
dua serviks uteri dengan sebuah septum vertikal pada bagian atas vagina,
yang ditemukan pada pemeriksaan inspikulo dan dibuktikan dengan USG
dimana tampak dua buah uterus yang terpisah. Kelainan lain yaitu mioma
uterus yaitu tumor jinak yang betasal dari miometrium yang diketahui dari
pemeriksaan palpasi atau inspikulo dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan
USG.
7. Abortus provokatus adalah jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan pada
kehamilan ini baik dengan menggunakan obat-obatan maupun secara
mekanis dengan memasukkan benda asing kedalam osteum uteri eksternum
yang didapatkan dengan wawancara pengakuan pasien atau adanya bukti
tindakan tersebut (misalnya ada korpus alienum pada uterus atau vagina)
8. Umur ibu merupakan jumlah tahun komplit umur ibu hamil yang dihitung
dari tanggal lahir atau yang tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP).
9. Umur kehamilan merupakan jumlah minggu komplit yang dihitung dari
hari pertama haid terakhir (HPHT) atau berdasarkan hasil pemeriksaaan
USG yang dilakukan sebelum umur kehamilan 14 minggu. Apabila terdapat
ketidaksesuaian antara umur kehamilan dari HPHT dan dari USG maka
umur kehamilan yang dipakai adalah dari USG.
10. Paritas adalah jumlah anak lahir hidup yang dialami oleh ibu hamil sebelum
kehamilan yang sekarang.
ANALISA DATA
10
DAFTAR PUSTAKA
4. Muttukrishna S., Michelle S., Sangeeta S., 2011. Soluble Flt-1 and PlGF:
New Markers of Early Pregnancy Loss. Plos One , 6 (Issue 3) : 1-11.