Anda di halaman 1dari 1

Memelihara dan menjaga segala yang sudah baik dari kinerja bangsa dan negara dimasa lampau,

mengoreksi segala kekurangannya, sambil merintis pembaharuan untuk menjawab tantangan


masa depan itulah inti dari reformasi. Implementasi kehidupan berbangsa dan bernegara masa
lalu memerlukan identifikasi, mana yang masih perlu pertahankan dan mana yang harus
diperbaiki. Langkah ini mutlak dilakukan dalam upaya pemantapan kebijaksanaan nasional
untuk menyongsong dan mencapai masa depan bangsa yang aman dan sejahtera.

Generasi orangtua sekarang merupakan produk dari sistem pendidikan yang tidak mengajarkan
pentingnya identitas nasional. Makanya, mereka tumbuh dengan menganggap remeh hal-hal
yang sebenarnya fundamental dalam membentuk kepribadian seorang Indonesia. Minimnya
kebijakan yang menghasilkan suasana kondusif bagi pendidikan nasional membuat masyarakat,
terutama orangtua, beralih fungsi ke kurikulum asing. Padahal hal itu dapat mengakibatkan
kesadaran bangsa atas identitas nasional melemah dan beresiko mencetak generasi yang tidak
peduli kesejahteraan bangsa. Saat ini, arah pembangunan tidak lagi sejalan dengan jiwa UUD
1945, dimana pembangunan Indonesia mempersiapkan memasuki peradaban global, tetapi tidak
memperkuat akar ke Indonesiaan.

Identitas Nasional Indonesia menjadi terganggu dan bermasalah, salah satunya adalah maraknya
tentang Globalisasi. Jaman Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang
dan menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif
ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, sekaligus sebagai
peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan.

Di dalam pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling
meniru, dan saling memengaruhi di antara budaya masing-masing, menjadikan setiap perbedaan
adalah pembelajaran yang wajib diikuti dan dilakukan. Untuk itu, berdasarkan sila persatuan
Indonesia, pendidikan, dan pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan
terhadap nilai sosial yang beragam dari seluruh wilayah nusantara menuju pada tercapainya rasa
persatuan sebagai bangsa. Harus ada pengakuan dan penghargaan terhadap pendidikan dan
budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa
dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan rasa persatuan dan kesatuan yang terjalin
antar masyarakat Indonesia akan menjadi identitas bangsa kita. Seperti gotong royong yang sejak
dulu menjadi budaya bangsa Indonesia perlu dipertahankan dan dilestarikan di masa mendatang
karena itu merupakan identitas nasional bangsa Indonesia di mata dunia.

Anda mungkin juga menyukai