TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PRODUKSI PERTANIAN
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN
LABORATORIUM PERLINTAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media tumbuh Trichoderma
sp :
Alat : Bahan :
1. Panci/ dandang
2. Spatula / Pengaduk Kayu 1. Beras Jagung
3. Kompor gas 2. Air
4. Ring pipa
5. Kapas
6. Plastik “PP”
7. Tali Benang woll
8. Autoclave
9. Tissue
10. Kain Saring
11. Alat tulis menulis
12. Keranjang Bambu
Alat :
1. Laminar Air Flow
2. Jarum ose Bahan :
3. Tissue 1. Alkohol 70%
4. Hand sprayer 2. Isolat Tricodherma sp
5. Lampu Bunsen 3. Media Tumbuh (Beras jagung)
6. Kertas Label 4. Spirtus
7. Cawan petri
8. Alat tulis menulis
4. Cara Kerja
Prosedur kerja pembuatan media tumbuh Trichoderma sp
5. Hasil
Tabel Pengamatan :
No % Pertumbuhan
Hari / Tanggal Warna Keterangan
. Misellia
1. Kamis, 4 April 2019 Kuning jingga 5% Media belum terkontaminasi
keputihan
2. Senin, 8 April 2019 Kuning 55% Media masih belum
kehijauan terkontaminasi
3. Senin, 15 April 2019 Hijau tua 90% Media sudah terkontaminasi
ditandai dengan adanya
bercak-bercak hitam dan
putih
\
6. Pembahasan
Trichoderma sp. adalah jamur saprofit tanah yang secara alami merupakan parasit
yang menyerang banyak jenis jamur penyebab penyakit tanaman (spektrum pengendalian
luas). Jamur Trichoderma sp. dapat menjadi hiperparasit pada beberapa jenis jamur
penyebab penyakit tanaman, pertumbuhannya sangat cepat dan tidak menjadi penyakit
untuk tanaman tingkat tinggi. Mekanisme antagonis yang dilakukan adalah berupa
persaingan hidup, parasitisme, antibiosis dan lisis (Harman et al., 2004).
Potensi Jamur Trichoderma sp. sebagai jamur antagonis yang bersifat preventif
terhadap serangan penyakit tanaman telah menjadikan jamur tersebut semakin luas
digunakan oleh petani dalam usaha pengendalian organisme penggangu tumbuhan (OPT).
Disamping karakternya sebagai antagonis diketahui pula bahwa Trichoderma sp. juga
berfungsi sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik.
Dalam upaya penggunaan Trichoderma sp. skala besar, maka perlu adanya
perkembangbiakkan Trichoderma sp. itu sendiri. Dalam praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui cara-cara mengembangbiakkan Trichoderma sp pada media padat, salah
satunya yaitu menggunakan beras jagung yang telah diautoclap selama 40 menit. Jagung
memilki fungsi sebagai penyedia nutrisi bagi Trichoderma sp. dan memiliki kandungan
yang baik bagi kelangsungan hidupnya. Kondisi beras jagung yang digunakan harus
dalam kondisi setengah matang. Hal ini bertujuan supaya bahan medium yang digunakan
tidak terlalu becek yang akan menyebabkan terkontaminasi oleh bakteri. Ciri- ciri bahan
yang baik digunakan dalam pembuatan media tumbuh cendawan ini yaitu tekstur kasar
tetapi agak lunak, memiliki tingkat kebasahan yang sedang, serta memiliki kandungan
karbohidrat (gula) yang cukup.
Inokulasi merupakan kegiatan pemindahan mikroorganisme termasuk bakteri atau
jamur dari media asal ke media baru dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Dalam
kegiatan ini praktikan harus hati-hati dalam melakukan kerja dan juga harus steril dari
alat-alat dan bahan yang digunakan serta praktikan. Hal ini bertujuan supaya bahan tetap
steril meskipun disentuh dan menghindari kecelakaan mekanis. Penyimpanan hasil
inokulasi yaitu disimpan pada ruangan tertutup serta suhu harus disesuaikan dengan
perkembangan Trichoderma sp.
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa dalam proses perkembangannya,
cendawan ini memiliki ciri-ciri berwarna hijau tua agak kebiru-biruan, selain itu aroma
yang dikeluarkan apabila sudah terjadi perkembangbiakkan secara sempurna yaitu berbau
khas jamur. Pertumbuhan misellia yang tumbuh sampai tahap akhir pengamtan yaitu
sekitar 90% dikarenakan masih terdapat beberapa media beras jagung yang masih kuning
dan juga ada yang terkontaminasi. Perkembangan dari cendawan ini cepat dalam waktu 2
minggu cendawan sudah menyebar luas ke semua media beras jagung dan merubah
warna dari beras jagung dari kuning jingga ke hijau tua. Dalam perbanyakan agen hayati
ini media mengalami kontaminasi dengan ditandai dengan adanya bintik-bintik hitam dan
putih yang merupakan jamur yang tidak diinginkan tumbuh dalam media tersebut.
Kontaminasi dapat disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam proses sterilisasi alat
dan ruamg, sehingga media yang digunakan terkontaminasi oleh mikroba lain yang tidak
diinginkan. Kondisi ruangan yang kurang aseptic untuk tempat tumbuh agen hayati juga
memperngaruhi dapat terkontamnya media tersebut. Factor lain yaitu seperti tangan yang
belum disterilkan menggunkan alcohol dan berbicara saat proses inokulasi karena udara
dapat membawa masuk mikroba ke dalam media.
7. Kesimpulan
1. Trichoderma sp. adalah jamur saprofit tanah yang secara alami merupakan parasit
yang menyerang banyak jenis jamur penyebab penyakit tanaman (spektrum
pengendalian luas).
2. Potensi Jamur Trichoderma sp. sebagai jamur antagonis yang bersifat preventif
terhadap serangan penyakit tanaman telah menjadikan jamur tersebut semakin luas
digunakan oleh petani dalam usaha pengendalian organisme penggangu tumbuhan
(OPT).
3. Inokulasi merupakan kegiatan pemindahan mikroorganisme termasuk bakteri atau
jamur dari media asal ke media baru dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
4. Dalam proses perkembangannya, cendawan ini memiliki ciri-ciri berwarna hijau tua
agak kebiru-biruan
5. Pertumbuhan misellia yang tumbuh sampai tahap akhir pengamtan yaitu sekitar 90%
dikarenakan masih terdapat beberapa media beras jagung yang masih kuning dan juga
ada yang terkontaminasi
6. Perkembangan dari cendawan ini cepat dalam waktu 2 minggu cendawan sudah
menyebar luas ke semua media beras jagung
7. media mengalami kontaminasi dengan ditandai dengan adanya bintik-bintik hitam
dan putih yang merupakan jamur yang tidak diinginkan tumbuh dalam media tersebut
8. Kontaminasi dapat disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam proses sterilisasi
alat dan ruamg, sehingga media yang digunakan terkontaminasi oleh mikroba lain
yang tidak diinginkan.
Lampiran
Proses Pembuatan Media Tumbuh Trichoderma sp