Suatu senyawa yg apabila diberikan baik langsung maupun tidak langsung pada organisme hidup
dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan gangguan metabolisme dan/atau tidak tersedianya suatu
unsur gizi bagi tubuh
1. Zat Antivitamin
Senyawa yg dapat menghambat aktivitas vitamin/ menghancurkan molekul vitamin
sehingga tidak lagi berfungsi
Avidin (anti Avidin dalam telur sebagai senyawa antibiotin dan antitiamin
biotin)
a. Thiaminase
Thiaminase merupakan enzim yamg berhubungan dengan vitamin B1 dengan adanya deteksi
yaitu 4-metil-5-hidroksimetil-pirimidine, sebagai hasil dari pemecahan rantai metilin dalam thiamin yang
terdapat dalam ekstrak yang tidak dididihkan.
Sifat Kimia :
Faktor thiaminolitik mempunyai sifat- sifat protein, dan efeknya sama terutama dipengaruhi
oleh suhu dan pH medium.
Dengan pendidihan akan kehilangan aktivitasnya.
Aktifitas optimum thiaminase pada pH 6,6 – 7,0 aktifitas tersebut naik dengan penambahan
suhu antara 30 °C – 40° C dan pada suhu 65 -70 °C aktivitasnya tinggal setengah.
Terdapat pada:
Tubuh beberapa binatang air seperti ikan dan molusca siput, kerang, cumi, dalam beberapa
tanaman (pteridophyta tumbuhan paku) serta dalam bakteri tertentu.
Mengurangi konsumsi makanan laut mentah danpemanasan yang cukup selama pengolahan
makanan. Dengan pemanasan 100°C selama 20 menit thiaminase hampir dapat dinonaktifkan.
2. Anti protein
Percobaan pd ayam yang diberikan anti tripsin dpt menghambat proteolisis dlm usus krn
terbentuknya tripsin – anti tripsin komplek yg tdk aktif Percobaan pd tikus anti tripsin dpt menaikkan
kebutuhan as amino yg mengandung sulfur.
Pemanasan 121 oC selama 30 menit mengurangi aktivitas anti tripsin kacang tanah mjd 1/5nya
Dg menaikkan pH dari 6,8 ke 9,9 dan pemanasan 98 oC pada susu kedelai dapat mengurangi wkt
yg diperlukan utk inaktivasi anti tripsin dari 76 mjd 11 menit
Dg penambahan NaOH, inaktivasi anti tripsin membutuhkan wkt 15 mnt pd 195 F, sdgkan tanpa
NaOH diperlukan suhu 215 F.
Anti mineral
Banyak terdapat pada legum (polong-polongan, kacang-kacangan) dan bijian lain. Bersifat antigizi
karena dg adanya fitat maka mineral-mineral esensial menjadi tidak tersedia karena tidak bisa dicerna
dan diserap Fitat kira-kira menyusun 1-2% berat dari serealia dan bijian penghasil minyak.
Asam fitat dapat berikatan dengan ion logam misal Zn2+, Cu2+, Mn2+, Mg2+, Fe3+, Ca2+
Manusia dan hewan tdk mempunyai sistem enzim endogen yg dpt menghidrolisis molekul fitat
ion logam tdk dpt dicerna atau diserap
Asam fitat menunjukkan sifat rakhitogenik dpt menimbulkan penyakit tulang krn tubuh
kekurangan kalsium (Ca)
1) Prendaman danPerkecmabahn
Perendaman pada suhu 60 oC selama 3 jam menyebabkan penurunan kandungan asam fitat yg
maksimal (60%) Perendaman pd pH 5,5 menurunkan maksimal (61%)
Kelemahan : proses perendaman juga menurunkan kandungan nutrisi lain krn difusi dari biji ke air
perendam (fosfor anorganik 0,04%, gula 0,01%, protein 4,69%)
Perkecambahan kcg hijau pd 25 oC selama 3, 5, dan 10 hari menurunkan P fitat sebesar 17,07%,
24,39%, 51,22% Perkecambahan selama 5 hari pd kcg panjang, kcg merah, dan kcg hijau masing-masing
sebesar 77,44%, 35,90%, 30,24% roses perendaman kedelai menyebabkan terjadinya penyerapan air
perendaman ke dalam biji kedelai shg enzim yg ada dlm biji tmsk enzim fitase mjd aktif Aktivitas
optimum enzim fitase pd 5,0-5,2, suhu 50-52 oC
Asam fitat dan senyawa fitat yg mdh larut air akan mengalami difusi ke dlm air rendaman
berkurangAsam fitat dalam biji kedelai sebelum sempat mengalami difusi ke dalam air rendaman akan
berikatan dg mineral yg tdpt dlm biji tdk berubah. Asam fitat dan senyawa fitat dlm biji akan
terhidrolisis oleh enzim fitase berkurang. Asam fitat mengikat mineral mbtk garam tidak larut
2) Perebusan dan pemasakan
Perebusan biji kcg hijau dg autoklaf pada suhu 116 C selama 5 menit menurunkan asam fitat
0,54% mjd 0,42%
Perebusan pd jangka wkt lama tidak menurunkan as fitat lagi krn enzim fitase inaktif
Hidrolisis asam fitat selama pemasakan tgt pada aktivitas enzim fitase, pH, dan kandungan ion
kalsium
3) Fermentasi
Rhizopus oligosporus NRRL 2710 selama proses pembuatan tempe mengurangi kandungan fitat
33% (Sudarmaji dan Markakis, 1977)
Neurospora sitophila ATCC 14151 utk membuat oncom mengurangi fitat 9,33% (Fardiaz dan
Markakis, 1981)
B. Goitrogenik
Terdiri dari 2 atau 3 gugus asam amino yang menimbulkan pembengkakan kelenjar gondok.
Goitrogen adalah zat yang menghambat sintesis hormon tiroid (tiroksin dan
triiodotironin).Penghambatan ini menyebabkan, melalui umpan balik negatif peningkatan output
Thyrotropin (thyroid-stimulating hormone)
Beberapa makanan, seperti singkong, padi-padian, ubi jalar, kacang-kacangan tertentu, dan anggota
keluarga kubis mengandung goitrogens
Faktor Leutansi
Kelemahan : dpt menimbulkan gangguan gastrointestinal yg dapat menyebabkan flatus, sakit kepala,
pusing, perut berbunyi, sakit, kejang, mual dan diare
Penyebab flatus tjd jika mikroflora usus menggunakan substrat yg msk usus besar dan menghasilkan
gas CO2, H2, dan kadang-kadang CH4