BAB I PENDAHULUAN
Kunyit (Curcuma domestica val) salah satu tanaman yang bermanfaat sebagai pengobatan
tradisional oleh nenek moyang kita sejak lama. Kunyit merupakan jenis rumput-rumputan yang tingginya
sekitar 1 meter dan pucuk batang semu tempat bunganya muncul dengan panjang berkisar 10-15 cm dan
berwarna putih. Akar dari umbi berwarna kuning tua, berbau harum aromatis dan rasanya sedikit manis.
Tanaman kunyit memiliki bagian terpenting yaitu rimpang yang terletak di dalam tanah. Rimpang
mempunyai banyak cabang dan tumbuh secara menjalar, bentuk rimpang induk biasanya elips dengan
kuliat luarnya berwarna jingga kekuning-kuningan (Hartati dan Balittro, 2013). Bersumber pada
penelitian yang dikerjakan oleh Hidayati, E (2002) dengan in vitro, senyawa aktif dalam rimpang kunyit
mampu membuktikan dapat menghambat pertumbuhan virus, jamus, dan bakteri baik Gram positif
mampun Gram negative, seperti E.coli dan Staphylococcus aureus. Kandungan senyawa dari kunyit
terdiri dari kurkumin dan minyak astiri (Said, 2001).
2. Pisau
Bahan :
1. Kunyit
2. Media tanam
3. Polybag
Metode praktikum :
Hasil
Pembahasan
Penanaman kunyit dilakukan pada hari Senin tanggal 8 Maret 2021 pukul 08.00 WIB.
Pekarangan belakang rumah menjadi tempat penanaman kunyit memakai polybag dengan
menggunakan media tanam yang subur. Kunyit pada umur 1 MST memiliki jumlah tunas 1,
tinggi tanaman 4 cm, dan belum terdapat daun. Ketika umur 2 MST kunyit menjadi subur
karena penyiraman yang dilakukan rutin setiap pagi dan sore. Sampai pada umur 3 MST
Gejala penyakit pada tanaman kunyit belum terlihat. Ketika penyiraman dilakukan saya
memberikan air leri (air cucian beras) agar tanaman menjadi lebih subur, hal ini karena dalam
kandungan air leri memiliki nutrisi yang berlimpah diantaranya karbohidrat berupa pati 85-
90%, protein, gula dan vitamin yang tinggi (Astuti, 2013). Pada saat umur tanaman
menginjak 4 MST jumlah tinggi tanaman bertambah menjadi 16 cm dan jumlah daun menjadi
2 helai.
BAB IV KESIMPULAN
Kondisi lingkungan yang mendukung serta didukung dengan pemberian air leri (air cucian beras)
yang dapat meningkatkan kesuburan tanaman pada kunyit dan mengandung ZPT yang berperan untuk
merangsang pembentukan akar dan batang.
DAFTAR PUSTAKA
Kristina, N. N., Noveriza, R., Syahid, S. F., & Rizal, M. (2007). Peluang peningkatan kadar kurkumin
pada tanaman kunyit dan temulawak. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.
http://balittro. litbang. deptan. g o. id/pdf/edisikhusus/2007. Hal, 1, 2-5.
Wijayati, A. R. T. A., & Solichatun, S. (2005). Pengaruh Asam Indol Asetat terhadap Pertumbuhan,
Jumlah dan Diameter Sel Sekretori Rimpang Tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val.). Jurnal.
Universitas Sebelas Maret (UNS). Surakarta.
Abidin, Z. 1985. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung.
DOKUMENTASI