Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM

PENGAMATAN TANAMAN TERONG


(Solanum Molongena L.)

Disusun oleh:

Santher Dionisius Naibaho

1803010061

Program Studi Agribisnis Hortikultura


Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan laporan pratikum ini yang berjudul “Pengamatan
Tanaman Terong”.

Laporan Pratikum ini berisi tentang Hal-hal mengenai hasil pengamatan tanaman terung.
Diharapkan laporan pratikum ini dapat memberi informasi yang positif kepada pembacanya
menegenai hal tentang tanaman terung.

Dalam penyusunan laporan pratikum ini terdapat kesulitan dan dan kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Dengan demikian kritik dan saran saya harapkan demi kesempurnaan dan
kebaikan pembuatan laporan pratikum ini. Walaupun demkian saya berharap laporan
pratikum ini dapat berguna bagi penulis dan pembacanya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2.Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II : METODE ................................................................................................ 2

2.1. Waktu dan Tempat ............................................................................................. 2

2.2. Alat dan Bahan ................................................................................................... 2

2.3. Prosedur Kerja ................................................................................................... 2

BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 4

3.1. Hasil ................................................................................................................... 4

3.2. Pembahasan......................................................................................................... 5

BAB IV : PENUTUP ............................................................................................... 6

4.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 6

4.2. Saran .................................................................................................................. 6

4.3. Daftar Pustaka ..................................................................................................... 6

4.4. Lampiran Gambar ............................................................................................... 7


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terong (Solanum Molongena L.) adalah tumbuhan hortikultura jenis sayur-sayuran.


Terong ialah tanaman yang sering ditnama secara tahunan. Tanaman ini tumbuh dengan baik
pada ketinggian hingga 1.200 meter diatas permukaan laut. Tinggi pohon terong 40-150
cm,memiliki daun dengan dengan ukuran panjang 10-24 cm dan lebar 3-10 cm, bunga
berwarna putih hingga ungu dengan lima mahkota bunga.

Terong merupakan jenis tanaman yang memiliki kedekatan dengan tanaman kentang,
tomat, dan paparika. Buahanya biasa dijadikan sayur-sayuran yang memkiliki gizi tinggi
(Foodreference,2010). Warna bungannya antara oputih hingga ungu. Batang berkayu,
bebentuk silindris, percabangan simpodial, batang muda berambt halus berwarna ungu. Arah
tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang condong keatas. Daun tunggal, bertangkai
silindris (panjangnya 0,5- 2,5 cm), letak tersebar, helaian daun bentuknya bulat telur, ujung
tumpul,pangkal membulat, tepi rata, pertuangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm,
berwarna hijau.

Terong merupakan tanaman asli daerah tropis yang berasak dari asia terutama India dan
Bima. Keterangan lain mengungkapkan bahwa sumber genetik (plasma nutfah) terong
diketemukan pula di Afrika antara lain, S.marcopon L. atau sekarang disebut terong engkol
(Rukmana, 1995). Asal-usul budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak
zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500.
Catatan tertulis yang pertama tentang terong dijumpai dalam Qi min yao shu, sebuah karya
pertanian Tiongkok Kuno yang ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa Arab dan
Afrika Utara untuk terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa
pohon ini dibawa masuk ke dunia melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada
awal abad pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum melongena, berasal dari istilah Arab abad
ke-16 untuk sejenis tanaman terong.

1
1.2. Tujuan

1. Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman terong


2. Mengetahui faktor-faktor pertumbuhan pada tanaman terong

BAB II

METODE

2.1. Waktu dan Tempat

Pengamatan ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli di lahan percobaan
Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia yang terletak di desa Laut Dendang, Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

2.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada pengamatan ini adalah cangkul, garu, gembor, tali, dan
polybag. Bahan yang digunakan adalah bibit terung, pupuk urea, pupuk petrogenik dan air.

2.3. Prosedur kerja

1. Penyemaian

Bibit yang telah kita siapkan sebelumnya dipindahlan kedalan polybag yang telah
diisi media tanah dan pupuk kandang. Masing-masing polybag berisi 1 bibit terong,
kemudian simpan di tempat yang teduh selama 3 minggu – 1 bulan. Bibit terung ungu
dapat ditanam di lahan setelah memiliki 4-5 helai daun.

2. Pengolahan Lahan

Bersihkan lahan dari gulma yang akan kita tanami bibit terong, gemburkan tanah agar
larva-larva serangga dan gulma yang dapat mengganggu tanaman jadi mati,buatlah
bedengan dengan panjang 14 meter dan lebar 1 meter, kemudian setelah dibuat
bedengan, ambil tali lalu tarik tali dari masing-masing ujung bedengan, kemudian
lubangi tanah dengan jarak antar lubang 50 cm

2
3. Penanaman

Penanaman dilakukan pada sore hari, karena agar tanaman yang ditanam dapat
menyesuaikan tempat tumbuhnya. Jarak tanam dilakukan adalah 2 bais
tanam,perbedengan diatur dengan jarak antar tanaman 50 cm. Sebelum penanaman
dilakukan, bedengan disiram terlebih dahulu, agar kelembapan didalam tanah tetap tejaga
dan tanaman tidak stres saat penanaman.

Penanaman dilakukan pada bibi yang berumur 3 minggu – 1 bulan, pilih tanaman
yang sehat. Pemindahaan tanaman dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar
dan daun bibit.jumlah tanaman satu bedeng, yaitu 28 tanaman.

4. Pemeliharaan

Tanaman terong harus selalu diperhatikan pertumbuhannya dengan memberi pupuk


dan menyiramnya setiap pagi dan sore, dan juga membersihkan gulma yang tumbuh
disekitar tanaman terong.

Pemberian pupuk pada terung harus juga dilakukan agar tanaman terung tumbuh
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Pemberian pupuk dilakukan setelah
terong berumur 1-2 minggu setelah tanam. Pangkas juga tunas-tunas liar yang tumbuh
mulai dari ketiak daun pertama.

5. Panen

Masa panen dilakukan setelah terung berumur 3-4 bulan setelah tanam, buah terong
yang siap di panen adalah buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Hal ini
dapat dilihat dari ukuran buah dan tingkat kekerasan saat dipencet. Selanjutnya panen
dilakukan 3-7 hari sekali. Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah
dipetik dengan tangkainya.

Buah terong tidak dapat disimpan lama setelah dipanen, oleh karena itu buah terong
harus segera di pasarkan setelah dilakukan pemanenan.

3
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Tabel Pengamatan Tanaman terong.

Tabel rata-rata pengamatan tanaman terong selama 8 minggu.

Keterangan:

 TT = Tinggi Tanaman (cm)


 JD = Jumlah Daun
 JB = Jumlah Buah

Grafik pengamatan tanaman terong

50

40
Minggu
30
TT
20 JD

10 JB

0
1 2 3 4 5 6 7 8
4
3.2. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat ditemukan adanya pengaruh pemberian air pada
tanaman terong. Dari hal ini sudah jelas bahwa tanaman terong sangat membutuhkan air
untuk mempengaruhi pertumbuhannya. Dari minggu pertama hingga minggu kedua ada
pertumbuhan yang terjadi pada tanaman terong, yaitu penambahan daun, tinggi batang, dan
jumlah buah.

Pemberian pupuk juga perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhannya.


Pemberian pupuk haruslah teratur dan dengan takaran yang tepat, pemberian pupuk dilakukan
setelah tanaman terong berumur 1 bulan dari biji. Tanaman terong juga perlu diberikan
penyangga pada batangnya agar tanaman kuat, diakrenakan bobot dan ukuran terung
lumayan besar.

Pada tanaman terung, yaitu bagian daun ada bolong pada bagian tersebut. Hal itu
disebabkan oleh hama daun pada tanaman terung, yaitu kumbang lembing Epilachna
dodecastigma (wiedemann) dan Vigintioctopunctata fabricus (Coleoptera: Coccinellidae).

Larva dan dewasa mempunyai tipe mulut pengunyah. Oleh karena itu serangga ini akan
menggores klorofil dari lapisan epidermis daun. Akibat makan serangga ini maka akan
terbentuk jendela-jendela yang berlubang Daun yang berlubang akan mengering dan gugur.
Bila serangan berat daun yang berlubang akan menyatu dan akan menyisakan tulang-tulang
daun. Jika terong ditanam pada lahan yang terbatas,tangkap serangga tersebut dan
musnahkan.

5
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Tanaman terong lebih efektif disemai terlebih dahulu agar pertumbuhan dan
perkembangannya maksimal.
2. Tanamn terong adalah tanaman yang perttumbuhannya cukup lama.
3. Tanaman terung harus mendapatkan air dan zat hara yang cukup agar
pertumbuhannya maskimal.
4. Pada tanamn terung daun adalah bagian yang paling sering dihinggapi hama.
5. Dalam masa pertumbuhannya tanaman terung harus setiap hari disiram, yaitu pagi dan
sore.
6. Pemberian pupuk harus juga diberikan agar pertumbuhannya baik dan sesuai yang
diharapkan.

4.2. Saran

1. Pada penelitian ini kita harus memiliki kesabaran dalam menanam tanaman terong
dari penyemaian, pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharaan, kita harus bisa
menjalankankannya dengan baik agar disaat panen kita bisa mendapatkan hasil yang
maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Disaat ingin menanam terung pilihlah bibit yang baik, agar dapat tumbuh dengan
maksimal dan tanam ditanah yang gembur.

4.3. Daftar Pustaka

Ardina. (2019) . Hama Pada Tanaman Terong [On line]. Tersedia:


https://www.academia.edu/Documents/in/Jurnal. [11 Juli 2019]

https://id.scribd.com/doc/248932591/laporan-penelitian-pertumuhan-tanaman-terong

6
4.4. Lampiran Gambar

Anda mungkin juga menyukai