Disusun oleh:
Rena Mulia
2019617007
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
I. PENDAHULUAN
Pembiakan vegetatif dengan stek diartikan sebag upaya perbanyakan tanaman dgn
memisahkan organ vegetatif tanaman (akar, batang, daun) dari pohon induknya Tanaman induk
yang akan dicangkok dipilih karena karakternya yang diinginkan. Tanaman induk diusahakan
setelah dicangkok tidak mati sehingga dapat berkembang kembali dan menjadi tanaman induk
untuk dicangkok di kemudian hari lainnya. Cangkok merupakan metode untuk memacu
munculnya sistem perakaran.
Perkembangbiakan baik secara vegetatif sebagian besar berasal dari salah satu bagian
tanaman, misalnyaberasal dari batang, akar, daun, dan lain-lain, atau bisa juga disebut bibit.
Sedangkan perkembangbiakan secara generatif umumnya berasal dari biji. Pada kenyataannya
kita dapat membedakan antara bibit dan benih yang keduanya digunakan dalam proses
pembiakan tanaman. Kegiatan perbanyakan tanaman dengan stek dipilih karena Banyak
tanaman hortikultura dapat diperbanyak dengan mudah bila menggunakan teknik stek. Diperoleh
tanaman yang memiliki karakter identik dengan pohon induknya. Karena itu, penyetekan
dikatakan sebagai suatu teknik cloning suatu jenis tanaman hortikultura terpilih.
I.2 Tujuan
a. Setek batang : 1-4 mata tunas (singkong, tanaman hias, dll) bagian atas, tengah, pangkal
Langkah kerja :
Siapkan tanaman yang akan disetek
Dipotong cabang atau ranting dengan ruas/mata tunas 1-6 ruas tergantung kepada
tanaman yang akan disetek, atau dengan panjang 10-15 cm
Potong pada bagian pangkal disayat dengan kemiringan 45°.
Untuk mengurangi penguapan, masing-masing bahan stek disisakan 2-3 helai
daun dan setiap helai dipotong separuhnya.
Tanam dengan media (Medianya tanah : kompos (2:1), media tanam sipa pakai,
atau tanah merah)
b. Setek daun : cocor bebek, sansivera (dibagian 3 bagian setek atas, tengah dan pangkal)
Tanaman induk Sansevieria dipilih yang sudah dewasa yang berumur sekitar 12
bulan setelah tanam dengan tinggi sekitar 25-40 cm, sehat, dan subur.
Stek daun dilakukan dengan memotong daun tanaman secara horizontal dan
membagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas daun, bagian tengah daun, dan
bagian bawah daun, Panjang stek sekitar 8-12 cm.
Tanam dengan media (Medianya tanah : kompos (2:1), media tanam siap pakai
atau tanah merah)
c. Setek umbi : 1 umbi utuh, 1 umbi dibelah menjadi 2 (ubi jalar) (tanam di polybag media
tanah: pupuk kandang)
Siapkan ubi jalar
Bahan tanam ubi jalar dengan cara menanam utuh ubi jalar dan menanam ubi jalar
dengan membelah ubi jalar menjadi 2 bagian.
Tanam dengan media tanah: pupuk kandang (2:1) atau media tanam siap pakai
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil
Pengamatan minggu I
2. Pengamatan Stek batang pada ubi kayu
III.2 Pembahasan
Tanaman merupakan organisme yang sengaja dibudidayakan pada suatu ruang atau
media untuk dimanfaatkan hasilnya oleh manusia, sehingga dengan semakin meningkatnya
pertumbuhan penduduk maka semakin meningkat pula kebutuhan tumbuhan. Untuk
meningkatkatkan produksi tumbuhan dibutuhkan ilmu untuk mempelajari tentang tanaman,
seperti ilmu tentang pertumbuhan vegetative dan generative.
Pertumbuhan vegetatif dan generative merupakan bagian penting dalam siklus hidup
setiap jenis tumbuhan. Pertumbuhan vegetatif adalah pertambahan volume, jumlah,bentuk dan
ukuran organ-organ vegetatif seperti daun, batangdan akar yang dimulai dari terbentuknya daun
pada proses perkecambahan hingga awal terbentuknya organ generatif. Sedangkan pertumbuhan
generative adalah pertumbuhan organ generative yang dimulai dengan terbentuknya primordial
bunga hingga buah masak.Kedua proses dan fase pertumbuhan ini ditentukan oleh faktor genetic
dan lingkungan, tempat tumbuh tanaman (Hasanah, F. N 2007).
Perbanyakan tanaman dengan cara setek merupakan perbanyakan tanaman dengan cara
menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu bisa berupa pucuk tanaman,
akar, atu cabang. Proses penyetekan tanaman itu sendiri cukup mudah. Kita tinggal memotong
tanaman yang terpilih dengan menggunakan pisau yang tajam untuk menghasilkan potongan
permukaan yang halus. Perbanyakan dengan stek mudah dilakukan dan tidak memerlukan
peralatan khusus dan teknis pelaksanaan yang rumit. Dimana, perbanyakan tanaman dengan stek
ini mempunyai berbagai keunggulan seperti dapat menghasilkan tanaman yang memiliki sifat
yang sama dengan tanaman induknya dan dengan dilakukan perbanyakan tanaman secara stek
lebih cepat berbuah dan berbunga, dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak
walaupun bahan tanaman yang tersedia terbatas atau sedikit (Effendi. S 1985).
Pada praktikum Setek tanaman tanaman lidah mertua didapatkan data bahwa bagian yang
paling baik untuk dilakukan setek adalah bagian tengah, karena dari ke 3 praktikum yang sudah
dicoba didapatkan hasil bahwa bagian tengah yang paling banyak kalusnya, disusul dengan
bagian bawah dan tidak disarankan menggunakan bagian atas untuk mecangkok karena hasilnya
kalusnya tidak ada dan daunnya menguning. Untuk memperbanyak tanaman ini biasanya
digunakan sehelai daun lengkap dengan tangkainya. Contoh tanaman seperti ini adalah lidah
mertua (Sanciviera sp), tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini biasanya pada ujung
daunnya akan keluar tunas. Dan tunas inilah yang kita tanam.
Pada percobaan praktikum setek ubi dengan menggunakan ubi jalar, terdiri dari 2
perlakuan, yaitu ubi utuh dan ubi yang bibagi 2, didapatkan hasil bahwa tanaman ubi yang dibagi
2 ternyata masih bias ditanam lagi dengan sarat masih ada mata tunasnya, dan pada perlakuan
menanam ubi dengan utuh menghasilkan kalus yang lebih banyak dan ukuran kalus juga lebih
besar dibandingkan dengan yang dibagi dua. Hal ini menandakan jika melakukan budidaya ubi
lebih baik dengan ubi jalar utuh Karena kalus lebih banyak dan besar sehingga pertumbuhannya
juga semakin baik. Dari sekian banyak umbi-umbian hanya separuh yang merupakan tanaman
berumbian sebenarnya atau sering disebut bulb. Sedang yang lainnya dapat digolongkan dalam
umbi palsu (corm), umbi batang (tubers), umbi akar (tuberous root), dan akar batang (rhizomes).
Pada praktikum ke tiga pengamatan stek batang menggunakan ubi kayu, dimana hasilnya
juga bagus, akar pada ubi kayu juga terlihal ada 3 buah sedangkan untuk mata tunas juga mulai
munul, pada praktikum ini pemotongan ubi kayu dibuat miring 45 derajat agar akar yang muncul
juga semakin banyak. Sebagian orang menyebutnya dengan stek kayu, karena umumnya
tanaman yang dikembangbiakan dengan stek batang adalah tanaman berkayu. Untuk
memudahkan pertumbuhan akar stek ini kadang-kadang kita juga perlu mengikutkan sebagian
kayu dari cabang induk, sehingga bentuk stek batang ini tidak hanya lurus tetapi bertumut atau
dapat juga dibentuk seperti martil.
Menurut Sutarto, ismiyati. (1994) menyatakan bahwa faktor yang perlu diperhatikan
untuk menunjang keberhasilan stek antara lain adalah kondisi lingkungan. Fisik dan fisiologi dari
bahan yang digunakan sebagai stek. Suhu dan kelembaban suatu media merupakan faktor
lingkungan yang sangat menentukan keberhasilan stek. Karena ketiga faktor ini mempunyai
peranan yang sangat penting dalam mempertahankan kesegaran stek serta mempengaruhi
pembentukan dan diferensiasi kalus menjadi akar. Stek yang akan digunakan secara fisik harus
sehat, kekar dan pertumbuhan normal. Sedangkan secara fisiologis, stek harus mengandung
cadangan makanan dan enetic tubuh yang cukup untuk pembentukan akar tunas
Stek merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan, yaitu dengan cara memotong
bagian dari tubuh tanaman agar muncul perakaran baru. Bagian tanaman yang dapat disetek
antara lain : bagian akar, batang, daun maupun tunas. Pembiakan vegetatif dalam perbanyakan
tanaman yang lebih mudah dilakukan adalah dengan melakukan penyetekkan yang memotong
bagian tanaman induk uantuk dapat menghasilkan tanaman yang baru tetapi dalam stek tanaman
yang dihasilkan sifatnya sama dengan tanaman induknya. Manfaat penyetekan adalah :
memperoleh tanaman yang sama atau lebih unggul dari induknya dan waktu yang dibutuhkan
untuk perbanyakan relatif singkat.( Effendi, S 1985)
Penyiapan bibit stek tanaman meliputi langkah-langkah pemilihan pohon induk dan
pengambilan akar tanaman. Secara terperinci kegitan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
Untuk memperoleh yang baik dan produktif, diperlukan bibit tanaman yang baik pula. Bibit
tanaman yang baik hanya dihasilkan tanaman induk yang baik. dapun syarat-syarat tanaman
yang dapat digunakan sebagai pohon induk adalah Umur tanaman sudah mencapai 6-10 tahun,
Tanaman tumbuh sehat tahan terhadap serangan hama dan penyakit, Tanaman berbuah lebat
setiap tahun dan memiliki mutu buah yang baik, Berasal dari varietas yang dibutuhkan,
Tanaman ditanam pada tanah yang gembur , Tanaman memiliki perakaran yang sehat dan
banyak, serta dipilih akar permukaan.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
III.2 Saran
1. Ada baiknya sebelum memulai praktikum, dosen memberikan contoh praktikum terlebih
dahulu, berhubung masa pandemi sehingga mahasiswa belajar secara during boleh
diganti dengan video, agar kami para mahasiswa ada pedoman dalam melakukan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA