Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum

Laporan Akhir
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kultur Jaringan Tanaman
Perkebunan

Dosen Pengampu :
Dyah Nuning Erawati, SP, MP
Sepdian Luri Asmono, S.ST, MP

Tekinisi :
Riani NIngsih, S.ST
Eko Hadi Cahyono SP, MP

Disusun Oleh :
Nama : Tsani Fitriani
NIM : A32201287
Golongan :A

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kultur jaringan (tissue culture) merupakan salah satu metode
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan terus
berkembang dari mengkulturkan biji berkembang dengan
mengkulturkan jaringan dan terus berkembang hingga mampu
mengkulturkan satu sel dari tanaman. Dasar teknik kultur jaringan
adalah bahwa sel tanaman mempunyai sifat totipotensi yaitu
kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman
lengkap dalam medium aseptik yang mengandung unsur hara dan zat
pengatur tumbuh yang sesuai.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman
dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas,
serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan
secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah
tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip
utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan
menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan
yang dilakukan di tempat steril. Metode kultur jaringan dikembangkan
untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman
yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan
dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak
dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat
yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam
waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin,
kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan
konvensional. Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman
dengan teknik kultur jaringan adalah : 1)Pembuatan media 2)Inisiasi
3)Sterilisasi 4)Multiplikasi 5)Pengakaran 6)Aklimatisasi Media
merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.
Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman
yang akan 3
1.2 Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mentukan saat yang tepat untuk subkultur
2. Melakukan subkultur, inokulasi, sosmatik embrio pada tanaman
yang telah ditentukan
3. Melakukan aklimatisasi dengan benar
BAB II
METODELOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Selasa, 17 Mei 2022
Alokasi : 2 × 120 menit
Tempat : Laboratorium Kultur Jaringan
2.2 Alat dan Bahan
Alat : Alat tulis, Penggaris, Handphone
Bahan : Tanaman hasil invitro dan invivo
2.3 Pelaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lakukan pengamatan pada setiap tanaman baik invitro maupun
invivvo
3. Ukur menggunakan penggaris
4. Catat hasil pengamatan
5. Lakukan dokumentasi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tanaman yang dikulturkan Keterangan
Subkultur Stevia 2 botol dan hidup
Subkultur Tembakau 2 botol dan hidup
Subkultur Vanili 2 botol dan hidup
Subkultur Tebu 2 botol dan hidup
Multivikasi Stevia 2 botol, 1 terkontaminasi, 1 mati
SE Kakao 2 botol Hidup
Aklimatisasi Vanili Hidup
Aklimatisasi Tembakau Hidup

4.2 Pembahasan
 Subkultur Stevia
Ditanam pada tanggal 29 Maret 2022, kondisi pada botol
pertama tumbuh sekitar kurang lebih 2 cm dan tumbuh 4 buah
ketiak daun dan tidak terkontaminasi. Pada botol tumbuh
sekitar kurang lebih 1,5 cm dan tumbuh 2 buah ketiak daun
serta tidak terkontaminasi (keterangan yang terlampir berpa
data pada saat pengamatan pertama)
 Subkultur Tembakau
Penamaman dimulai pada tanggal 15 Maret 2022 dengan
pengamatan pertama pada tanggal 12 April 2022 dan didapat
kondisi pada botol pertama tumbuh 3 daun, tinggi bertambah
sekitar kurang lebih 2 cm dan tidak terkontaminasi. Pada botol
kedua tumbuh 6 daun, tinggi bertambah kurang lebih 7 cm, tidak
terkontaminasi (keterangan yang terlampir berpa data pada
saat pengamatan pertama)
 Subkultur Vanili
Penamaman dimulai pada tanggal 15 Maret 2022 dengan
pengamatan pertama pada tanggal 12 April 2022 dan didapat
kondisi pada botol pertama tumbuh tunas kurang ebih 1 cm,
tinggi bertambah sekitar kurang lebih 3 cm dan tidak
terkontaminasi. Pada botol kedua tumbuh tunas 1 cm, tinggi
bertambah kurang lebih 2 cm, tidak terkontaminasi.
(keterangan yang terlampir berpa data pada saat pengamatan
pertama)
 Subkultur Tebu
Penamaman dimulai pada tanggal 29 Maret 2022 dengan
pengamatan pertama pada tanggal 12 April 2022 dan didapat
kondisi atau terjadi perubahan yang tidak signifikat dari saat
penanaman baik pada botol pertama atau kedua, namun 2 botol
tersebut tanaman tetap hidup dan tidak terjadi kontaminasi.
Namun, setelah penanaman beberapa minggu terjadi blowming.
 Multivikasi Stevia
Kondisi pada multivikasi stevia pada minggu pertama tidak
terjadi perubahan atau pertumbuhan. Namun, pada saat minggu
kedua penanaman botol satu pada multivikasi stevia ini
mengalami kontaminasi sehingga timbul putih putih seperti
jamur diarea eksplan dan botol kedua belum menunjukan
perubahan. Pada minggu ketiga eksplan pada botol kedua
menunjukan kondisi dimana eksplan tersebut mati.
 SE KAKAO
Pada pelaksanaan SE kakao ini eksplan mengalami pengulangan
karena terkontaminasi dan pada pengulangan kedua eksplan
tumbuh dan hidup baik di botol pertama maupuun botol kedua,
dimana hidupnya eksplan ditandai dengan embrio kakao yang
mencoklat dan tidak terkontaminasi
 Aklimatisasi Vanili
Pada saat penanaman pertama tinggi tanaman vanili kurang
lebih 12 cm meteri dan disimpan pada green house. Satu dua
minggu kondisi tanaman vanili masih terlihat baik, namun mulai
minggu ketiga tanaman aklimatisasi vanili mulai mengalami
penurunan pada tinggi tanaman, namun sampai akhir
pengamatan vanili tetap hidup namun mengecil.
 Aklimatissai tembakau
Pada saat penanaman tinggi tanaman 10 cm dengan jumlah
daun 6 helai dan memiliki pertumbuhan yang sehat dan hijau.
Kondisi minggu pertama setelah tanaman disimpan di green
house terlampau bahwa tanaman masih hidup dengan kondisi
baik.
 Media tanaman
Pada subkultur vanili, subkultur stevia, dan inokulasi tembakau
menggunakan media MS0, sedangkan pada subkultur Tebu
menggunakan media MS0+ 4ppm BAP. Pada multiplikasi stevia
menggunakan media MS0+3ppm BAP dan pada SE Kakao
menggunakan media MS + 2,4D 2ppm + 0,5 BAP + air kelapa 100
ml. Masing – masing media memberikan respon yang berbeda –
beda dalam pertumbuhannya. Pada tanaman yang
menggunakan zpt BAP bertujuan untuk merangsang
pertumbuhan tunas.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa ;
1. Setiap mahasiswa memiliki 10 tanaman yang dikulturkan yang
meliputu in vitro dan in vivo
2. Komoditi tanaman yang dikulturkan yaitu vanili, tembakau, stevia,
tebu, kakao.
3. Tanaman hidup 8, 1 terkontaminasi dan 1 mati yaitu pada stevia
multivikasi
4. Jenis media perlu diperhatikan sesuai arah tujuan pengembangan
eksplan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengampu Mata Kuliah Prodi PTP. 2022. BKPM Kultur Jaringan Tanaman
Perkebunan. Jember : Politeknik Negeri Jember

Anda mungkin juga menyukai