Secara garis besar alasan dilakukannya tes kehamilan ini adalah Untuk memastikan kehamilan setelah
menjalani perawatan medis (termasuk pengobatan fertilitas) dan Untuk memastikan kehamilan normal.
Pemeriksaan diagnostik kehamilan ini terdiri atas pemeriksaan lab. dan pemeriksaan canggih.
1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM.
Pemeriksaan ini meliputi tes urin dan tes darah. Kedua tes ini sama-sama mencari adanya hCG di dalam
sampel yang diambil. Perbedaannya, tes darah dilakukan di rumah sakit sedangkan tes urin bisa di
lakukan sendiri di rumah.
a. TES DARAH
Tes darah dapat dilakukan sekitar 10 hari setelah ovulasi. Tes darah biasanya lebih sensitif, tapi harganya
lebih mahal dan tidak mudah dilakukan.
Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif.
Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan
sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes
darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam
darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah
ada HCG atau tidak. Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin.
Selama hamil, mungkin Ibu perlu melakukan pemeriksaan darah beberapa kali. Jangan khawatir,
pemeriksaan ini tidak beresiko terhadap bayi.
Melalui pemeriksaan darah, bisa diketahui:
• Kadar zat besi dalam darah. Bila rendah, Ibu akan merasa mudah lelah dan lesu. Masih ingat kan,
makanan sumber zat besi yang perlu Ibu konsumsi? Bayam dan daging merah. Bila kadar zat besi Ibu
berubah-ubah selama kehamilan, jangan ragu melakukan tes lagi di kehamilan 28 minggu.
• Golongan darah dan faktor Rhesus Ibu. Dokter harus mengetahui golongan darah Ibu, apakah darah
Ibu Rhesus positive (RH+) atau Rhesus negative (RH-). Bila darah Ibu RH- dan Ibu mengandung bayi
dengan RH+, tubuh Ibu akan memproduksi antibodi untuk melawan/menentang sel-sel darah RH+ . Ini
berbahaya bagi bayi Ibu. Kalau dokter sudah mengetahui golongan darah Ibu, kemungkinan yang akan
terjadi bisa diatasi.
• Infeksi akibat virus Toxoplasma, Rubella, dan Cytomegalovirus yang berbahaya bagi kesehatan bayi,
pemeriksaan yang sering disebut pemeriksaan TORCH ini perlu untuk melihat adanya antibodi dalam
darah Ibu.
• Penyakit lain seperti HIV B, Syphilis, bahkan HIV/AIDS.
Tes darah juga untuk memeriksa adanya anemia (kurang darah), dan mendeteksi adanya sifilis, AIDS,
hepatitisB, juga untuk memastikan golongan darah dan antibodi Rh. Jika ibu memiliki darah Rh-negatif,
maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh. Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki
Rh-positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki
peredaran darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang bisa
masuk ke aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa
menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin.
b. TES URINE
Tes urin biasanya lebih akurat bila dilakukan sekitar 14 hari setelah ovulasi, atau sekitar saat anda tidak
mendapatkan haid. Dan dilakukan pada pagi hari, saat Anda pertama kali bangun tidur. Tes urine ini
dapat dilakukan dengan menggunakan alat strip test.
Alat ini dijual pada hampir setiap apotik dan penggunaan mudah, dengan menempatkan sampel urin
pada semacam tongkat atau piringan. (Ikuti instruksi pada kotaknya). Hasilnya berupa tanda positif atau
negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian alat untuk tes urin mengukur
kadar hCG antara 25 – 200 mIU. Tidak ada resiko bila menjalani tes ini.
2. PEMERIKSAAN CANGGIH.
Selain dengan tes urine dan darah, pemeriksaan diagnostik kehamilan juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan canggih. Meliputi pemeriksaan dengan menggunakan alat-alat berteknologi tinggi. Dengan
keakuratan dan ketepatan yang lebih baik. Tetapi memiliki kerugian karna dapat memberikan dampak
yang buruk pada janin.
Pemeriksaan ini dapat berupa:
a. ULTRASONOGRAFI (USG)
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) mungkin akan menjadi salah satu pemeriksaan yang paling
menyenangkan selama masa kehamilan. Anda dan pasangan Anda dapat melihat bayi yang sedang
tumbuh di dalam rahim. Pemeriksaan tersebut juga merupakan alat yang berguna untuk mendapatkan
informasi detail dari perkembangan si janin. Pemeriksaan USG tidak menimbulkan bahaya bagi Anda
maupun si bayi. Kemungkinan efek yang merugikan tersebut sudah sering diteliti dan terbukti tidak
pernah ditemukan masalah.
Ultrasonografi
Keuntungan USG : Non invansif, aman, praktis, dan hasil cukup akurat.Fisik Dasar Gelombang Ultrasonik.
Ultrasonografi adalah pemeriksaan yang memberikan hasil gambar dua dimensi tentang janin atau
embrio yang sedang berkembang di dalam perut ibu hamil. Pemeriksaan itu mencakup penggunaan
gelombang suara yang berfrekuensi tinggi yang dibuat dengan memasang pengubah arus pada suatu
alat yang disebut dengan transduser.
Transduser akan menerima dan mengirimkan gelombang suara. Transduser bergerak diatas gel yang
sudah dioleskan di atas perut ibu hamil. Transduser tersebut mengumpulkan gelombang suara echo
ketika memantul pada bayi, kemudian komputer akan menerjemahkannya ke dalam gambar. Keadaan
itu dapat diilustrasikan seperti radar yang digunakan oleh pesawat udara atau kapal selam untuk
menciptakan gambaran tanah lapang di kegelapan malam ataupun di dasar lautan. USG bekerja dengan
frekuensi tinggi yang terpantul kembali oleh cairan tubuh. Dengan metode ini lah kemudian alat USG
dalam kondisi tertentu juga dapat digunakan untuk mendiagnosa otot, hati, ginjal dan jantung. Dokter
juga akan memberikan suatu cairan tertentu pada perut ibu hamil dan kemudian menempelkan alat
pemindainya di perut. Gambar rahim ibu hamil akan terlihat begitu pula janin. Untuk ibu hamil muda (1
bulan atau 2 bulan), dokter dapat melakukan USG transvaginal (melalui vagina) bila USG cara biasa
belum bisa mendeteksi adanya janin, padahal saat itu ibu hamil telah mengalami terlambat datang
bulan selama 1 bulan (usia janin 2 bulan).
Namun demikian dokter dapat memastikan si ibu benar-benar hamil hanya dengan melihat kondisi
kantung rahim yang telah membesar. Pemeriksaan USG transvaginal hanya dilakukan bila dokter
mencurigai adanya tanda-tanda kehamilan yang berbahaya seperti hamil anggur. Sebelum pemeriksaan,
Anda mungkin diminta untuk meminum 1 liter air. Dengan meminum air, akan membuat teknisi
kesehatan menjadi lebih mudah untuk melihat rahim. Kandung kemih terletak di depan rahim. Jika
kandung kemih penuh, maka rahim terdorong ke depan dan keluar dari area panggul dan dapat dilihat
dengan mudah melalui USG. Jika kandung kemih sedang kosong, rahim akan terletak lebih jauh ke
bawah di dalam panggul dan membuatnya akan sulit untuk dilihat.
FUNGSI USG
Sudah sejak 1961 USG digunakan dalam dunia kedokteran kandungan. Tidak seperti X-ray yang
berbahaya bagi bayi, USG menggunakan gelombang suara yang dipantulkan untuk membentuk
gambaran bayi di layar komputer yang aman untuk bayi dan ibu. Yang dapat diperiksa dengan USG
ntaralain:
Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal kehamilan 51/2 minggu
dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7 minggu.
Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan ukuran
tubuh fetus—sehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan
Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.
Ancaman keguguran. Jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari fetus. Jika
detak jantung janin jelas maka prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan.
Masalah dengan plasenta. USG dapat menilai kondisi plaasenta dan menilai adanya masalah2 seperti
plasenta previa dsb.
Kehamilan ganda/ kembar. USG dapat memastikan apakah ada 1 / lebih fetus di rahim.
Mengukur cairan ketuban. Masalah terjadi ketika kandungan berlebihana caira ketuban atau terlalu
sedikit. Volume ( jumlah cairan) dapat dinilai/cek dengan USG.
Kelainan letak janin. Bukan saja kelainan letak janin dalam rahim tapi juga banyak kelainan janin yang
dapat di ketahui dengan USG, seperti: hidrosefalus, anesefali, sumbing, kelainan jantung, kelainan
kromoson (syndrome down), dll.
Dapat juga untuk menilai jenis kelamin bayi jika anda ingin mengetahuinya.
Mendapatkan informasi penting tentang otak, medulla spinalis, wajah, organ besar, anggota gerak.
Kelainan pada organ lain yang bisa diketahui dari USG adalah abnormalitas ginjal (umumnya policystic
kidney disease) dan paru (pulmonary hipoplasi). Policystic kidney disease (PKD) adalah kelainan bawaan
yang terdiri dari PKD autosomal resesif dan PKD autosomal dominan. Sedangkan pada pulmonary
hipoplasi terlihat lingkar dada yang kecil pada janin.
Sementara itu, kegagalan dalam pertumbuhan janin, yang disebabkan oleh bligted ovum, dan missed
abortion fetal death, secara ultrasound akan mudah diketahui. Efek blighted ovum sering menyebabkan
pendarahan pada trimester pertama kehamilan. Dalam mendeteksi fetal growth, kelainan yang sering
dijumpai adalah IUGR. Sementara, uterus yang terlalu besar, kemungkinan mengalami kehamilan
kembar, kesalahan menghitung umur kehamilan, polyhydramnion dan myoma kehamilan.
Terjadinya perdarahan dalam kehamilan kemungkinan disebabkan blighted ovum, mola hydatidosa,
missed abortion ataupun ectopic pregnancy. Pada kehamilan mola, USG uterus akan nampak kristal-
kristal kecil. Adnexa (jaringan sekitar) uterus juga perlu diperiksa untuk mengetahui janin berada di luar
uterus atau tidak (ectopic). Kadang ibu mengira hamil karena merasa tumbuh benjolan di perutnya, yang
ternyata jika diperiksa adalah tumor cairan atau cyst di cavum douglasi. Perdarahan pada akhir
kehamilan sering disebabkan karena plasenta previa atau migrasi plasenta.
Seringkali dijumpai USG fetus dalam kondisi anatomi maupun faal hormon tidak normal. Hal-hal yang
bisa menjadi penyebab adalah penggunaan pil kontrasepsi per oral dan uterus post menopause. Yang
terjadi pada uterus bisa berupa penipisan atau penebalan endometrium. Disfunctional uterine bleeding
juga bisa terjadi. Kelainan uterus lain yang bisa menyebabkan kecacatan janin adalah polip, keganasan,
pada endometrium maupun myometrium.
Untuk mencegah terjadinya kelainan-kelainan kehamilan, Wladimiroff menyarankan, agar ibu
mengkonsumsi asam folat 0,5 mg/hari mulai 1 bulan sebelum konsepsi hingga 8 minggu periode gestasi.
Jika sudah pernah mengalami kelainan serupa, risiko berulang dicegah dengan mengkonsumsi asam
folat 5 mg/hari. Untungnya, menurut ahli USG kehamilan ini, hydrocephalus tidak mengakibatkan
kelainan psikomotor pada anak.
Keharusan menjalani pemeriksaan USG atau tidak tergantung pada beberapa faktor seperti masalah
perdarahan, masalah kehamilan sebelumnya, dan jaminan asuransi. Umumnya dokter melakukan
pemeriksaan USG sedikitnya satu kali selama masa kehamilan. Jika kehamilan Anda berisiko tinggi, maka
Anda biasanya akan menjalani beberapa kali pemeriksaan.
Pemeriksaan USG dapat memperlihatkan letak plasenta sehingga informasi tersebut dapat digunakan
dengan pemeriksaan lain, seperti amniosentesis. Pemeriksaan tersebut juga dapat memberikan
informasi tentang pertumbuhan janin, kondisi tali pusat, dan jumlah cairan ketuban dalam rahim.
Dokter atau teknisi kesehatan biasanya akan melakukan pemeriksaan USG dengan alasan sebagai
berikut:
Untuk mengidentifikasi kehamilan dini.
Untuk memperlihatkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau janin.
Untuk mengukur kepala janin, perut, atau paha untuk menentukan durasi atau lamanya kehamilan.
Untuk mengidentifikasi janin tertentu dengan Sindrom Down.
Untuk mengidentifikasi abnormalitas janin, seperti hidrosefalus.
Untuk mengidentifikasi letak, ukuran, dan kematangan plasenta atau abnormalitas plasenta.
Untuk mendeteksi IUD.
Untuk membedakan antara keguguran maupun kehamilan ektopik (kehamilan di luar uterus).
JENIS-JENIS USG
USG Awal Kehamilan
Pemeriksaan USG di awal kehamilan penting dilakukan bila Ibu mengalami nyeri, perdarahan, atau
pernah mengalami keguguran atau kehamilan ectopic pada kehamilan 6-10 minggu.Karena di awal
kehamilan ukuran bayi Ibu masih sangat kecil, maka scan dilakukan dengan alat khusus melalui vagina.
Walaupun proses ini tidak rumit, wajar bila Ibu takut dan khawatir menjalaninya.
Dating scan (menetapkan tanggal scan)
Scan ini dilakukan pada kehamilan 6 sampai 12 minggu. Proses scan ini hanya berlangsung sekitar 10
menit. Kebanyakan rumah sakit menawarkan scan ini untuk mengetahui beberapa hal penting, seperti:
• Usia bayi Ibu
• Apakah terdapat lebih dari satu bayi
• Memeriksa detak jantung bayi
• Apakah ada kelainan yang jelas.
• Apakah ovarium Ibu dalam kondisi yang sehat
Scan Nuchal Translucency
Scan ini dilakukan untuk mengetahui apakah bayi Ibu mengalami Down’s Syndrome atau kelainan
kromosom lainnya. Biasanya scan ini dilakukan pada wanita hamil beresiko tinggi atau berusia di atas 35
tahun. Saat paling baik melakukan scan ini antara usia kehamilan 11 sampai 14 minggu.
Scan di Trimester ke-2
Seperti halnya kenyamanan yang Ibu rasakan di kehamilan trimester ke-2, scan pada kehamilan 18
sampai 21 minggu ini juga jadi hal paling menggembirakan. Seru rasanya melihat melihat bayi Ibu yang
sudah berkembang pesat di layar monitor. Ibu juga sudah bisa tahu jenis kelaminnya.Pemeriksaan ini
hanya 15 sampai 20 menit. Pihak rumah sakit biasanya mengizinkan Ibu mencetak foto-foto bayi dari
pemeriksaan tersebut.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan memantau:
• Kepala bayi Ibu, apakah ada masalah pada otak atau bibir sumbing.
• Tulang belakang dan perut bayi lurus dan berkembang dengan baik.
• Ukuran dan bentuk jantung bayi Ibu.
• Melihat sejumlah cairan ketuban (amniotic fluid) tertelan bayi – tampak seperti gelembung hitam
dalam perutnya.
• Ginjal dan kandung kemih bayi.
• Perkembangan tangan dan kaki bayi Ibu.
• Plasenta, tali ari-ari (umbilical cord) dan cairan ketuban (amniotic fluid).
• Ukuran kepala, perut dang tulang tumbuh dengan baik.
USG Pertumbuhan (Growth scan)
USG Pertumbuhan ini dilakukan hanya bila ada kekhawatiran pada tumbuh kembang bayi untuk
memastikan bayi Ibu tumbuh sehat.
USG 3D dan 4D
Ibu bisa meminta dokter Ibu mengenai USG 3D. Berbeda dari USG biasa yang hanya menunjukkan
gambar 2 dimensi dari bayi Ibu, pada USG 3D bayi Ibu akan terlihat lebih jelas. Bagian yang bisa dilihat
melalui USG 3D juga lebih luas.
Ibu juga bisa bertanya pada dokter untuk merekam hasil USG 3Dnya ke dalam CD. Hal ini lebih mudah
dilihat nanti di rumah daripada sebelumnya ketika IBU hanya bisa membawa pulang foto hasil USG.
Rekaman USG 3D ini yang disebut sebagai USG 4D.
Kapan Perlu di USG?
SPINA
Pada penampang longitudinal, spina terlihat sebagai 2 garis paralel yang ekhogenik menyerupai
gambaran rel kereta api.
SPINA BIFIDA
Merupakan kelainan sel neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus vertebrata. Dapat
terjadi di daerah lumbo sakral (90%), toraks (6%), serukal (3%). Pada 70% kasus dijumpai adanya
hidrosefalus. Toraks à dengan melihat struktur jangtung di dalamnya.
Bentuk = gell shape dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian basal dibatasi diafragma.
USG : yang dipakai penampang longitudinal melalui keempat rongga jantung (four-chamber view)
ABDOMEN
Disertai kelainan jantung, sel kemih atau kelainan pada sindroma down
Obstruksi sel cerna bagian proximal ileum à hidramnio
Hidrops fetalis diserta asites serta pembesarn hepar dan limfa
Kelainan abdomen dapat dideteksi dengan USG :
- Obstruksi traktus gastronitestinal
- Gastrokisis, omfalokel
- Hernia umbilikalis
- Hernia diafragma
TRAKTUS UROGENITALIS
Banyaknya cairan amnion, terutama kehamilan trimester III, sangat ditentukan oleh banyaknya urin
yang diproduksi janin.
- Sindrom potter (agenesis renal bilateral, oligohiodramnion, kelainan bentuk wajah, hipoplasia paru)
- Ginjal polikistik bilateral (resesif autosomal) à terlihat massa tumor ekhogenik intra abdomen
- Ginjal multikistik à unilateral à 20% (paling sering) Ø 1-2 cm à 6 cm
- Obstruksi sel kencing distal (uretral) à kandung kencing melebar + hidronefrosis dan dilatasi ureter.
ESKTREMITAS
Untuk mendeteksi adanya diplasia seperti dwafisme, fekomelia, okhondroplasi dan beberapa keadaan
hipomineralisasi (akhondrogenesis, osteogenesis, imperfekta, dsb)
Kelainan jari : polidaktili, adakhili, sindaktili dan ektrodakili.
ALAT KELAMIN
Mudah diidentifikasi dengan USG setelah kehamilan 20 mg
Penyulit pada : Oligohidramin, Kehamilan multipel, Janin sungsang
b. RONTGEN
Dengan sinar rontgen kelihatan rangka janin pada usia 15 minggu. Tentu saja pemeriksaan dengan sinar
rontgen ini tidak dianjurkan jika hanya bertujuan untuk mengetahui kehamilan, akibat sinarnya tidak
aman.
Khusus foto rontgen alias sinar-X memang san4/8/gat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Sinar X dapat
mengubah kromosom bayi di dalam kandungan yang berisiko bayi lahir cacat,'' ujarnya. Bagaimana bila
keadaan gawat darurat? ''Kalaupun terpaksa, perut harus ditutup dengan bahan tertentu yang terbuat
dari timah.
Pengertian Sinar X
Sinar X atau sinar rontgen adalah suatu sinar pancaran radiasi yang memiliki daya tembus sifat
mengionkan benda yang dilewatinya. Meskipun dia memiliki sifat sinar pada umumnya, yaitu berjalan
melalui garis lurus, namun ia juga memiliki efek bias. Itulah sebabnya dokter ahli radiologi selalu
bersembunyi di balik tirai berlapis timbal (Pb), atau menggunakan flanel jacket berlapis timbal. Menurut
teori, paparan sinar x yang jauh tidak menimbulkan pengaruh bagi janin selama tingkat radiasi
paparannya kurang dari 0,5 rad. Namun tidak dapat dipastikan apakah kondisinya akan aman atau tidak,
mengingat sinar X adalah cahaya radiasi yang tak terlihat.
Sinar-X adalah sejenis radiasi ion bertenaga besar yang bila terjadi kontak dengan suatu material akan
menyebabkan material tersebut kehilangan elektron dan terionisasi. Paparan radiasinya diukur dengan
satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan kerusakan
biologis akibat paparan radiasinya. Penting untuk diingat, bahwa sinar-x mempengaruhi hanya jaringan
tubuh yang mendapat kontak langsung dengan sinarnya. Misalnya rontgen pada tangan tidak
menimbulkan pengaruh radiasi ke organ lainnya.
Jadi sinar x itu tidak aman. Apalagi kalau harus melakukan tes kehamilan dengan sinar x tanpa ada
indikasi tertentu. Tentunya akan lebih berbahaya lagi bagi janin.