Anda di halaman 1dari 29

GLUKONEOGENESIS DAN

PENGONTROLAN KADAR
GLUKOSA DARAH

dr. Cik Elber


Glukoneogenesis
Glukoneogenesis merupakan semua
mekanisme dan lintasan yang bertanggung
jawab untuk mengubah senyawa
nonkarbohidrat menjadi glukosa atau
glikogen.
Substrat utama bagi glukoneogenesis
adalah asam amino glukogenik, laktat,
gliserol dan propionate.
Hati dan ginjal merupakan jaringan utama
yang terlibat, karena kedua organ tsb
mengandung enzim-enzim yang
diperlukan.
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan
tubuh akan glukosa, saat karbohidrat tidak
tersedia dalam jumlah yang cukup di dalam
makanan.
Pasokan glukosa yang terus-menerus di
perlukan sebagai sumber energy khususnya
bagi system saraf dan eritrosit.

Kadar glukosa darah di bawah nilai yang


kritis akan menimbulkan disfungsi otak,
dapat mengakibatkan koma dan kematian.
Glukosa di butuhkan di dalam jaringan
adipose sebagai sumber gliserida-gliserol
dan berperan dalam mempertahankan
kadar intermediet siklus asam sitrat di
tubuh.

Glukosa merupakan satu-satunya bahan


bakar yang memasok energy bagi otot
rangka pada keadaan anaerob.
Mekanisme glukoneogenik di
pakai untuk membersihkan
berbagai produk metabolism
jaringan lainnya dari darah
Propionate yaitu asam lemak
glukogenik utama yang di hasilkan
dalam proses digesti karbohidrat
merupakan substrat penting untuk
glukoneogenesis di dalam tubuh.
GLUKONEOGENESIS MELIBATKAN GLIKOLISIS
DAN SIKLUS ASAM SITRAT

Ada beberapa reaksi yang penting :


1. Piruvat dan fosfoenolpiruvat
2. Fruktosa 1,6 bifosfat dan fruktosa 6 fosfat
3. Glukosa 6-fosfat dan glukosa
4. Glukosa 1-fosfat dan glukogen
Piruvat dan fosfoenolpiruvat

Di dalam mitokondria terdapat enzim


piruvat karboksilase dengan adanya ATP,
vitamin B dan CO2 akan mengubah piruvat
menjadi oksaloasetat.

Enzim fosfoenolpiruvat karboksilase


mengatalisis konversi oksalo asetat menjadi
fosfoenolpiruvat
Fruktosa 1,6 bifosfat dan fruktosa 6 fosfat

Konversi fruktosa 1,6 bifosfat menjadi fruktosa 6


fosfat yang di perlukan untuk mencapai
pembalikan glikolisis di katalisis oleh suatu enzim
spesifik yaitu fruktosa 1,6 bifosfatase

enzim ini penting karena keberadaanya


menentukan dapat tidaknya suatu jaringan
menyintesis glikogen bukan saja dari piruvat
Glukosa 6-fosfat dan glukosa
Konversi glukosa 6-fosfat jadi glukosa
di katalisis enzim fosfatase yang
spesifik yaitu glukosa 6 fosfatase.

Enzim ini terdapat di hati dan ginjal,


tidak ditemukan di jaringan adipose
serta otot.
Glukosa 1-fosfat dan
glikogen

Pemecahan glikogen jadi glukosa


1-fosfat di laksanakan oleh enzim
fosforilase
Gliserol merupakan produk metabolism jar
adipose dan hanya jaringan yang mempunyai
enzim pengaktifnya,yaitu gliserol kinase yang
dapat menggunakan gliserol.

Hati dan ginjal mampu mengubah gliserol


menjadi glukosa darah dengan enzim gliserol
3 fosfat dehidrogenase.
Ada 3 mekanisme yang bertanggung jawab atas
pengaturan aktivitas enzim yang berhubungan
dengan met karbohidrat :

1. Perubahan laju sintesis enzim


2. Modifikasi kovalen oleh fosforilasi yang reversible
3. Efek alosterik
PERUBAHAN LAJU SINTESIS ENZIM

Enzim yang terlibat dalam penggunaan


glukosa yaitu enzim glikolisis dan
lipogenesis semuanya akan menjadi aktif
kalau terdapat glukosa yang berlimpah
jumlahnya.
` Aktivitas Aktivitas pada Penginduksi
pemberian kelaparan
karbohidrat
1.sintesis glikogen ↑ ↓ Insulin
sintase
2.glukokinase ↑ ↓ Insulin
3.piruvat kinase ↑ ↓ Insulin,fruktosa
4.piruvat karboksilase ↓ ↑ Insulin
5.glukosa 6-fosfatase ↓ ↑ Insulin
MODIFIKASI KOVALEN OLEH
FOSFORILASI

Glucagon dan pada taraf yang lbh rendah,


epinefrin yaitu hormone yang responsive
terhadap penurunan konsentrasi glukosa
darah menghambat glikolisis dan
merangsang glukoneogenesis di hati
MODIFIKASI ALOSTERIK JUGA BERLANGSUNG
CEPAT

Pada glukoneogenesis, sintesis oksaloasetat


dari bikarbonat dan piruvat yang di katalisis
oleh enzim piruvat karboksilase
memerlukan keberadaan asetil ko A sebagai
activator alosterik
KONSENTRASI GLUKOSA DARAH

Pada keadaan setelah penyerapan


makanan, kadar glukosa darah pada
manusia 4,5 – 55 mmol/L.

Setelah ingesti makanan yang


mengandung karbohidrat, kadar tersebut
naik hingga 6,5 – 7,2 mmol/L.
Saat puasa kadar glukosa darah akan turun
menjadi 3,3 – 3,9 mmol/L

Karbohidrat di dalam makanan yang di


cerna secara aktif mengandung residu
glukosa, galaktosa dan fruktosa yang akan di
lepas di intestinum.
Glukosa di bentuk dari senyawa2 glukogenik yang
mengalami glukoneogenesis,

1. Senyawa yang melibatkan konversi neto


langsung menjadi glukosa tanpa daur ulang yang
bermakna.
2. Senyawa yang merupakan produk metabolism
parsial glukosa pada jaringan tertentu
Siklus cori / siklus asam laktat

siklus yang mengambarkan bahwa laktat yang


di bentuk oleh oksidasi glukosa di dalam otot
rangka dan oleh eritrosit, di transport ke hati
dan ginjal untuk di jadikan glukosa kembali
MEKANISME METABOLIK DAN HORMONAL YANG
MENGATUR KONSENTRASI GLUKOSA DARAH

Proses mempertahankan kadar glukosa


yang stabil di dalam darah merupakan salah
satu mekanisme homeostasis yang di atur
oleh hati, jaringan ekstrahepatik serta
beberapa hormone.
Insulin merupakan hormone yang di hasilkan
sel2 B pada pulau-pulau langerhans pancreas
sebagai reaksi langsung terhadap keadaan
hiperglikemia.

Zat2 yang meningkatkan pelepasan insulin adalah


asam amino, asam lemak bebas, badan keton,
glucagon.
GLUKAGON :

Kerjanya berlawanan dengan insulin


Glucagon dihasilkan olh sel-sel A pada pulau2
langerhans pancreas, sekresi hormone ini
dirangsang pada keadaan hipoglikemia
Saat mencapai hati hormone glucagon
menimbulkan glikogenolisis
Hormon lain yang mempengaruhi glukosa darah :

1. Kel hipofisis anterior


Menyekresikan hormone yang menaikan
kadar glukosa darah

2. Glukokortikoid
di sekresi korteks adrenal
menyebabkan peningkatan
glukoneogenesis
3.
Epinefrin
Disekresikan oleh medulla adrenal mia)
Efek : meningkatan kadar glukosa darah
Dengan menimbulkan glikogenolisis di hati serta otot

4. Hormon tiroid
Dengan meningkatkan kadar glukosa darah
Pasien hipertiroid : menggunakan glukosa dengan
kecepatan yang normal atau meningkat
Pasien hipotiroid : mengalami penurunan kemampuan
dalam menggunakan glukosa
ASPEK KLINIS

1. Glikosuria
 Glikosuria tejadi ketika konsentrasi glukosa did lm
vena melampaui 9,5-10 mmol/L
2. Defisiensi fruktosa 1,6 bisfosfatase menyebabkan
asidosis laktat dan hipoglikemia
3. Gangguan oksidasi asam lemak menyebabkan
hipoglikemia
4. Diabetes mellitus

Anda mungkin juga menyukai