PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
i
4.4 Kebijakan dan Strategi Pembiayaan Kegiatan .......................................................34
4.4.1 Kebijakan dan Strategi Delivery .................................................................36
4.4.2 Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pelayanan .........................................36
PENUTUP .............................................................................................................. 44
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Perencanaan ...........................................................................................................4
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
RPJM 4 (2020-2025)
RPJM 3 (2015-2019)
Mewujutkan masyarakat
RPJM 2 (2010-2014) Memantapkan
Indonesia yang mandiri,
RPJM 1 (2005- pembengunan secara
Memantapkan maju, adil, dan makmur
menyeluruh di berbagai
Menata kembali dan penataan kembali melalui percepatan
bidang dengan
membangun Indonesia di segala pembangunan di berbagai
menekankan pencapaian
Indonesia di segala bidang dengan bidang dengan
saing konpetitif
bidang yang menekankan upaya menekankan
perekonomian
ditujukan untuk peningkatan kualitas terbangunnya struktur
berlandaskan keunggulan
menciptakan SDM termasuk perekonomian yang
sumber daya alam dan
Indonesia yang pengembangan kokoh berlandaskan
sumber daya manusia
aman dan damai, kemampuan ilmu keunggulan konpetitif di
berkualitas serta
yang adil dan pengetahuan dan berbagai wilayah yang
kemampuan IPTEK yang
demokratis dan yang teknologi serta didukung oleh SDM
terus meningkat. tis dan
tingkat penguatan daya saing berkualitas dan berdaya
yang tingkat
kesejahteraan perekonomian. saing.
kesejahteraan rakyatnya
rakyatnya
meningkat
1
RPJPN 2005-2025 terdiri dari 9 bidang pembangunan, yaitu bidang sosial budaya dan
kehidupan beragama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), politik, pertahanan
dan keamanan, hukum dan aparatur, pembangunan wilayah dan tata ruang, penyediaan
prasarana dan sarana, serta pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup.
RPJMN 2015-2019 merupakan tahap III pencapaian visi dan misi pembangunan nasional
bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.
RPJMN tahap III (2015-2019) telah disusun mengacu pada RPJPN dan sesuai dengan visi-misi
program prioritas Presiden terpilih (2015-2019) dan telah ditetapkan dengan Peraturan
RPJMN tersebut dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sebagai dokumen
perencanaan nasional untuk periode satu tahun. RKP merupakan penjabaran tahunan
RPJMN dan memuat rancangan kerangka ekonomi makro, antara lain arah kebijakan fiskal
dan moneter, prioritas pembangunan, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang
partisipasi masyarakat.
kebijakan baru. RKP yang telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden menjadi pedoman
2
Keterkaitan Renstra Sekretariat Badan Litbang PUPR dengan Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (RPJMN) yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program
Presiden terpilih memuat sasaran dan strategi pembangunan nasional selama lima tahun
acuan bagi Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan serta program dan kegiatan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya yang
Dengan mengacu pada RPJMN tahun 2015-2019, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat telah disusun dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri PUPR
Nomor 13.1/PRT/M/2015. Badan Litbang PUPR sebagai salah satu unit eselon 1 di
lingkungan Kementeria PUPR telah menyusun Resntra Badan Litbang PUPR dengan mengacu
Sekretariat Badan Litbang PUPR (Setbalitbang PUPR) sebagai salah satu Unit Eselon II yang
berada di bawah Badan Litbang Kementerian PUPR menjabarkan kebijakan dan kegiatan
dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Badan Litbang PUPR
yang tentunya akan memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan Kementerian PUPR,
merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan dan sistem keuangan negara
3
Gambar 2: Bagan Alir Keterkaitan Renstra Setbalitbang PUPR dengan Dokumen
Perencanaan
Bagan diatas menunjukkan alur penyusunan RENSTRA Setbalitbang PUPR yang berpedoman
pada RPJMN dan mengacu kepada RENSTRA Badan Litbang PUPR dan RENSTRA
Kementerian PUPR. Dokumen RENSTRA K/L adalah penjabaran RPJMN, terkait dengan
Sementara itu RENSTRA Badan Litbang PUPR merupakan penjabaran dukungan Badan
1.2.1 Mandat
Dalam upaya mendukung pencapaian visi Badan Litbang PUPR, Setbalitbang PUPR
4
a. Undang-undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem
Lembaga Litbang sebagai salah satu unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan
Lembaga Litbang wajib mengusahakan alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil
dalam memberi dukungan terhadap pembentukan SDM yang ahli dan kompeten
difusi teknologi. Selain itu, sekretariat Balitbang diharapkan pula dapat berperan
dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif serta memberi dukungan manajemen
b. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia No. 2 tahun 2014 tentang
Jabatan fungsional peneliti merupakan jabatan karier Pegawai Negeri Sipil yang
5
Utama (IV-e) sesuai dengan jabatan yang diduduki berdasarkan angka kredit yang
dimiliki.
Angka Kredit yang dimaksud telah diatur dalam Peraturan Kepala LIPI No. 6 Tahun
memfasilitasi penilaian angka kredit bagi para pejabat fungsional peneliti. Selain itu
kepangkatan.
c. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi No. 103 tahun 2013
Petunjuk teknis jabatan fungsional perekayasa dan angka kreditnya seperti yang
tertuang pada keputusan Kepala BPPT ini bertujuan untuk menyamakan persepsi
perekayasa.
Perekayasa adalah sebuah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
perekayasaan dan pengoperasian yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Kegiatan
6
Terkait dengan peraturan perundang undangan ini, Sekretariat Balitbang berperan
d. Permen PAN No. 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Utama.
adalah sebagai alat untuk mengukur dan meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi
Kinerja utama adalah hal utama yang akan diwujudkan oleh instansi dan untuk
mewujudkan apa instansi pemerintah dibentuk yang menjadi core area/business dan
tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah.
e. Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian PUPR.
a. Tugas
Dalam Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian PUPR tertuang tugas dan fungsi Badan Litbang PUPR dalam
7
rangka mendukung pencapaian visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan
b. Fungsi
Manajemen:
8
Keempat fungsi tersebut mencerminkan penerapan prinsip-prinsip manajemen
pada umumnya.
a. Tugas.
b. Fungsi
badan;
9
penyelenggaraan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu
(BMN); dan
Badan.
Selain kedua fungsi ”PLAN dan DO” tersebut, Sekretariat Balitbang PUPR,
10
1.3.1 Kewenangan
ini:
3. Merumuskan dan menetapkan arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbang PUPR.
masyarakat.
Badan Litbang PUPR mempunyai peran dengan hasil litbang untuk mendukung
lain melalui penyediaan IPTEK yang andal, SPM dan advis teknis maupun kebijakan.
11
Peran Sekretariat Badan Litbang dalam mendukung Penelitian dan Pengembangan
pembentukan SDM yang kompeten dan ahli dan pengembangan standar operasi dan
prosedur (SOP), petunjuk pelaksanaan (juklak) maupun instruksi kerja (IK) yang
12
BAB II
KONDISI DAN TANTANGAN
Tahun 2014 adalah tahun akhir Pembangunan Jangka Menengah Tahap-II (PJM-II).
Selama PJM-II tersebut kinerja Setbalitbang PUPR telah dievaluasi dengan tujuan
Elemen kinerja yang dinilai meliputi “Input, Proses, Output, dan Outcome”. Input
dokumen seperti dokumen perencanaan, SOP, juklak, IK, dan lain lain. Proses
atau luaran kegiatan meliputi produk kegiatan litbang dan non litbang dan Outcome
SDM, dan kualitas tata laksana, IPTEK siap pakai, efisiensi penggunaan anggaran dan
BMN, akreditasi laboratorium, kondisi SNI dalam kontrak, hasil penilaian AKIP.
2.1.1 Input
Nilai Input Dana Setbalitbang PUPR yang dialokasikan selama 5 (lima) tahun Program
tiga puluh lima milyar, enam ratus tujuh puluh dua juta rupiah). Realisasi penyerapan
13
(seratus dua puluh enam milyar, sembilan ratus dua puluh juta rupiah) atau
SDM Setbalitbang PUPR sampai dengan akhir tahun 2014 berjumlah 72 (tujuh puluh
dua) orang yang terdiri dari 25 (dua puluh lima) orang atau 34,72% berpendidikan
teknik, dan sisanya 47 (empat puluh tujuh) orang atau 65,28% berpendidikan non
teknik. Berdasarkan strata pendidikannya SDM Setbalitbang PUPR terdiri dari 1 (satu)
orang berpendidikan strata-3 (S-3), 20 (dua puluh) orang berpendidikan strata-2 (S-
2), 34 (tiga puluh empat) orang berpendidikan strata-1 (S-1), dan 5 (lima) orang
14
Input tenaga inti (profesional), yaitu SDM berpendidikan sarjana ke-atas sebanyak 55
(lima puluh lima) orang, atau 76,39% sedangkan tenaga penunjang atau SDM
dan lain lain) tercatat sebanyak 5 (lima) orang atau 6,17% dari total SDM, dan
2.1.2 Proses
yang disediakan, 91,1% dikerjakan secara swakelola dan sisanya 8,9% dikerjakan
dalam bentuk kerjasama antar lembaga dan oleh konsultan meliputi pelatihan SDM,
2.1.3 Output
Struktur Output Setbalitbang PUPR berdasarkan tugas fungsinya terdiri dari 72,43%
sosialisasi dan diseminasi NSPM (25,37%), dan fasilitasi penyelenggaraan advis teknis
(0,37%).
15
Jumlah produk yang dihasilkan Setbalitbang PUPR selama lima tahun (2010-2014)
adalah 146 (seratus empat puluh enam) dokumen dan 60 (enam puluh) bulan
dan ortala serta dokumen pembinaan standar dan laboratorium pengujian. Namun,
16
Pagu Renstra Sekretariat Badan Litbang tahun 2010 – 2014 direncanakan sebesar Rp.
137 (seratus tiga puluh tujuh) miliar rupiah, namun dalam DIPA sebesar Rp. 136.1,
(seratus tiga puluh enam koma satu) miliar rupiah, atau sebesar 99,34 %. Dari pagu
DIPA anggaran yang dapat diserap sebesar Rp126,92 miliar rupiah atau sebesar
93,26%. Jumlah Output yang dihasilkan sebanyak 146 dokumen, maka nilai harga
rata-rata produk dokumen Setbalitbang PUPR adalah sebesar 0,87 miliar rupiah/unit
Output.
Pagu dan penyerapan anggaran Setbalitbang PUPR disajikan pada tabel 2 dibawah
ini:
Realisasi
3 18.78 30.63 23.24 27.31 26.96 126.92
Penyerapan
Pola penyerapan anggaran mengikuti pagu anggaran yaitu penurunan pada tahun
pelaksanaan Renstra.
17
Sementara itu, pola Output Setbalitbang PUPR cenderung meningkat pada tiga tahun
anggaran.
2.1.4 Outcome
Umum, Alat laboratorium yang laik pakai maupun yang telah terakreditasi, proporsi
SDM fungsional dan SDM Inti, efisiensi penyerapan anggaran Balitbang, nilai harga
Sebagaimana tertera pada Tabel 2-1 hasil kerja (Outcome) pelayanan administrasi
dan manajemen penyelenggaraan Litbang oleh kondisi Setbalitbang masih jauh dari
Berdasarkan data tersebut, proporsi SDM fungsional baru mencapai 20,94% dari
total SDM Badan Litbang PUPR. Rasio antara tenaga inti (sarjana ke atas) dengan non
sarjana juga masih relative kecil. Sebagai lembaga Litbang, Kedua kondisi tersebut
dihasilkan.
18
Kondisi peralatan pendukung litbang, terutama aspek pengakuan dari lembaga
akreditasi.
A INPUT 43,16
Terakreditasi
rata Balitbang
Kontrak
dalam Kontrak
Catatan:
Efisiensi = Output/Input
Efektifitas = Outcome/Input
19
Anggaran yang dialokasikan, belum dapat terserap seluruhnya. Hal ini juga
berpengaruh pada kuantitas dan kualitas produk litbang yang dihasilkan. Idealnya,
2.2.1 Tantangan
Tantangan adalah segala sesuatu yang berada diluar kendali Setbalitbang PUPR
Litbang.
Adapun tantangan dan Isu strategis Badan Litbang PUPR yang harus diantisipasi, oleh
Setbalitbang PUPR pada Pembangunan Jangka Menengah II ini (2015 – 2019) adalah
sebagai berikut:
20
memperluas kontribusi perguruan tinggi, asosiasi, dan media informasi dalam
proses pelaksanaannya.
tuntutan Reformasi Birokrasi (RB) yang meliputi; (i) perkuatan dan perbaikan
struktur organisasi agar tepat fungsi dan tepat ukuran, (ii) penataan system tata
laksana meningkatkan kualitas proses kerja dan kinerja Litbangrap IPTEK, dan (iii)
Berdasarkan tantangan tersebut, maka isu isu Strategis yang akan diperhatikan oleh
Maret 2009.
21
3. Berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permen PAN-RB) yang berhubungan dengan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (RB) yaitu:
Dalam hal ini, Setbalitbang PUPR berperan dalam merumuskan dan menetapkan
tindaklanjut penjabarannya serta memberi arahan pelaksanaannya dilapangan.
22
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN
3.1 Visi
Sekretariat Badan Litbang PUPR mempunyai visi yang selaras dengan visi Badan
Tersedianya infrastruktur yang berkualitas merupakan salah satu faktor penting yang
menjadi daya tarik suatu kawasan, disamping faktor kualitas lingkungan hidup, image
Atas dasar hal tersebut, maka untuk mendukung Visi Badan Litbang PUPR, Sekretariat
dan tata laksana, pembinaan SDM, pengelolaan anggaran dan BMN, serta pembinaan
standardisasi.
23
3.2 Misi
Badan Litbang PUPR telah menyusun beberapa misi dalam rangka mencapai visi yang
PUPR, yaitu:
Sesuai dengan misi tersebut, Sekretariat Badan Litbang PUPR telah menyusun dan
mengembangkan misi induk tersebut ke dalam misi spesifik Sekretariat Balitbang PUPR
yaitu:
1. Misi ke-1: Melakukan koordinasi penyelenggaraan Misi Badan Litbang PUPR yang
Litbang.
3.3 Tujuan
Sebagaimana halnya dengan Visi dan Misi, tujuan Setbalitbang PUPR harus selaras
dengan tujuan Badan Litbang PUPR. Tujuan ini mencerminkan arah pelaksanaan
24
tercapainya tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun
1. Menyediakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Siap Pakai masa depan dalam rangka
Perumahan Rakyat;
Makna dari pernyataan ini adalah bahwa “Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (IPTEK)
akan dihadapi di masa datang”. Karena itu, Badan Litbang PUPR harus memastikan
2. Meningkatkan Akses stakeholders terhadap pilihan pilihan teknologi siap pakai untuk
Makna dari pernyataan ini adalah bahwa "akses stakeholders terhadap pilihan
teknologi siap pakai harus semakin mudah". Karena itu, Badan Litbang PUPR harus
PUPR.
25
Makna dari pernyataan ini adalah bahwa tujuan pertama dan kedua Badan Litbang
PUPR tersebut hanya dapat terwujud apabila didukung pembinaan administrasi dan
Untuk mewujudkan kualitas pembinaan tersebut, maka tujuan yang harus dicapai oleh
Badan Litbang PUPR harus menempatkan Setbalitbang PUPR yang berperan sebagai
produk-produk litbang”
Sasaran kegiatan Badan Litbang PUPR meliputi sasaran luaran (Output) dari setiap
atau digunakannya sasaran Output oleh pemroses berikutnya (the next processor) dari
Output yang tersedia. Sasaran luaran (Output) kegiatan maupun sasaran hasil
(Outcome) kegiatan Balitbang PUPR diarahkan untuk menunjang tujuan dan sasaran
Sasaran strategis Setbalitbang PUPR, juga harus diarahkan pula untuk menunjang
pencapaian tujuan dan sasaran Badan Litbang PUPR. Sasaran strategis Badan Litbang
PUPR berada pada tingkat kinerja hasil (Outcome), sedangkan sasaran strategis
Setbalitbang PUPR berada pada tingkat kinerja hasil (Outcome) atau luaran (Output)
penting.
26
Sasaran strategis Balitbang PUPR yang perlu dijabarkan lebih lanjut kedalam sasaran-
sebelumnya”.
Indikator pencapaian sasaran strategis ini adalah prosentase antara rencana dan
serta Tata Laksana (Ortala), pengelolaan keuangan dan Umum serta Barang Milik
Negara (BMN).
akhir (final report) dari pelaksanaan kegiatan layanan perencanaan dan Kerjasama,
2. Meningkatnya pemanfaatan laporan oleh unit kerja internal Badan Litbang PUPR untuk
27
3. Meningkatnya kualitas tata laksana perencanaan dan kerjasama, standardisasi,
(juklak), dan instruksi kerja (IK), terkumpulnya bukti kerja (rekaman kerja) yang berasal
(SDM), sarana dan prasarana kelitbangan (perangkat keras dan perangkat lunak), dan
yang meliputi basis data perencanaan dan kerjasama, standardisasi, SDM dan Ortala,
Unsur-unsur kualitas basis data meliputi instrumen untuk acuan pengumpulan, dan
analisis, serta sintesis data, dan interpretasi informasi yang dihasilkan dari analisis, dan
sistesis data.
28
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
4.1 Kebijakan
Kebijakan ini didasarkan pada ketentuan Pasal 6 Ayat 1 Undang - undang Nomor 18
Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan
bahwa:
(1) Kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi terdiri atas unsur perguruan tinggi,
dan teknologi.
29
Fungsi koordinasi tersebut, pada dasarnya melekat pada tugas dan fungsi
Setbalitbang PUPR.
pada dasarnya harus selaras dengan kebijakan Litbangrap IPTEK nasional dan
Rakyat.
Sementara itu, Badan Litbang PUPR adalah pelaksana kegiatan penelitian dan
berkepentingan.
dan mampu memberikan dukungan pada pemecahan isu isu lapangan. Isu isu
tersebut antara lain adalah; (i) isu pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
ketahanan pangan, (iv) isu pertumbuhan ekonomi dan daya saing ekonomi, dan (v)
30
1. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan isu isu peningkatan ketahanan pangan
diarahkan pada unsur unsur; (i) keandalan sistem jaringan sumberdaya air, (ii)
dan industri;
ekonomi dan daya saing nasional diarahkan pada unsur unsur; (i) keandalan sistem
jaringan jalan dan jembatan serta jaringan sistem sumberdaya air, (ii) percepatan
3. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan isu isu pelestarian fungsi lingkungan
hidup, diarahkan pada unsur unsur; (i) peningkatan cakupan pelayanan prasarana
dan sarana dasar, (ii) kualitas perencanaan ruang dan pengendalian pemanfaatan
pulau terpencil;
4. Pemanfaatan hasil Litbangrap IPTEK, selain untuk meningkatkan kualitas dan umur
pakai (life time) infrastruktur, juga untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas
Perumahan Rakyat;
31
perencanaan proyek yang didalamnya memasukkan unsur teknologi baru yang telah
teruji;
para dosen dan mahasiswa perguruan tinggi, asosiasi, pejabat fungsional pengawas
Oleh karena itu, kegiatan pelayanan pembinaan administrasi dan manajemen yang
dilaksanakan oleh Setbalitbang PUPR terdiri dari 4 (empat) unsur kegiatan yang saling
1. Koordinasi dan fasilitasi perencanaan dan kerjasama litbang yang menghasilkan Ilmu
2. Koordinasi dan fasilitasi Penerapan IPTEK melalui uji coba skala lapangan diarahkan
kemamputerapannya.
pelatihan kepada pelatih (Training of trainer), yang menghasilkan umpan balik tentang
32
4. Koordinasi dan fasilitasi Pemberian layanan keahlian untuk membantu memecahkan
masalah masalah lapangan yang menghasilkan umpan balik tentang jenis persoalan
Berikut ini adalah strategi pelaksanaan kebijakan operasional yang harus diikuti oleh
Kementerian PUPR, 15% melayani masyarakat pengguna IPTEK dan 15% sisanya
b). Menyediakan jasa pendampingan terkait dengan aplikasi naskah kebijakan tersebut
33
c). Memberikan bantuan teknis misalnya dalam bentuk pelatihan tenaga laboran di
d). Memberikan bantuan teknis melalui pelatihan ketrampilan khusus misalnya bidang
pengawasan jalan, pengambilan dan analisis data hidrologi dan kualitas air,
pengelolaan sampah.
e). Menyelenggarakan Diseminasi dan Sosialisasi yang diikuti dengan TOT kepada
aplikasi teknologi.
Prosentase pembiayaan kegiatan Litbangrap IPTEK adalah 65% untuk kegiatan Litbang,
15% untuk kegiatan Advis Teknis, dan 20% untuk kegiatan diseminasi, sosialisasi, dan
a). Perencanaan dan pemrograman litbang selalu didasarkan hasil Analisis kebutuhan
Litbang (need analysis) yang diikuti dengan prioritisasi dan konfirmasi dengan calon
penggunanya. Untuk itu, perlu dikembangkan kriteria seleksi proposal litbang. Media
rapat koordinasi atau komite riset (Research Committee) dapat digunakan untuk
b). Diseminasi, sosialisasi dan TOT dilaksanakan secara berjenjang dengan menggunakan
pendekatan snow balling. Oleh karena itu, Balitbang PUPR memfokuskan kegiatan ini
pada SPM (SNI dan Pedoman) yang benar-benar baru, sedangkan untuk SPMK yang
34
sifatnya revisi atau penambahan dapat dilaksanakan oleh perguruan tinggi dan asosiasi
c). Balai balai Litbang diluar kampus difungsikan sebagai simpul simpul pemasyarakatan
d). Pemberian layanan keahlian (advistek) difokuskan pada kasus kasus yang besifat
35
konstruksi infrastruktur penting (vital) dan stratejik, pencemaran lingkungan skala
e). Pemberian layanan pengujian laboratorium tidak termasuk kategori advis teknis yang
a). Pekerjaan pekerjaan yang dikontrakan adalah pekerjaan yang bersifat non penelitian
c). Kegiatan kegiatan yang dikerjakan secara swakelola adalah semua pekerjaan yang
Peningkatan pelayanan publik meliputi; (i) penataan kembali tugas dan fungsi
organisasi, (ii) perbaikan proses kerja, dan (iii) perbaikan sistem manajemen SDM.
36
Strategi untuk memastikan dilaksanakannya kebijakan-4 ini adalah sebagai berikut:
a). Penataan kembali tugas dan fungsi unit organisasi difokuskan untuk menghindari
adanya tugas yang saling tumpang tindih dan pendistribusian sumberdaya (SDM dan
sarana kelitbangan) yang sesuai dengan beban tugas masing masing unit kerja.
b). Perbaikan proses kerja dilaksanakan dengan mengkaji ulang standar operasi dan
prosedur (SOP) pelaksanaan tugas dan fungsi yang telah ada yang disahkan sebagai
kegiatan wajib.
SDM misalnya perbaikan sistem perencanaan karir SDM, sistem penilaian kinerja
SDM, sistem konseling, sistem rotasi dan promosi, sistem peningkatan ketrampilan
dan kompetensi teknis maupun manajerial SDM, sistem persiapan purna bakti dan
d). Mengembangkan Standar Kompetensi Minimum bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil
04/PRT/M/2009.
37
f). Mengintegrasikan pelaksanaan SMM dengan kegiatan kegiatan manajemen yang
38
BAB 5
PROGRAM DAN KEGIATAN
5.1 Program
Balitbang PUPR memiliki satu program yaitu “Program Penelitian dan Pengembangan
(Litbang)”. Sekretariat Badan Litbang sebagai salah satu unit eselon – 2 di lingkungan
5.2 Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja Eselon-2, dan menjadi bagian
program Balitbang PUPR tersebut meliputi; (i) penelitian dan pengembangan serta
penerapan IPTEK bidang Sumberdaya Air, bidang Jalan dan Jembatan, bidang
Permukiman, dan (ii) kebijakan dan penerapan IPTEK serta (iii) pelayanan administrasi
Sekretariat Badan Litbang PUPR memiliki satu kegiatan yaitu “Dukungan Manajemen
Ruang lingkup kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan IPTEK terdiri
dari empat unsur yaitu; (i) penelitian dan pengembangan, (ii) penyiapan dokumen
rencana penerapan atau naskah kebijakan (policy paper), (iii) pemberian layanan
keahlian (advis teknis), dan (iv) diseminasi, sosialisasi dan pelatihan kepada tenaga
39
Pelayanan administrasi dan manajemen kelitbangan terdiri dari empat unsur
pelayanan yaitu; (i) perencanaan dan pemrograman, (ii) standardisasi, (iii) pembinaan
SDM dan organisasi dan tata laksana (ortala), keuangan dan umum.
Karena itu, indikator ke-4 (iv) prosentase peningkatan kapasitas kelitbangan menjadi
laporan bulanan dan laporan akhir pelaksanaan kegiatan pelayanan serta laporan
Sesuai dengan arsitektur program yang berlaku, Output kegiatan terdiri dari Output
sub komponen, Output komponen, sub Output, dan “Output penting”. Berfungsinya
Jumlah Output penting sampai akhir tahun 2019 adalah 118 dokumen. Kedalam
Output penting tersebut terdapat sekitar tujuh sampai delapan Output sub komponen,
komponen, dan sub Output yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan kegiatan
dan BMN.
40
Aktivitas-aktivitas untuk menghasilkan Output tersebut adalah sebagai berikut:
Kinerja (PK), Rencana Mutu Unit (RMU), Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP), Rencana
Mutu Kontrak (RMK), Sasaran Kerja Pegawai (SKP), monitoring kemajuan pelaksanaan
kegiatan melalui Rapat Dinas, Rapat Koordinasi Berkala (rakorla), laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), monitoring dan evaluasi pelaksanaan Sistem AKIP
(SAKIP), penyelenggaraan Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG), penerbitan jurnal dan
kerjasama litbang, penyusunan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan instruksi kerja (IK)
2. Aspek Standardisasi, misalnya rapat penetapan Standar dan Pedoman Teknis Bahan
Pedoman, dan Manual (NSPM), kajian status penerapan NSPM, fasilitasi penilaian
AMDAL oleh Komisi AMDAL Pusat yang dikoordinasikan oleh Kantor Kementerian
3. Aspek pembinaan SDM dan Ortala, misalnya: orientasi calon pegawai negeri sipil
(CPNS), pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) pejabat peneliti pertama, Pendidikan dan
41
pelatihan berbasis kompetensi termasuk bagi PNS yang memasuki masa purna bakti,
Penilaian pencapaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Penilaian angka kredit peneliti dan
penataan organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT), Kajian pengembangan sistem tata
laksana dan Standar Operasi dan Prosedur (SOP), Analisis dan evaluasi jabatan (ANJAB)
serta pemeringkatan jabatan (job grading), Pengembangan sistem informasi SDM, dan
petunjuk pelaksanaan (JUKLAK), dan Instruksi kerja (IK) Pelaksanaan pembinaan SDM
4. Aspek pengelolaan keuangan dan BMN, misalnya: diseminasi dan sosialisasi serta
Penilaian resiko kegiatan, Penilaian efisiensi dan efektifitas pemanfaatan BMN, Kajian
kantor (ATK), Kajian investasi peralatan laboratorium dan BMN lainnya, Kajian
penilaian terhadap kekayaan (asset) tak berwujud, Pembinaan Hak atas Kekayaan
Intelektual (HKI), Penyusunan petunjuk pelaksanaan (juklak), dan Instruksi kerja (IK)
dan tantangan yang dihadapi, sebagaimana diuraikan pada bab-bab terdahulu pada
dokumen Renstra ini. Karena itu, jumlah dan jenis kegiatan tahunan akan berbeda, dan
42
5.4 Pendanaan Renstra Setbalitbang PUPR 2015-2019
adalah sebesar Rp. 3 Trilyun. Sementara itu, prosentase belanja Infrastruktur bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di pusat dan daerah adalah antara 1,7– 1,9%
dari PDB, dan prosentase belanja Litbang adalah sebesar 0,055% PDB.
menekankan pada peningkatan SDM termasuk pengembangan IPTEK, serta inflasi yang
dapat terjadi selama lima tahun kedepan, maka kebutuhan anggaran Sekretariat
Badan Litbang PUPR tahun 2015 – 2019 sebesar RP. 224.959 Juta dengan rencana
ini.
Pagu
No Uraian Keterangan
( Rp. juta )
43
BAB 6
PENUTUP
Rencana Strategis (RENSTRA) Setbalitbang PUPR adalah rencana kerja kegiatan pelayanan
administrasi dan manajemen untuk menunjang kegiatan operasional kelitbangan Tahun
Anggaran 2015-2019.
Renstra Setbalitbang ini telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi sumberdaya yang
dimiliki saat ini dan kemungkinan perbaikan sumberdaya yang dilakukan sejalan dengan
pelaksanaan kegiatan mendatang.
Buku Renstra Setbalitbang ini berisi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta indikator luaran
(Output) dan hasil (Outcome) yang telah dipertajam.
Buku RENSTRA Setbalitbang ini, selain berisi kebijakan dan strategi yang bersifat umum, juga
berisi kebijakan dan strategi yang bersifat operasional sehingga dapat digunakan sebagai
pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Penyusunan Rencana Anggaran
Kementerian dan Lembaga (RKA-K/L) serta Daftar Isian Perencanaan Anggaran (DIPA),
Pemantauan dan evaluasi terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Setbalitbang
PUPR.
Isi yang tertera didalam buku Renstra ini bersifat wajib (mandatory) untuk dilaksanakan oleh
seluruh jajaran pelaksana tugas di lingkungan Setbalitbang PUPR. Oleh sebab itu, harus
dipelajari dan dipahami serta dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Moto
Kementerian PUPR yaitu “Bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat“ harus benar
benar dapat diwujudkan dalam pelaksanaan tugas sehari hari sehingga Setbalitbang PUPR
benar benar menjadi lembaga yang mampu memberikan pelayanan prima kepada Pusat-
pusat Litbang dilingkungan Balitbang PUPR.
Semoga buku RENSTRA Setbalitbang PUPR ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas
produk Balitbang PUPR sehingga kontribusinya dalam membantu menyelesaikan
permasalahan infrastruktur dapat terwujud.
44
DAFTAR PUSTAKA
[Balitbang PUPR], Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum, 2010, Rencana
Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum 2010-2014
Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi nomor 01 tahun 2009
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya
Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) nomor 06 tahun 2009 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Peneliti dan Angka kreditnya
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 04 tahun 2009 tentang Sistem Manajemen
MUTU (SMM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 08 tahun 2010 tentang Organisasi dan tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 20 tahun 2008 tentang Petunjuk
Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Undang-undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Penelitian dan
Pengembangan serta Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
45
LAMPIRAN 1
MATRIKS PROGRAM, KEGIATAN, SASASARAN PROGRAM, DAN PENDANAAN BADAN LITBANG PUPR TAHUN 2015-
2019
46
LAMPIRAN 2
MATRIKS PROGRAM, KEGIATAN, SASASARAN PROGRAM , DAN PENDANAAN SEKRETARIAT BADAN LITBANG PUPR
TAHUN 2015-2019
47