Anda di halaman 1dari 4

Journal Mikrobiologi Industri Teknik Kimia Page 1

PENGARUH MEDIA DALAM PERTUMBUHAN Aspergillus niger

Diny Dwi Anugrainy, Haidar Maris*), Indri Arum Cahyani


Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak
Pemindahkan bakteri dari medium lama ke medium baru memerlukan ketelitian. Untuk melakukannya
harus dalam keadaan steril agar tidak ada kontaminasi dari bakteri lain. Ada berbagai macam teknik
pemindahan Aspergillus niger yaitu metode gores, metode sebar dan metode miring. Metode sterilisasi
yang dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan autoclave, oven, cara kimiawi, sinar ultraviolet
dan pendidihan. Jamur yang digunakan adalah Aspergillus niger, karena Aspergillus niger dianggap
merupakan mikroba yang tahan terhadap suhu ekstrim sampai suhu 45 – 47oC, sehingga dapat
dikembangkan dengan mudah. Proses sterilisasi dipelukan untuk meniadakan mikroorganisme pengganggu
ataupun kontaminan lain. Jenis media yang digunakan dalam pemindahan bakteri ini adalah media padat.
Media yang digunakan antara lain PDA, agar – agar dan agar - agar + gula 1,7 gram. Dalam percobaan
media yang paling banyak ditumbuhi Aspergillus niger adalah media PDA karena memiliki kandungan gizi
yang lebih baik jika dibandingkan dengan media lainnya. Karena penambahan gula juga belum mencukupi
kebutuhan nutrisi secara optimal.

Kata kunci: aseptis;potato dextrose agar;teknik pemindahan

Abstract
[Influence of Media Types in Growth of Aspergillus niger] Transfer of bacteria from the old medium to
the new medium requires precision. To do so should be in a sterile condition so that no contamination from
other bacteria. There are various kinds of Aspergillus niger removal techniques that are scratch method,
scatter method and oblique method. Sterilization methods that can be done, among others, by using
autoclave, oven, chemical way, ultraviolet light and boiling. The mushrooms used are Aspergillus niger,
because Aspergillus niger is considered a microbe that is resistant to extreme temperatures up to 45 -
47oC, so it can be developed easily. The sterilization process is required to eliminate interfering
microorganisms or other contaminants. The type of media used in the removal of these bacteria is a solid
medium. Media used include PDA, agar - agar and agar - sugar 1.7 grams. In media experiments that
most overgrown Aspergillus niger is a PDA media because it has a better nutritional content when
compared with other media. Because the addition of sugar is also not sufficient nutritional needs
optimally.

Keywords: aseptic; potato dextrose agar; transfer technique

1. Pendahuluan
Dengan media pertumbuhan maka dapat dilakukan mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
isolasi. Media adalah bahan yang digunakan sebagai memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Hidayat,
tempat pertumbuhan dan berkembang biak bagi mikroba 2006). Kerja aseptik adalah pelaksanaan kerja yang
------------------------------------------------------------------ meminimalkan terjadinya kontaminasi. Diperlukan
*)
Penulis Korespondensi. E-mail: ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang
haidarmaris@@gmail.com harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang
Journal Mikrobiologi Industri Teknik Kimia Page 2

dapat mencemari. Teknik aseptik adalah suatu bentuk


upaya untuk bekerja secara steril atau untuk mematikan
suatu organisme pada suatu benda (Oram dan Paul,
2001). Perlu dilakukan sterilisasi agar praktikan terbiasa
bekerja aseptik. Sehingga mencegah terjadinya
kontaminasi dalam praktikum dan praktikum berjalan
sesuai dengan prosedur dan untuk mengetahui pengaruh
pertumbuhan bakteri pada masing – masing media. Pada
percobaan kali ini menggunakan media PDA,Agar + 1,7
gram gula dan agar – agar dengan jamur Aspergillus
niger.
Gambar 2. Aspergillus niger pada media agar-agar +
2. Bahan dan Metode gula 1,7gr
Dalam praktikum ini membutuhkan air sampel air
PDAM Banyumanik, aquadest, Aspergillus niger dan
media (PDA, Agar-agar + gula 1,7gram, dan Agar-agar)
sebanyak 3,9 gram. Alat yang digunakan antara lain
beaker glass, petridish, pipet, kompor listrik,
erlenmeyer, lemari inkubasi, pengaduk ,kawat osse, dan
bunsen. Pembuatan media dilakukan dengan melarutkan
3,9 gram media kedalam 80 mL aquadest kemudian
dipanaskan hingga mendidih, menuangkan media agar
ke dalam petridish secara merata kemudian didiamkan
hingga media mengeras. Menyiapkan kawat osse, Gambar 3. Aspergillus niger pada media agar-agar
bunsen, dan HCl. Sterilisasi kawat dengan HCl dan
kemudian dibakar. Memindahkan Aspergillus niger dari
Dapat dilihat pada gambar 1 pertumbuhan
biakan murni yang tersedia menggunakan kawat osse
Aspergillus niger menggunakan media PDA jumlah
yang sudah di sterilisasi ke petridish. Pemindahan
Aspergillus niger yang dihasilkan cukup banyak, pada
Aspergillus niger dari biakan murni yang tersedia gambar 2 menggunakan media agar-agar + gula 1,7gr
dengan menggunakan kawat osse yang telah di sterilisasi jumlah Aspergillus niger yang dihasilkan lebih sedikit
ke petridish menggunakan pemindahan dengan metode jika dibandingkan dengan menggunakan media PDA,
gores, inkubasikan selama 3 hari. sedangkan pada gambar 3 menggunakan media agar-
agar jumlah Aspergillus niger yang dihasilkan sangat
3. Hasil dan Pembahasan sedikit.
Pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
Aspergillus niger kandungan nutrisi pada setiap media. Pada media PDA
memiliki kandungan yang lebih lengkap, karbohidrat 12
gram, protein 3 gram, serat 7 gram dan masih banyak
lagi nutrien lainnya (Mario, 2017). Karbohidrat sangat
dibutuhkan oleh bakteri karena karbohidrat merupakan
substrat utama untuk metabolisme bakteri. Karbon dapat
ditemukan dalam senyawa karbohidrat, sehingga
karbohidrat sangat berperan penting untuk mendukung
pertumbuhan bakteri. Pada media agar-agar, hanya
memiliki kandungan karbohidrat 4 gram dan serat
pangan 1 gram (Amri, 2015). Lalu gula pasir sendiri,
hanya mengandung 4,2 gram karbohidrat (Anggraeni,
2017). Sehingga penambahan gula pada media agar-agar
Gambar 1. Aspergillus niger pada media PDA belum mampu mencukupi kebutuhan mikroorganisme
akan nutrisi secara optimal.
Journal Mikrobiologi Industri Teknik Kimia Page 3

Pemindahan Aspergillus niger dalam percobaan ini


adalah media PDA, karena memiliki nutrisi yang lebih
lengkap dibandingkan media agar-agar atau media agar-
agar + gula. Karena penambahan gula juga belum
mencukupi kebutuhan nutrisi secara optimal.

4. Kesimpulan
Media yang paling banyak ditumbuhi Aspergillus
niger adalah media PDA jika dibandingkan dengan
media agar-agar + gula 1,7 gram dan media agar-agar.
Hal ini disebabkan media PDA memiliki kandungan
nutrisi yang lebih lengkap diantara media lainnya.

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih disampaikan kepada Dosen Pembimbing
beserta Asisten Laboratorium Bioproses Teknik Kimia
Undip yang telah membimbing selama proses praktikum

Daftar Pustaka
Amri,MF. 2015. Informasi Nilai Gizi Nutrijel.
Anggraeni. 2017. Informasi Gizi Gula Pasir.
Hidayat, dkk. 2006. Media Pertumbuhan Mikrobiologi.
Universitas Sumatera Utara.
Mario,Dedy. 2017. Media Potato Dextrose Agar (PDA)
Oram, R.F.S., Paul. J. Hummer, Jr. 2001. Biology Living
System. Glencoe Division Mc Millan Company.
Waterville.

Anda mungkin juga menyukai