Anda di halaman 1dari 3

Journal Mikrobiologi Industri Teknik Kimia

PENGARUH PENUTUP TABUNG REAKSI TERHADAP PERTUMBUHAN


ASPERGILLUS NIGER
Faghi Davi Suwandi, Hasnah Malinda Azizah*), Muhamad Demmy WRN

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, S.H., Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Bekerja
secara aseptik adalah prinsip paling utama dalam aktivitas pengamatan yang berhubungan dengan mikrobia.
Aspergillus niger merupakan salah satu jenis jamur yang memiliki banyak manfaat dan dapat diaplikasikan dalam
hal sederhana hingga hal yang penting seperti pada proses proses produksi. Aspergillus niger memiliki peran penting
pada produksi asam sitrat yang banyak digunakan pada berbagai makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet
dan peningkat citarasa.Bahan yang digunakan dalam percobaan ini dengan variabel tetapnya Aspergillus niger,
PDA, dan variabel bebas nya aluminium foil tabung reaksi tegak, tanpa aluminium tabung reaksi tegak. Dari
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Udara berpengaruh terhadap pertumbuhan Aspergillus niger
sebab Aspergillus niger merupakan mikroorganisme yang berkembang biak secara aerobik. Ada beberapa metode
untuk pemindahan Aspergillus niger, yaitu metode gores, metode tebar, metode tuang, dan metode tusuk.
Kata kunci : Media, Aspergillus niger, Nutrisi.
Abstract
The growth media of microorganisms is a material that consists of a mixture of food substances (nutrients)
needed by microorganisms for their growth and breeding. Microorganisms use media nutrients in the form of small
molecules assembled to compile cell components.. The material used in this experiment with the fixed variable
Aspergillus niger, PDA, and the independent variable aluminum foil test tube upright, without aluminum upright test
tubes. From the experiments that have been carried out it can be concluded that the air has an effect on the growth of
Aspergillus niger because Aspergillus niger is a microorganism that reproduces aerobically. There are several
methods for transferring Aspergillus niger, namely the scratch method, stocking method, pouring method, and
puncture method.
Keywords: Media, Aspergillus Niger, Nutrition.

PENDAHULUAN
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan dibutuhkan sterilisasi (Pali, 2015). Terdapat
mengenai organisme hidup yang berukuran beberapa metode yang dapat digunakan dalam
mikroskopis dikenal dengan mikroorganisme atau proses sterilisasi antara lain yaitu secara mekanik,
jasad renik yang hanya dapat dilihat dengan secara kimiawi dan secara fisik. Sterilisasi secara
mikroskop (Pelczar, 2007 dalam Anisah, 2015).. fisik dapat dilakukan dengan autoclave, oven, sinar
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas ultraviolet, pendidihan.
campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan Aspergillus niger merupakan mikroba yang
mikroorganisme baik dalam mengkultur bakteri, digunakan dalam percobaan ini. berwarna putih atau
jamur, dan mikroorganisme lain (Benson, 2002 kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna
dalam Anisah 2015). Kerja aspetik adalah coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna
pelaksanaan kerja yang meminimalkan terjadinya hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-
kontaminasi (Oram, 2001 dalam Cahya, 2013). bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus,
membebaskan alat-alat atau bahan dari segala hialin tetapi juga berwarna coklat (Chafida dkk.,
bentuk kontaminasi dari mikroba. Proses sterilisasi 2013).
alat dan medium dalam kegiatan praktikum atau Aspergillus niger dapat
penanganan sampel mikroba sangat tumbuh optimum pada suhu 35-37 °C, dengan
*) Penulis Korespondensi suhu minimum 6-8 °C, dan suhu maksimum 45-
Email : hasnah.azeezah@gmail.com 47 °C (Chafida dkk., 2013). Aspergillus
No. Hp : 082136586234 niger mempunyai koloni pada medium Cxapek’s

1
Journal Mikrobiologi Industri Teknik Kimia
Dox mencapai diameter 4-5 cm dalam 7 hari dan Gambar diatas merupakan hasil pengamatan
dapat tumbuh pada kelembaban nisbi 80 (Chafida pengaruh variabel yaitu tabung reaksi yang terbuka
dkk., 2013). Aspergillus niger mempunyai enzim 4- dan tabung reaksi yang tertutup alumunium foil,
hidroksibenzoat hidroksilase dan dapat terhadap pertumbuhan Aspergillus niger. Tabung
mengakumulasi asam sitrat (Chafida dkk., 2013). reaksi di sebelah kiri merupakan variabel tertutup
Aspergillus niger dapat tumbuh optimum pada pH 5 alumunium foil. Pada tabung reaksi tersebut terlihat
– 6 (Oyeleke dkk., 2011). Aspergillus bahwa tidak terdapat spora dari jamur Aspergillus
niger termasuk mikroorganisme aerob niger, yang ditandai dengan spora berwarna
(membutuhkan oksigen) (Chafida dkk., 2013). kehitaman. Sedangkan pada tabung sebelah kanan
Aspergillus niger memiliki peran penting pada yang merupakan variabel terbuka, terdapat lapisan
produksi asam sitrat yang banyak digunakan pada spora kehitaman pada permukaan atas media, yang
berbagai makanan dan minuman ataupun sebagai menandakan bahwa terdapat spora Aspergillus
pengawet dan peningkat citarasa. Aspergillus niger niger.
juga diproduksi oleh industri fermentasi (Fadli, Kultur Aspergillus niger yang terdapat
2009). kontak langsung terhadap udara maka akan tumbuh
lebih baik. Menurut Wisda,dkk (2016), Aspergillus
BAHAN DAN METODE niger merupakan jenis jamur yang berkembang biak
Bahan dan Alat yang digunakan secara aerobik, sehingga keberadaan oksigen yang
Bahan baku yang digunakan yaitu Aspergillus cukup akan menghasilkan aktivitas jamur yang
niger , PDA. Alat yang digunakan adalah Beaker optimum. Selain itu, Aspergillus niger sangat mudah
glass, pipet tetes, petridish, pengaduk, kompor menyebar. Menurut Susilowati, dkk (2001),
listrik. mikroorganisme seperti bakteri dan jamur mudah
terhembus udara dan menyebar karena beratnya
Variabel Operasi yang ringan. Sehingga kontak langsung dengan
Variabel tetap yang digunakan pada praktikum udara dapat menyebabkan Aspergillus niger yang
ini yaitu Aspergillus niger, PDA. Sedangkan masuk kedalam media, terutama jika berdekatan
variabel berubah yang digunakan pada praktikum ini dengan tempat biakan Aspergillus niger.
yaitu pH media dengan aluminium foil tabung reaksi Berdasarkan data praktikum dapat
tegak, tanpa aluminium tabung reaksi tegak. disimpulkan bahwa hasil percobaan sudah sesuai
dengan teori, dimana pada variabel terbuka, terdapat
Prosedur praktikum banyak spora Aspergillus niger. Sedangkan untuk
Langkah-langkah percobaan pemeriksaan variabel tertutup, kultur Aspergillus niger tidak
secara aseptis yaitu memasukkan media ke dalam memiliki kontak langsung dengan udara sehingga
petridish kemudian membiarkannya sampai menjadi pertumbuhan spora sulit berlangsung.
padat. menyiapkan kawat osse, bunsen dan HCl.
Setelah itu, mensterilkan kawat osse: memanaskan Teknik Pemindahan Aspergilus Niger
kawat osse menggunakan bunsen kemudian Menurut Maharani, dkk (2012), ada
memasukkan kawat osse yang telah dipanaskan ke beberapa metode yang dapat digunakan untuk
larutan HCl (untuk petridish 2, pertridish 1 tanpa megisolasi biakan murni mikroorganisme
HCl) kemudian memanaskan kawat osse lagi. khususnya jamur Aspergillus niger, yaitu:
Kemudian, memindahkan mikroorganisme dari
biakan murni yang tersedia menggunakan kawat 1. Metode Gores
osse yang sudah disterilisasi ke media baru dalam
petridish. Lalu, menyimpan dalam ruang inkubasi Teknik ini menguntungkan secara ekonomi
selama waktu inkubasi selama 6 hari dan mengamati dan waktu, namun dibutuhkan keterampilan.
kenampakan setelah waktu inkubasi. Inokulum digoreskan di permukaan media dalam
cawan petri dengan jarum pindah atau kawat
HASIL DAN PEMBAHASAN osse steril. Berikut dilampirkan teknik-teknik
Pengaruh Penutup Tabung Reaksi terhadap pada metode gores.
Pertumbuhan Aspergillus niger

Gambar 2. Metode Goresan


2. Metode Tebar
Setetes inokulum diletakkan dalam
Gambar 1. Pengaruh Penutup Tabung Reaksi sebuah medium bernutrien dalam cawan
terhadap Pertumbuhan Aspergillus niger

2
Journal Mikrobiologi Industri Teknik Kimia
petridish dan dengan menggunakan batang kaca Chafida, Rofiatul Chasnaq. 2013. Aspergillus Niger.
yang bengkok dan steril. Malang: Universitas Brawijaya.
Chairlan. 2003. “Pedoman Teknik Dasar untuk
Laboratorium Kesehatan”. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Narithi, A.A.Sg. Gumi, Vera C. Pradnya, NiPutu W.
Prami, Ni Nyoman Sri. Meilinayanti, Ni
Made Lisna. Budiman, I Nyoman Adi.
Junior, Ketut Punia. 2012. Laporan
Praktikum Formulasi dan Sediaan Steril
Sterilisasi Alat. Jurusan Farmasi Fakultas
Gambar 3. Metode Tebar Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
3. Metode Tuang Universitas Udayana: Bukit Jimbaran.
Parwati, Linda. 2014. UV Sterilisator Berbasis
Isolasi menggunakan media cair dengan Mikrokontroler AVR ATMega8535.
cara pengenceran. Metode pengenceran ini Yogyakarta: Politeknik Muhammadiyah
didasarkan pada penurunan jumlah Yogyakarta.
mikroorganisme sehingga akan ditemukan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
6hanya satu sel pada waktu tertentu. Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Wisda, Himmatun. Setiawan, Wahyudi B. Sarto.
2016. Pengaruh Aerasi Pada Fermentasi
Padat Tandan Kosong Kelapa Sawit
Oleh Aspergillus Niger Terhadap
Produksi Gula Sederhana . Jurnal Teknik
Kimia USU, Vol. 5, No. 3 (September
2016) .
Gambar 4. Metode Tuang
4. Metode Tusuk
Metode tusuk yaitu penetesan atau
penusukan ujung jarum/osse yang didalamnya
terdapat inokulum, kedalam media bernutrien.

Gambar 5. Metode Tusuk

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa Udara berpengaruh terhadap
pertumbuhan Aspergillus niger sebab Aspergillus
niger merupakan mikroorganisme yang berkembang
biak secara aerobik. Ada beberapa metode untuk
pemindahan Aspergillus niger, yaitu metode gores,
metode tebar, metode tuang, dan metode tusuk.

DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, Vita Ratri. 2014. Petunjuk Praktikum M.K.
Mikrobiologi Pertanian Semester Agustus
2014 - Januari 2015 Program Studi
Agroteknologi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai