Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM VEGETATIF TANAMAN KUNYIT

Muhamad Hyar Djayadiningrat (1810631090165)

6C Agroteknologi, Fakultas Pertanian – Universitas Singaperbangsa Karawang

Dosen Pengampu : Yayu Sri Rahayu, STP., M.P

BAB I PENDAHULUAN

Kunyit (Curcuma domestica val) salah satu tanaman yang bermanfaat sebagai pengobatan
tradisional oleh nenek moyang kita sejak lama. Kunyit merupakan jenis rumput-rumputan yang tingginya
sekitar 1 meter dan pucuk batang semu tempat bunganya muncul dengan panjang berkisar 10-15 cm dan
berwarna putih. Akar dari umbi berwarna kuning tua, berbau harum aromatis dan rasanya sedikit manis.
Tanaman kunyit memiliki bagian terpenting yaitu rimpang yang terletak di dalam tanah. Rimpang
mempunyai banyak cabang dan tumbuh secara menjalar, bentuk rimpang induk biasanya elips dengan
kuliat luarnya berwarna jingga kekuning-kuningan (Hartati dan Balittro, 2013). Bersumber pada
penelitian yang dikerjakan oleh Hidayati, E (2002) dengan in vitro, senyawa aktif dalam rimpang kunyit
mampu membuktikan dapat menghambat pertumbuhan virus, jamus, dan bakteri baik Gram positif
mampun Gram negative, seperti E.coli dan Staphylococcus aureus. Kandungan senyawa dari kunyit
terdiri dari kurkumin dan minyak astiri (Said, 2001).

BAB II BAHAN DAN METODE

Alat yang digunakan :

1. ATK (Buku, pulpen, penggaris)

2. Pisau

Bahan :

1. Kunyit

2. Media tanam

3. Polybag
Metode praktikum :

 Siapkan alat dan bahan yang digunakan


 Potong bagian kunyit yang sudah memiliki anak tunas dengan menggunakan pisau
 Masukan ke dalam polybag yang telah berisi media tanam lalu letakan di atas permukaan
tanah
 Siram dengan air bersih hingga media tanam menjadi lembab, lakukan secara rutin agar
media tanam tidak kering dan tetap dalam keadaan yang lembab
 Tujuan pengamatan yang dilakukan setiap hari untuk mengetahui pada hari keberapa
tunas muncul dan menghitung jumlahnya
 Setiap 1 pekan jumlah tunas yang muncul dihitung 1x bersamaan dengan tinggi tanaman
dan jumlah daun

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil

Jumlah Tunas Tinggi Tanaman Jumlah Daun


Pekan Pekan Pekan
1 1 1 4 cm 1 0
2 1 2 7 cm 2 1
3 1 3 12 cm 3 1
4 1 4 16 cm 4 2

 Pembahasan

Penanaman kunyit dilakukan pada hari Senin tanggal 8 Maret 2021 pukul 08.00 WIB.
Pekarangan belakang rumah menjadi tempat penanaman kunyit memakai polybag dengan
menggunakan media tanam yang subur. Kunyit pada umur 1 MST memiliki jumlah tunas 1,
tinggi tanaman 4 cm, dan belum terdapat daun. Ketika umur 2 MST kunyit menjadi subur
karena penyiraman yang dilakukan rutin setiap pagi dan sore. Sampai pada umur 3 MST
Gejala penyakit pada tanaman kunyit belum terlihat. Ketika penyiraman dilakukan saya
memberikan air leri (air cucian beras) agar tanaman menjadi lebih subur, hal ini karena dalam
kandungan air leri memiliki nutrisi yang berlimpah diantaranya karbohidrat berupa pati 85-
90%, protein, gula dan vitamin yang tinggi (Astuti, 2013). Pada saat umur tanaman
menginjak 4 MST jumlah tinggi tanaman bertambah menjadi 16 cm dan jumlah daun menjadi
2 helai.

BAB IV KESIMPULAN

Kondisi lingkungan yang mendukung serta didukung dengan pemberian air leri (air cucian beras)
yang dapat meningkatkan kesuburan tanaman pada kunyit dan mengandung ZPT yang berperan untuk
merangsang pembentukan akar dan batang.
DAFTAR PUSTAKA

Kristina, N. N., Noveriza, R., Syahid, S. F., & Rizal, M. (2007). Peluang peningkatan kadar kurkumin
pada tanaman kunyit dan temulawak. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.
http://balittro. litbang. deptan. g o. id/pdf/edisikhusus/2007. Hal, 1, 2-5.

Wijayati, A. R. T. A., & Solichatun, S. (2005). Pengaruh Asam Indol Asetat terhadap Pertumbuhan,
Jumlah dan Diameter Sel Sekretori Rimpang Tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val.). Jurnal.
Universitas Sebelas Maret (UNS). Surakarta.

Abidin, Z. 1985. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung.
DOKUMENTASI

 Pengamatan hari pertama

 Pengamatan hari terakhir

Anda mungkin juga menyukai