NON PSIKOTIK
Disusun oleh :
Pembimbing:
dr. Wijaya Aji, M.Sc, Sp.KJ
II. ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 20 Oktober 2017
di Poli Psikiatri pukul 09.00 WIB , dan alloanamnesis pada tanggal 20
Oktober 2017 pukul 16.30 WIB di rumah pasien.
a. Keluhan Utama
Pasien dibawa ke RSJS karena sulit tidur sejak 1 bulan SMRS
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis dan alloanamnesis
Pasien sulit tidur saat malam hari (sulit memulai tidur) sejak 1 bulan
SMRS. Pasien mengaku memikirkan apa yang harus dikerjakan
keesokan harinya. Apabila pasien sudah memikirkan hal tersebut,
pasien menjadi tidak tenang, sulit tidur, sakit kepala dan sesak nafas.
Keluhan tersebut menyebabkan pasien lebih murung, merasa malas
dan kurang minat dalam beraktivitas, mudah lelah, konsentrasi
berkurang.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sudah sering mengalami gejala tersebut sejak 2 tahun yang lalu
dan tidak terdapat riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
d. Riwayat Medis Umum
Pasien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya karena penyakit
tertentudan tidak ada riwayat trauma kepala sebelumnya.
e. Riwayat NAPZA
Pasien tidak merokokdan tidak mengkonsumsi obat-obat terlarang dan
minuman beralkohol.
f. Riwayat Pribadi
Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien anak kedua dari tiga bersaudara
Keadaan ibu saat hamil dan melahirkan sehat
Merupakan kehamilan yang direncanakan
Lahir di rumah dibantu oleh dukun secara normal, usia
kehamilan cukup bulan, dan saat lahir bayi segera
menangis
Masa kanak awal (0-3 tahun)
ASI eksklusif selama 1,5 tahun
Tidak didapatkan informasi mengenai kapan pertama kali
mengangkat kepala, duduk, merangkak, berdiri, berbicara
dan berjalan
Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tidak pernah tinggal kelas
Pendidikan pasien hanya sampai SD. Tidak melajutkan
jenjang pendidikan SMP karena kesulitan biaya
Dapat beradaptasi dengan lingkungan, pergaulan pasien
baik, memiliki banyak teman
Tumbuh kembang pasien sesuai usia dengan anak lainnya
Masa Remaja (11-18 tahun)
Berhenti sekolah dan membantu ayah di rumah
Tetap bergaul dengan teman sebayanya
Masa Dewasa
Riwayat pekerjaan :Pasien bekerja sebagai petani
Riwayat pernikahan : Menikah 1x, tahun 1985, nikah atas
keinginan bersama (dengan istri) dan dikaruniai 2 anak
perempuan
Riwayat Pendidikan : Pasien tamatan SD
Riwayat Kehidupan Beragama :Pasien memeluk agama
Islam dan taat beribadah
Riwayat Pelanggaran Hukum: Pasien tidak pernah
melanggar hukum
Riwayat Psikoseksual : Pasien menyadari dirinya seorang
laki-laki dan selama ini berpenampilan dan berperilaku
selayaknya seorang laki-laki
Riwayat Situasi Hidup Sekarang: Pasien tinggal bersama
istrinya
g. Riwayat Keluarga
3. Status Neurologis
a. GCS
E4 M6 V5 (15)
b. Pemeriksaan Nervus Cranialis I – XII
Tidak ditemukan kelainan
c. Pemeriksaan Rangsang meningeal
Tidak ditemukan kelainan.
Kaku Kuduk : (-)
Brudzinski I : Tidak dilakukan
Brudzinski II : Tidak dilakukan
Laseque : Tidak dilakukan
Kernig : Tidak dilakukan
d. Pemeriksaan Refleks Fisiologis
Tidak dilakukan pemeriksaan
Biseps : Tidak dilakukan
Triseps : Tidak dilakukan
Patella : Tidak dilakukan
Achilles : Tidak dilakukan
e. Pemeriksaan Refleks Patologis
Tidak dilakukan pemeriksaan
Hoffman Tromner : Tidak dilakukan
Babinski : Tidak dilakukan
Chaddock : Tidak dilakukan
Schaefer :Tidak dilakukan
Oppenheim :Tidak dilakukan
Gordon :Tidak dilakukan
f. Gerakan Involunter
Tidak ada
V. RESUME
Pasien laki-laki usia 59 tahun mengalami keluhan sulit tidur
saat malam hari (sulit memulai tidur) sejak 1 bulan SMRS. Pasien
mengaku memikirkan apa yang harus dikerjakan keesokan harinya.
Apabila pasien sudah memikirkan hal tersebut, pasien menjadi tidak
tenang, sulit tidur, sakit kepala dan sesak nafas. Keluhan tersebut
menyebabkan pasien lebih murung, merasa malas dan kurang minat
dalam beraktivitas, mudah lelah, konsentrasi berkurang. Pasien sudah
sering mengalami gejala tersebut sejak 2 tahun yang lalu dan tidak
terdapat riwayat gangguan jiwa sebelumnya. Pasien tidak pernah
dirawat di RS sebelumnya karena penyakit tertentu dan tidak ada
riwayat trauma kepala sebelumnya. Pasien merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara. Pasien tinggal bersama istri di rumah yang berukuran
6 x 6 m2, rapi, lantai tidak berkeramik, tidur beralaskan 1 kasur.
Dari status mental didapatkan tampak laki-laki sesuai umur,
berpakaian rapi, rawat diri baik. Kesadaran neurologis, psikologis, dan
sosial baik. Perhatian dan kontak fisik mudah ditarik, mudah
dicantumkan. Mood hipotim dan afek appropriate, pengendalian baik,
echt, empati dapat dirabarasakan, skala diferensiasi sempit. Tidak
ditemukan adanya halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan derealisasi.
Arus pikir spontan dan koheren, namun produktifitas ide sedikit dan
terbatas serta kontinuitasnya remming. Terdapat gangguan isi pikir
yaitu terdapat pikiran yang terjadi beruang-ulang sehingga pasien tidak
bisa tidur, atau terdapat preokupasi. Bentuk pikir realistik. Uji daya
nilai dan penilaian realita baik. Tilika derajat 5, serta taraf dapat
dipercaya.
Evaluasi Multiaksial
Aksis I : F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah ekonomi
Aksis V : GAF 90-81
X. PENATALAKSANAAN
a. Rawat Jalan
Indikasi: Tidak terdapat hendaya yang berat, keluarga mampu merawat
pasien, dan memastikan pasien minum obat dengan teratur. Pasien
tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
b. Farmakologi
- Fluoxetin 1 x 20 mg
- Merlopam 1 x 0,5 mg
- Neurodex 1 x 1
c. Non-farmakologi
Psikoterapi
Ventilasi: memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengungkapkan perasaan dan keluhannya sehingga pasien
merasa lega.
Konseling: membantu pasien untuk memahami penyakitnya
dan membantu mengatasi stressor tersebut dan menganjurkan
untuk berobat teratur.
Terapi keluarga
Memberikan bimbingan kepada keluarga agar selalu berperan aktif
dalam setiap proses penatalaksanaan pasien. Memberi penjelasan
kepada keluarga tentang penyaki tpasien yang bersifat kronis dan
mempunyai kecenderungan untuk kambuh serta pentingnya
peranan obat untuk kesembuhan pasien sehingga keluarga perlu
mengingatkan dan mengawas ipasien untuk minum obat secara
teratur dan memberitahu efek samping obat kepada keluarga.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan orang sekitar
pasien untuk memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan
yang kondusif. Melibatkan pasien untuk tetap menjalan iaktivitas
sehari-hari dan pekerjaan rumah maupun pekerjaan yang sedang
ditekuninya kini.
XI. PROGNOSIS
Hal yang dinilai Pada pasien Prognosis
Premorbid
Riwayat gangguan dalam keluarga Tidak ada Baik
Status perkawinan Sudah menikah Baik
Dukungan keluarga / sosial Ada Baik
Status sosial ekonomi Kurang Buruk
Stressor Jelas Baik
Kepribadian premorbid Tidak ada Baik
Morbid
Onset usia Tua Baik
Jenis penyakit Non psikotik Baik
Perjalanan penyakit Kronik Buruk
Penyakit organik Tidak ada Baik
Respon terapi Bagus Baik
Kepatuhan minum obat Terator Baik
Refresi Tidak ada Baik
Insight Tilikan derajat 5 Baik
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam