Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PROYEK YANG DIUSULKAN

3.1 Proyek yang diusulkam

a. Sifat investasi (baru/perluasan)


b. Jenis produk (produk utama dan sampingan)

3.2 Aspek teknis

a. Sifat proyek
b. Jenis dan jumlah produksi
c. Lokasi
d. Bangunan
e. Mesin dan peralatan
Beragam Jenis Mesin dan Alat Konveks

• Mesin Jahit High Speed

Mesin jahit yang digunakan pada konveksi pakaian jadi berbeda dengan mesin jahit yang
digunakan di rumah tangga. Perbedaan tersebut terletak pada besarnya dinamo yang
digunakan dan kecepatan menjahitnya di mana mesin jahit konveksi menggunakan dinamo
besar dengan kecepatan jahitan mencapai 5000 jahitan per menit.

• Mesin Jahit Obras Benang 5

Mesin ini merupakan salah satu mesin pokok yang paling dibutuhkan dalam proses
pembuatan pakaian jadi. Mesin konveksi ini digunakan untuk mengunci sisa lipatan pakaian
yang belum terlihat rapi. Walaupun tersedia dalam beberapa jenis di pasaran yaitu benang
3, 4 dan 5. Benang 5 lebih efisien digunakan karena dapat difungsikan menjadi mesin
overlock/ obras benang 3 dan benang 4.

• Setrika Uap Bahan Bakar Gas

Setrika uap menghasilkan panas yang lebih kuat dibanding setrika biasa. Selain itu, walaupun
setrika uap diset sepanas apapun tidak akan menimbulkan noda gosong pada kain karena
panas setrika uap berasal dari uap air. Hal ini sangat dibutuhkan ketika menyetrika kerah
kemeja, terutama melipat baju dalam jumlah banyak. Tidak heran, banyak konveksi-konveksi
dari skala kecil sampai besar menggunakan setrika uap dalam tahap finishing baju yang
diproduksinya.

• Setrika Uap Listrik

Setrika uap dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan setrika uap berbahan bakar gas
karena setrika uap ini menggunakan listrik untuk menjalankannya.
• Mesin Press Uap

Mesin konveksi yang memiliki fungsi sama dengan setrika uap namun memiliki tingkat
efisiensi yang lebih tinggi untuk melakukan proses pressing lapisan kain keras pada pakaian.

• Mesin Jahit Lubang Kancing

Digunakan untuk membuat lubang kancing sekaligus memotong sisa benang yang tersisa
dari proses tersebut. Mesin ini memiliki harga yang paling mahal diantara mesin assembling
pakaian jadi lainnya dikarenakan kerumitan mesin tersebut dan kesempurnaan hasil
kerjanya.

• Mesin Jahit Pasang Kancing

Mesin jahit ini digunakan untuk memasang kancing secara otomatis di titik kait baju. Mesin
ini hanya terbatas penggunaannya pada kancing yang memiliki lubang di tengahnya dan
minimal memiliki 2 lubang.

• Mesin Press Kancing

Mesin yang digunakan untuk membuat kancing bungkus dan kancing jepret dengan cara
ditekan ke bawah. Salah satu detail yang jarang dilihat namun amat penting untuk mengejar
standar kualitas yang baik.

• Mesin Jahit Lipatan Pergelangan Kaki

Menjahit lipatan pergelangan kaki atau yang lebih dikenal dengan istilah som sebenarnya
akan jauh lebih baik untuk dikerjakan menggunakan tangan daripada menggunakan mesin
dikarenakan kehalusan tingkat pekerjaan mesin tersebut kalah oleh tangan manusia. Akan
tetapi untuk konveksi pakaian jadi maka alangkah baiknya bila mesin tersebut ada untuk
menghemat waktu pengerjaan pakaian.

• Mesin Jahit Serba Guna

Mesin ini dapat menggantikan beberapa fungsi mesin konveksi yang lain diantaranya
memasang lubang kancing, memasang kancing, menjahit lipatan pergelangan kaki, menjahit
biasa, menjahit variasi sampai fungsi bordir manual. Kelemahan mesin ini terletak pada
dinamonya yang kecil sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses
dibandingkan dengan mesin jahit industri lainnya.
• Mesin Potong Listrik

Mesin konveksi ini digunakan untuk memotong bahan dalam jumlah banyak dan
menggunakan kumparan tembaga sebagai dinamonya dan pisau melingkar 45 inci sebagai
mata pisaunya.

f. Layout proses
g. Kapasitas produksi
h. Bahan baku dan bahan penolong
i. Tenaga kerja

3.3 Aspek pemasaran

a. Peluang pasar
b. Daerah pemasaran
c. Pasar sasaran
d. Volume dan harga penjualan
Analisa volume penjualan pada aspek pemasaran analisa pasar dan peramalan permintaan
merupakan suatu studi mendalam tentang masalah “penjualan bersih” dari laporan rugi-laba
perusahaan. Manajemen perlu menganalisa volume penjualan total dan juga volume itu
sendiri. Analisa tersebut dapat didasarkan pada :

Product Line
Segmen pasar (teritorial, kelompok pembeli, dan sebagainya)

Dalam menganalisa, manajer dapat membandingkan penjualannya dengan sasaran


perusahaan dan juga dengan penjualan industri.

Analisa volume penjualan sangat bermanfaat dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan
pemasaran perusahaan.

Selain analisa mengenai volume penjualan, manajer dapat mengadakan analisa biaya
pemasaran untuk menentukan Profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba) daerah
penjualannya, product line, maupun unit-unit pemasaran yang lain.

Analisa biaya pemasaran merupakan studi mendalam tentang masalah biaya operasi dari
laporan rugi-laba perusahaan. Juga untuk berbagai pos biaya, perusahan dapat membuat
sasaran yang dianggarkan dan kemudian menganalisa variasi-variasi antara biaya yang
dianggarkan (dibudgetkan) dengan biaya sesungguhnya.

e. Masa hidup produk


f. Struktur pasar
Pasar hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat.
Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-orang dengan
kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk yang dapat memuaskan
kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu membeli produk yang
memuaskan kebutuhan keinginan mereka.

Pasar produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan
keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk
menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan. Defenisi ini memadukan manusia atau
organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama terhadap suatu kategori
produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut.
g. Persaingan strategi
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang
sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing suatu perusahaan dapat
dikategorikan pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah atau ada pesaing yang dekat yang
memiliki produk yang sama atau memiliki produk yang mirip.

Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing dan terus-menerus kita pantau adalah produk
pesaing, baik mutu kemasan, label, atau lainnya. Kita bandingkan kelebihan produk yang
dimiliki pesaing berikut kelemahan yang dimilikinya dengan produk kita. Di samping itu,
pengusaha juga harus mampu menangkap peluang yang ada di pasar sebelum ditangkap
pesaing. Seorang pengusaha diharapkan mampu menciptakan peluang-peluang baru.
Namun, pengusaha juga harus waspada terhadap setiap ancaman yang ada sekarang dan di
masa yang akan datang. Ancaman yang dilakukan pesaing dapat secara langsung menyerang
kita atau secara pelan-pelan (bergerilya).

Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing adalah tentang:


1. kelengkapan, mutu, desain dan bentuk produk;
2. harga yang ditawarkan;
3. saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki;
4. promosi yang dijalankan;
5. rencana kegiatan pesaing ke depan.

Untuk memantau kegiatan pemasaran pesaing terdapat istilah analisis pesaing. Kegiatan ini
meliputi:

1. mengidentifikasikan pesaing
2. menentukan sasaran pesaing
3. identifikasi strategi pesaing
4. analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
5. menentukan sasaran pesaing
6. identifikasi reaksi pesaing
7. strategi menghadapi pesaing

Dari kegiatan ini akan dapat diketahui:


1. siapa pesaing kita;
2. apa sasaran yang ingin mereka capai;
3. bagaimana strategi yang mereka lakukan;
4. apa dan di mana kekuatan dan kelemahan pesaing;
5. bagaimana pola reaksi mereka;
6. siapa-siapa saja yang perlu diserang lebih dahulu;
7. bagaimana cara menyerangnya;
8. pesaing mana yang harus dihindari lebih dulu.

Dengan kata lain, analisis pesaing berfungsi untuk membuat peta persaingan yang ada
sekarang dan di masa yang akan datang.

h. Ukuran pasar dan pertumbuhannya


i. Pangsa pasar
Pangsa pasar (Market Share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu
perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para
pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984). Jika suatu
perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat
diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu
adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan
memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan
berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat
konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles W. Lamb, 2001).
Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar
pangsa pasar yang diperoleh
suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu :
1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada
kisaran 40% atau lebih.
2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai
berada pada kisaran 30%
3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai
berada pada kisaran 20%.
4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang
dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang

j. Gross profit margin

3.4 Aspek managemen

a. Kepemilikan
Perusahaan ini dimiliki oleh bersama yaitu oleh feby, ika, haris, gabryel, komang, hendri dan
sudah dibagi pembagian tugas masing-masing. Perusahaan ini bernama Kumpulan Usaha
Bersama (KUBE) yang beralamt di jln. Asia afrika no 203 Kota Bandung, Jawa Barat

b. Struktur organisasi

c. Tim managemen

d. Tenaga kerja/karyawan

3.5 Aspek keuangan

a. Kebutuhan dana
b. Sumber dana
c. Prediksi pendapatan
d. Prediksi rugi laba
e. Kriteria investasi

Anda mungkin juga menyukai