Anda di halaman 1dari 12

124

Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Nopember 2015, Hlm: 124 – 135 Vol. 4, No. 2
ISSN :1979-4878

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI AUDITOR


DI JAWA TENGAH
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)

Brilian Akbar Rakai A.W.S


Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Stikubank
(andikartika12@yahoo.com)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perilaku auditor dalam mengaudit laporan keuangan klien. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji pengaruh kepentingan keuangan ikatan dan hubungan bisnis dengan klien, jasa konsultasi
manajemen (MAS), masa jabatan audit, persaingan perusahaan audit, ukuran audit perusahaan, dan ukuran fee audit yang
diterima oleh perusahaan audit terhadap independensi auditor di Jawa Tengah. Populasi penelitian ini adalah kantor
akuntan publik di Jawa Tengah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Desember 2015 .Metode
penyampelan dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel dari penelitian ini adalah 14 perusahaan audit (KAP)
dan jumlah responden adalah 72. Metode pengumpulan data primer dengan metode kuesioner. Mail-survei yang dilakukan
untuk mengaudit perusahaan yang berlokasi di Purwokerto, sementara survei langsung yang dilakukan untuk mengaudit
perusahaan yang berlokasi di Solo dan Semarang.Data dianalisis dengan menggunakan model regresi linier berganda.
Hasilnya menunjukkan ada hubungan positif signifikan antara variabel; ikatan kepentingan keuangan dan bisnis hubungan
dengan klien, ukuran perusahaan audit, dan ukuran fee audit yang diterima oleh perusahaan audit untuk independensi
auditor, sementara jasa konsultasi manajemen (MAS), masa jabatan audit, dan persaingan audit telah ada signifikan
mempengaruhi terhadap auditor,s kemerdekaan.

Kata kunci: kepentingan keuangan Obligasi dan hubungan bisnis dengan klien, jasa konsultasi manajemen (MAS), masa
jabatan audit, persaingan perusahaan audit, ukuran perusahaan audit, ukuran biaya audit yang diterima oleh
perusahaan audit, dan auditor, s kemerdekaan.

ABSTRACT

This research was motivated by the behavior of auditors in auditing the financial report of clients. The purpose of this
study is to examine the effect of the bond financial interests and business relationships with clients, management advisory
services (MAS), tenure of audit, the competition of audit firm, size of audit firm, and size of audit fees received by audit firm
toward auditor’s independence in Central Java.The population of this study is public accounting firm in Central Java that
was registered in Otoritas Jasa Keuangan (OJK) on December 31, 2015 .Sampling was done using purposive sampling
method. The sample of this study was 14 audit firm (KAP) and the amount of respondents was 72. The primary data
collection method were by a questionnaire method. Mail-survey were done to audit firms that were located in Purwokerto,
while direct survey were done to audit firms that were located in Solo and Semarang.Data were analyzed using multiple
linier regression model. The result reveales a positive significant relationship between the variables of; bond financial
interest and bussiness relationships with client, size od audit firm, and size of audit fees received by audit firms to auditor’s
independence, while management advisory services (MAS), tenure of audit,and the competition of audit has no significant
affect toward auditor’s independence.

Keywords: The bond financial interests and business relationships with clients, management advisory services (MAS),
tenure of audit, the competition of audit firm, size of audit firm, size of audit fees received by audit firm, and
auditor,s independence.

PENDAHULUAN informasi mengenai laporan keuangan. Informasi


laporan keuangan yang relevan, dapat dipercaya,
Semakin maju perekonomian suatu negara dan akurat dapat menjamin pemakai laporan
maka akan semakin kompleks masalah bisnis keuangan bahwa laporan keuangan tersebut di
yang terjadi (Ika dan Wibowo, 2011). Salah satu susun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
implikasi dari perkembangan dunia usaha di umum seperti yang disyaratkan dalam Standard
Indonesia adalah kebutuhan akan informasi yaitu Akuntansi Keuangan.
125
Vol. 4 No.2, Nopember 2015 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Banyak pihak yang berkepentingan ter (4) Persaingan antar kantor akuntan publik, (5)
hadap laporan keuangan suatu perusahaan, oleh Ukuran kantor akuntan publik, (6) Audit fee,
karena itu informasi yang disajikan dalam lapo dengan mengubah obyek penelitian yaitu kantor
ran keuangan tersebut haruslah wajar, dapat di akuntan publik di Jawa Tengah yang terdaftar
percaya, dan tidak menyesatkan bagi pemakainya pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31
sehingga kebutuhan masing-masing pihak yang Desember 2015.
berkepentingan dapat dipenuhi (Cousin dan Ika, Ika & Wibowo (2012) meneliti faktor -
2010).Namun tidak menutup kemungkinan bahwa faktor yang mempengaruhi independensi akuntan
hasil pencatatan yang dibuat oleh klien dalam publik dengan objek penelitian akuntan publik
konteks ini merupakan perusahaan dipengaruhi yang bekerja pada KAP di Semarang tahun 2010.
oleh hal-hal yang dapat menyebabkan diraguka Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikatan ke
nya laporan keuangan tersebut.Dalam keadaan pentingan keuangan, pemberian jasa selain jasa
ini, para pemakai laporan keuangan beranggapan audit, dan lamanya hubungan audit berpengaruh
bahwa laporan keuangan yang disajikan dibuat negatif secara signifikan terhadap independensi
“lebih bagus (window dressing)”dari yang akuntan publik, sedangkan persaingan KAP,
semestinya dan meragukan keakuratan laporan ukuran KAP dan audit fee berpengaruh secara
keuangan tersebut (Yanthi dkk, 2012). Agar hal positif signifikan terhadap independensi akuntan
tersebut dapat dihindari, maka dibutuhkan suatu publik.
profesi pihak independen yang dapat menjamin Putri (2013) meneliti faktor yang mem
bahwa laporan keuangan tersebutrelevan, dapat pengaruhi independensi auditor dengan objek
dipercaya, dan akurat sehingga dapat digunakan penelitian seluruh auditor senior dengan lama
sebagai alat pengambilan keputusan yang tepat. penugasan 3–5 tahun, dan auditor junior dengan
Profesi yang dapat menjamin kualitas laporan lama penugasan 1-3 tahun yang berada di Kantor
keuangan adalah akuntan publik atau auditor. Akuntan Publik Batam dan Pekanbaru. Hasil
Profesi akuntan publik merupakan jabatan penelitian meunjukan bahwa ikatan kepentingan
kepercayaan masyarakat umum, maka akuntan keuangan, lamanay hubungan audit, dan audit fee
publik dituntut tidak boleh memihak kepada berpengaruh positif signifikan, Ukuran KAP tidak
siapapun dan jujur seperti yang dinyatakan dalam berpengaruh, dan Persaingan KAP berpengaruh
Standard Profesi Akuntan Publik (SPAP) yang secara negatif signifikan terhadap independensi
berhubungan dengan penugasan independensi akuntan publik.
auditor harus dipertahankan (IAI,SPAP, 2001). Yanthi dkk (2012) melakukan penelitian
Independensi merupakan sikap yang tidak mudah pada 51 kantor akuntan publik yang terdaftar
dipengaruhi oleh pihak manapun dan tidak me pada Bapepam 2012 di Jawa Timur dengan
mihak kepentingan siapapun. Dalam penelitian jumlah responden 665. Hasil penelitian tersebut
Ika & Wibowo (2011) untuk diakui sebagai se menunjukkan bahwa Ikatan kepentingan ke
orang yang independen, akuntan publik tidak uangan dan hubungan usaha dengan klien, per
hanya bersifat objektif dan tidak memihak tetapi saingan KAP, dan Audit fee berpengaruh negatif
harus pula menghindari keadaan-keadaan yang signifikan terhadap independensi akuntan publik,
menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat sedangkan ukuran KAP tidak berpengaruh ter
atas sikapnya. Hal ini bertujuan agar akuntan hadap independensi akuntan publik.
publik dapat memberikan opini yang objektif dan Suryaningtias (2007) melukan penelitian
jujur atas laporan keuangan klien, sehingga tidak yang sama dengan responden auditor pada KAP
menyesatkan pemakai laporan keuangan. di bandung pada tahun 2006. Hasil penelitian
Penelitian ini mengacu pada penelitian Ika menunjukan Ikatan kepentingan keuangan dan
& Wibowo (2011) yaitu meneliti enam faktor hubungan usaha berpengaruh secara positif tidak
yang mempengaruhi independensi akuntan publik signifikan terhadap independensi akuntan publik,
yaitu: (1) Ikatan kepentingan keuangan dan hubu namun besarnya audit fee dan pelaksanaan jasa
ngan usaha dengan klien, (2) Pemberian jasa lain selain jasa audit tidak berpengaruh terhadap
selain jasa audit, (3) Lamanya hubungan Audit, independensi akuntan publik.
126
Brilian Akbar Rakai A.W.S & Andi Kartika Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Dahlan dkk (2012) melakukan penelitian Independensi


pada seluruh KAP yang berada di Surabaya,
Denpasar dan Makassar dengan hasil penelitian Standar Professional Akuntan Publik
Lamanya hubungan audit, ikatan kepentingan (SPAP) seksi 220, (2001) menyatakan bahwa
keuangan, Jasa konsultasi manajemen berpeng independen berarti tidak mudah dipengaruhi.
aruh secara negatif signifikan terhadap indepen Berkaitan dengan hal tersebut, seorang auditor
densi auditor, sedangkan Persaingan dan Biaya dalam melakasanakan pemeriksaan pada umum
jasa Audit berpengaruh positif signifikan terhadap nya harus jujur, bebas dari pengaruh kliennya dan
independensi auditor. tidak mempunyai kepentingan dengan klien, baik
Berdasarkan uraian pada latar belakang di terhadap manajemen maupun pemilik karena hal
atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian tersebut bertentangan dengan prinsip integritas
sebagai berikut : dan obyektivitas auditor.

1. Apakah ikatan kepentingan keuangan ber Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan
pengaruh terhadap independensi auditor ? usaha dengan klien
2. Apakah pemberian jasa selain jasa audit ber
pengaruh terhadap independensi auditor ? Ikatan keuangan dan hubungan usaha
3. Apakah lamanya hubungan atau penugasan dengan klien di antaranya selama periode kerja
audit (Tenure of Audit) berpengaruh ter yaitu auditor atau kantornya memiliki kepenting
hadap independensi auditor ? an keuangan langsung atau tidak langsung yang
4. Apakah persaingan antar kantor akuntan material di dalam perusahaan yang menjadi
publik berpengaruh terhadap independensi kliennya, sebagai eksekutor atau administrator
auditor ? atas satu atau beberapa “estate” yang memiliki
5. Apakah besarya ukuran kantor akuntan kepentingan keuangan langsung atau tidak
publik berpengaruh terhadap independensi langsung, memiliki utang piutang pada perusaha
auditor ? an yang diauditnya, investasi bersama didalam
6. Apakah besarnya Audit Fee berpengaruh bisnis pada perusahaan yang diperiksanya, me
terhadap independensi auditor? nempati gedung milik klien yang diaudit dan lain
sebagainya.
LANDASAN TEORI DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pemberian jasa lain selain jasa audit

Teori Sikap dan Perilaku Etis Pemberian jasa lain selain jasa audit me
rupakan layanan yang diberikan auditor kepada
Teori sikap dan perilaku etis (Theory of klien berkaitan dengan pemberian saran mana
Attitude and Behaviour) yang dikembangkan oleh jerial atas laporan keuangan yang dibuat oleh
Triandis (1971) dalam Janti Soegiastuti (2005:7- klien berkaitan dengan penyusunan sistem akun
8), dipandang sebagai teori yang dapat mendasari tansi, jasa konsultasi perpajakan, pemeriksaan
untuk menjelaskan independensi. Teori tersebut auditing, dan jasa konsultasi manajemen lain
menyatakan bahwa perilaku ditentukan oleh (Management Advisory Service).
sikap, pikiran, kebiasaan dan dengan konsekuensi
perbuatan yang mereka pikirkan. Teori ini ber Lamanya hubungan Audit dengan Klien
usaha menjelaskan mengenai aspek perilaku (Tenure of Audit)
manusia atau sikap manusia dalam suatu organi
Audit Tenure adalah lamanya waktu
sasi khususnya auditor dalam berperilaku indepen
auditor tersebut melakukan pemeriksaan terhadap
den ketika auditor melaksanakan tugas audit.
suatu unit - unit usaha perusahaan atau instansi.
Suatu kinerja auditor dapat diukur dengan karak
SEC Practice Sectiondari AICPA menggolong
teristik personal auditor dalam melaksanakan
kan lamanya penugasan audit seorang partner
pekerjaanya. Jika seorang auditor memiliki sikap
kantor akuntan pada klien tertentu menjadi dua
yang sesuai dengan etika profesi yang berlaku,
yaitu lima tahun atau kurang, dan lebih dari lima
maka kinerja auditor yang dihasilkan akan
tahun. Penggolongan ini dimaksudkan agar
semakin baik.
127
Vol. 4 No.2, Nopember 2015 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

auditor tidak terlalu dekat dengan klien sehingga menunjukkan hubungan yang lebih dari sekedar
dapat mencegah terjadinya skandal akuntansi. kantor akuntan publik dengan klien, namun sudah
mengarah pada partner kerja. Karena sifatnya
Persaingan Antar Kantor Akuntan Publik yang demikian, kantor akuntan publik akan
Persaingan yang tajam antar kantor akun bertindak sebagaimana mereka sebagai auditor,
tan publik kemungkinan mempunyai pengaruh dan sebagai partner kerja yang akan bekerja
yang besar terhadap independensi akuntan publik. saling mendukung. Dengan sikap auditor yang
Persaingan yang tajam dapat mengakibatkan soli saling mendukung inilah, maka dikhawatirkan per
daritas professional yang rendah, hal ini di sebab sonal auditor dalam melaksanakan pekerjaannya
kan karena kantor akuntan publik khawatir akan tidak sesuai dengan etika profesi yang berlaku.
mencari kantor akuntan publik lainya yang dapat Penelitian yang dilakukan oleh Ika dan Wibowo
mengeluarkan opini sesuai dengan yang diingikan (2011), Yanthi, dkk (2012), dan Dahlan, dkk
klien (Cahyadi, 2013). Solidaritas professional (2012) menemukan adanya pengaruh negatif
adalah dukungan yang diberikan oleh suatu antara ikatan kepentingan keuangan terhadap
akuntan publik terhadap sesama anggota profesi. independensi auditor. Berdasarkan uraian diatas,
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ukuran Kantor Akuntan Publik
H1: Ikatan kepetingan keuangan dan hubungan
Penggolongan ukuran besar kecilnya kantor usaha berpengaruh negatif terhadap inde
akuntan publik sesuai dengan AICPA dikatakan pendensi auditor.
besar jika kantor akuntan publik tersebut telah
melaksanakan audit pada perusahaan go-public. Pengaruh Pemberian Jasa Lain selain Jasa
Dikatakan kecil jika kantor akuntan publik ter Audit terhadap Independensi Akuntan Publik
sebut belum melakukan audit pada perusahaan
go-public. Kantor akuntan publik yang besar Pelayanan jasa selain jasa audit akan men
lebih independen dibandingkan dengan kantor ciptakan hubungan kerja antara auditor dan klien
akuntan publik yang lebih kecil, alasanya, bahwa yang terlalu dekat dan akun tunduk pada tekanan
kantor akuntan publik yang besar apabila ke klien. Ika dan Wibowo(2011) serta Dahlan, dkk
hilangan satu klien tidak begitu berpengaruh ter (2012) menyimpulkan bahwa pemberian jasa se
hadap pendapatanya, sehingga independensi lain jasa audit memberikan pengaruh negitif ter
auditor dapat terjaga, sedangkan kantor akuntan hadap independensi auditor. Berdasarkan uraian
publik yang kecil apabila kehilangan satu klien diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
nya adalah sangat berarti karena klienya sedikit. berikut:

Besarnya Audit fee H2: Pemberian jasa lain selain jasa audit
berpengaruh negatif terhadap independensi
Besarnya audit fee menurut Bedard et al.,
auditor.
2008 yaitu Audit feeyang diterima oleh suatu
kantor akuntan dari klien tertentu mungkin
Pengaruh Lamanya Hubungan Audit (Tenure
merupakan sebagian besar dari total pendapatan
of audit) dengan Klien terhadap Independensi
kantor akuntan tersebut. Sebaliknya, mungkin
Auditor
audit fee yang diterima oleh suatu kantor akuntan
dari klien tertentu hanya merupakan sebagian
Lamanya hubungan audit dianggap dapat
kecil dari total pendapatan kantor akuntan
membuat auditor tidak melaksanakan tugasnya
tersebut.
sesuai etika profesi yang berlaku.Ketika hubu
Pengaruh Ikatan Kepentingan Keuangan dan ngan antara auditor dengan klien semakin
Hubungan Usaha terhadap Independensi panjang, maka ketergantungan keuangan auditor
Auditor terhadap klien akan semakin besar. Semakin ting
Code of Profesional Rule 101 menyatakan ginya ketergantungan auditor ini,maka dikhawatir
bahwa ikatan kepentingan keuangan dengan klien kan independensi auditor akan semakin turun
128
Brilian Akbar Rakai A.W.S & Andi Kartika Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

karena auditor kan tunduk pada tekanan klien. H4: Persaingan antar kantor akuntan publik
Apabila auditor tunduk dengan tekanan klien berpengaruh negatif terhadap Independensi
maka konsekuensi perilaku mereka dalam melak Auditor.
sanakan tugasnya akan tidak dilandasi tanggung
jawab. Logika ini yang mendorong untuk me Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik
larang auditor memiliki hubungan yang panjang terhadap Independensi Auditor.
dengan klien.Penelitian yang dilakukan oleh Ika
dan Wibowo (2011), Ahmad, dkk (2012), dan Mayoritas studi empiris yang ada me
Kasidi (2007) menyatakan bahwa lamanya hubu ngemukakan bahwa semakin besarnya ukuran
ngan audit (Tenure of audit) berpengaruh secara kantor akuntan publik, maka akan semakin tahan
negatif terhadap independensi. Hal ini dimaksud terhadap tekanan klien, sehingga independensi
kan karena semakin lama hubungan kerja auditor auditor dapat terjaga (Ika dan Wibowo, 2011,
dengan klien, maka akan memunculkan suatu Yanthi dkk, 2012), Putri dkk, 2012, Cahyadi,
fenomena saling membutuhkan, sehingga hal ini 2013, dan John et. al., 2013). Berdasarkan hal
berbahaya bagi pengambilan keputusan audit. tersebut diatas, hipotesis yang akan diuji kembali
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
hipotesis berikut ini;
H5: Ukuran besarnya kantor akuntan publik
H3: Lamanya hubungan audit dengan klien berpengaruh positif terhadap independensi
berpengaruh secara negatif terhadap inde auditor.
pendensi auditor.
Pengaruh Besarnya Audit Fee terhadap
Pengaruh Persaingan Antar Kantor Akuntan Independensi Auditor
Publik terhadap Independensi Auditor
Audit fee merupakan pendapatan yang hasil
nya bervariasi karena tergantung dari beberapa
Persaingan yang tajam dapat mengakibat
faktor dalam penugasan audit, seperti ukuran
kan solidaritas profesional yang rendah, hal ini
perusahaan klien, kompleksitas jasa audit yang
disebabkan karena kantor akuntan publik akan
dihadapi auditor, risiko audit yang dihadapi
merespon klienya dan auditor khawatir bahwa
auditor serta nama kantor akuntan publik yang
klien akan mencari kantor akuntan publik lainya
melaksanakan jasa audit (Nugrahani dan Sabeni,
yang dapat mengeluarkan opini sesuai dengan
2013).auditor akan bersikap profesional dan se
yang diingkan klien (Cahyadi, 2013). Solidaritas
suai dengan kode etik akuntansi apabila prosedur
professional adalah dukungan yang diberikan
audit yang direncanakan, SDM yang berkualitas,
oleh suatu akuntan publik terhadap sesama ang
dan program pelaksanaan audit didukung oleh
gota profesi. Hal ini cenderung akan membuat
berbagai faktor yang tidak luput dari dana.
perilaku auditor dalam melaksanakan tugasnya
Besarnya audit fee berpengaruh positif
tunduk terhadap tekanan klien agar klien tidak
terhadap independensi auditor (Ika dan Wibowo,
berpindah KAP. Sikap auditor yang tidak profe
2011, Dahlan dkk, 2012, Putri dkk, 2012,
sional dan tidak sesuai dengan etika profesi
Cahyadi, 2013, John et. al., 2013, dan Abu Bakar
akuntan publik inilah yang menjadi dasar logika
et. al., 2009). Hal ini dikarenakan bahwa kantor
bahwa persaingan antar KAP dianggap merusak
akuntan publik akan cenderung membuat pro
independensi auditor.
sedur audit yang lebih baik, SDM yang lebih
Penelitian dari Ika dan Wibowo (2011),
berkualitas, dan prosedur audit yang lebih lama.
Dahlan, dkk (2012), John et al., (2013), dan Abu-
Dengan dipertimbangkannya biaya audit, maka
Bakar et al., (2009) menyimpulkan tidak ada
secara logika auditor akan bertindak sesuai
pengaruh antar persaingan KAP dengan indepen
dengan etika profesi yang berlaku dengan, dan
densi. Namun Penelitian Yanthi dkk, 2012 me
kinerja auditor akan semakin baik, hal inilah
nyimpulkan bahwa persaingan KAP berpengaruh
yang mendasari bahwa besarnya audit fee akan
negatif terhadap independensi. Dengan demikian
meningkatkan independensi auditor. Berdasarkan
dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
129
Vol. 4 No.2, Nopember 2015 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

uraian diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis H6: Audit fee berpengaruh positif terhadap inde
sebagai berikut : pendensi auditor.
Gambar 1. Model Empiris Penelitian Dari 100 kuesioner yang disebar, kuesio
ner yang kembali adalah sebanyak 74 kuesioner
atau 74%. Dari 74 kuesioner tersebut terdapat 2
kuesioner yang tidak dapat diolah dan dianalisis.
Hal tersebut dikarenakan responden tidak mengisi
secara lengkap kuesioner tersebut. Adapun per
hitungan pengembalian kuesioner dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
- Kuesioner yang 100 kuesioner
disebarkan
- Kuesioner tidak 26 kuesioner
METODE PENELITIAN kembali
- Kuesioner yang tidak 2 kuesioner
Populasi dalam penelitian ini adalah para dapat diolah
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik - Kuesioner yang 72 kuesioner
di Jawa Tengah yang terdaftar di Otoritas Jasa digunakan
Keuangan (OJK) per tanggal 31 Januari 2015. - Respon rate 72 %
Sampel dalam penelitian ini merupakan 14 KAP
dengan jumlah 72 responden. Metode sampel Statistik Deskriptif
yang digunakan menggunakan metode purposive
sampling dengankriteria responden minimal telah Untuk menggambarkan variabel-variabel
bekerja selama satu tahun pada KAP yang dalam penelitian maka digunakan analisis statistik
bersangkutan. deskriptif. Analisis ini ditunjukkan berdasarkan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan
dalam penelitian ini menggunakan metode survey standar deviasi dari masing-masing variabel pe
dan wawancara yang berupa pertanyaan tertulis nelitian. Adapun analisis statistik deskriptif dapat
(kuesioner) dan lisan. Kuesioner dikirim dengan dilihat pada Tabel 2.
cara mengantar langsung kepada alamat – alamat
kantor akuntan publik di wilayah Semarang dan Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif
Solo. Untuk wilayah di Purwokerto metode yang Descriptive Statistics
N Min Max Mean Std.
digunakan merupakan metode mail survey, yaitu Deviatio
peneliti mengirimkan kuesioner kepada respon n
Ikatan Kepentingan 72 12 33 24.28 6.158
den yang dilampiri perangko balasan dengan Keuangan dan Hub.
tujuan para responden lebih mudah dalam me Dng Klien
Pemberian jasa lain 72 5 10 7.08 1.058
ngembalikan kuesioner yang telah diisi (Kasidi, Lama Penugasan 72 5 10 7.35 1.386
2007). Persaingan Antar KAP 72 4 20 12.47 4.243
Ukuran KAP 72 10 18 14.64 1.638
Metode analisis yang digunakan adalah Audit Fee 72 4 17 11.54 3.961
regresi linear berganda (Gozali, 2009), yang me Independensi 72 8 35 28.36 8.487
Valid N (listwise) 72
rupakan cara menganalisis besarnya hubungan
dan pengaruh variabel independenyang jumlah
nya lebih dari 2 variabel. Variabel ikatan kepentingan keuangan
HASIL DAN PEMBAHASAN mempunyai rata-rata (mean) sebesar 24,28 dan
standar deviasi 6,185, menunjukan bahwa secara
umum karakteristik personal responden memiliki
130
Brilian Akbar Rakai A.W.S & Andi Kartika Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

persepsi tentang ikatan kepentingan keuangan Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan


yang tinggi.Variabel pemberian jasa selain jasa bahwa nilai KMO untuk masing -masing variabel
audit mempunyairata-rata (mean) sebesar 7,08 > 0,5 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini
dan standar deviasi 1,058, sehingga dapat d mengandung arti bahwa analisis faktor dapat di
isimpulkan bahwa secara umum karakteristik per gunakan dalam instrumen penelitian ini. Seluruh
sonal responden memiliki persepsi tentang pem indikator tiap - tiap variabel memiliki nilai
berian jasa selain jasa audit yang tinggi.Variabel loading factor> 0,4. Hal ini berarti bahwa semua
lamanya hubungan audit mempunyai rata-rata indikator pernyataan dalam penelitian ini valid.
(mean) sebesar 7,35 dan standar deviasi 1,386,
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
menunjukkan bahwa secara umum karakteristik
personal responden memiliki persepsi tentang Cronb
No. Indikator ach’s Ket.
lamanya hubungan penugasan audit yang tinggi. Alpha
Variabel persaingan antar Kantor Akuntan Publik 1. Ikatan kepentingan keuangan 0,943 Reliabel
2. Pemberian jasa selain jasa audit 0,649 Reliabel
nilai rata-rata (mean) sebesar 12,47 dan standar 3. Lamanya hubungan atau 0,632 Reliabel
deviasi 4,243, menunjukkan bahwa secara umum penugasan audit
4. Persaingan antar KAP 0,922 Reliabel
karakteristik personal responden memiliki persep 5. Ukuran KAP 0,615 Reliabel
si tentang persaingan antar Kantor Akuntan 6. Besarnya audit fee 0,913 Reliabel
7. Independensi 0,981 Reliabel
Publik yang tinggi.Variabel ukuran Kantor Akun
tan Publik mempunyai nilai rata-rata (mean)
sebesar 14,64 dan standar deviasi 1,638, me Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui
nunjukkan bahwa secara umum karakteristik per bahwa masing - masing variabel antara ikatan
sonal responden memiliki persepsi tentang ukuran kepentingan keuangan, pemberian jasa selain jasa
Kantor Akuntan Publik yang tinggi.Variabel audit, lamanya hubungan atau penugasan audit,
audit fee nilai rata-rata (mean) sebesar 11,54 dan persaingan antar KAP, ukuran KAP, besarnya
standar deviasi 3,961, menunjukan bahwa secara audit fee dan independensi diperoleh > 0,6,
umum karakteristik personal responden memiliki maka item pertanyaan tersebut bersifat reliabel.
persepsi tentang audit fee yang tinggi.Variabel Dengan demikian, maka hasil uji reabilitas ter
independensi mempunyai nilai rata-rata (mean) hadap keseluruhan variabel adalah reliabel.
sebesar 28,36 dan standar deviasi 8,432, me
nunjukkan bahwa secara umum karakteristik per Uji Normalitas Data
sonal responden memiliki persepsi tentang inde
pendensi yang tinggi. Tabel 5; Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes
Uji Kualitas Data
Unstandardized Residual
Tabel 3. Hasil Uji Validitas dengan Analisi N 72
Faktor Kolmogorov-Smirnov Z .920
Variabel Nilai Factor Ket. Asymp. Sig.(2-tailed) .366
KMO Loading

Ikatan kep usaha dg 0,882 Semua > Valid Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan
klien 0.4
bahwa nilai signifikasi Kolmogorov - Smirnov
Pemb. Jasa selain 0.556 Semua > Valid sebesar 0,366 dan nilainya jauh diatas α = 0,05
Jasa Audit 0.4
sehingga dapat disimpulkan bahwa data
Lamanya Hub. Audit 0.591 Semua > Valid
0.4 terdistribusi secara normal.
Persaingan KAP 0.779 Semua > Valid
0.4
Ukuran KAP 0.697 Semua > Valid
Uji Multikoloniearitas
0.4
Audit Fee 0.806 Semua > Valid Tabel 6 menujukkan bahwa variabel bebas
0.4
Independensi 0.922 Semua > Valid
dalam penelitian ini yaitu ikatan kepentingan
0.4 keuangan, pemberian jasa selain jasa audit, lama
nya hubungan atau penugasan audit, persaingan
antar Kantor Akuntan Publik, ukuran Kantor
131
Vol. 4 No.2, Nopember 2015 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Akuntan Publik dan besarnya audit fee tidak Berdasarkan Gambar 2 diatas dapat dilihat
terjadi multikolinieritas karena nilai VIF < 10 dan bahwa titik – titik menyebar secara acak serta
Tolerance> 0,1. Adapun hasil tersebut dapat tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0
dilihat pada Tabel 6 berikut ini. pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas regresi, sehingga model regresi layak dipakai
Model Collinearity
Statistics untuk memprediksi independensi auditor ber-
Toler VIF dasarkan masukan variabel independen yaitu
ance
1 (Constant)
ikatan kepentingan dan hubungan usaha, pem
Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hub. .436 2.292 berian jasa lain selain jasa audit, lamanya penu
Dng Klien gasan, persaingan antar KAP, ukuran KAP dan
Pemberian jasa selain audit .814 1.228
Lama Penugasan .313 3.193 audit fee.
Persaingan Antar KAP .241 4.157 Tabel 8. Model Persamaan Regresi
Ukuran KAP .430 2.326
Audit fee .354 2.822 Model Standar T Sig.
a. Dependent Variable: dized
Independensi Coefficie
nts
Beta
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas 1 (Constant) -2.646 .010
Coefficientsa Ikatan Kepentingan Keuangan .213 2.340 .022
Model Unstandardized Stndz T Sig. dan Hub. Dng Klien
Coefficients Pemberian jasa selain audit .118 1.776 .080
B Std. Beta Lama Penugasan .019 .177 .860
Error Persaingan Antar KAP .215 1.754 .084
1 (Constant) 4.503 3.215 1.401 .166 Ukuran KAP .270 2.943 .004
Ikatan -.090 .059 -.272 -1.535 .130 Audit fee .240 2.376 .020
Kepentingan
Keuangan dan a. Dependent Variable: Independensi
Hub. Dng Klien
Pemberian jasa .083 .250 .043 .331 .742
selain audit IND = 0,213 IKHU + 0,118PJSA + 0,019LP +
Lama Penugasan -.488 .308 -.331 -1.582 .119
Persaingan Antar .081 .115 .168 .705 .484
0,215PKAP + 0,270 UKAP + 0,240 AF + e
KAP
Ukuran KAP .158 .223 .127 .711 .479
Audit fee .078 .101 .151 .768 .445
Keterangan :
a. Dependent Variable: abs_res
IND = Independensi auditor
Berdasarkan tabel 7 seluruh variabel inde IKHU = Ikatan keuangan dan hubungan usaha
penden yaitu ikatan kepentingan keuangan dan PJSA = Pemberian jasa selain jasa audit
hubungan dengan klien, pemberian jasa lain, lama TOA = Lamanyahubungan audit dengan klien
pe nugasan, persaingan antar KAP, ukuran KAP PKAP = Persaingan KAP
dan audit fee secara statistik tidak mempengaruhi UKAP = Ukuran KAP
variabel dependen yaitu independensi, maka tidak AF = Audit fee
terjadi heteroskedastisitas.Hal ini terlihat dari e = distrubance error( nilai residual)
nilai probabilitas signifikansinya diatas tingkat
kepercayaan 5% atau 0.05. Tabel 9. Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Gambar 2 Grafik Scatterplot
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate

1 .874a .764 .743 4.305


a. Predictors: (Constant), Audit fee, Pemberian jasa lain, Ikatan
Kepentingan Keuangan dan Hub. Dng Klien, Ukuran KAP, Lama
Penugasan, Persaingan Antar KAP
132
Brilian Akbar Rakai A.W.S & Andi Kartika Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Nilai koefisien determinasi yang ditunjuk 2.340 dan nilai t tabel = 1.997, dimana t
kan pada tabel 9 untuk nilai adjusted R square hitung > t tabel yaitu 2.340 > 1.997 dengan
adalah sebesar 0,743, dapat di artikan bahwa nilai signifikansi 0.022 < 0.05. Dengan
variabel ikatan kepentingan keuangan, pemberian demikian dapat disimpulkan bahwa H1 di
jasa selain jasa audit, lamanya hubungan atau terima dan H0 ditolak. Hal ini mendasari
penugasan audit, persaingan antar KAP, ukuran bahwa ikatan keuangan dan hubungan usaha
KAP dan besarnya audit fee, dapat lebih menjelas berpengaruh signifikan terhadap independensi
kan independensi yang diambil auditor sebesar auditor. Berkaitan dengan teori sikap dan
74,3 % sedangkan sisanya sebesar 25,7% diterang perilaku etis auditor akan berusaha untuk ber
kan oleh faktor lain yang tidak diamati dalam sikap sesuai dengan etika profesi yang berlaku
penelitian ini, seperti obyektivitas, etika profesi dengan menghindari sikap kepentingan ke
dan lain-lain. uangan dan hubungan usaha dengan klien
karena auditor akan lebih menyadari hal
Tabel 10 Uji F
tersebut dapat merusak independensi. Hasil ini
ANOVAb
Putri (2012).
Model Sum of Df Mean F Sig. 2. Variabel pemberian jasa selain jasa audit
Squares Square
1 Regressi 3909.978 6 651.663 35.163 .000
a
terhadap independensi auditor diperoleh nilai
on t hitung = 1.776 dan nilai t tabel = 1.997 ,
Residual 1204.633 65 18.533
Total 5114.611 71 dimana t hitung < t tabel yaitu 1.776 < 1.997
a. Predictors: (Constant), Audit fee, Pemberian jasa lain, Ikatan dengan nilai signifikansi 0.08 > 0.05. Dengan
Kepentingan Keuangan dan Hub. Dng Klien, Ukuran KAP, Lama
Penugasan, Persaingan Antar KAP
demikian dapat disimpulkan bahwa H0 di
b. Dependent Variable: terima dan H2 ditolak. Dari pernyataan ter
Independensi
sebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pem
berian jasa selain jasa audit tidak mempeng
Nilai signifikasi F sebesar 0,000 < 0,05, aruhi independensi auditor. Berkaitan dengan
dengan demikian persamaan semua variabel ika teori sikap dan perilaku etis auditor dalam
tan kepentingan keuangan, pemberian jasa selain memberikan jasa lain selain jasa audit akan
jasa audit, lamanya hubungan atau penugasan tetap bersikap profesional dalam pelaksanaan
audit, persaingan antar KAP, ukuran KAP dan nya sesuai dengan kode etik pemeriksaan yang
besarnya audit fee secara bersama-sama berpeng berlaku, oleh karena itu pemberian jasa selain
aruh terhadap independensi, sehingga model jasa audit tidak mempengaruhi independensi
regresi di katakan layak atau fit. auditor.Karena auditor tidak yakin bahwa
Tabel 11. Uji t penyusunan sistem akuntansi, jasa konsultasi
Model Standar thitung ttabel Sig. perpajakan, pemeriksaan untuk tujuan khusus
dized
dan jasa konsultasi manajemen lain dapat me
Beta
nurunkan independensi auditor, justru auditor
1 (Constant) -2.646 .010
beranggapan bahwa auditor yang memberi
Ikatan Kepent dan Hub. .213 2.340 1.997 .022
Dng Klien
kan jasa selain jasa audit dipandang akan
Pemberian jasa selain .118 1.776 1.997 .080 meningkatkan manfaat informasi yang akan
audit
Lama Penugasan .019 .177 1.997 .860
disajikan dalam laporan pemeriksaan. Auditor
Persaingan Antar KAP .215 1.754 1.997 .084 yang melakukan pemberian jasa lain selain
Ukuran KAP .270 2.943 1.997 .004
Audit fee .240 2.376 1.997 .020
jasa audit juga akan memperoleh keyakinan
dan pemahaman yang baik atas kliennya, se
b. Dependent Variable: Independensi hingga memiliki kekuatan untuk menghadapi
tekanan klien dalam mempertahankan indepen
Berdasarkan tabel 11 pada uji t dapat diartikan densinya. Hasil penelitian ini sejalan dengan
bahwa: penelitian yang dilakukan oleh Cahyadi, 2013.
1. Variabel ikatan kepentingan keuangan dan 3. Variabel lamanya hubungan audit terhadap
hubungan usaha dengan klien terhadap inde independensi auditor diperoleh nilai t hitung =
pendensi auditor diperoleh nilai t hitung =
133
Vol. 4 No.2, Nopember 2015 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

0.177 dan nilai t tabel = 1.997 , dimana t hitung independensinya karena auditor akan tetap ber
< t tabel yaitu 0.177 < 1.997 dengan nilai tindak profesional sesuai dengan Kode Etik
signifikansi 0.86 > 0.05. Dengan demikian hipo Pemeriksaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
tesis yang menyatakan dugaan lamanya hubu penelitian yang dilakukan oleh Cahyadi (2013)
ngan audit dengan klien tidak memiliki peng dan Putri (2012).
aruh yang signifikan terhadap independensi
5. Variabel ukuran KAP terhadap independensi
auditor. Sesuai dengan teori sikap dan perilaku auditor diperoleh nilai t hitung = 2.943 dan
etis yang mengindikasikan bahwa jika seorang
nilai t tabel = 1.997 , dimana t hitung > t tabel
auditor memiliki sikap sesuai dengan etika
yaitu 2.943 > 1.997 dengan nilai signifikansi
profesi yang berlaku, maka kinerja auditor yang 0.04 < 0.05. Dengan demikian dapat disimpul
dihasilkan akan semakin baik. Lamanya penu
kan bahwa H5 diterima dan H0 ditolak, se
gasan tidak berpengaruh signifikan terhadap
hingga ukuran KAP memiliki pengaruh yang sig
independensi, sebab auditor percaya bahwa nifikan terhadap independensi auditor. Peneliti
suatu kantor akuntan publik yang menerima
an ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
penugasan audit lebih dari yang ditetapakan
oleh Ika dan Wibowo(2011), Jhon et al (2012)
yakni 5 tahun akan dapat menurunkan inde dan Salau et al (2013). Teori sikap dan perilaku
pendensi karena penugasan yang terlalu lama
etis yang berkaitan dengan ukuran KAP yaitu
akan membuat auditor dengan kliennya menjadi mengindikasikan bahwa independensi auditor
bukan sebagai rekan kerja namun sudah meng akan semakin ditekankan pada KAP yang bersar
arah pada partner kerja dimana partner kerja
agar para auditor dalam melaksanakan tugasnya
selalu mendukung satu sama lain. Namun
tetap berpegang teguh pada sikap profesional
auditor juga percaya bahwa lama penugasan nya, dimana hal ini berkaitan dengan reputasi
audit yang melebihi penetapan yakni 5 tahun baik yang akan diterima KAP dari para klien
dapat memberikan informasi yang bermanfaat
nya.
bagi laporan yang diperiksa sebab lamanya
hubungan audit akan menambah pengetahuan 6. Variabel audit fee terhadap independensi
auditor mengenai keadaan kliennya. Berkaitan auditor diperoleh nilai t hitung = 2.376 dan
dengan hal tersebut lamanya penugasan audit nilai t tabel = 1.997 , dimana t hitung > t tabel
bukanlah alasan bagi auditor untuk bersikap yaitu 2.376 > 1.997 dengan nilai signifikansi
lebih independen ataupun tidak lebih inde 0.02 < 0.05.Dengan demikian dapat disimpul
penden. Penelitian ini sejalan dengan penelitian kan bahwa H6 diterima dan H0 ditolak. Hipo
yang dilakulan Cahyadi (2013). tesis yang menyatakan dugaan audit fee ber
pengaruh positif signifikan terhadap indepen
4. Variabel persaingan antar KAP terhadap inde
densi diterima. Teori sikap dan perilaku etis
pendensi auditor diperoleh nilai t hitung = yang berakitan dengan audit fee mengindikasi
1.754 dan nilai t tabel = 1.997 , dimana t hitung
kan bahwa auditor akan bersikap profesional
< t tabel yaitu 1.754 < 1.997 dengan nilai signi
dan sesuai dengan kode etik akuntansi apabila
fikansi 0.084 > 0.05. Dengan demikian dapat
prosedur audit yang direncanakan, SDM yang
ditarik kesimpulan bahwa persaingan antar KAP
berkualitas, dan program pelaksanaan audit di
tidak memiliki pengaruh yang signifikan ter
dukung oleh berbagai faktor yang tidak luput
hadap independensi auditor.Berkaitan dengan dari biaya. Hasil penelitian ini selajan dengan
teori sikap dan perilaku etis yang berhubungan
penelitian yang dilakukan oleh Dahlan dkk,
dengan persaingan antar KAP yang berusaha
2012, Putri, 2012, dan Cahyadi, 2013.
menjelaskan bahwa persaingan antar KAP akan
membuat auditor bersikap menghilangkan soli SIMPULAN, SARAN, DAN
daritas prosesionalnya, maka penelietian ini KETERBATASAN
mengindikasikan bahwa persaingan KAP tidak Simpulan
mempengaruhi independensi, sebab persaingan
antar kantor akuntan publik yang tajam maupun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tidak tajam tidak membuat auditor menurunkan pengaruh ikatan kepentingan keuangan dan hubu
134
Brilian Akbar Rakai A.W.S & Andi Kartika Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ngan usaha dengan klien, pemberian jasa lain busian kuesioner dilakukan tidak di akhir tahun,
selain jasa audit, lamanya hubungan audit, per karena pada waktu tersebut auditor memasuki
saingan antar KAP, ukuran KAP, dan besarnya masa kerja terpadat atau high season.
audit fee terhadap independensi auditor di Jawa
DAFTAR PUSTAKA
Tengah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai Abeygunasekera, A.W.J.C. (2010), Perception of
berikut : (1) Ikatan keuangan dan hubungan usaha Auditor Independence among Auditor and
berpengaruh positif signifikan terhadap indepen Financial Statement user in Sri Lanka,
densi; (2) Pemberian jasa selain jasa audit me Journal of International Economic studies,
miliki arah hubungan positif tidak signifikan ter Vol.21, pp. 85102.
hadap independensi. Hal ini mengindikasikan
Abu-Bakar, N.B.,and Ahmad, M. (2009), Auditor
bahwa pemberian jasa selain jasa audit tidak mem
Independence: Malaysian Accountants’ Per
pengaruhi independensi; (3) Lamanya hubungan
ceptions, International Journal of Bussines
audit dengan klien memiliki arah hubungan
and Management, Vol. 4, No. 12.
positif tidak signifikan terhadap independensi.
Hal ini mengidikasikan bahwa lamanya hubungan AICPA Code of Professionals Conduct Revised
audit dengan klien tidak mempengarhui indepe Online.
ndensi; (4) Persaiangan antar KAP memiliki arah http://pub.aicpa.org/codeofconduct/ethics.as
hubungan positif tidak signifikan terhadapa px. Diakses Desember 2015.
independensi. Hal ini mengindikasikan bahwa per
saingan KAP tidak mempengaruhi independensi; Arens, Alvin A and Loebbecke, James, (2000),
(5) Ukuran KAP berpengaruh positif signifikan Auditing: Suatu Pendekatan Terpadu,
terhadap independensi; (6) Audit fee berpengaruh Jakarta: Erlangga.
positif signifikan terhadap independensi.
Bamber, E.M. and Iyer, V.M. (2007), Auditors’
Keterbatasan independence with Thief Clients and Its
Effect on Auditors’ Obectivity. Auditing: A
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu
journal of Practice & Theory, Vol. 26 No.2,
menggunakan obyek yang kurang luas, yaitu 1-24.
KAP di Jawa Tengah yang terdaftar di OJK per
31 Januari 2015 berjumlah 24 KAP namun Bedard, J.C., D.R. Deis, M.B. Curtis and J.G.
jumlah KAP yang bersedia mengisi kuesioner Jenkins. (2008). Risk Monitoring and
adalah sebanyak 13 KAP. Jumlah kuesioner Control in Audit Firms: a Research
kembali 74 kuesioner dan yang dapat diolah Synthesis. Auditing: A Journal of Practice
diolah adalah sebanyak 72 kuesioner. Kondisi ini & Theory, Vol. 27 No. 1, 187-218
dapat diartikan bahwa hasil penelitian ini belum
bisa digenaralisasikan bagi penelitian dengan Cahyadi, Hadi. (2013). Faktor-Faktor yang Mem
wilayah yang sama.Penyebaran kuesioner dilaku pengaruhi Independensi Akuntan Publik:
kan kepada responden pada akhir tahun, yaitu Studi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi
november tahun 2015 yang merupakan jadwal Universitas di Jakarta. Jurnal Akuntansi
kerja terpadat bagi auditor sebagai profesi yang dan Auditing Indonesia, Vol.1 No.2, 36-36.
mengaudit laporan keuangan perusahaan-per
Cousin, Germana, dan Ardiani. (2010). Pengaruh
usahaan kliennya, sehingga peneliti menemukan Faktor Internal dan Eksternal terhadap
kendala dalam penyebaran kuesioner.
Independensi dan Kualitas Audit di Jawa
Saran Penelitian Tengah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas
Saran untuk penelitian selanjutnya dapat Semarang, Vol.5 No.9
memperluas daerah penelitian tidak hanya di
Jawa Tengah akan tetapi dapat lebih kekota lain Dahlan, Ahmad, Pagalung dan Tawakal. (2012).
yang memiliki KAP seperti Yogyakarta. Factors Affecting Auditor Independence.
Penelitian selanjutnya sebaiknya waktu pendistri Jurnal Akuntansi dan Auditing. Makassar.
135
Vol. 4 No.2, Nopember 2015 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Fajar Journal of Business and Organizational


Makassar. Development. Vol. 5, No.2.
Ghozali, Imam. (2009). AplikasiAnalisa Multi
variate Dengan Program SPSS,Semarang: Putri, Kirana dan Hardi. (2012). Faktor-Faktor
Badan Penerbit UNDIP. yang Mempengaruhi Independensi Akuntan
Publik dalam Pelaksanaan Audit: Studi
Ika, Ardiani dan Ricky. (2011). Analisis Faktor- Survey pada KAP di Batam dan Pekanbaru.
Faktor yang Mempengaruhi Independensi Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
Penampilan Akuntan Publik. Jurnal
Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol.3 Rahmawati, Nike. (2011). Faktor – Faktor Yang
No.2, 90-100. Mempengaruhi Independensi Auditor.
Jurnal Ekonomi Universitas Diponegoro.
Institut Akuntan Publik Indonesia No. KEP/024/
IAPI/VII/2008tentang Penerbitan Surat Samsudin, Deni. (2009). Pengaruh Tekanan
Keputusan.http://www.google.com. Diakses Manajemen Klien dan Audit Time Budget
Januari 2015. Pressure. Skripsi Program Sarjana Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro, Sema
Jensen, M.C. and Meckling, W.H. (1976). Theory rang. Diunduh September 2015.
of The Firm: Managerial Behavior Agency
Cost and Ownership Structure, Cambridge: Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan
Harvard University. (Pendekatan Kuatintatif, Kualitatif, dan
R&D).Bandung: Alfabeta.
John, Akinyomi .O and Tasie, C. (2012) Percep
tions of Accountants on Factors Affecting Suryaningtias, Agustin. (2007). Faktor-Faktor
Auditor’s Independence in Nigeria. Nigeria. yang Mempengaruhi Independensi Akuntan
Harmony Steel Construction Company Ltd. Publik.Skripsi.Bandung: Fakultas Ekonomi.
Vol. 2, No.2 Universitas Widyatama. Diunduh Agustus
2015.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. http://
kbbi.web.id/. Diakses Desember 2015. Standar Profesional Akuntan Publik. 2001. Seksi
220.Widz. 2012. Kasus PT. Great River
Kasidi. (2007). Studi Empiris Faktor-Faktor yang Internasional.Tbk.
Mempengaruhi Independensi Auditor.Tesis. http://widyazaryani.blogspot.com. Diakses
Semarang: Fakultas Ekonomi Jurusan Oktober, 2015.
Magister Sains Akuntansi.Universitas Dipo
negoro. Diunduh Agustus 2015. WikipediaIndonesia.http://id.wikipedia.org/ wiki/.
Diakses Desember 2015
Mulyadi, (2002); Auditing, Edisi 6 Jakarta:
Yanthi, M.D., Sudarama M., dan Achsin M.
Salemba Empat.
(2012). Faktor - Faktor yang mempengaruhi
Moore, Don. A., Loewenstein, G., Tanlu .L., and independensi Akuntan Publik. Jurnal
Bazerman, M.H. (2003). Auditor Indepen Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor
dence, conflict of Interest, and Unconcious Publik. Vol. 8. No. 3.
Intusion of Bias, Journal of American
Accounting Association. Carneige Mellon
University.
O.N Salau, A.J Aladesunkanmi, and A.R. Salau.
(2013). Auditors Independence in the
Context of National Transformation an
Sustainable Economic Growth in Nigeria.

Anda mungkin juga menyukai