Anda di halaman 1dari 20

MENTERI DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

KEYNOTE

MENTERI DALAM NEGERI


PADA KONGRES ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH
(AAIPI) TAHUN 2021
Kebijakan
PESERTABinwas Kemendagri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun Surat Edaran Mendagri Nomor 903.05/5999/SJ tanggal
2021 2 November Tahun 2020
Tentang Perubahan Permendagri Nomor 39 Tahun 2020 Tentang Pembentukan Tim Asistensi Percepatan Penyerapan
tentang Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran Untuk APBD.
Kegiatan Tertentu, Perubahan Alokasi, dan Penggunaan
Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri
APBD.
Keuangan Nomor 903/4253.A/SJ dan SE-2/MK 0712021
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri NOMOR:010/6650/SJ Tentang Percepatan Pelaksanaan Refocusing dan Realokasi
Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
Dukungan Pengalokasian Anggaran Pelaksanaan Imunisasi 2021 Dalam Rangka Pendanaan Penanganan Pandemi
Covid-19 Corona Virus Disease 2019 dan Dampaknya.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor


700/1737/SJ tanggal 4 Maret 2021 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440.05-1343
Tentang Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparat Pengawasan Tahun 2021
Intern Pemerintah Dalam Pengawasan Belanja Tidak Terduga Tentang Tim Asistensi, Monitoring, Dan Evaluasi Penerapan
Untuk Penanggulangan Bencana Di Lingkungan Pemerintah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat
Daerah Corona Virus Disease 2019 Dan Penyerapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2021.
STRATEGI PENANGANAN COVID-19
STRATEGI HULU HILIR
1. PENCEGAHAN (STRATEGI HULU) 2. PENANGANAN (STRATEGI HILIR)
• Meningkatkan Kepatuhan • Meningkatkan Jumlah
Protokol Kesehatan Testing dan Tracing

• Percepatan Vaksinasi • Penegakan Disiplin,


Covid-19 Perubahan Perilaku Masyarakat

SINERGI BERBAGAI ELEMEN

Jajaran Forkopimda
Kepala Daerah
TNI/Polri, Kejaksaan dll
DPRD

SINERGI + KONSISTENSI
Tokoh Agama, Camat, Kepala Desa, Lurah,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Satlinmas, Pol PP, RW/RT
Adat, Tokoh Pemuda

TP PKK Organisasi Masyakarat

3
PERBANDINGAN PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 INDONESIA DAN DUNIA

Berdasarkan data Ourwordindata dan Worldometer Kondisi


kasus Covid-19 Indonesia dibandingkan dengan dunia sebagai
berikut:
• Total Cases  peringkat ke- 211 dari 224 Negara
• Total Deaths  peringkat ke-7 dari 224 Negara
• Total Recovered  peringkat ke-13 dari 224 Negara

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit


Amerika Serikat/Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
menempatkan Indonesia sebagai Level 1 Covid-19. Artinya,
Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat risiko dan
penularan Covid-19 yang rendah.

Perkembangan Kasus Indonesia Dibandingkan Negara-Negara ASEAN


Penambahan Kasus Harian di ASEAN Penambahan Kasus Kematian Harian di ASEAN

Dalam pertambahan jumlah kasus harian dan kematian, Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya

Sumber: Satgas Covid-19, dan Worldometer 13 November 2021 (diolah), pukul 15.00 WIB 4
PERUBAHAN LEVEL PPKM DI KAB/KOTA SELURUH INDONESIA 081212131925

Level Daerah PPKM yang Berlaku Saat ini Berdasarkan Inmendagri No. 57 dan 58 Tahun 2021

• Terlihat perubahan yang semakin


membaik terhadap status level PPKM
Inmendagri No. 53 (19 Okt – 1 November 2021) Inmendagri No. 57 (2 Nov – 15 Nov 2021) dan di seluruh daerah di Indonesia. Saat ini
dan Inmendagri 54 Tahun 2021 Inmendagri No. 58 (9 Nov – 22 Nov 2021)
(19 Okt – 8 November 2021)
tidak ada lagi Kab/Kota dengan
status PPKM Level 4.
Daerah PPKM Level 4 : 0 Kab/Kota Daerah PPKM Level 4 : 0 Kab/Kota • Jumlah daerah Kab/Kota dengan
PPKM Level 3 mengalami
Daerah PPKM Level 3 : 275 Kab/Kota Daerah PPKM Level 3 : 211 Kab/Kota penurunan, semula 275 Kab/Kota, kini
menjadi 211 Kab/Kota. Jumlah
Daerah PPKM Level 2 : 206 Kab/Kota Daerah PPKM Level 2 : 231 Kab/Kota Kab/Kota dengan PPKM Level 2
mengalami peningkatan dari 206
Kab/Kota menjadi 231 Kab/Kota.
Daerah PPKM Level 1 : 33 Kab/Kota Daerah PPKM Level 1 : 72 Kab/Kota Sementara untuk Level 1, juga
mengalami peningkatan, semula 33
Kab/Kota, menjadi 72 Kab/Kota. 5

5
CAPAIAN VAKSINASI INDONESIA DIBANDINGKAN DUNIA

Peringkat Vaksinasi Indonesia


berada di Peringkat ke-4 Dunia

Sumber: OurWorldindata.org, diakses 13 November 2021, 15.00 WIB

6
CAPAIAN VAKSINASI NASIONAL

Secara Keseluruhan atau Nasional:


40,000,000 160.00%
• Total Vaksinasi Dosis 1 129.149.793
35,000,000 140.00% (62,16%)

134%
• Total Vaksinasi Dosis 2 83.115.413
30,000,000 120.00% (39,91%)
• 3 (tiga) Provinsi dengan Presentase

101%
106.04%
divaksin Dosis 1 tertinggi adalah DKI

87.48%
25,000,000 100.00% Jakarta (133,79%), Bali (101%), dan

95%
92%
DIY (95%)

80.58%
20,000,000 80.00% • 3 (tiga) Provinsi dengan Presentase

64%

71.73%
divaksin Dosis 1 terendah adalah

58%

68%
66%
66%
65%
65%
64%
64%
53%
Papua (25%), Aceh (34%), dan

62%
61%
15,000,000 60.00%

58%
55%
Maluku (35,70%)
52%

47.23%
48%
47%

44.49%
36%

46%

• 3 (tiga) Provinsi dengan Presentase

43.13%
45%

41.34%
43%

40.93%

40.74%
43%

40.05%
42%

39.55%
41%

10,000,000 40.00%

36.92%
39%
39%
37%

34.28%
divaksin Dosis 2 tertinggi adalah DKI
36%

34.19%
25%
34%

30.55%
30.12%
28.39%
27.62%

27.49%
27.15%

27.10%

26.27%
Jakarta (106,04%), Bali (87,48%), , dan
24.46%

24.17%
24.06%
22.40%

22.17%
21.86%

20.44%
20.21%
18.79%
18.60%
18.18%

5,000,000 20.00% DIY (80,58%)


• 3 (tiga) Provinsi dengan Presentase
0 0.00% divaksin Dosis 2 terendah adalah
NTT

Sumut
Papua Barat
Malut

Sulut
Jabar

Jatim
Kaltim
Sulbar

Sumbar
Kalbar

NTB

DIY
Papua

Sultra

Sulteng

Riau

Sulsel

Sumsel
Bengkulu

Lampung

Jambi

Banten
Kaltara

Jateng

Kep. Riau

Bali
DKI Jakarta
Aceh
Maluku

Kalsel

Gorontalo

Kalteng

Kep. Babel
Papua (18,18%), Aceh (18,60%), dan
Maluku (18,79%)

Target Vaksinasi Divaksin Dosis I Divaksin Dosis II (%) Dosis I

Sumber: Kemenkes dan OurWorldindata.org, diakses 13 November 2021, 15.00 WIB

7
ISU TERKAIT PENANGANAN COVID-19 DI DUNIA

Gelombang lonjakan baru kasus Covid-19 sedang melanda sejumlah negara Eropa. Kasus
harian sentuh angka puluhan ribu. Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa,
menilai bahwa lonjakan kasus Covid-19 di 53 negara di kawasan Eropa kini sangat
mengkhawatirkan. Saat ini, kasus Covid-19 di Eropa mencapai 78 juta kasus. Jumlah tersebut
mengungguli kasus di Asia Tenggara, Mediterania Timur, Pasifik Barat, dan Afrika.
1. Rusia. Tanggal 6 November, kasus harian Covid-19 di Rusia meroket mencapai 41.335
kasus. Angka ini merupakan angka penambahan kasus harian virus Corona tertinggi di negara
•• Terjadi
Terjadi peningkatan
peningkatan kasus
kasus mingguan
mingguan Covid-19
Covid-19 didi daerah
daerah tersebut sejak pandemi. Kasus kematian karena Covid-19 dalam sehari terakhir tercatat
Amerika
Amerika Utara,
Utara, Amerika
Amerika Selatan,
Selatan, Eropa,
Eropa, Afrika
Afrika Bagian
Bagian Utara
Utara mencapai 1.188 orang.
2. Jerman. Jerman mencatat rekor tertinggi kasus Covid-19 dengan 50.196 infeksi Covid-19
•• Secara
Secara umum
umum terjadi
terjadi penurunan
penurunan kasus
kasus mingguan
mingguan di
di Benua
Benua dalam sehari pada Kamis (11/11). Menurut otoritas kesehatan Jerman, angka tersebut
Asia
Asia termasuk
termasuk di
di Indonesia.
Indonesia. Rate
Rate peningkatan
peningkatan kasus
kasus Covid-
Covid- merupakan kasus harian pertama yang menembus lebih dari 50 ribu sejak pandemi dimulai
19
19 mingguan
mingguan di di Indonesia
Indonesia ada
ada di angka -25%
di angka -25% hingga
hingga tahun lalu. Angka ini lebih tinggi dari rekor kasus sebelumnya yang tercatat sehari sebelumnya,
-50%,
-50%, Salah
Salah satu
satu yang
yang terbaik
terbaik di
di dunia
dunia Rabu (10/11), dengan 37.120 infeksi Corona.

Sumber: Ourworldindata.com
8
Perkembangan Refocusing 8% DBH/DAU TA 2021
Data Per 19 November 2021

Anggaran & Realisasi Refocusing 8% DBH/DAU Dalam APBD TA 2021 s.d. 19 November 2021
miliar rupiah
Provinsi Kab/Kota Agregat Provinsi/kab/Kota
Uraian Alokasi Anggaran
NO Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
Refocusing s.d Nov 19 Nov 19 Nov s.d Nov 19 Nov 19 Nov s.d Nov 19 Nov 19 Nov

1. Penanganan Covid-19 2.972,63 1.613,00 54,26 9.420,00 3.709,02 39,37 12.392,63 5.322,02 42,95
2. Dukungan Vaksinasi 631,00 283,15 44,87 5.054,64 1.187,02 23,48 5.685,64 1.470,17 25,86
Dukungan pada
kelurahan dalam rangka
3. 34,87 31,79 91,17 1.003,79 432,79 43,12 1.038,66 464,58 44,73
penanganan pandemi
Covid-19
Insentif tenaga
kesehatan daerah dalam
4. 1.924,84 1.360,26 70,67 7.256,00 4.124,99 56,85 9.180,84 5.485,24 59,75
rangka penanganan
Covid-19
Belanja kesehatan
5. lainnya dan kegiatan 1.066,78 529,96 49,68 6.911,16 2.459,99 35,59 7.977,95 2.989,95 37,48
prioritas
Total Penyesuaian/Refocusing
APBD TA 2021 (Earmarked 8% 6.630,12 3.818,16 57,59 29.645,59 11.913,80 40,19 36.275,71 15.731,96 43,37
DBH/DAU)
(Miliar Rupiah)
• Realisasi Dana Transfer Umum s.d. 29 Oktober 2021 Rp473,753.01
• Refocusing sekurang-kurangnya 8% dari Realisasi DTU Rp37,900.24 (Rp473,753.01 x8%)
• Realisasi agregat Prov/Kab/Kota Rp15,731.96 atau 41,50% dari total Realisasi 8% DTU Rp37,900.24

Sumber : Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2021


25
TREN 3 BULAN TERAKHIR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020-2021
30 November 2020
Provinsi, Kabupaten/Kota 969.97 T
Realisasi pendapatan
100.00% 877.43 T 85.65% daerah sampai
743.34 T
80.00% 78.25% dengan 2021
66.55%
76.19% 19 November
terdiri dari dana
60.00% 70.75%
61.71% 828.46 T 891.84 T transfer Rp577.74T
40.00% 720.23 T 19 November 2021 atau 75.67% dan
20.00% sisanya Rp185.77T
0.00% atau 24.33%
September Oktober November TA 2020 TA bersumber dari diluar
2021 dana transfer.

30 November 2020 Kabupaten 30 November 2020 Kota 30 November 2020


Provinsi 548.02 T 122.93 T
269.09 T 299.02 T 496.66 T 111.68 T
95.69 T
100.00% 221.19 T
89.20% 100.00% 426.45 T 83.93% 100.00% 78.87% 85.16%
80.57% 80.00% 76.92% 80.00% 67.57%
80.00% 68.43% 65.40%
78.78% 60.00% 74.76% 60.00% 76.28%
60.00% 72.40% 61.69% 69.80% 71.21%
61.30% 284.60 T 40.00% 40.00% 62.79%
40.00% 265.65 T 402.38 T 457.13 T 493.71 T 93.80 T 105.68 T 113.52 T
20.00% 224.05 T 19 November 20.00% 19 November
20.00%
2021 19 November
0.00% 0.00% 2021 0.00% 2021

September Oktober November September Oktober November September Oktober November


TA 2020 TA 2021 TA 2020 TA 2021 TA 2020 TA 2021

Sumber Data : Laporan 475 Pemda (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2021 – 19 November 2021, 18.00
WIB. 11
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN APBD PROVINSI SE-
INDONESIA TA 2021
88.97% Rata-Rata Provinsi = 78,78%

88.48%
87.74%
86.60%
86.49%
86.22%
84.36%
84.35%
83.92%
83.87%
83.48%
83.33%
82.61%
81.11%
80.33%
79.82%
79.33%
78.66%
78.52%
78.44%
77.96%
77.42%
77.12%
77.08%
100.00%

74.75%
74.28%
73.78%
73.41%
73.26%
72.20%
70.76%
68.16%
67.57%
90.00%

66.68%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%

*) LRA 12 November
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN RATA-RATA
PROVINSI
Sumber Data : Laporan 33 Provinsi (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2021 – 19 November 2021, 18.00
WIB. 12
TREN 3 BULAN TERAKHIR PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020-2021
100.00% Provinsi, Kabupaten/Kota
30 November 2020 Secara persentase, realisasi
837.18 T
715.36 T
belanja daerah bulan Oktober
80.00% 612.54 T 67.98% TA 2021 (56.97%) lebih rendah
58.94%
60.00% 51.83% dibandingkan dengan bulan
50.58% 56.97% 62.12% Oktober TA 2020 (58.94%),
40.00%
631.62 T 718.47 T 788.07 T namun dari uang yang beredar
20.00% di bulan Oktober TA 2021
19 November 2021
0.00% (Rp718.47T) lebih tinggi
September Oktober November dibandingkan dengan
TA 2020 TA 2021 bulan Oktober TA 2020
(Rp715.36T).
30 November 2020 30 November 2020 30 November 2020
Provinsi Kabupaten Kota
258.05 T 474.34 T 104.79 T
221.13 T 402.64 T 80.30 T 91.59 T
184.70 T 70.70% 80.00% 349.47 T 66.92% 80.00% 66.41%
80.00% 61.64% 58.98%
50.55% 57.55% 51.94%
60.00% 54.93% 65.12% 60.00% 60.00%
56.60% 61.15% 59.08%
40.00% 51.22% 58.35% 40.00% 50.30% 40.00% 49.18% 55.23%
230.67 T 256.49 T 90.54 T 97.09 T
20.00% 202.57 T 20.00% 347.54 T 20.00% 79.58 T
19 November 19 November
0.00% 397.26 T 434.48 T 0.00%
0.00% 2021 2021
19 November
September Oktober November September Oktober November
2021 September Oktober November
TA 2020 TA 2021 TA 2020 TA 2021 TA 2020 TA 2021

Sumber Data : Laporan 475 Pemda (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2021 – 19 November 2021, 18.00
WIB. 15
0.00%
100.00%

10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
74.88% 88.48%

*) LRA 12 November
73.56% 78.52%
73.39% 81.11%
73.22% 83.33%
73.06% 83.92%
72.85% 77.12%
72.81% 79.82%
70.87% 80.33%
69.75% 86.49
%
69.07%

PERSENTASE REALISASI BELANJA


88.97
68.74%
INDONESIA TA 2021

PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN


68.10%
83.87
67.93% %
67.82% 87.74
67.46% %

67.17% 77.08%

66.84% 79.33%
PERSENTASE REALISASI BELANJA

63.95% 77.96%

63.50% 82.61%

63.46% 67.57%
Sumber Data : Laporan 33 Provinsi (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2021 – 19 November 2021, 18.00 WIB.

63.46% 74.28%

63.37% 77.42%

63.11% 73.26%

62.16% 78.44%

60.70% 66.68%
APBD PROVINSI SE-

60.36% 86.60
%
59.84%
74.75%
59.27%
84.35
58.20% %
57.44% 86.22
55.98% %
RATA-RATA PROVINSI

55.44% 84.36
%
52.36%
72.20%
52.02%
Rata-Rata Provinsi = 65,12%

78.66%
16
Hasil Pengawasan Penyerapan APBD
PESERTA

PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH


TEMUAN PERMASALAHAN: TEMUAN PERMASALAHAN:
1. Adanya kebijakan PPKM telah berdampak terhadap 1. Adanya kebijakan PPKM telah berdampak terhadap
menurunnya Pendapatan Asli Daerah terutama sektor menurunnya Pendapatan Asli Daerah terutama sektor pajak
pajak daerah daerah
2. Dana Bagi Hasil (DBH) Provinsi belum terealisasi sesuai 2. Kapasitas keuangan Pemerintah Daerah yang terbatas akibat
target terutama DBH Pajak Rokok tidak tercapainya realisasi pendapatan daerah sehingga
3. Berubahnya alokasi penerimaan dana transfer dari prioritas realisasi belanja dilakukan pada belanja kebutuhan
pemerintah pusat wajib mengikat dan belanja dalam mengatasi pandemi Covid-19
3. Refocusing anggaran menyebabkan terkoreksinya belanja yang
sudah direncanakan dalam APBD Tahun 2021
4. Keraguan dari Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat strategis
5. Pihak ketiga belum merealisasikan anggaran tahap I terhadap
pekerjaan yang telah di laksanakan
6. Keterlambatan proses pengadaan barang dan jasa berdampak
pada anggaran kas yang telah tersusun tidak dapat
direalisasikan
ALOKASI ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT) DAN BANTUAN SOSIAL (BANSOS)
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2021
triliun rupiah
PROVINSI/KAB/KOTA

A NGGAR A N R EA LISA SI PE RSE NTA S E

triliun rupiah triliun rupiah triliun rupiah


PROVINSI KABUPATEN KOTA

ANGGARAN REALI SASI PERSENTASE ANGGARAN REALISASI PERSENTASE


ANGGAR AN REALISASI PERSENTASE

Sumber Data : Laporan 262 Pemda (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2021 – 12 November 2021, 17.00 WIB.
15
GAMBARAN UANG PEMDA YANG TERSEDIA TERHADAP PENGELUARAN RUTIN PEMDA PER BULAN
APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021
triliun rupiah PROVINSI & KAB/KOTA triliun rupiah PROVINSI
PROVINSI
Pengeluaran per-bulan = 12.85  Total Uang Pemda yang Tersedia Rp61.61T.
Pengeluaran Per-bulan = 48.73  Total Uang Pemda yang Idle Money = 17.95  Pengeluaran per Bulan Rp12.85T, yang terdiri dari:
Idle Money = 43.41 Tersedia Rp184.28T. PENGELUARAN RUTIN PEMDA  Gaji dan Tunjangan Rp3,64T.
PER BULAN  TPP Rp4.02T
PENGELUARAN RUTIN PEMDA  Pengeluaran per Bulan  Tunjangan Lainnya Rp0.31T
PER BULAN Rp48.73T, yang terdiri dari:  Belanja Operasional (TALI) Rp0.59T
7.97  Pelayanan Publik Bidang Pendidikan Rp1,27T
 Gaji dan Tunjangan 25.87%  Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Rp1.11T
Rp19,99T. 17.95 4.88  Pelayanan Publik Bidang Sosial Rp0.23T
 Pelayanan Publik Bidang Trantibumlimas Rp0.08T
 TPP Rp12.51T 58.28% 15.85  Belanja Lainnya Rp1.60T
 Tunjangan Lainnya Rp1,14T %  Selisih uang tersedia dengan pengeluaran perbulan (Saving
Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal, Bansos &
 Belanja Operasional (TALI) GAJI & TUNJANGAN BTT) sebesar ± Rp17.95T ((Rp61.61T/2) – Rp12.85T).
Rp2.33T PELAYANAN PUBLIK
IDLE MONEY
41.41 33.64  Pelayanan Publik Bidang
45.94% 37.32% Pendidikan Rp2.95T
 Pelayanan Publik Bidang triliun rupiah KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
Kesehatan Rp3.87T Pengeluaran per-bulan = 35.88
Idle Money = 25.46  Total Uang Pemda yang Tersedia Rp122.67T.
 Pelayanan Publik Bidang  Pengeluaran per Bulan Rp35.88T, yang terdiri dari:
PENGELUARAN RUTIN PEMDA
Sosial Rp0.40T PER BULAN
 Gaji dan Tunjangan Rp16.35T.
 TPP Rp8.50T
 Pelayanan Publik Bidang  Tunjangan Lainnya Rp0,83T
15.09
GAJI & TUNJANGAN Trantibumlimas Rp0.38T  Belanja Operasional (TALI) Rp1.75T
16.74%  Belanja Lainnya Rp5,16T
 Pelayanan Publik Bidang Pendidikan Rp1.68T
PELAYANAN PUBLIK 25.46 25.67  Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Rp2.75T
IDLE MONEY 41.51% 41.86%  Pelayanan Publik Bidang Sosial Rp0.16T
 Pelayanan Publik Bidang Trantibumlimas Rp0.30T
 10.2  Belanja Lainnya Rp3.56T
Selisih uang tersedia dengan pengeluaran perbulan (Saving Belanja Barang
16.63%  Selisih uang tersedia dengan pengeluaran perbulan (Saving
dan Jasa serta Belanja Modal, Bansos & BTT) sebesar ± Rp43.41T Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal, Bansos &
((Rp184.28T /2) – Rp48.73T). BTT) sebesar ± Rp25.46T ((Rp122.67T/2) – Rp35.88T).
GAJI & TUNJANGAN
 Dalam rangka cash management pemda cenderung menyisihkan uang cash PELAYANAN PUBLIK
untuk pembayaran belanja rutin mengikat dan estimasi tagihan atas IDLE MONEY
pengadaan barang dan jasa untuk 2 bulan kedepan.
Sumber Data : Laporan 262 Pemda (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2021 – 12 November 2021, 18.00 WIB. 16
JUMLAH PENYALURAN DANA DESA SECARA NASIONAL
(Update : 14 November 2021)

Pagu Dana Desa T.A. 2021 sebesar Rp.72.000.000.000.000,- dari 74,961 Desa dan sampai dengan
tanggal 14 November 2021 telah salur sebesar Rp. 60,091,432,744,180,- atau setara 83% dari total
pagu, dengan rincian sebagai berikut :

Tahap I salur Rp 16,545,128,223,363

Tahap I (8%) salur Rp. 4,121,089,968,281

,-
Tahap II salur Rp 17,988,236,122,619

Tahap III salur Rp 2,558,841,829,917

BLT Dana Desa salur Rp 18,878,136,600,000

Sumber Data: Ditjen Bina Pemdes, 14 November 2021

17
Hasil Pengawasan
PESERTA
Pengadaan Barang/Jasa (Ketersediaan/Harga/Standar Barang)

Anggaran Terbatas (Pemda tergantung Dana Transfer, Anggaran APIP


turut dipotong)
Kebijakan Refocusing (Diganti-ganti/Waktu Singkat/tidak detail)

Kompetensi SDM (Pemahaman Refocusing/PBJ dll)

Sisdur Belum Lengkap (Belum seluruh prosedur ditetapkan pemda)


Hasil Asistensi APIP
Pelaksanaan Anggaran Rencana Kebutuhan Belanja (Tidak sesuai/tidak tepat sasaran)
Covid-19 Distribusi
Masker & Penerbitan
Perkada Protokol
Koordinasi Kurang Efektif (Kebijakan WFH/Data Tidak Tersedia)
Kesehatan
Data Bansos Tidak Akurat (Belum seluruhnya dipadankan dengan NIK)

Permintaan Data Tidak Terpadu (APIP diminta laporan oleh BPKP/Itjen


Kemendagri/APH dengan substansi sama namun form berbeda)

APIP Belum Dioptimalkan (APIP masih dibatasi ruang lingkupnya


untuk melakukan asistensi)
Arahan Kepada Pemerintah Daerah
PESERTA
APIP

1. Meningkatkan akselarsi belanja


2. Identifikasi pos-pos belanja yang 1. Alokasikan anggaran secara cukup untuk
realisasinya rendah APIP
3. Pengawasan kinerja BUMD 2. Tidak melakukan intervensi hasil
4. Menambah alokasi BTT dalam APBD pengawasan
2022 3. Menjaga independensi inspektur dan
5. Review program kegiatan secara fungsional APIP dengan tidak melakukan
mutasi
cermat untuk mendukung
4. Pendidikan professional berkelanjutan bagi
penanganan Covid-19
APIP 120 jam/tahun
6. Prudent dalam PBJ 5. Kapabilitas APIP minimal level III dalam IKU
7. PBJ sesuai kebutuhan bukan
keinginan KEPALA DAERAH
8. Tingkatkan integritas dan kompetensi
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

TERIMA KASIH
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI kemendagri kemendagri

Anda mungkin juga menyukai